Bika Bogor Mini |
Beberapa waktu yang lalu, secara nggak sengaja saya jalan-jalan ke blog teman saya, Mbak Anita. Sebenarnya sih bukan tidak sengaja juga, tapi karena tertarik dengan foto postingannya yang sedikit menggoda.
Ya tentu saja menggoda, karena waktu itu, si empunya blog lagi posting artikel makanan. Jiwa ngemilable saya udah nggak bisa nahan untuk nggak tanya. Jadilah saya kirim messenger ke Beliaunya, perihal di mana belinya? Bisa delivery atau nggak? Yang paling penting, berapa harganya?
Mengapa saya tanya delivery? Karena makanan yang dipamerin mbakyu Anita di blognya waktu itu adalah oleh-oleh khas Bogor. Yang sepertinya baru tersedia di kota asalnya. Berhubung waktu itu sudah mendekati hari masuk sekolah, jadi kecil kemungkinan saya bisa bertandang langsung ke gerainya di Bogor.
Nah, yang namanya rezeki, memang nggak pernah tertukar ya. Apalagi rezekinya istri salihah, hehehe.. Amin.. Ibarat ngidam, rasanya plonggg bener, pas tahu apa yang kita pengenin kesampaian. Tapi saya nggak lagi ngidam loh, cuma saking penasaran aja sama kue mungil warna-warni yang ada di postingan Mbak Anita.
Pas saya tanya bisa delivery or not, eee… Mbak Anita malah menawarkan diri untuk membelikan kue mungil yang bikin saya mupeng tadi. Kata Beliau akan dibantu sekalian dikirim via salah satu ekspedisi langganan. Ahh.. Mana bisa saya menolak, kepala langsung ngangguk-ngangguk di depan HP, tanda setuju. Jadilan satu box Bika Bogor Talubi terbang ke Jakarta via mas kurir langganan.
Urusan main ke Bogor, sebenarnya saya salah satu orang yang sering banget singgah ke sana di akhir pekan. Sekedar memberi makan rusa di Istana Bogor, ngadem ke Kebun Raya, atau singgah buat jajan aja. Berhubung anak-anak lumayan hobi naik commuter line. Jadi kami selalu ber-KRL ria, yaa, itung-itung refreshing, sekaligus menikmati pengapnya KRL jurusan Jakarta-Bogor. Hehehe..
Pastilah pengap, karena KRL jurusan dari dan ke Bogor bisa dibilang selalu penuh sesak. Jarang-jarang bisa duduk santai, kecuali jam 9 malam ke atas. Tapi karena ngefans banget sama moda transportasi yang satu ini, anak-anak saya selalu enjoy abis. Biasanya sih mereka lebih suka nyanyi-nyanyi atau becanda satu sama lain selama perjalanan yang kurang lebih memakan waktu 1 jam.
Commuter Line, moda transportasi andalan |
Beruntunglah saya, si Ibu dengan 2 anak. Karena sepenuh apapun KRL selalu dapat tempat duduk prioritas. Jadi nggak terlalu worry. Kebalikannya, suami selalu saja kebagian apesnya, kalau nggak full berdiri dari Jakarta-Bogor, paling-paling 2 stasiun menjelang turun baru dapat tempat. Nasib bapak-bapak, kudu kuat.
Balik lagi soal Bogor. Selama ini, oleh-oleh khas Bogor itu ya nggak jauh-jauh dari Asinan, Ubi Talas mentah, Pisang Tanduk dan sesekali Bolu Talas kalau pas anak-anak kepengen aja. Nah, ternyata ada varian oleh-oleh baru yang jujur ya, saya bener-bener baru ngeh. Dari tampilannya yang eye catching, wajar saja kalau saya langsung tertarik untuk mencoba.
Satu kotak berisi 10 biji Bika Mini dengan 3 varian rasa |
Keesokan paginya, sekotak Bika Bogor Mini mendarat dengan selamat di rumah kami. Karena sehari sebelumnya kami sudah melihat penampakannya dari blog mbak Anita, juga di instagram, maka anak-anak pun nggak sabar untuk mencoba. Tampilan yang mungil dengan tiga warna yang cerah, serta 3 varian rasa yang berbeda, tentu saja sangat menarik bagi mereka. Tanpa perlu menunggu lama, 7 buah Bika Bogor kandas hanya dalam satu jam saja. *tepokjidat
Untungnya, saya masih sempat menyisakan 3 biji, sebagai teman minum kopi bersama suami.
Nah, teman-teman pasti penasaran kan, bagaimana cita rasa Bika Bogor Talas Ubi ini?
Maknyus!!
Pada gigitan pertama, teman-teman akan langsung merasakan betapa empuknya kudapan yang satu ini, Maknyuss! (meminjam istilah Pak Bondan Winarno) . Ditambah serat-serat bikanya juga nggak terlalu besar dan nggak kaku, jadi lembut di mulut. Selain itu kudapan ini juga nggak terlalu berminyak. Beda dengan bika jenis lain yang biasanya agak basah. Kalau istilah orang Jawa sih, Bika Bogor lebih keset.
Untuk varian Bika Mini, ukurannya memang pas untuk dijadikan kudapan. Nggak terlalu besar atau kekecilan, jadi nggak langsung kekenyangan. Anak saya yang usia 2 tahun saja, sekali makan langsung nyaplok 2 biji. Katanya enyak, anis (enak , manis).
Nah, kalau si Kakak beda lagi. Dia malah tertarik sama warna-warni kue ini. Jadi sekali makan dia langsung ambil tiga warna yang berbeda, ungu, hijau dan kuning. Katanya lucu, mungil, imut warna-warni. Boneka kali yak, pakai acara imut-imut. Hahaha…
Kalau buat saya dan suami, yang kopi pahit addict. Bika Bogor ini cocok banget buat mengimbangi rasa pahit dari secangkir kopi hitam kami. Apalagi kami memang jarang mengudap kue-kue manis, bisa dibilang Bika Bogor ini cenderung legit. Jadi pas banget kalau ketemu sama pahitnya kopi.
Rasa talasnya pun menurut kami tidak terlalu menonjol, jadi nyaman-nyaman saja di mulut. Kenapa saya bilang nyaman? Karena memang buat sebagian orang, mencoba cita rasa penganan jenis baru dengan bahan yang terbilang unik, Bisa jadi kurang nyaman di lidah.
Oh ya, karena dibuat dari bahan alami, yaitu Talas dan Ubi. Maka kudapan ini memang tidak bertahan lama, maksimal 4 hari saja. Tapi nggak perlu khawatir, yakin deh, kue ini nggak bakalan tahan 4 hari. Di rumah saya saja langsung kandas dalam satu jam. *tutupmuka *rakus
Talas Bogor, bahan baku Bika Bogor Talubi |
Varian rasa dan harga
Berdasarkan info yang saya terima dari, Mbak Anita. Sebenarnya ada beberapa varian lain dari Bika Bogor kalau kita datang langsung ke counternya. Berhubung saya cuma delivery, ya.. sedapatnya aja. Tapi jangan khawatir teman, berikut saya lampirkan hasil investigasi saya mengenai varian rasa Bika Bogor ini :
Credit pict to Instagram Bika Bogor |
- Kue Bika Bogor Talas : dominan talas asli, warna ungu dari pewarna alami talas
- Kue Bika Bogor Coco Pandan : aroma pandan, warna hijau khas daun pandan
- Kue Bika Bogor Nangka : aroma & rasa buah nangka dengan warna khas nangka kekuningan
- Kue Bika Bogor Ubi Madu : dominan Ubi Madu, rasa khas Ubi dan berwarna kekuningan
Soal harga, menurut saya sangat terjangkau. So, teman-teman nggak perlu khawatir. Satu box Bika Bogor berukuran kotak, yang biasanya dipotong-potong, dihargai Rp35.000,- Sedangkan Bika Mini seperti yang saya beli, hanya Rp29.000,- terdiri dari 10 buah Bika mungil. Murah banget, kan?
Di mana counternya?
Merasa kurang dengan sekotak oleh-oleh khas Bogor yang satu ini. Kami pun langsung searching di mana lokasi gerai Bika Bogor Talubi. Barangkali aja akhir pekan ini suami nggak ada tugas keluar, kami akan langsung angkat mini backpack menuju Bogor.*cusssGujesGujes
Nah, buat teman yang minat pengen nyoba juga, kalian bisa dateng ke sini ya, Jalan Padjajaran No.20 M Bogor.
Semakin penasaran kan? Yuk, segera merapat! Jangan lupa beli oleh-olehnya. Eh tapi yang penting, oleh-oleh khas Bogor, ya Bika Bogor Talubi.
See you there!