4 Things for Happier Couple

Kehidupan rumah tangga
Ada yang bilang, hidup lebihbahagia setelah menikah. Meskipun kita nggak bisa menolak asam garamnya, karenanggak semua hal dalam hidup ini manis-manis saja. Apalagi terlalu banyakbergaul dengan yang manis-manis sangat berpotensi diabet, buahaya kalau nggakdiimbangi sama yang asem, asin, pedes atau malahan tawar.
Tapi, beneran nggak, sih? Kalauperkawinan membuat hidup seseorang menjadi lebih happy? Khususnya bagi pasnganyang menjalaninya. Masak iya kita yang nikah orang lain yang jadi bahagia?Meskipun bisa juga orang lain ikut happy. Misalnya keluarga kedua pasangan, saudara atau teman.Orang-orang yang ada di sekitar kita pasti turut merasakan kebahagiaan yangsedang kita alami. Tapi jangan lupa, pasanganlah yang memiliki tanggung jawab mempertahankanatau membuat kehidupan pernikahan lebih bahagia. Orang-orang di sekitarnyahanyalah supporter saja.
Menghabiskan sisa usia bersamaorang yang tidak kita kenal sebelumnya, dengan background keluarga yang pasti berbeda.Bisa jadi terasa indah dan mudah di awal untuk melihat segala perbedaan sebagai keunikan. Tapi kemudian,  perjalanan yang panjang, berliku dan naik turun. Acap kali membuatpasangan harus pandai menjaga “stamina” dalam pernikahan. Sehingga rumah tanggabertahan dalam kondisi bahagia. Bahkan idealnya semakin bahagia dari waktu kewaktu, bukan sebaliknya.
Bicara soal pernikahan yangbahagia, semua itu pasti tidak lepas dari usaha. Nggak ada sesuatu yang bisadatang begitu saja, semua perlu diusahakan. Terlebih jika sudah menyangkutkehidupan pernikahan yang tidak hanya melibatkan individu per individu. Tapi,ada anak, orang tua dan 2 keluarga besar.
That’s why jangan pernah merasalelah untuk mengusahakannya. Kecuali sudah benar-benar tidak bisadipertahankan. Just let it go and maybe you’ll happier. But, try and try beforeyou make any decisions.
Usia pernikahan saya belum lama,masih jauh dari panggang. Dan seperti halnya pasangan lain, saya pun merasakannaik turun dalam kehidupan pernikahan. Ada kalanya datang lelah, kita hanya butuh“istirahat” sejenak dengan ego masing-masing. Bukan berhenti  dan menyerah sebelum kalah dalam “peperangan”.
Untuk itu, saya pun rajin mencaritahu apa yang bisa dilakukan untuk menambah kebahagiaan sebagai pasangan. Nggakusah yang muluk-muluk, saya nggak mungkin ngarep suami jadi romantis.Karena udah dari sono-nya dia kaku dan lumayan formal. Tapi, bukan berarti kitatidak dapat menambah kehangatan rumah tangga karena sifat asli satu sama lain.Menurut the expert, 4 cara sederhana berikut ini bisa jadi sangat mungkindilakukan bagi siapa saja.
Kehidupan rumah tangga
Bercanda dan tertawa bersama
Orang  bilang banyak bercanda dan tertawa membuatwajah awet muda. Pikiran lebih rilex, santai karena mendapat hiburan gratis.Begitu pun halnya jika Temans rajin melakukannya bersama pasangan. Ceritatentang kekonyolan yang dilakukan bersama, nostalgia masa lalu saat pertamakali berkenalan, atau humor segar lainnya yang bisa dibagi bersama pasangan. Tapiingat, jangan sampai kebablasan dan malah menimbulkan pertengkaran, ya.
Saya pribadi dan suami punyabanyak cerita “konyol” sejak awal mula berkenalan.  Terdengar biasa bagi orang lain. Tapi untukkami, semua itu sangat istimewa. Saat sedang berdua, kami sering kembali kemasa-masa itu, saat cinta masih menimbulkan debaran yang luar biasa. Kikiki. Takbanyak kisah romantis yang kami miliki. Tapi cerita-cerita lucu yang selalumembuat kami tertawa bersama seolah menjadi penyegaran dan perekat kembali saatmuncul celah yang tak diinginkan.
Nggak percaya? Coba saja.
Kehidupan rumah tangga
Lakukan kebaikan kecil untuk pasangan
Melakukan suatu kebaikan untukseseorang memberikan efek bahagia bagi keduanya, terlebih bagi yang melakukan.Temans sering mendengar istilah taker dan giver, bukan? Giver adalah orang yangmendapatkan manfaat lebih banyak dari apa yang dilakukannya. Dalam hal inikepuasan batin dan kebahagiaan.
Begitu pun halnya denganpasangan. Berlomba-lomba menjadi giver adalah salah satu cara untuk menambahkebahagiaan satu sama lain. Bukan tentang berlian, permata, atau extraordinaryholiday, tapi perhatian. 
Hal-hal sesederhana membuatkankopi pada pagi hari, mencium kening pasangan, memijat pundaknya saat lelah ataumendoakan kebaikan untuknya adalah sesuatu yang “biasa”, tapi jika dilakukan dengan tulus akan berimbas luar biasa. 
Tentang berhubungan intim
Ehem … Sekali-kali ngomongin areadewasa, hehehe. Ya, dong. Namanya juga marriage life, demi relationshipgoal yang sebenar-benarnya, bolehlah sesekali nyenggol area ini.
Dalam salah satu sumber bacaanyang saya pelajari, studi kasus menemukan kehidupan pernikahan yang lebihbahagia bagi mereka yang rutin berhubungan intim dengan pasangannya. Rutintidak perlu diartikan setiap hari, ya. Atau malahan 3 kali sehari, emangnyaminum obat kali, ye. Hahaha … Hush!! Rutin bisa jadi berkala, sesuai kesepakatanmasing.
Beberapa pasangan yang mengakuberhubungan intim rutin 3 atau bahkan hanya 2 kali dalam seminggu, terlihat lebih bahagia dibanding yang  setiap hari melakukan tapi minggu berikutnyasama sekali tak bersentuhan. Well, masalah ini sebenarnya lumayan sensitif,karena kebiasaan setiap orang pasti berbeda. Intinya rutin ajalah.
Kehidupan sex yang sehat sangatberpengaruh terhadap  keharmonisan dankebahagiaan pernikahan. Sudah fitrahnya bahwa manusia dikaruniai syahwat yangminta disalurkan. Untuk itulah pernikahan menyelamatkan manusia dari perzinahanasalkan dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak melanggar ketentuan agama dannegara.
Dalam berhubungan intim, adakomunikasi yang sangat mendalam antara pasangan.  Bahkan romantisme atau pujian mesra yang takpernah ditunjukkan di depan khalayak, bisa jadi mem-bludak saat kita hanyaberdua dengan pasangan. Cara ini dipercaya bisa terus merekatkan janji-janjipernikahan dan menguatkan komitmen untuk terus melalui ujian dalam kehidupan.
Ya, setidaknya itu yang dikatakanpara ahli. Benar atau tidaknya, coba tanya kata hati dan pasanganmasing-masing. Hehehe.
Kencan 
Nggak usah bayangin candle lightdinner di restoran mahal, nanti kalau nggak kejadian malah ngambek di pojokan. Hehehe,saya banget itu. Ngemil kacang sambil nonton film berdua juga bisa disebut dating.Atau duduk di beranda sambil berdiskusi ditemani segelas teh atau kopi. Intinyaselalu sediakan waktu untuk berdua, ngobrol, curhat atau apa sajalah yangpenting hanya dilakukan berdua.  Suasananya akan terasa berbeda jika dibandingkansaat bersama anak-anak.  Karena saatberdua, kita lebih bebas dan mudah mengekspresikan perasaan pada pasangan.
Ya … Ya … Ya, pastinya Temans punyacara lain yang selama ini biasa dilakukan bersama pasangan. Pasti, dong! Nah,beruntunglah kita-kita yang sudah menemukan cara-cara tersebut. Tapi ingat,sesekali bolehlah ada variasi, modifikasi. Ecieh, ayak motor ajadimodifikasi. Hehehe. Ya apalah itu istilahnya. Intinya biar nggak bosen, biarawet dan nambah bahagianya. Bukankah itu salah satu tujuan sebuah pernikahan?
Nah, yang punya kebiasaan lain,bolehlah share di komen. Biar BukNaj ini nggak sampai kehabisan ide. Ok, ya?Semoga bermanfaat!
-DNA-
#ODOP
#Day26
#bloggermuslimahindonesia

3 thoughts on “4 Things for Happier Couple”

  1. Bener semuanya, mb. Cuman point terakhir baru bisa kami lakukan berdua lagi beberapa kali pas Mama datang ke Medan kemarin. Itu setelah 12 tahun gak bisa ngedate berduaSekarang mama udah balik ke Semarang lagi, ya udah deh seperti biasa. Pergi beramai-ramai kembali

    Reply

Leave a Comment