Rencana Bulan Madu yang Tertunda Hampir Satu Dasawarsa

Beberapa waktu yang lalu seorang teman terlihat mengunggah foto wisata Pulau Bintan. Awalnya, BukNaj nggak tahu kalau pulau yang mereka kunjungi itu Pulau Bintan, yang merupakansalah satu wisata alam Indonesia yang masih jarang didatangi pengunjung lokal. Alias masih “perawan”.  Daripada penasaran tingkat akut, BukNaj pun nge-DM yang bersangkutan. Mulailah kami ngobrol ngalor-ngidul, ujung-ujungnya ia kaget karena BukNaj malah belum pernah ke pulau eksotis yang satu ini.

Iya, sih. Untuk urusan jalan-jalan di dalam negeri saja BukNaj memang masih jauh dari tamat. Masih banyak pulau dan pantai nan molek yang belum BukNaj kunjungi. Beda dengan temanku yang orang Singapura ini. Meskipun mereka sudah tidak muda lagi—kalau nggak salah usianya tidak beda jauh dengan ibuku. Tapi Pak Yan dan istrinya sangat aktif melakukan traveling. Prinsip mereka sih, “Honeymoon itu harus terus diulang, agar pernikahan tetap lengket dengan madu-madunya.” Asyek! BukNaj langsung tunjukin DM dari Pak Yan ini ke ayahnya DuoNaj. Sambil komat-kamit berdoa semoga proposal bulan madu diterima.

Honeymoon yang Tertunda Hampir Satu Dasawarsa

Hampir sepuluh tahun menikah, BukNaj dan Pak Basmemang belum sempat berbulan madu layaknya pasangan pada umumnya. Dulu, karena kami nikah a la koboi, jangankan ke Pulau Bintan atau pulau lain untuk honeymoon yang penuh madu. Sehari setelah pernikahan saja BukNaj langsung terbang ke Singapura karena workshop selama 2 minggu. Begitu balik ke Indonesia, BukNaj langsung menyusul Pak Bas ke Jakarta.

Karena jadwal sidang Pak Bas juga lumayan padat, akhhirnya kami pun tak bisa ke mana-mana. Cuma haha-hihi saja di kamar sempit berukuran 3X4.

Bulan berikutnya, saat jadwal Pak Bas pulang kampung untuk menjenguk, BukNaj malah mabok parah karena positif berbadan dua. Ya, gitu deh. Akhirnya rencana honeymoon langsung ditunda. Begitu anak pertama usia 3 tahun, kami sudah merencanakan kembali honeymoon yang sempat tertunda itu. Qadarullah, lha kok BukNaj mabok lagi hamil anak kedua, hahaha. Produktif sekali kami ini. Tapi ya sudahlah. Mungkin rezeki kami memang anak dulu. Honeymoon-nya tetap direncanakan saja meskipun tertunda hampir satu dasawarsa.

 

Wisata Pulau Bintan
Pulau Penyusuk di Pulau Bintan (gambar milik Traveloka)

Surga Kecil di Kepulauan Riau

Sempat takjub dengan unggahan milik Pak Yan, BukNaj pun kepo, dong. Googling sana-sini demi melihat pulau yang beliau sebut sebagai salah satu surga kecil di Indonesia. Iya, Pak Yan memang termasuk sering mengunjungi pulau dan pantai di Indonesia. Dan menurutnya Pulau Bintan merupakan The Small Paradise.

Tidak terlalu mengejutkan karena pulau yang berlokasi di Provinsi Riau ini memang masih bertahan dengan pemandangannya yang alami, tenang dan belum ramai pengunjung seperti halnya pulau wisata yang lain. Paket wisata Pulau Bintan pun masih didominasi turis asing, terutama Singapura yang memang berlokasi sangat dekat dengan salah satu pulau di Kepulauan Riau ini.

Dulu, sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang peraturan penggunaan rupiah, beberapa hotel dan resort bahkan menggunakan dollar Singapura untuk melakukan transaksi dengan pengunjung dari luar.

Nah, khusus destinasi wisata ke Pulau Bintan. Beberapa referensi pulau dan pantai yang layak masuk daftar kunjung dan destinasi favorit untuk berbulan madu, ada beberapa di bawah ini.

 

Wisata Pantai Perawan di Pulau Bintan

TRIKORA BEACH

Pantai Trikora atau dikenal Trikora Beach merupakan pantai wisata dengan air yang masih jernih dan dangkal. Seperti halnya pantai-pantai dengan bebatuan besar di Belitung, di Pulau Bintan pengunjung bisa menemukannya di Pantai Trikora ini.

Trikora Beach sendiri membagi kawasan wisatanya menjadi kawasan resort dan umum. Di mana khusus untuk pengunjung resort perlu melakukan check-in terlebih dahulu di beberapa resort mewah yang berdiri di sana.

Fasilitas wisata pantainya sendiri meliputi snorkeling, banana boat, kano, bermain layang-layang atau memancing. Untuk perlengkapan wisata air, pengunjung bisa menyewa di beberapa corner yang khusus menyediakan peralatan sewa.

Pemandangan di Trikora Beach didominasi pepohonan seperti kelapa, bakau dan cemara yang membantu menciptakan suasana teduh di sekitarnya. Sedangkan untuk pengunjung yang menyukai tantangan, beberapa resort juga menyediakan fasilitas tour ke pulau tak berpenghuni yang tentu saja bakal menguji nyali.

 

Wisata Pulau Bintan
Resort di Pantai Trikora (gambar milik Traveloka)

 

PANTAI LAGOI

Pantai Lagoi merupakan pantai berpasir puth dengan air yang tak kalah jernih dari Pantai Trikora. Menurut cerita yang kubaca dari beberapa sumber, pantai ini bersih dan lebih tenang sehingga cocok untuk me-refresh suasana atau sekedar berdiam diri untuk mencari inspirasi.

Pantai Lagoi juga terkenal dengan kuliner laut yang diolah dengan gaya memasak khas Riau. Bisa dibayangkan rasa makanan di sini pasti unik dan susah ditemukan di area kuliner laut lain.

 

Pulau Eksotis di Wilayah Pulau Bintan

PULAU PENYENGAT

Pulau Penyengat merupakan salah satu situs yang dicalonkan sebagai Situs Warisan Dunia. Di pulau kecil yang berjarak 2 km dari pusat kota Tanjung Pinang ini, pengunjung bisa menemukan Masjid Raya Sultan Riau yang konon katanya dibangun dengan putih telur. Di samping itu wisata religi bisa dilajutkan dengan mengunjungi makam-makam para raja juga makam Raja Haji Ali sang pahlawan nasional.

Menurut cerita yang berkembang dari mulut ke mulut. Pulau Penyengat telah dikenal para pelaut sejak berabad-abad yang lalu. Pulau kecil ini sempat menjadi tempat persinggahan untuk mengambil air tawar karena persediaanya yang melimpah. Tidak ada catatan khusus tentang asal muasal nama pulau ini. Namun, menurut cerita rakyat yang berkembang nama “Penyengat” diambil dari nama serangga yang memiliki “sengat”.

 

 

PULAU PENYUSUK

Pulau Penyusuk terletak tidak jauh dari Pantai Trikora. Itu sebabnya pulau ini memiliki karakteristik tidak jauh berbeda dari pantainya. Selain dihiasi bebatuan besar, Pulau Penyusuk semakin menarik dengan koral-koral di pantainya yang sangat cantik dan eksotis.

Menjadikan Pulau Bintan sebagai destinasi bulan madu yang tertunda sepertinya sangat cocok untuk BUkNaj dan Pak Bas. Penat dengan profesi kami yang sehari-hari harus berburu ide dan dikejar deadline, rasanya kami butuh destinasi wisata yang menenangkan. Tanpa pertunjukan dan atraksi yang riuh dengan tepuk tangan.

Kalaupun nantinya kami tak sempat merencanakan sendiri akomodasi perjalanan kali ini. Kami bisa melakukan reservasi Paket Wisata Pulau Bintan di Traveloka. Tidak lupa kami akan memilih paket akomodasi lengkap yang meliputi tiket pesawat dan hotel karena lebih ekonomis. Bujet tak perlu membengkak, perjalanan nyaman, dan yang paling asyik kami bisa mengubah paket wisata sesuai kebutuhan.

Kalau rencana sudah matang begini, kayaknya Pak Bas sudah tidak bisa menolak lagi nih, hehehe. Biar kata sudah beranak dua, bulan madu tetap jalan, dong. Ya, namanya juga usaha. Biar pengantin tua nggak kalah lengket sama yang muda-muda. Asyek!!

 

9 thoughts on “Rencana Bulan Madu yang Tertunda Hampir Satu Dasawarsa”

  1. Duuuh kangen pulau Bintan. Pernah dapet kerjaan ke sana. Naik speed boat dari pulau Batam. Semoga kesampaian ke pulau Bintan.
    Seafoodnya enaaaak banget. Ada siput laut, namanya gonggong, kenyel-kenyel gitu. Masih ada nih cangkangnya buat pajangan di rak.
    Jadi ingat puisinya Raja Ali Haji. Gendang gendut tali kecapi. Kenyang perut senanglah hati…
    Wkwkwk…

    Reply
  2. Wah sama banget mbak damar, aku juga nikah ala koboi hehe.. boro2 mikir bulan madu yg ada cuti pun cuma sebentar, ga lama dari itu lgsg positif hamil.. jadinya selama 5 tahun ini ga pernah honeymoon sama sekali krn keburu sibuk sama 2 bochil hhe..

    Reply
  3. Aiishh judule itu lho … Dulu aku masih lugu sih, taunya ya Pulau Dewata, qiqiqi … mainstream banget yaak… Liat Bintan cakep gini, jadi pengen ke sini.

    Reply
  4. Ayo mbak damara, sgera saja dilaksanakan honeymoonnya yang tertunda ke pulau Bintan.Itu pantai pantainya indaah sekali ya. Pulau pulaunya juga menawan. Eh namanya juga unik ditelinga saya yang njowo tulen. Pulau penyusuk. Pulau penyengate. Hehe..
    Lagipula sekarang ada kemudahan juga ya untuk ngatur pesan ini itu sebelum berangkat. Lewat traveloka memang apa apa bisa diurus dengan mudah dan cepat

    Reply
  5. Ayo mbak damara, sgera saja dilaksanakan honeymoonnya yang tertunda ke pulau Bintan.Itu pantai pantainya indaah sekali ya. Pulau pulaunya juga menawan. Eh namanya juga unik ditelinga saya yang njowo tulen. Pulau penyusuk. Pulau penyengate. Hehe..
    Lagipula sekarang ada kemudahan juga ya untuk ngatur pesan ini itu sebelum berangkat. Lewat traveloka memang apa apa bisa diurus dengan mudah dan cepat lewat gadget kita

    Reply
  6. Ihiìirrrr! BukNaj mau hanimun euy
    Mantab kali itu. Asline marai pingin mba hahaha.. asik ya kalau ke sana gak pake repot. Tinggal klik, booking, jalan dannnn hepi. Pak Bas mesti semangat ki

    Reply
  7. Saya dong bulan madunya jauh ke Batam.
    Emang saat itu kami tinggal, kerja, dan nikahnya di sana sih. Hehe…

    Btw, pas zaman saya, Bintan ini jadi tujuan pekerja muda juga. Ada kawasan industri di sana juga. Destinasi wisatanya emang gak kalah bagus dengan Batam dan Babel. Khususnya Pulau Penyengat, tuh.

    Moga hanimun BukNaj ke Bintan segera terealisasi, yak. Sapa tau jadi adeknya Najwa 😉

    Reply

Leave a Comment