Mengenal Apa Itu UX Writer, Cocok untuk Kalian yang Suka Menulis

Sekarang ini, UX Writer adalah salah satu profesi yang sangat dibutuhkan perusahaan-perusahaan berbasis teknologi. Perkembangan teknologi digital dalam bentuk aplikasi dan website menyebabkan tingginya kebutuhan akan pekerjaan UX Writer. Apa itu UX Writer, apa saja tugas UX Writer, dan keterampilan apa yang perlu dikuasai untuk menjadi seorang UX Writer profesional? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Hidup di era digital seperti sekarang mau tak mau membuat kita akrab dengan berbagai aplikasi dan website yang memudahkan aktivitas sehari-hari. Sebut saja kebutuhan transportasi, belanja berbagai barang, beli sayur dan juga makanan, semua tersedia dalam aplikasi. Di samping itu, pemanfaatan website sebagai media promosi dan penjualan juga semakin banyak dilakukan.

Itu sebabnya banyak pengguna menginginkan aplikasi atau website yang nyaman dan mudah digunakan. Selain faktor desain, penjelasan dalam bentuk teks sangat memengaruhi pengalaman pengguna (user experience). Oleh karena itu, diperlukan UX Writer profesional yang dapat menuliskan kata-kata yang mudah dipahami pengguna.

Perbedaan User Interface (UI) dan User Experience (UX)

Sebelum mengenal apa itu UX Writer, perlu diketahui bahwa dalam dunia user interface (UI) terdapat dua elemen penting yang berupa elemen gambar (picture element) dan elemen teks (text element).

Elemen gambar terdiri dari ikon, warna, bentuk, dan lain sebagainya yang bersifat visual. Orang yang bertanggung jawab untuk mengerjakan elemen gambar atau visual adalah seorang UI Designer. Sedangkan elemen teks merupakan tulisan-tulisan kecil dan pendek-pendek yang dibaca oleh pengguna. Elemen teks berfungsi untuk menavigasi pengguna sehingga mendapatkan pengalaman optimal terhadap suatu aplikasi atau website. Pembuatan elemen teks merupakan pekerjaan UX Writer.

Apa Itu UX Writer?

UX Writer adalah sebuah profesi yang menugaskan seseorang untuk menuliskan elemen teks pada aplikasi, website, juga produk digital lainnya. Tulisan UX Writer dikenal dengan sebutan microcopy karena sangat pendek.  Microcopy berfungsi untuk membantu menavigasi pengguna, misalnya seperti kata-kata untuk tombol, menu-menu dalam aplikasi atau website, error message, juga berbagai instruksi lainnya pada aplikasi atau website.

Berrdasarkan pengalaman Irfan Hilmy, UX Writer di Chapter Design & Experience, seorang UX Writer harus mampu memilih kata-kata yang tepat, singkat, tidak ambigu,  dan mudah dipahami oleh pengguna dari berbagai kalangan. Penggunaan kata-kata yang tepat pada tombol dan menu dalam aplikasi atau website sangat memengaruhi user experience. Semakin mudah aplikasi atau website digunakan, maka pengguna akan mendapatkan kenyamanan dan pengalaman positif dari sebuah aplikasi.

Sebagai contoh, ketika sebuah aplikasi mengubah ikon layanan, maka keberadaan elemen teks teks sangat membantu pengguna untuk mengidentifikasi ikon baru tersebut. Nah, di sinilah tugas UX Writer menambahkan teks yang digunakan untuk menjelaksan makna ikon, memberikan instruksi, langkah-langkah, juga ajakan untuk melakukan aksi.

Pedoman 3C dalam UX Writing

Masih menurut pengalaman Irfan Hilmy, berdasarkan pengalamannya bergabung dengan Telkom Indonesia, setidaknya terdapat 3 pedoman penting dalam penulisan microcopy.

1. Clear

Clear (jelas) merupakan pedoman yang paling penting dalam pembuatan UX Writing. Pesan untuk pengguna harus jelas dan mudah dipahami. Diharapkan, setiap pengguna dapat memahami setiap ikon pada aplikasi dengan membaca keterangan teks yang disediakan oleh UX Writer. Teks juga tidak boleh bersifat ambigu. Sehingga, pengguna dapat menentukan pilihan atau tindakan yang tepat dan memahami konsekuensi dari setiap pilihan.

2. Concise

Microcopy harus bersifat padat yaitu menekankan pada penggunaan kata-kata yang tepat dan efisien. Dalam area yang terbatas yaitu pada tombol dan label pada aplikasi atau website, teks yang dibuat memiliki berat yang cukup besar. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kata-kata yang singkat dan padat, bersifat to the point tanpa menghilangkan maksud yang ingin disampaikan.

3. Consistent

Pilihan kata yang digunakan harus konsisten dalam seluruh aplikasi, baik dari segi bahasa, gaya, dan karakter kata-kata yang digunakan sebuah brand sehingga tercipta kesatuan dan keberlanjutan pengalaman bagi para pengguna. Selain itu, pengguna juga harus merasa familiar dengan pesan yang ditampilkan dalam aplikasi untuk menghindari kebingungan dan salah paham.

Skill yang Harus Dikuasai UX Writer

Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang UX Writer, terdapat beberapa skill yang perlu dikuasai untuk menunjang pekerjaanmu.

1. Paham ejaan Bahasa Indonesia yang tepat.

Pekerjaan UX Writer berkaitan erat dengan menulis. Oleh karena itu, seorang UX Writer harus paham dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu, UX Writer harus memahami karakter kata-kata dan gaya komunikasi pada produk digital sehingga dapat membangun personality yang tepat.

2. Fokus pada tujuan.

Memiliki pola pikir yang terfokus pada tujuan akan membantu pekerjaan UX Writer untuk menghasilkan tulisan dengan tujuan yang jelas, kata yang tepat dan padat, dan dapat menjaga konsistensi pada aplikasi secara keseluruhan.

3. Mampu menulis microcopy.

Menulis pada space yang terbatas bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika tulisan tersebut harus tepat sasaran dan mudah dipahami pengguna. Oleh sebab itu, UX Writer harus dapat menulis microcopy yangterdiri dari beberapa kata saja namun dapat menjelaskan instruksi serta informnasi yang tidak ambigu.

4. Kemampuan meriset pengguna.

Riset pengguna diperlukan untukmengetahui perilaku dan respon pengguna terhadap copy yang dibuat. hal ini bisa saja dilakukan oleh UX Researcher. Tetapi,  apa salahnya jika UX Writer dapat melakukan sendiri hal tersebut. Tentunya kemampuan tersebut akan menjadi nilai tambah bagi UX Writer.

5. Kemampuan UX Design

Memiliki skill UX Design jua menjadi nilai tambah yang dapat menunjang tugas UX Writer. Dengan menguasai UX Design, seorang UX Writer dapat memahami prinsip dasar dan utama seperti teknik scanning dan cara membaca informasi oleh pengguna.

6. Memiliki skill presentasi

Salah satu tugas UX Writer adalah dapat mengomunikasikan pekerjaannya pada stakeholder, UI Designer, Owner, juga Developer. Oleh karena itu, meskipun pekerjaan utama UX Writer adalah menulis, tetapi ia harus menguasai skill presentasi sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang sedang dikerjakannya.

7 Mampu berkolaborasi

Koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak mengharuskan seorang UX Writer dapat memiliki skill kolaborasi yang baik. Perlu diingat bahwa pekerjaan UX Writer merupakan kunci keberhasilan sebuah produk digital. Oleh karena itu, UX Writer harus dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak yangterlibat dalam pembuatan sebuah produk digital.

Nah, itu tadi penjelasan tentang apa itu UX Writer berikut tugas dan pekerjaannya. Jika kamu memiliki segala kualifikasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan UX Writer maka segera saja ambil peluang di bidang ini.

Kamu bisa mencoba peruntunganmu di perusahaan digital seperti Telkom Indonesia. Ke depannya profesi UX Writer akan selalu dibutuhkan mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap berbagai aplikasi dan website yang dapat memudahkan kehidupan.

 

Leave a Comment