Berolahraga merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan efektif untuk menjaga kesehatan. Bagi sebagian orang, melakukan olahraga yang disenangi juga dapat menjadi salah satu cara untuk healing atau menyegarkan pikiran. Olahraga juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental seseorang.
Namun, berolahraga tidak dapat dilakukan dengan asal-asalan karena berpotensi menyebabkan cedera olahraga. Selain harus diawali dengan pemanasan, saat berolahraga diperlukan konsentrasi agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan nyeri atau kram. Berikut jenis-jenis cedera olahraga umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja.
Jenis-Jenis Cedera Olahraga
1. Cedera pergelangan kaki
Cedera olahraga pada pergelangan kaki sangat umum terjadi. Cedera pergelangan kaki yang paling umum ditemui adalah terkilir atau keseleo. Hal ini dkarenakan terjadinya peregangan yang berlebihan atau robekan pada area ligamen yaitu pita jaringan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya.
Umumnya, pada saat melakukan olahraga lari atau jalan cepat, pergelangan kaki lebih rawan mengalami cedera. Jika mengalaminya maka kalian perlu mengistirahatkan kaki, juga mengompresnya untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Namun, jika sakitnya tidak tertahankan lagi, sebaiknya mengunjungi spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
2. Cedera tulang kering
Cedera pada area tulang kering ditandai dengan munculnya rasa nyeri di sepanjang betis dan tulang kering bagian atas. Cedera olahraga yang satu ini terjadi karena peradangan pada otot. Cedera tulang kering paling sering terjadi ketika seseorang meningkatkan intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba. Misalnya menambah kecepatan lari saat joging. Atau bisa juga disebabkan oleh pemilihan sepatu yang kurang nyaman. Selain itu, berlari pada tanjakan juga dapat menyebabkan cedera olahraga yang satu ini.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan kompres dengan es selama beberapa menit. Namun jika rasa sakitnya tak kunjung mereda, kamu dapat mengonsumsi penghilang rasa sakit seperti ibuprofen, juga mengunjungi faskes terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Nyeri pinggang
Nyeri pinggang merupakan salah satu jenis cedera olahraga yang banyak dialami oleh orang-orang yang suka mengangkat beban, bersepeda, bermain golf, tenis, juga bermain bisbol. Rasa nyeri ini dapat disebabkan oleh saraf kejepit, juga terjadinya robekan pada tendon atau otot.
Apabila kamu mengalami nyeri pinggang, sebaiknya jangan paksakan tubuh untuk melanjutkan olahraga karena ini semacam sinyal bahwa olahraga yang kamu lakukan terlalu berat untuk tubuhmu. Untuk meredakannya kamu bisa beristirahat dan menghndari beberapa gerakan seperti membungkuk dan mengangkat beban yang berat. Jika rasa nyerinya sudah mulai mereda, maka kamu dapat melakukan peregangan ringan agar tubuh tidak terasa kaku.
4. Cedera bahu
Bahu merupakan tempat bagi empat otot besar yang berperan untuk menopang dan menjaga persendian pada bahu. Oleh karena itu, bagi kalian yang suka berenang, melakukan push up, bulutangkis, juga bermain bisbol sangat rawan mengalami cedera olahraga pada area bahu. Hal ini dikarenakan, pada saat latihan sendi bahu menjadi tumpuan pergerakan lengan. Pergerakan yang terus berulang dan dilakukan dengan intens dan pembebanan dapat menyebabkan otot bahu kelelahan, bengkak, bahkan mengalami robekan.
Ketika mengalami cedera bahu, maka segera hentikan pergerakan pada lengan dan bahi. Kemudian lakukan kompres dingin dan istirahatkan bahu kamu dari aktivitas yang disertai pembebanan.
5. Kram otot
Cedera olahraga yang berwujud kram otot sangat mungkin terjadi apabila kamu tidak melakukan pemanasan yang cukup. Kram otot dapat terjadi di area tubuh manapun. Ketika kram terjadi maka otot akan mengalami kontraksi tiba-tiba yang menyebabkan rasa nyeri pada bagian tubuh yang terserang kram, kemudian sulit digerakkan selama beberapa detik atau menit.
Kram otot sangat berbahaya jika terjadi pada saat kamu melakukan olahraga renang karena dapat menyebabkan tenggelam. Oleh karena itu, jangan lupa lakukan pemanasan yang cukup dan tidak asal-asalan. Jika kram sudah hilang, maka jangan terburu-buru melakukan olahraga kembali. Biarkan otot-otot kamu beristirahat untuk beberapa saat.
Cara melakukan kompres dingin
- Kompres dengan es pada bagian strain otot atau tendon dan sprain ligamen antara 10 hingga 15 menit.
- Ulangi setiap dua jam sekali.
- Lakukan kompres dingin hingga 2×24 jam sejak pertama kali mengalami cedera.
Selain 5 jenis cedera di atas, cedera olahraga yang juga sering terjadi adalah cedera lutut. Cedera olahraga ini sangat sering dialami atlet lari, pesepak bola, pemain basket, voli, juga beberapa cabang olahraga atletik yang banyak menggunakan tumpuan pada lutut.
Cedera lutut seringkali ditandai dengan rasa nyeri pada tempurung kaki. cedera olahraga ini dapat terjadi karena trauma seperti jatuh juga terbentur. Selain itu gerakan tidak lazim dan melakukan gerakan terlalu lama dengan lutut sebagai tumpuan juga berpotensi menyebabkan cedera lutut.
Beberapa kasus cedera lutut dapat menyebabkan pergeseran sehingga menimbulkan rasa nyeri secara terus-menerus. Untuk menanganinya diperlukan perawatan spesifik sesuai struktur anatomi pada bagian yang mengalami cedera. Kamu perlu mengunjungi spesialis ortopedi untuk mendapatkan diagnosa dan perawatan yang tepat agar terhindar dari efek cedera jangka panjang.
Bagian tulang dan persendian memiliki peran penting dalam menopang berat tubuh. Pertambahan usia dan intensitas aktivitas fisik menyebabkan tulang dan persendian membutuhkan perhatian khusus. Oleh karena itu penting untuk melakukan pemeriksaan secara berkala.
Pemeriksaan tulang oleh spesialis ortopedi perlu dilakukan untuk mengetahui fungsi dan kemungkinan adanya gangguan pada tulang dan persendian. Rumah Sakit EMC adalah satu faskes yang dapat dijadikan rujukan karena memiliki Dokter Ortopedi yang fokus mempelajari berbagai macam fungsi dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem tulang dan sendi.
Selain membantu memperbaiki kondisi tulang dan persendian akibat cedera olahraga atau cedera lainnya, Rumah Sakit EMC juga melayani konsultasi tentang kondisi tulang seseorang. Dengan pemantauan secara berkala dan perawatan yang tepat maka dapat meminimalisir efek negatif akibat cedera olahraga atau cedera lainnya sehingga ke depannya tidak mengganggu aktivitas seseorang.
Nah, bagi kalian yang gemar berolahraga, kamu perlu mewaspadai salah satu jenis cedera olahraga di atas. Jika pernah mengalaminya, maka sebaiknya lakukan konsultasi dan pemeriksaan medis dengan spesialis ortopedi agar dapat diketahui kondisinya secara pasti.