Pentingnya Edukasi Menstruasi pada Anak Perempuan dan Lelaki

Pengalaman menstruasi pertama merupakan salah satu kenangan buruk yang terus saya simpan hingga hari ini. Setiap bulan, saat jadwal menstruasi tiba, ingatan saya seolah kembali pada masa-masa dua puluh lima tahun silam. Masa-masa ketika saya  harus menghadapi salah satu fase hormonal pada diri perempuan, namun dengan segala keterbatasan pengetahuan.

Ya, saya merasa tidak cukup mendapatkan informasi mengenai menstruasi pertama. Bukan. Bukannya takut dengan  darah yang keluar dari organ intin kewanitaan saya, karena ibu sudah pernah mewanti-wanti akan datangnya fase tersebut. Hanya saja, saya tidak terlalu tahu bagaimana cara menjaga kesehatan organ kewanitaan , bagaimana memilih pembalut yang nyaman, serta bagaimana cara menggunakan dan membersihkannya dengan tepat.

Ketidaktahuan saya ini bisa jadi karena saya terlalu ragu  untuk bertanya. Pada masa itu, edukasi menstruasi pada anak bukanlah hal yang umum diperbincangkan. Kesannya tabu, sehingga saya pun merasa malu untuk bertanya-tanya. Akibatnya, penjelasan yang saya peroleh baik dari orang tua maupun dari saudara juga bersifat samar-samar saja. Kurang konkrit apalagi jelas.

Apakah Edukasi Menstruasi pada Anak Sudah Cukup Digaungkan?

Pengalaman buruk yang saya alami memang sudah lama berlalu. Jauh sebelum derasnya arus informasi seperti sekarang.

Lalu, apakah di tahun 2021 ini remaja putri telah mendapatkan edukasi yang cukup untuk menghadapi fase menstruasi? Apakah mereka paham dan mengerti bagaimana manajemen kesehatan menstruasi?

Sungguh mengejutkan karena nyatanya data menyebutkan bahwa:

  1. Hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan selama menstruasi.
  2. Hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengganti pembalut setiap 4-8 jam, sisanya mengganti hanya 2 kali dalam sehari.
  3. Dan, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan kesiapan remaja putri untuk menghadapi salah satu fase pubertas dalam hidupnya masih sangat minim. Bahkan bisa dibilang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan zaman saya remaja.

Hal ini bisa jadi karena kesiapan orang tua untuk memberikan bekal kepada anak juga masih minim. Ditambah, sebagian masyarakat masih menganggap menstruasi merupakan hal yang tabu, memalukan, bahkan kurang pantas untuk didiskusikan.

Pertanyaan Umum tentang Menstruasi

Sebenarnya anak-anak merasa penasaran dan memiliki beberapa pertanyaan terkait menstruasi. Hanya saja, kerap kali mereka merasa ragu unutk menanyakannya. Menurut Anna Surti Ariani, M.Si., Psi., berikut beberapa pertanyaan yang umum diajukan anak-anak, yang mungkin juga akan diajukan remaja putri yang berada di rumah kita:

  1. Bagaimana terjadinya menstruasi?
  2. Mengapa laki-laki tidak mengalami menstruasi?
  3. Berapa lama terjadinya menstruasi?
  4. Apakah perbedaan pembalut bersayap dengan pembalut tanpa sayap?
  5. Apakah menstruasi berbeda dengan keputihan?
  6. Mengapa saat menstruasi tubuh terasa lebih mudah lelah dan mudah marah?
  7. Kapan perempuan berhenti mengalami menstruasi?

Pertanyaan-pertanyaan ini memang terdengar sederhana bagi orang dewasa.  Mungkin, kita berpikir bahwa pada akhirnya semua perempuan pasti mengetahui jawabannya.

Tetapi, sebagai orang tua haruskah kita membiarkan anak-anak mencari tahu sendiri jawabannya? Bagaimana jika mereka mendapatkan penjelasan yang tidak tepat, dari orang yang juga tidak tepat? Tentu, kita tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?

Untuk itu, orang tua tidak perlu ragu memulai sesi edukasi menstruasi pada anak yang dapat dimulai dengan menjelaskan apa definisi dari menstruasi itu sendiri.

Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah kondisi ‘normal’ yang terjadi pada setiap perempuan. Menstruasi ditandai dengan keluarnya darah selama beberapa hari (antara 3-7 hari) dari organ intim kewanitaan, terjadi satu periode setiap bulan yaitu setiap 28, atau antara 21 hingga 35 hari.

Anak perlu tahu bahwa darah menstruasi merupakan sebuah tanda bahwa seorang perempuan siap bereproduksi atau memiliki anak, karena menstruasi menandakan matangnya sel telur yang siap dibuahi sel sperma. Darah yang dikeluarkan merupakan lapisan dalam rongga rahim yang dipersiapkan sebagai tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, yang nantinya berkembang menjadi calon janin.

 Strategi Edukasi Menstruasi pada Anak

Perkara berdiskusi dengan anak, khususnya remaja memang bukan hal yang sulit untuk dilakukan, namun juga tidak mudah. Tidak sedikit orangtua yang mengeluh susah berbicara dengan mereka yang berusia remaja. Khususnya untuk hal-hal yang bersifat sensitif seperti menstruasi.

Penyebab Sulitnya Diskusi Menstruasi dengan Anak

Beberapa hal yang menyebabkan diskusi dengan remaja menjadi sulit untuk dilakukan, yaitu:

1. Tabu.

Tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun di mana saya masih usia remaja, hingga tahun 2021 ini pun topik menstruasi masih saja dianggap tabu untuk diperbincangkan.

2. Bingung untuk memulai.

Orangtua, khususnya ibu bingung unutk memulai dari mana. Hal ini bisa jadi karena orangtua jarang berdiskusi atau berbicara dari hati ke hati dengan anak. Atau bisa juga karena keterbatasan waktu untuk quality time dengan anak.

3. Kurang pengetahuan.

Diskusi dengan remaja bisa menjadi sulit jika orangtua kurang atau tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai topik diskusi. Dalam hal ini tentunya mengenai topik mentsruasi.

4. Remaja merasa ragu.

Tidak sedikit remaja yang merasa ragu akan kemampuan orang tua, khususnya ibu dalam menjelaskan menstruasi dengan jelas.

Saya sendiri sering berpikir, mampukah saya berkomunikasi dengan baik pada Najwa ketika tiba saatnya nanti?

Saya juga tak segan meminta saudara atau sahabat untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka memulai diskusi tentang menstruasi dengan gadis remajanya di rumah.

7 Cara Berbicara Menstruasi dengan Remaja

Beruntung saya mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung pada ahlinya. Dalam salah satu sesi webinar bertema “Sehat dan bersih Saat Menstruasi” yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi, psikolog Anna Surti Ariani membagikan 7 cara berbicara menstruasi dengan anak perempuan, yaitu:

1. Ibu sebagai sumber informasi utama.

Lebih dari 90% remaja putri mengharapkan informasi mengenai menstruasi dari ibu atau guru, sedangkan Ibu merupakan sumber informasi yang paling diharapkan anak. Untuk itu, ibu perlu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstruasi. Ibu perlu tahu mengenai mitos dan fakta menstruasi. Serta membekali diri dengan keterampilan berkomunikasi dengan anak.

2. Bicara menstruasi tidak tabu

Diskusi mengenai menstruasi sangat penting karena berkaitan langsung dengan organ kesehatan reproduksi perempuan. Jangan merasa bahwa topik ini tabu untuk dibicarakan dalam keluarga.

3. Lakukan secara bertahap

Edukasi menstruasi pada anak tidak bisa dibicarakan dalam satu kali pertemuan. Lakukan secara bertahap dan berulang semenjak anak-anak menunjukkan tanda awal pubertas, bahkan sebelumnya. Sesuaikan topik pembicaraan dengan usia anak.

4. Bersikap positif

Isu tentang remaja (termasuk menstruasi) merupakan topik yang sensitif bagi anak. Jika orangtua salah menanggapi, sikap anak-anak bisa berbalik menjadi menutup diri dari kita. Karena itu, orangtua perlu menanggapi isu remaja dengan bersikap positif. Memberikan kesempatan pada anak untuk bercerita, dan menyediakan waktu lebih banyak untuk mendengar dan menempatkan diri pada situasi mereka.

5. Banyak bertanya dan diskusi

Sebaiknya orang tua lebih banyak bertanya dan mendengarkan jawaban remaja, dibandingkan banyak menceramahi atau menasihati. Ibu bisa berbagi pengalaman pribadi secara positif. Dan jangan ragu meminta waktu pada anak untuk berpikir jika dirasa pertanyaan dari mereka terlalu banyak, atau orangtua perlu mencari tambahan informasi.

6. Jelaskan secara konkrit dan jelas.

Berdiskusi tentang menstruasi dengan anak sebaiknya menggunakan gambar atau benda, seperti gambar anatomi tubuh atau pembalut. Tunjukkan beberapa jenis pembalut dan perbedaannya, juga bagaimana cara menggunakannya.  Bisa juga menjelaskan melalui games atau buku panduan bergambar.

7. Jelaskan juga pada anak laki-laki.

Anak laki-laki perlu mengerti apa yang terjadi ketika perempuan mengalami menstruasi. Tujuannya agar anak laki-laki lebih menghargai dan memahami perasaan perempuan. Selain itu, dengan memberikan pengertian kepada anak laki-laki diharapkan mereka tidak mengejek atau mempermalukan anak perempuan yang sedang menstruasi namun justru dapat membantunya.

Manajemen Kesehatan Menstruasi

Selain memberikan pemahaman dan pengertian mengenai apa itu menstruasi, hal yang tidak kalah penting adalah memberikan pengetahuan tentang Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM).

Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Anak perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih dan diganti sesering mungkin selama periode menstruasi (minimal 4 jam sekali). Serta dapat membersihkan diri dan pembalutnya.

Anak perempuan juga perlu tahu bahwa penggunaan pembalut sekali pakai tidak menyebabkan kanker. Mereka perlu tahu dan membiasakan diri bahwa penting untuk selalu mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah mengganti pembalut.

Selain itu, anak perempuan juga perlu dibiasakan dengan cara membasuh organ intim kewanitaan yang benar, yaitu dari arah depan menuju ke belakang, dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Selain itu, apabila menggunakan cairan pembersih vagina maka sedapat mungkin disesuaikan dengan pH normal.

Komitmen Mundipharma Indonesia dalam Kampanye Edukatif #YangIdeal

Mundipharma Indonesia melalui BETADINE Feminine Care melakukan kampanye edukatif #YangIdeal untuk mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan, salah satunya dengan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan sehari–hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi di organ kewanitaan

Melalui Country Manager Mundipharma Indonesia, Mada Shinta Dewi menyampaikan bahwa, “Mundipharma Indonesia terus berkomitmen memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, dalam hal ini perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya. Sejak tahun 2017 Mundipharma Indonesia telah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI dalam menyelenggarakan program edukasi mengenai kebersihan menstruasi, serta membagikan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ kepada lebih dari 1,000,000 perempuan Indonesia. Melalui kegiatan edukasi ini, kami berharap perempuan Indonesia semakin mengerti cara menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya sedini mungkin, serta dapat terus beraktivitas dengan nyaman tanpa terhalang menstruasi.”

BETADINE® Feminine Care merupakan rangkaian lengkap untuk mendukung kebersihan dan kesehatan area kewanitaan, mulai dari sehari–hari, menstruasi dan juga infeksi area kewanitaan. Untuk sehari–hari, BETADINE® Feminine Wash dilengkapi dengan Prebiotik yang merupakan makanan dari bakteri baik dan memberikan perlindungan alami sehari–hari. Untuk infeksi di area kewanitaan, BETADINE®  Feminine Hygiene dengan Povidone–Iodine yang  terbukti mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap dan iritasi ringan yang kerap terjadi saat menstruasi.

semua rangkaian produk dari Betadine Feminine Care aman, terpercaya dan mudah didapatkan baik pembelian seluruh offline, maupun online melalui market place seperti  Tokopedia.

Peringatan  Hari Kebersihan Menstruasi

Untuk meningkatkan kesadaran perempuan akan pentingnya MKM, serta untuk mematahkan stigma negatif terhadap menstruasi—yang masih dianggap tabu—maka setiap tanggal 28 Mei diperingati sebagai hari Kebersihan menstruasi.

Angka 28 dipilih karena dianggap mewakili periode normal menstruasi yang datang setiap 28 hari. Sedangkan bulan Mei—bulan kelima—dianggap mewakili durasi satu kali fase menstruasi yang berkisar antara 3-7  hari.

Peringatan Hari Kebersihan Menstruasi ini menjadi sebuah aksi tahunan yang melibatkan pemerintah, organisasi, pihak swasta dan masyarakat luas. Dengan adanya peringatan semacam ini, diharapkan peran serta setiap lapisan masyarakat, khususnya orangtua untuk melakukan edukasi menstruasi pada anak semakin berkembang luas. Sehingga anak perempuan di Indonesia paham, mengerti dan memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan organ intim kewanitaannya.

 

Referensi:

Materi webinar “Sehat dan Bersih saat Menstruasi” bersama Betadine pada 27 Mei 2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

23 thoughts on “Pentingnya Edukasi Menstruasi pada Anak Perempuan dan Lelaki”

  1. Alhamdulillah dulu masih diedukasi sama ibu meski ndak detail. Ibu juga sempat diskusi sama guru perihal menstruasi, jadi ndak ngeri-ngeri banget

    Reply
  2. Dulu permasalahan tentang menstruasi seringnya dianggap tabu untuk diperbincangkan ya, Mbak. Tapi sekarang masalah ini harus dibicarakan bersama anak, supaya mereka bisa lebih aware dengan kesehatan organ kewanitaannya.

    Reply
  3. Bersyukur ya mba bisa hadir di webinar kemarin. Aku juga nyimak dan dapat banyak banget insight baru mengenai cara bicara dan edukasi mengenai menstruasi… Alhamdulillah

    Reply
  4. Perilaku sehat selama menstruasi akan mempengaruhi perilaku sehat secara umum. mungki awalnya sedikit rumit tapi dengan dibiasakan nanti akan terpola juga kebiasaan hidup seluruhnya

    Reply
  5. Asiknyaa ada webinar betadine ini, semacam mengingatkan kembali buat buibu yang memiliki remaja putri untuk lebih aware akan MKM ini, agar tetep menjaga kesehatan alat reproduksi.
    Dan sepakat, anak lelaki mesti tahu dan memahami soal menstruuasi ini.

    Reply
  6. menyampaikan informasi tentang kegiatan menstruasi pada anak perempuan memang butuh bahasa khusus ya agar mereka tidak salah pengertian. sehingga tips di atas pastinya sangat bermanfaat dan jadi ide buat momi yang mau menjelaskan ini ke anaknya

    Reply
  7. benar mbak, edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan selama menstruasi ini penting diketahui oleh anak perempuan dan anak laki-laki ya agar mereka bisa saling menolong jika salah satu temannya dalam kondisi menstruasi di sekolah.

    Reply
  8. Udah pernah bahas menstruasi dengan Duo Naj? Jangan sampai anak cowo meledek anak cewe saat sedang menstruasi. Duh malu bangettt, ingat waktu sekolah apalagi saat pakai rok putih trus pake adegan tembus. Huwaaa … Mau ngumpet aja!
    Eh di UKS sekolah sampai disediakan rok cadangan, lho.

    Reply
  9. Acaranya bernas banget, baru tahu tentang hari menstruasi dari acara ini ya, senang banget dapat ilmu.
    membicarakan tentang menstruasi dan reproduksi seharusnya tidak tabu lagi dengan ibu dan anak agar anak punya pengetahuan yang cukup dan valid ya informasinya

    Reply
  10. Nah iya edukasi menstruasi ini penting ya mba buat anak, supaya dia jadi paham pas nanti datang bulan. Bagaimana cara mennjaga kebersihannya selama menstruasi.

    Reply
  11. aku punya dua anak perempuan, makanya aku senang bisa ikut webinar ini
    jadi aku tahu bagaimana nanti jika menyampaikan informasi seputar menstruasi ke anak anakku

    Reply
  12. Aku baru tahu mbak, ternyata anak laki-laki juga harus diedukasi tentang menstruasi meskipun terus terang sampai saat ini aku belum nyaman bicara soal ini, beda dengan anak perempuanku yang sedikit demi sedikit mulai aku edukasi terutama tentang manajemen kebersihan menstruasi karena berkaitan dengan kesehatan reproduksi.

    Reply
  13. Lain zaman ya mba, dulu rasanya malu bilang lagi mens karena tabu aja apalagi aku dulu sempet kena bully juga apa coba masih inget da itu hahaha..sekarang bisa kenal informasi MKM bisa lewat blog, youtube ataupun webinar kayak gini

    Reply
  14. Kebanyakan iyaya..orangtua selalu bingung untuk memulai topik ini.
    Padahal Ibu juga sebelumnya mengalami menstruasi. Namun kenapa sulit dan tabu?
    Alhamdulillah,
    Dengan edukasi yang tepat, semoga Ibu gak panik dan merasa tabu lagi membicarakan masalah menstruasi kepada ananda.

    Reply
  15. Yes anakku juga co dan ce jd keduanya juga kuajarin. Buat yang cewek jelas supaya dia paham gmn cara membersihkan area miss V kalau mens dan cara menjaga bener2 auratnya. Buat cowok supaya dia bisa melindungi saudari atau temannya.
    Btw aku juga pakai Betadine feminine care di rumah lho 😀

    Reply
  16. wah bener anak lanang juga butuh edukasi tentang menstruasi ini terutama dari ibunya ya, mbak.

    Reply
  17. Sama mba dulu minim info soal ini, alhamdulillah anak sy ga mengalami minim info selain saya kasih tahu disekolah juga diinfokan saat acara keputrian (krn sd islam jadi tiap jumat ada keputrian, bahasannya banyak fiqih)

    Reply
  18. Sama nih mbak.. Aku dulu juga minim banget ilmu tentang bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi. Bawaanya itu dulu takut dan malu aja.
    Makanya senang banget ikut webinar ini, jadi tahu gimana MKM

    Reply
  19. iyaaa aku pun baru tahu penting banget sharing beginian sama anak apalagi anak perempuan ya biar bisa jaga kebersihan dan kesehatan orgaan kewanitaannya

    Reply
  20. Yes..mentriasi adalah hal normal menandakan rahim wabita sehat.., jangan sampai anak takut..ketika haid pertama..justru harus edukasi jauh sebelum mens pertama..

    Reply
  21. Ibu sebagai sumber informasi memang menjadi pihak yang paling tepat untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan menstruasi. Anggapan bicara mens itu tabu harus segera dihilangkan agar anak-anak mendapat pengetahuan tentang MKM sejak dini, jadi ntar mereka ga bingung lagi ketika menarke tiba.

    Reply
  22. Fase awal-awal menstruasi itu rasanya nano-nano banget. Berbagai mitos berkembang tanpa ada penyaringan. Aku ingat banget ada cerita bahwa darah haid pertama jika dibuat cuci muka akan awet muda. Ya Allah sepolos itu anak-anak remaja dulu menerima cerita tidak benar begitu saja.

    Reply
  23. Peran Ibu dlm mengedukasi anaknya persoalan menstruasi itu sangat penting sekali, krn suatu saat anak akan tumbuh dewasa.

    Reply

Leave a Comment