Pada tahun 2022 ini tidak sedikit UMKM dan bisnis kecil yang mencoba pulih dari masa pandemi. Beberapa mulai bangkit dan mencoba inovasi baru. Yang lain mulai berani melebarkan sayap dengan menambah kuota produksi, bahkan membuka cabang baru.
Sayangnya, dalam kondisi pemulihan tersebut, ancaman resesi global seolah menjadi mimpi buruk pada tahun yang akan datang. Ancaman resesi dunia tentunya bukan isapan jempol semata karena Menteri Keuangan telah memproyeksikan bahwa perekonomian dunia akan memasuki jurang resesi pada tahun 2023.
Dampak resesi mau tak mau akan dirasakan oleh semua bidang usaha. Baik usaha besar maupun kecil, semuanya saling berkaitan dalam perputaran roda perekonomian nasional. Tak terkecuali UMKM yang selama ini memiliki peran besar dalam menyokong pemulihan perekonomian nasional. Oleh karena itu pelaku sektor usaha kecil perlu melakukan beberapa cara agar UMKM mampu hadapi resesi.
Peran UMKM dalam Memperkuat Perekonomian Nasional
Meskipun termasuk dalam bisnis berskala kecil dan usaha mikro, namun UMKM membuktikan paling cepat pulih setelah melalui masa pandemi. Bisnis UMKM yang sebagian besar berskala home industry dinilai lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi.
Selain itu, UMKM menjadi penyumbang produk domestik bruto terbesar bagi Indonesia. Sebuah data menyebutkan bahwa hingga Juni 2022 yang lalu, terdapat 19,5 juta pelaku UMKM, dan 30% di antaranya telah hadir pada platform e-commerce.
Salah satu dampak dari perlambatan ekonomi adalah hilangnya lapangan pekerjaan sebagai bentuk efisiensi perusahaan. Oleh sebab itu, UMKM diharapkan mampu bertahan menghadapi ancaman resesi karena 97% lapangan pekerjaan baru berhasil dibuka oleh sektor usaha kecil dan menengah ini. Berbagai dukungan berupa pembiayaan, perizinan, dan pendampingan usaha terus dilakukan untuk menjaga stabilitas UMKM.
Tips Agar UMKM Mampu Hadapi Resesi Global
Bagi pelaku UMKM, berikut 7 tips yang dapaty kamu lakukan agar bisnismu mampu bertahan hadapi resesi ekonomi
1. Susun laporan arus kas
Kondisi keuangan yang sehat merupakan salah satu cara agar UMKM mampu bertahan di masa resesi. Lakukan pencatatan dengan mendetil baik untuk kas masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui cashflow harian. Pisahkan antara keuangan pribadi dan perusahaan. Pengeluaran dan pemasukan sekecil apapun harus dicatat agar dapat diketahui berapa besar laba yang didapat.
Kemudian, susun arus kas untuk 3 sampai 12 bulan ke depan sehingga dpaat mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan. Cara ini juga dapat dijadikan panduan untuk mengimplementasikan strategi bisnismu. Selain itu, siapkan tabungan sebagai dana darurat sehingga kamu dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.
2. Evaluasi bisnis
Agar UMKM mampu menghadapi resesi ekonomi, cara berikutnya adalah dengan melakukan evaluasi bisnis. Seperti yang sering kita dengar, resesi ekonomi akan berdampak pada pembiayaan yang semakin sulit. Untuk itu pelaku UMKM harus dapat memangkas pengeluaran yang tidak penting guna memperkuat arus kas. Kemudian buat standar operasional yang dapat disesuaikan dengan kondisi perekonomian.
3. Lindungi sumber pendapatan utama
Lakukan identifikasi terhadap sumber pendapatan terbesar dan terkuat kemudian prioritaskan untuk melindungi sumber tersebut. Untuk melakukannya mungkin kamu perlu mengubah model bisnis, memangkas produk, layanan, dan klien yang tidak menghasilkan, serta mengoptimalkan harga.
4. Bijak kelola hutang
Menghadapi situasi sulit yang akan datang tidak sedikit pelaku UMKM yang berusaha melunasi hutang dengan harapan untuk mengurangi tanggungan. Padahal cara tersebut justru dapat menghabiskan cadangan kas sehingga berpotensi menimbulkan masalah jika terjadi situasi yang tak terduga.
Cobalah untuk menghitung suku bunga dari hutang yang ada kemudian fokus melunasi hutang dengan bunga tertinggi. Selanjutnya, jika kas sudah rendah, maka tidak ada salahnya mencoba mengajukan pinjaman baru. Namun sebelum mengajukan pinjaman pastikan tidak memperburuk kondisi keuanganmu.
5. Tingkatkan kualitas produk dan layanan.
Meningkatkan kualitas produk dan layanan merupakan salah satu cara jitu untuk membentuk konsumen loyal. Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa prosentase penjualan produk atau jasa akan stabil karena banyak terjadi repeat order. Peningkatan kualitas produk dan layanan juga efektif sebagai salah satu cara efisiensi pengeluaran karena quality control terjaga.
6. Lakukan pemasaran digital
Saat resesi ekonomi tak dapat dielakkan lagi maka sudah saatnya memperluas daya jangkau pemasaran agar bisnismu dikenal secara luas. Dengan begitu, calon pembeli juga tidak terbatas pada ruang lingkup tertentu sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya transaksi pembelian.
Penggunaan platform digital merupakan cara paling efektif untuk memperluas daya jangkau pemasaran. Selain itu, jual beli melalui platform digital merupakan dunia bisnis di masa depan. Sebagai pebisnis, mau tak mau kamu harus mengikuti perkembangan zaman dengan mengikuti perkembangan trend di masyarakat.
7. Lakukan alokasi investasi
Meskipun bergerak di bidang UMKM, tetapi kamu harus berpikir layaknya pebisnis besar yang terus berusaha untuk mengembangkan usaha dengan memutar kembali sebagian laba. Kamu dapat mengalokasikan sebagian laba untuk berinvestasi sehingga dapat menghasilkan profit. Namun sebelumnya pastikan kamu telah memahami investasi yang sesuai dengan kondisi keuangan dan profil risikonya.
JNE Hadiri Kompas 100 CEO Forum untuk Antisipasi Resesi Ekonomi
Sebagai salah satu perusahaan yang tanggap akan kemungkinan ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023, pada tanggal 2 Desember 2022 yang lalu Presiden Direktur JNE, Bapak M. Feriadi Soeprapto turut mebghadiri KomPas 100 CEO Forum di Istana negara Jakarta. Acara yang dihadiri oleh 100 CEO dari berbagai industri usaha Tanah Air ini mennyelenggrakan diskusi panel dengan tema “Membuat Terang di Tahun Menantang”.
Pada acara yang diselenggrakan oleh Harian Kompas ini hadir pula oleh Bapak Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Bapak Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI serta Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI.
Pesan Presiden Jokowi untuk Menghadapi isu Resesi Global
Pada acara tersebut Presiden Jokowi juga membacakan pidato arahan bahwa ke depannya pelaku usaha harus mengelola optimisme dan bekerja sama dengan seluruh pihak guna mendukung dan membangun perekonomian Indonesia di tengah isu resesi global pada tahun 2023 yang akan datang.
Presiden Jokowi juga meminta pelaku usaha untuk tetap optimis namun juga perlu kehati-hatian dalam menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Menurut Presiden, optimisme dalam diri pelaku usaha perlu dibentuk karena Indonesia memiliki modal berupa sumber daya alam (SDA) ang melimpah , sumber daya manusia yang besar (SDM), dan pasar yang luas yang meliputi Asia Tenggara yang memiliki akumulasi jumlah penduduk hingga 600 juta jiwa, serta letak geografis di salah satu jalur perdagangan tersibuk.
Kompas 100 CEO Forum membawa optimisme baru bagi dunia usaha di Indonesia. Tak terkecuali JNE yang selama dua tahun terakhir memberikan perhatian besar terhadap pertumbuhan UMKM lokal di berbagai wilayah di Indonesia. JNE yang telah berusia 32 tahun terus berkomitmen mendukung pengusaha mikro, kecil dan menengah untuk bangkit selepas masa pandemi. Ke depannya, JNE juga akan terus berkomitmen mendukung UMKM untuk bertahan menghadapi ancaman resesi ekonomi.
Untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai kiprah JNE dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya melalui sektor UMKM, kamu dapat mengakses beritanya melalui https://jnewsonline.com/
Nah, itu tadi 7 cara agar UMKM mampu hadapi resesi ekonomi. Bagi kamu yang sekarang sedang merintis usaha kecil, tetap optimis memandang iklim usaha di masa depan. Yakin saja, setelah hujan badai akan terbit pelangi.