Rumus Skala: Pengertian, Contoh Soal, dan Cara Menghitungnya

Siapa di sini yang kurang suka matematika, tetapi mau tak mau harus tetap mempelajarinya karena materi ini tetap dibutuhkan dalam berbagai ujian sekolah maupun tes pekerjaan? Rupanya banyak juga orang-orang yang kurang berminat dengan matematika. Alasannya yang susahlah, malas menghitung, dan lain sebagainya. Padahal, sebenarnya matematika tidak sesulit itu asalakan kita memahami materinya dan menemukan cara be;ajar yang tepat.

Salah satu materi matematika dasar yang penting untuk dipahami dan berguna untuk kehidupan sehari-hari adalah menghitung skala. Skala adalah salah satu materi pembahasan yang wajib kita kuasai saat belajar matematika dasar. Arti skala sendiri adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dengan jarak di peta.

Dalam perhitungan skala, rasio yang mewakili hubungan dimensi model dan dimensi yang sesuai dengan gambar atau objek yang sebenarnya akan direpresentasikan ke dunia nyata di atas kertas atau dimensi kecil lainnya.

Selain itu, skala pun banyak dipakai dalam peta atau cetak biru (blue print) yang dipakai untuk konstruksi bangunan. Untuk informasi selengkapnya mengenai skala, simak penjelasan di bawah ini!

Rumus Skala

Pada dasarnya, sistem skala tak boleh dilakukan sembarangan orang. Yang layak melakukannya adalah kartografer, yaitu seseorang yang ahli dalam membuat peta atau disebut juga ahli pemetaan. Meski demikian, kita bisa melakukan penghitungan skala dengan menggunakan rumus dasar skala. Adapun rumus skala peta, yaitu :

  • Rumus Jarak pada Peta (Jp) adalah skala (s) x jarak sebenarnya (Js)
  • Jarak Sebenarnya (Js) adalah jarak pada peta (Jp) : skala (s)
  • Skala (s) adalah jarak pada peta (Jp) : jarak sebenarnya (Js)

Ketiga rumus diatas bisa kita terapkan sesuai dengan bagian apa yang telah diketahui dan apa yang kita cari. Setelah mengetahuinya, kita tinggal masukkan angka ke dalam rumus yang telah tersedia untuk mendapatkan hasil sebenarnya. Sedangkan, untuk faktor skala terbagi menjadi dua, yaitu

  • Faktor pembesaran, yaitu apabila faktor skala k atau k : 1 dengan K > 1
  • Faktor pengecilan, yaitu apabila faktor skala k atau 1 : k dengan 0 < k < 1

Jadi, bisa disimpulkan bahwa faktor pembesaran merupakan perbandingan antara ukuran hasil pembesaran dengan ukuran benda aslinya. Sementara itu, faktor pengecilan adalah perbandingan ukuran benda yang dikecilkan pada ukuran benda aslinya. Keduanya bisa dihitung dengan menerapkan rumus skala peta.

Contoh Soal dengan Menggunakan Rumus Skala Peta

cara menghitung soal skala dalam matematika

Agar kita semakin memahami materi ini, bisa mencoba kerjakan beberapa soal di bawah ini dengan menggunakan rumus skala yang telah dijelaskan diatas.

1. Diketahui jarak rumah Laura ke sekolah di gambar adalah 5 cm. Sedangkan, jarak sebenarnya dari rumah adalah 1,5 km. Jadi, berapa skalanya?

Keterangan : Jarak di peta = 5 cm, jarak sebenarnya = 1,5 km atau 15.000 cm.

Pertanyaannya : berapa skalanya?

Jawabannya :

  • Skala = jarak di peta atau gambar : jarak sebenarnya=  5 : 15.000
  • Kemudian, sederhanakan hasilnya menjadi skala 1:3.000
  • Dengan demikian, skala di gambar adalah 1:3.000.

2. Diketahui jarak antara kota A dan kota B di peta adalah 8 cm. Jika skala di peta yang digunakan adalah 1:500.000, maka berapa jarak sebenarnya dari kedua kota tersebut?

Keterangan : Jarak di peta = 8 cm

Skala = 1:500.000

Pertanyaannya : berapa jarak sebenarnya?

Jawabannya :

  • Jarak sebenarnya = jarak di peta : skala=  8 : (1:500.000)
  • Maka, 8 x 500.000 = 400.000 cm
  • Jadi, jarak antara kota A dan B yang sebenarnya adalah 4.000.000 cm atau 40 km.

Nah, itu tadi pembahasan lengkap mengenai rumus skala mulai dari pengertian, contoh soal, hingga cara menghitungnya. Bagaiamana, apakah mudah dimengert? Yuk, rajin berlatih matematika dasar agar mudah menyelesaikan berbagai soal tes dan ujian. Selamat mencoba.

Leave a Comment