Buku “99 Tanya Jawab Food Combining” ini ibarat buku saku bagi pemula di dunia Food Combining seperti saya. Buku ini menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini membuatku penasaran, dan mungkin juga Teman-teman.
Misalnya saja mengenai aturan sarapan buah, camilan a la pelaku FC, apakah Food Combining berkaitan dengan penyembuhan penyakit tertentu?
Ya, meskipun pola makan Food Combining ini bukanlah sesuatu yang baru. Tetapi rasanya kok, masih kurang paham kalau belajarnya cuma sepotong-potong. Lebih-lebih jika hanya bermodal postingan di sosial media. Kalau saya pikir-pikir, kok, malah ada beberapa hal yang menjadi salah tafsir.
Sebenarnya saya juga sudah bergabung dengan group Food Combining di Facebook yang diprakarsai oleh Bang Erikar Lebang. Tetapi saya memang hanya silent reader dan tidak mempelajari seluruh file yang dilampirkan di laman grup tersebut. Biasanya saya lebih tertarik melihat menu Food Combining yang diunggah oleh para anggotanya. Ujung-ujungnya, ilmu enggak khatam tapi tiap hari ngiler dengan postingan anggota yang didominasi warna-warni sarapan buah, dan aneka jus sayuran yang terlihat sangat menggoda.
Latar Belakang Penulisan “99 Tanya Jawab Food Combining”
Penulisan buku “99 Tanya Jawab Food Combining” ini pun kurang lebih didasari karena banyaknya pemahaman kurang tepat mengenai pola makan sehat yang satu ini
Saya yakin, Mbak Wid alias Widyanti Yuliandari sebagai penulis buku sekaligus pelaku Food Combining pasti menerima banyak pertanyaan terkait pola makan yang sudah diterapkannya selama sepuluh tahun terakhir ini. Selain itu, mungkin beliau juga gerah dengan banyaknya kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat terhadap pola makan ini.
Nah, pertanyaan demi pertanyaan itulah yang kemudian menginspirasinya untuk menulis satu buku khusus untuk menjawab kesalahpahaman yang terlanjur berkembang di masyarakat mengenai Food Combining. Jawaban yang disajikan juga tidak asal-asalan karena penulis memaparkan dengan gamblang berdasarkan pengalaman dan pendapat dari para ahli.
Oke, tanpa perlu berlama-lama lagi, kita langsung saja pada sinopsis singkat buku “99 Tanya Jawab Food Combining”.
Sinopsis “99 Tanya Jawab Food Combining”
Buku setebal 133 halaman ini terdiri dari 13 bagian yang terbagi menjadi 13 sub-bahasan.
Pada bagian 1, pembaca akan diajak mengenal Food Combining. Bagian ini sangat penting untuk dipelajari oleh siapapun yang berniat menerapkan pola makan ini untuk jangka panjang. Juga bagi siapa saja yang masih berstatus pemula sehingga perlu memiliki ilmu yang cukup untuk menerapkan pola makan sejenis agar tidak sekedar ikut-ikutan saja.
Pada bagian 1 ini juga pembaca juga akan diajak mengenal asam-basa dalam tubuh, mengenal irama sirkadian dan bagaimana menerapkan Food Combining dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, nah, jadi penasaran kan apa itu irama sirkadian?
Jadi, pola makan Food Combining itu sangat memperhatikan, kapan dan makan apa? Berkaitan dengan hal tersebut, Food Comining mengacu pada irama sirkadian tubuh.
Dikutip dari halaman 3 buku “99 Tanya Jawab Food Combining”, setiap fungsi dalam tubuh kita, termasuk pencernaan mempunya irama biologis. Sistem pencernaan terbagi atas tiga fase yaitu fase buang, fase cerna dan fase serap.
Fase-fase dalam tubuh inilah yang menjadi acuan para pelaku Food Combining mengenai apa yang dimakan dan kapan? Misalnya memilih buah sebagai asupan saat jadwal sarapan. Tentu hal tersebut bukan dilakukan karena asal-asalan namun berkaitan dengan 3 fase dalam sistem pencernaan tadi
Saya ingatkan sekali lagi bagian ini sangat penting untuk dipelajari sampai tuntas…tas…tas dan harus paham sebelum lanjut ke bagian berikutnya.
Kemudian pada bagian 2, pembaca akan diajak mempelajari bagaimana cara memulai Food Combining. Selama ini saya sering mendengar pendapat bahwa pola makan Food Combining terkesan berat dan susah untuk dilakukan. Namun, berbekal membaca buku 99 Tanya Jawab Food Combining ini semuanya terasa mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan.
Pada bagian 3 hingga 12, pembaca akan mendapatkan banyak penjelasan mengenai konsumsi jeruk nipis peras yang selama ini terkesan kontrovesial, tentang sarapan buah, menu-menu dalam Food Combining, tentang cheating, Food Combining dan penyembuhan, hingga Food Combining pada berbagai kondisi.
Nah, jika Teman-teman mungkin sedang sakit, mengandung atau menyusui namun ingin menerapkan Food Combining, maka bagian 12 dalam buku ini jangan sampai terlewatkan. Sedangkan pada bagian 13 atau bagian akhir pembaca akan disuguhi cerita sukses Food Combining dari para pelakunya.
Hal-Hal yang Menarik dari “99 Tanya Jawab Food Combining”
Sebagai pembaca sekaligus pemula di dunia Food Combining, menurut saya buku “99 Tanya Jawab Food Combining” ini sangat menarik dan mudah dipahami. Buku ini tidak sekedar memaparkan teori Food Combining namun langsung menjawab pertanyaan mendasar yang selama ini sering saya dengar di kalangan masyarakat awam.
Misalnya pertanyaan seperti, “Kalau sarapan buah saja memang nggak lapar?” Pertanyaan seperti ini sangat sering saya dengar dan jawabannya seringkali tidak memuaskan.
Nah, dalam buku ini penulis memaparkan dengan sederhana bagaimana buah dapat memenuhi kebutuhan energi pada pagi hari, seberapa banyak porsi yang dianjurkan, apa saja jenis buah yang disarankan dan bagaimana cara mengonsumsi buah dengan tepat. Termasuk bagaimana mengubah mental block mengenai sarapan dengan menu berat yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita.
Selain itu ada juga pertanyaan tentang, “Bolehkah mengonsumsi ikan asin?”
Ya, siapa sih, yang bisa menolak nasi putih hangat lengkap dengan ikan asin, sambal dan lalapan? Selain rasanya yang nikmat, menu seperti ini memang sudah menjadi budaya kuliner kita sehingga susah untuk ditinggalkan.
Nah, “99 Tanya Jawab Food Combining” juga menjawabnya pada halaman 46. Teman-teman pecinta menu ikan asin harus membaca bagian ini karena di sana penulis memberikan saran yang sangat bisa diterima.
Tips untuk Pemula di Dunia Food Combining
Selain materi tanya jawab yang menjadikan buku ini mudah dipahami, berbagai tips dan resep untuk pemula di dunia Food Combining merupakan salah satu bagian yang tak kalah menarik dari “99 Tanya Jawab Food Combining”. Misalnya saja seperti:
- Resep Jeniper di halaman 28.
- Tips makan sayur mentah di halaman 52.
- Tips membuat jus sayur enak di halaman 55.
- Tips memasak sayuran di halaman 60.
- Resep menyajikan buah di halaman 62-65.
- Contoh menu Food Combining di halaman 67-68.
- Tips Food Combining saat puasa di halaman 116, lengkap dengan contoh menu Food Combining saat menjalankan puasa.
Ilustrasi dan Testimoni dari Pelaku Food Combining
Selain itu” 99 Tanya Jawab Food Combining” juga dilengkapi ilustrasi yang menambah manis untuk beberapa bagian. Misalnya pada bagian resep menu Food Combining. Ada pula testimoni dari para pelaku Food Combining dengan berbagai kondisi. Seperti penderita kanker, gerd, HPV, sinusitis, migrain dan vertigo. Selain itu terdapat juga beberapa testimoni dari pelaku Food Combining yang tidak memiliki permasalahan kesehatan.
Kekurangan “99 Tanya Jawab Food Combining”
Jika dilihat dari segi bahasa, pemilihan diksi dan cara penyampaian materi dalam buku, menurut saya pribadi semuanya sudah pas dan mudah dipahami. Ada sedikit kesalahan pada halaman 5, pada pembahasan mengenai karbohidrat dan protein. Namun, pihak penerbit telah menyertakan lembar ralat sehingga tidak menjadi masalah.
Hanya saja, akan lebih menarik jika pemilihan ilustrasi dan warna pada bagian cover dibuat sedikit variatif sehingga tidak terkesan bahwa Food Combining itu cuma makan buah dan sayur saja.
Kesimpulan
“99 Tanya Jawab Food Combining” berhasil menjawab rasa ingin tahu saya mengenai pola makan yang belakangan banyak digandrungi para pelaku gaya hidup sehat. Buku ini juga berhasil meluruskan pemahaman keliru mengenai pola makan sehat yang selama ini berkembang di masyarakat. Dan yang paling penting, buku ini layak dijadikan panduan bagi siapapun yang berniat menerapkan Food Combining sebagai pola makan sehari-hari.
Tentang penulis
Widyanti Yuliandari adalah bloger yang sejak tahun 2014 aktif menulis tentang kesehatan khususnya yang terkait pola makan Food Combining di blognya www.widyantiyuliandari.com. Buku pertamanya tentang Food Combining berjudul “Food Combining: Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah” terbit pada tahun 2015 lalu. Kecintaannya pada dunia menulis mengantarnya kini menjadi ketua umum Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis.
Penulis dapat dihubungi melalui email: wyuliandari@gmail.com, FB: Widyanti Yuliandari, Twitter: @widyanti_y, dan Instagram: @widyanti_yuliandari.
Data Buku
Judul buku: 99 Tanya Jawab Food Combining
Penulis: Widyanti Yuliandari
Penerbit: Najmubooks Publishing
Cetakan Pertama: Oktober, 2019.
Editor: Diba Tesi Zalziyati
Proofreader: Tim Najmubooks Publishing
Desain sampul: Ahmad Miftah Fahmi
Penata letak: Ibnu Nurdin
Jumlah halaman: xvi+133
ISBN: 978-623-7339-11-3
Artikelnya menarik nih, karena selama ini saya masih setengah2 memahami food combining. Baca artikel ini bikin penasaran utk langsung baca bukunya ya.
Pola makan yg sehat memang agak sulit mengaturnya, aku juga akdang apa aja masuk yg sebenernya itu gaboleh, kita gatau kan kolesterol atau apapun itu bisa berkembangbiak hahaa Mari hidup sehat
Wah, pengen baca bukunya juga Mbak. Penting banget nih buat saya yang masih susah banget kalau disuruh menerapakan pola makan yang sehat.
Saya juga sudah punya buku ini . Pernah juga bikin review singkat di blog. Dengan bekal buku ini saya jadi punya bahan untuk menjawab pertanyaan teman-teman seputar FC. Karena jujur aja, sejak kenal FC (saya gabung juga di FB Group FC) saya tidak pernah bikin rangkumannya.
Ini buku pegangan wajib nih, apalagi untuk yang baru berkecimpung dan ingin banyak belajar di dunia food combining, biar gak itu-itu aja menu sarapan/makanannya, biar ada variasi yang tepat dan benar.
Dari dulu pengen beli dan baca buku ini. Tapi maju mundur cantik. Makasih mbak udah mengulasnya di blog, jadi punya bayangan isinya kek apa. Pengen banget mulai FC, tapi masih banyak tapinya nih, hehe.