Bakmi Kadin Jogja – Sepiring Kehangatan untuk Kalian yang Sabar Menanti Kepastian

Jalanan Jogja tak terlalu padat saat kendaraan kami meluncur ke daerah Mergangsan, Jogjakarta. Setelah sore harinya mencoba petualangan Lava Tour di area Merapi, malam itu kami memutuskan mengobati rindu pada sepiring bakmi Jawa khas Jogja. Maka Bakmi Kadin Jogja yang berlokasi di jalan Bintaran Kulon lah yang kemudian kami pilih menjadi destinasi kuliner malam.

Sedikit mengejutkan, karena baik kakak maupun ketiga keponakanku belum pernah mencoba bakmi legendaris yang satu ini. Bagi mereka yang sudah menetap di Jogja, bakmi Jawa bisa dibeli di mana saja. Yang penting rasanya cocok dan tidak perlu antre terlalu lama.

Beda dengan aku dan suami yang orang perantauan. Bagi kami, pulang ke Jogja yang sudah seperti kampung kedua adalah nostalgia. Selain menikmati suasana kota yang lebih tenang dibanding Jakarta, biasanya kami akan mengunjungi tempat-tempat yang “meninggalkan cerita”. Bersyukur aku dan suami sama-sama pernah hidup di sana, jadi ya klop kalau mau ke mana saja.

 

Bakmi Kadin Jogja Cocok untuk Bercengkerama dengan Keluarga dan Sahabat

 

Bakmi Kadin Jogja

Memasuki area Bintaran Kulon, lalu lintas terasa melambat karena padatnya kendaraan yang harus berbagi jalan dengan parkiran di depan warung bakmi. Tepat di seberang kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta, di situlah berdiri warung bakmi yang malam ini akan kami kunjungi.

Bakmi Kadin Jogja telah berdiri sejak tahun 1947, 2 tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Pada awalnya warung bakmi Jawa ini didirikan oleh Haji Karto Kasidin. Entah kebetulan atau tidak, nama Kadin yang diambil dari akronim nama KArto kasiDIN sangat cocok dengan lokasinya yang berada di depan area kantor Kadin Yogyakarta.

Bakmi Kadin Jogja

Hampir 72 tahun warung bakmi ini berdiri, wajar  jika keberadaannya menjadi salah satu kuliner legenda di Jogja. Bagi orang-orang yang pernah datang ke sini, tentu kami sepakat bahwa warung ini terus didatangi karena cerita-cerita yang tertinggal di dalamnya. Oleh sebab itu, warung ini juga sangat cocok untuk berkumpul dengan teman lama. Atau sekedar berbagi kehangatan, canda dan tawa bersama keluarga jauh yang tak selalu bersama.

 

Bakmi Kadin Jogja Cocok untuk Kalian yang Biasa Menanti Kepastian

 

Bakmi Kadin Jogja

 

Bagi pengunjung yang kebetulan baru pertama kali mencicipi kuliner legendaris Jogja ini, pasti awalnya sempat dibuat terperanjat dengan antrean yang luar biasa. Malam itu pun, untuk kesekian kalinya kami datang dan harus menunggu bangku kosong hingga dapat duduk bersama dalam satu meja. Selain itu, kami juga harus bersabar menunggu kurang lebih 60 menit hingga sepiring bakmi hangat terhidang di hadapan kami.

Aku sempat bertanya pada salah seorang karyawan, bagaimana caranya agar sistem antrian di sini tidak tumpang tindih antara satu pengunjung dan yang lainnya? Ternyata caranya begini.

Pertama. Seluruh catatan pesanan dari pelanggan dikumpulkan di angkringan mie paling tengah—kalau tidak salah gerobak ketiga—sesuai urutan pemesanan.

Kedua, jika terlihat ada angkringan yang telah menyelesaikan pesanannya, maka pelayan akan mengambil pesanan dari tumpukan dan menyerahkan ke angkringan yang kosong. Begitu seterusnya.

Bakmi Kadin Jogja

Sekedar informasi, Bakmi Kadin Jogja menyediakan 6 angkring atau gerobak makanan sebagai tempat memasak bakmi. Setiap angkringan melayani menu bakmi nyemek, goreng, kuah (ghodog) atau menu lainnya, dengan sistem antrean seperti yang kusebutkan di atas tadi. Tadinya aku pikir setiap angkring memasak menu khusus. Misalnya angkringan 1 untuk bakmi nyemek, angkringan kedua untuk bakmi kuah (ghodog). Tapi ternyata tidak, justru setiap pesanan hanya dikerjakan di satu angkring atau gerobak saja.

 

Menu dan Harga Makanan di Bakmi Kadin Jogja

 

Bakmi Kadin Jogja

Menu yang ditawarkan di Bakmi Kadin sendiri tidak banyak berubah sejak pertama kali dijual dengan angkringan keliling pada tahun 1947. Selain bakmi kuah dan goreng, bakmi nyemek merupakan salah satu menu favorit. Tapi jika kebetulan teman-teman tidak ingin mneyantap mie, maka tersedia capcay sebagai alternatif. Untuk minumannya sendiri ada teh dan jeruk yang bisa disajikan hangat atau dingin. Ada juga bajigur yang menjadi salah satu minuman favorit.

 

Bakmi Kadin Jogja

Untuk bahan-bahannya sendiri bisa dibilang tidak sembarangan. Selain ayam kampung yang dipakai sebagai pelengkap menu bakmi, mie yang digunakan sendiri juga memiliki tekstur kenyal sehingga nikmat di lidah. Dipadukan dengan kuah gurih hangat, perpaduan rasa bakmi di sini sangat nikmat namun tetap sederhana sebagai ciri khas masakannya.Untuk pemanas yang digunakan sendiri masih seperti zaman pertama kali warung bakmi ini dibuka. Penggunaan anglo dan arang justru memberikan aroma khas pada masakan yang diolah di atasnya.

Sedangkan kisaran harga makanan di warung bakmi ini juga  relevan dengan harga makanan di Jogja pada umumnya. Seporsi bakmi Jawa di sini dibanderol antara 13.000 hinga 28.000 tergantung varian yang dipesan. Sedangkan untuk minumannya sendiri dimulau dari harga 5.000 per gelasnya.

 

Hal-hal yang Bikin Kangen Bakmi Kadin Jogja

 

Bakmi Kadin Jogja

 

Selain nostalgia yang tertinggal di warung bakmi ini, rasa makanannya yang sederhana dan khas merupakan salah satu hal yang membuat sebagian orang kangen, dan ingin selalu kembali. Di samping itu, alunan musik yang dibawakan secara live oleh sekelompok seniman orkestra keroncong membuat suasananya sangat berbeda dengan warung kekinian di Jogja. Terkesan jadul tapi bikin ayem, sehingga cocok untuk dinikmati sembari ngobrol ngalor-ngidul dan bercanda bersama keluarga.

 

Bakmi Kadin Jogja

Jika kebetulan sedang di Jogja, usahakan singgah sebentar ke sini untuk sekedar meninggalkan memori. Tapi jangan salahkan aku kalau kemudian kalian ingin datang kembali. Karena kuliner dan memori adalah dua hal yang susah dikhianati.

30 thoughts on “Bakmi Kadin Jogja – Sepiring Kehangatan untuk Kalian yang Sabar Menanti Kepastian”

  1. Aduh kapan yah ke jogja lagi? Kalo sempet ke jogja lagi pengen banget nih melipir ke bakmi kadin ini. Kebetulan kuliner khas jogja jadi masakan kesukaan saya setelah makanan sunda hehe. Cant wait ahh

    Reply
  2. Sepertinya menggoda banget nih Bakmi Kadin. Kalau dari cerita di atas, beneran deh, orang-orang terpilih dan berbesar hatilah yang akan menikmati makan di sana. Keren banget lah nunggu sampai 60 menit. Setara dengan suka cita menikmati kelezatan bakminya yaaa…

    Reply
  3. Kalau menurut saya, setiap masakan yang dimasak menggunakan anglo dan arang menimbulkan aroma khas, yang justru bisa menimbulkan nilai tambah.
    Jadi saya bisa bayangkan, sepertinya bakmi kadin memang maknyuss, ya :))
    Kayaknya kalau laper banget, lebih baik jangan ke sini ya, soalnya harus menunggu 60 menit. It’s mean satu jam, loh! Wah, bisa pengsan kalau yang udah laper banget wkwkwk

    Reply
  4. Wah ..aku jadi luwee.
    Sepiring bakmi dan musik keroncong yang sejuk mengiringi…Duh!
    Aku termasuk tipe yang rela antri di tempat makan seperti Bakmi Kadin ini..apalagi bukan hanya cita rasanya yang dikangeni tapi nostalgia akan tempat itu yang bikin rapopo antri.
    Kalau bisa ke situ bakal pesen bakmi nyemek akuuu

    Reply
  5. Rekomen banget ya mba, apalagi bakmi nya sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Kalau ke jogja wajib ke sini nih

    Reply
  6. Ah lafaaar.. itu nunggu 60 menitan mbaa? Waah aku penasaran rasanya. Rame bgt ya kayaknya. Klo nunggu nggak gtu laper dan nunggu bersama kesayangan nggak kerasa bosen hihi

    Reply
  7. Pernapasan denger tentang bakmi Kadin ini dan cerita2nya yg musti nunggu sampe ber jam2 buat menikmati bakminya. Kalongan aku sih jujur aja nggak bakal betah nungguin, hihi

    Reply
  8. Waah…seriusan sampe segitu lamanya menanti kepastian makan di Bakmi Kadin?
    Kalau uda terlanjur lapar, mungkin bisa beli camilan dulu yaa…sembari menanti.
    Legend beud iniih…

    Pingin coba juga kalau ke Jogja~

    Reply
  9. MasyaAlloh ini keren banget sejak tahun 1947 dan masih eksis sampe sekarang pandai betul manajemennya ini jadi pengen intip rahasia keawetan usahanya hahaha

    btw liat penampakannya pasti enak apalagi pake arang gitu ya mba harganya juga standar 13k sampe 28k jadi pengen nih semoga pas ke Yogya bisa kesini

    Reply
  10. Wow umur kedai baksonya dah hampir seusia Indonesia meredeka yaaa. Kebayang hitsnya ni di masa lalu, eh sampai skrng jg ngehits ya.
    Aku suka resto yg ada musik2nya gtu mbak, apalagi lagunya nostalgia hehe.
    Noted nih resto bakmi Kadin 😀 TFS

    Reply
  11. Makin pengen ke Jogjaaaa.. Mbaaa, btw banyak kucing gak? Aku tuh sebetulnya suka makan tempat kaya gini, cuma kalau banyak kucing jadi gak konsen, qiqiqi…

    Reply
  12. Wah kemana saja saya dulu waktu kuliah di Jogja ya kok enggak pernah makan di bakmi Jawa kadin…
    Pokoknya kalau ke Jogja kudu mampir lah, penasaran itu rasanya mau makan menanti sampai 60 menit. Berarti kalau niat makan di sana jangan dalam kondisi kelaparan ya mbak. Bisa pingsan kalau antrian panjang gitu

    Reply
  13. Kalau ke Yogya, suami seneng ngajakin ke sini. Selain bakminya berikut dengerin musik keroncongnya juga. Tapi kalau lihat fotonya, yang nyanyi tambah tua yah. Mudah-mudahan ada generasi penerusnya…

    Reply
  14. Siaap mbak kalo ke jogja wajib didatangi dan dicoba nih bakmi kadinnya. Hmm semoga nih seceptnya bisa ke jogja lagi, liat gambarnya udah ngiler duluan saya

    Reply
  15. Auto ngiler. Wah, lha bakmi legendaries sih ya. Nunggunya aja sampai satu jam gitu. Selak luwe, hehe… Ternyata ada triknya, to.

    Saya pernah nyoba Bakmi Jogja yang ada di Malang sini. Enaaak. Rasanya mirip-mirip kali, ya.

    Reply
  16. Kuliner dan memori adalah dua hal yang susah dikhianati, hiii dapat saja nih mbak Damar.

    Itu nunggu sampai 1 jam bisa sabar ya. Namanya juga ingin mengulang kenangan kan jadi harus sabar menanti.

    Reply
  17. Wah, antreannya kagak nahan haha…
    Satu jam kemudian baru datang pesanan.

    Berarti kalo datang kesini gak boleh dalam keadaan laper banget ya mbak, jadi emang buat nongkrong bareng teman atau kerabat.

    Reply
  18. Noted mb, Bakmie Kadin ya. Jogja itu gk ada matinya. Mie slh satu makanan favoritku. Ntar deh ada rejeki pas ke Jogja tak mampir. Tapi kayake kudu nunggu antrian lama y mba? Hihi demi rasa, laparpun bisa dikondisikan. Hihi…thx mb ulasannya oke.

    Reply
  19. Bakminya enak ini, sampai rela antri berjam jam buat belinya. Salut buat pedagang bakmi ini yang bisa bertahan sampai sekarang tetap laris dicari pelanggan

    Reply

Leave a Comment