Menulis resensi buku merupakan salah satu cara yang saya lakukan untuk menunjukkan kecintaan terhadap buku itu sendiri. Cara setiap orang memang berbeda-beda, ada sebagian orang yang menunjukkan kecintaannya dengan merawat buku secara baik-baik, hingga tidak boleh ada lipatan atau coretan. Ada pula yang justru sebaliknya, melipat buku pada halaman yang dirasa penting, menambahkan catatan atau coretan pada area kosong dalam buku.
Saya sendiri termasuk tipe kedua. Saya suka melipat halaman-halaman penting pada buku, atau membuat gambar dan menggaris bawahi dengan pulpen warna -warni. Selain itu, saya juga suka membuat catatan namun bukan di dalam buku itu sendiri, melainkan pada note book khusus untuk mencatat poin penting dalam buku, kutipan dan identitas buku. Catatan inilah yang kemudian menjadi pegangan saya untuk menulis resensi.
Nah, buat kalian yang masih awam dengan resensi buku, berikut saya berikan ulasan singkat mengenai definisi resensi buku, apa saja bagian-bagian dalam kerangka resensi buku, dan bagaimana cara menuliskannya agar menjadi sebuah review buku yang menarik sekaligus informatif.
Baca juga: Novel “Ibuk” Iwan Setyawan
Apakah Resensi Buku itu?
Resensi buku adalah tulisan tentang ulasan sebuah buku yang mencakup kelebihan dan kekurangan dari buku yang dibaca.
Menulis resensi buku bisa menjadi awal yang baik untuk melatih kemampuan menulis. Selain itu, resensi buku merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ide tulisan ketika mengalami writer’s block.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum menulis resensi buku.
Hal-Hal yang Perlu Dilakukan sebelum Menulis Resensi Buku
Memilih jenis buku yang akan ditulis resensinya.
Sebelum menulis resensi buku, tentukan dulu jenis buku yang ingin kalian buat resensinya. Apakah buku bergenre fiksi atau non-fiksi? Buku baru ataukah buku lama.
Sekedar saran, jika kalian berminat memublikasikan resensi di media cetak, maka usahakan meresensi buku baru karena tingkat publisitasnya lebih tinggi. Media lebih menyukai resensi buku baru karena dapat menyajikan informasi yang aktual. mTetapi, bisa juga menulis resensi buku lama kemudian memublikasikannya di blog pribadi atau media sosial.
Baca juga: Resensi “Merasa Pintar Bodoh Saja tak Punya” oleh Rusdi Mathari
Membaca buku hingga tuntas.
Untuk menulis resensi buku, tentu saja kita harus membaca buku tersebut hingga tuntas. Jangan lupa siapkan catatan untuk mencatat poin-poin penting atau kutipan yang menginspirasi dari buku tersebut.
Selain itu, buatlah daftar pertanyaan yang mencakup faktor intrinsik dan ekstrinsik dalam buku tersebut sehingga kita bisa mendapatkan data yang lengkap. Nah, jangan lupa cantumkan kelebihan dan kekurangan buku tersebut.
Mencatat identitas buku.
Identitas buku terdiri dari:
- Jenis buku
- Judul buku
- Nama penulis
- Nama penerbit
- Bulan dan tahun terbit
- Tahun cetak
- Tebal buku
- Nomor ISBN
- Harga buku.
Selain itu sertakan blurb yang berisi deskripsi singkat mengenai isi buku. Blurb merupakan bagian yang tertulis di sampul belakang buku.
Baca juga: Review Buku J.K. Rowling-Kisah Beddle Si Juru Cerita
Membuat kerangka resensi buku
Untuk kerangka resensi buku sendiri dapat meliputi beberapa poin, di antaranya:
- Judul resensi
- Identitas buku
- Pendahuluan
- Isi resensi
- Pembahasan
- Penutup.
Bagaimana cara mengembangkan kerangka resensi buku? Nanti akan kita bahas di sub-bab berikutnya, ya.
Menyiapkan Foto Buku
Obyek visual berupa foto sampul depan dan belakang buku merupakan salah satu bagian penting untuk menarik minat pembaca. Iya, dong, siapa sih yang nggak penasaran sama tampilan fisik bukunya. Ya, meskipun katanya “Don’t judge the book from it’s cover”, tetapi tetap saja penampilan fisik sebuah buku menjadi pertimbangan penting untuk menarik minat pembeli atau pembaca resensi.
Untuk style fotografinya sendiri kalian bisa menyesuaikan dengan karakteristik gaya fotografi kalian. Tapi boleh juga jika ingin mencari inspirasi dari para bookstagrammer.
Memublikasikan
Resensi buku yang sudah ditulis dapat dikirmkan ke media cetak untuk dipublikasikan. Namun, bisa juga kita publikasikan melalui blog pribadi, Goodreas atau media sosial.
Poin Penting dalam Resensi Buku
- Judul resensi buku
Usahakan membuat judul yang menggoda sehingga dapat menarik rasa ingin tahu pembaca. Selain itu, pemilihan judul sebaiknya dapat mewakili keseluruhan isi buku, atau latar belakang penulisan buku.
- Menulis identitas buku
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, identitas buku terdiri dari judul buku hingga harga buku. Jangan lupa tuliskan blurb karena bagian ini biasanya selalu berhasil untuk menarik rasa ingin tahu pembaca.
- Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan kita dapat memperkenalkan buku tersebut secara singkat. Misalnya dengan menceritakan tentang penulis buku, latar belakang penulisan buku, proses kreatif penulisan buku, atau kutipan menarik dalam buku.
- Isi resensi
Pada bagian ini kita bisa menuliskan kronologis isi buku. Jika buku yang diresensi adalah buku nonfiksi, kita dapat menyebutkan bab-bab yang ada dalam buku. Namun jika sedang menulis resensi buku fiksi—seperti novel—maka kita dapat menuliskan sinopsis singkat buku dalam satu atau dua paragraph saja.
Baca juga: Manfaat Membaca Buku Fiksi
- Pembahasan
Berikan komentar tentang isi pokok dalam buku. Selain itu, kita dapat menceritakan pengalaman saat membaca buku tersebut. Apakah buku tersebut dapat menginspirasi kita atau tidak? Adakah pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca.
Nah, pada bagian pembahasan jangan lupa untuk mencantumkan kelebihan dan kekurangan buku. Memang kadang-kadang pada bagian ini lumayan sulit untuk menulis secara obyektif karena selera pembaca sangat memengaruhi penilaian terhadap sebuah buku.
- Penutup
Pada bagian penutup atau bagian akhir resensi, kita dapat menuliskan saran dan kesimpulan mengenai keseluruhan isi buku. Selain itu, seperti halnya saat menulis review produk, jangan lupa sertakan rekomendasi siapa yang layak membaca buku tersebut.
Kesimpulannya, menulis resensi buku itu tidak serumit yang kita bayangkan, kok! Asalkan mau mencobanya. Nah, yang tidak kalah penting kita harus suka membaca kemudian dapat mengambil inti dari bacaan tersebut, dengan demikian proses penulisan resensi buku dijamin lebih lancar dan menyenangkan.
Selamat mencoba!
Ahhh rajinnya mba Damar bikin coreta di buku ya. Aku lho kalo baca ya baca aja males ngorek orek hihi. Paling banter aku lipet – lipet ujungnya njuk abis itu buku jadi lecek. Kayaknya harus melaksakanan tipsnya dirimu iki mba… ben koleksi bukuku tetep rapi dan terjaga. selain itu, bikin review trus kirim ke media juga mantul yaaa..