Pergi yang datang tanpa diundang.Pergi yang tiba-tiba menggegas, yang dengan tega tak memberi waktu bagi siapapun untuk rela melepas. Pergi yang memaksa hingga membuat mrereka yang ditinggal berputus asa. Inilah kekejaman Covid-19 bagi kemanusiaan. Ia memaksa mereka yang ditinggal untuk tak pernah bersiap. Ia menyayat hati dengan kepergian yang keji, lewat hilang yang mengguncang, lewat pilu yang membisu . (Coelho’s Circle, hal. 12)
Paragraf penutup bab pertama dari novel Coelho’s Circle ini begitu mengiris hati, menggambarkan secara utuh bagaimana kepergian akibat Covid-19 meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang terdekat. Kepergian yang senyap dan tiba-tiba.
Kita—saya dan juga Teman-teman—mungkin mengalami kedukaan sejenis. Duka karena kepergian keluarga, suami, istri, anak, atau orangtua. Kehilangan teman, rekan kerja, tetangga, atau kenalan. Kehilangan yang seringkali membuat kita susah memahami penyebabnya, antara percaya atau tidak.
Novel Coelho’s Circle karya Nanang Chalid dan Bety Kristianto ini merupakan novel sosial yang mengangkat tema tentang Covid-19. Seluruh hasil penjualan novel ini akan didonasikan untuk penanggulangan dampak Covid-19 di Indonesia. Novel ini bisa dibeli lewat official store BenihBaik di Tokopedia, tersedia dalam paket normal dan bundling. Untuk paket bundling terdapat 4 pilihan, yaitu:
- 1-on-1 carrier coaching session yang akan dimentori Nanang Chalid.
- group carrier coaching session, juga akan dimentori langsung oleh Nanang Chalid.
- 1-on-1 writing fiction session, oleh Bety Kristianto.
- group writing fiction session, yang juga akan dimentori langsung oleh Bety Kristianto.
Nah, bagaimana sinopsis dan kesan saya terhadap novel ini? Yuk, langsung saja kita kupas satu per satu.
Sinopsis Novel Coelho’s Circle
Novel Coelho’s Circle adalah novel yang mengangkat kisah kepergian salah seorang pejuang garda depan Covid-19. Dokter Cahya Antasena, seorang dokter spesialis paru-paru (pulmonologist), pada akhirnya harus menghembuskan napas terakhirnya karena musuh tak terlihat yang selama masa pandemi terus dilawannya. Dokter Cahya harus mengakhiri perjalanan hidup di dunia setelah positif terinfeksi Covid-19. Ia adalah seorang dokter, penyelamat jiwa, suami, ayah sekaligus sahabat yang telah menuntaskan maktubnya. Ia pulang dengan kebanggaan sebagai pejuang, namun kepergiannya telah merampas separuh jiwa Sang Belahan Hati.
Diandra, istri dari Cahya Antasena sekaligus sahabat dalam lingkar pertemanan Coelho’s Circle tidak pernah membayangkan kepergian Cahya begitu cepat. Ia bahkan tak sempat menatap Sang Kekasih Hati untuk yang terakhir kalinya. Protokol Kesehatan Covid-19 membuat Diandra dan putri semata wayangnya harus terpisah dengan Cahya pada detik-detik terakhir kehidupannya. Bahkan saat raga Cahya harus menyatu dengan tanah, Diandra hanya mampu menatap keranda suaminya dari jarak yang dianggap aman.
Jiwa Diandra terguncang. Ia bagai burung yang dirampas sayapnya. Ia dipaksa berdiri tegar meskipun pijakannya tak lagi kuat, semua harus ia lakukan demi Nura, Sang Buah Hati.
Dalam masa-masa duka setelah kepergian Cahya, Diandra kembali harus menelan pil pahit karena konflik dalam lingkaran pertemanan. Kepergian Cahya yang selama ini menjadi sosok paling bijak sekaligus dewasa dalam Coelho’s Circle, telah menjadi ujian untuk persahabatan Diandra, Agni, Nid dan Alif. Sebuah maksud baik yang tidak selalu diterima dengan baik menimbulkan perselisihan antar karakter-karakternya. Persahabatan yang memiliki arti penting bagi seorang Cahya Antasena terancam berakhir, justru karena kisah semasa hidupnya yang terlalu apik.
Akankah persahabatan yang mereka bangun selama sepuluh tahun ini berakhir begitu saja? Mampukah mereka menjaga janji yang pernah diucapkan ketika Coelho’s Circle masih dalam formasi lengkap? Akankah Diandra mampu bangkit dari keterpurukannya? Dan, mungkinkah keempat anggota Coelho’s Circle kembali bercengkerama dalam diskusi-diskusi hangat bersama karya Sang Maestro? Langsung saja, beli dan baca novelnya.
Baca juga: Novel Rapijali-Dee Lestari
Kelebihan dan Kekurangan Coelho’s Circle
Jujur saja, saya langsung jatuh cinta pada bab pertama novel ini. Entahlah siapa yang memiliki andil besar pada bagian ini, bisa jadi Nanang Chalid sedang berusaha menggambarkan kegalauan hatinya sebagai seorang laki-laki. Sebagai suami, ayah, sekaligus seseorang yang memiliki peran dalam ranah publik, Nanang pasti menyimpan rasa gundah sekaligus khawatir seperti yang dialami Cahya Antasena. Ia tak bisa memilih antara keluarga dan tanggung jawab yang harus dipikulnya, sebagai seseorang yang memiliki peran besar dalam pekerjaannya.
Atau, bisa juga bagian pembuka ini merupakan cara Bety Kristianto mencurahkan kekhawatiran dan rasa takutnya sebagai seorang istri. Seperti Diandra, Bety pasti pernah mengalami kecemasan yang dialami karakter yang diciptakannya. Ia seolah tak rela melepas belahan jiwanya melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah selama masa pandemi ini. Ia ingin mencegah, namun tak bisa karena ia tahu hidup harus terus berjalan.
Selama ini kita melihat dan mendengar keluarga atau orang-orang di dekat kita satu per satu harus berpulang karena virus mematikan ini. Tetapi, mungkin tak banyak yang melihat langsung, detik demi detik hingga tubuh mereka terbujur kaku karena tak mampu melawan Covid-19. Kita hanya mendengar kabar duka tiba-tiba datang, kemudian bersedih, tak percaya, dan berusaha mengingkari kebenarannya.
Coelho’s Circle mendeskripsikan dengan jelas detik-detik menegangkan tersebut. Detik-detik yang membuat siapapun ingin berlari memeluk tubuh mereka yang sedang diambang maut, namun tak mampu karena terhalang protokol kesehatan. Detik-detik yang bagi sebagian orang sedikit terlambat untuk menyadari Covid-19 nyata adanya.
Baca juga: Buku “Great Mom, Strong Son”-Bety Kristianto
Novel Coelho’s Circle di Mata Pembaca yang Buta Karya Coelho
Selain itu saya sangat tertarik dengan diskusi novel yang dilakukan oleh anggota Coelho’s Circle. Memang awalnya sedikit membosankan, ketika karakter-karakternya terus saja membahas tentang novel Coelho–karena saya tidak paham satu pun novel karya Coelho. Namun, saat Agni—salah satu anggota Coelho’s Circle—mengulas ‘The Witch of Portobello”, saya langsung merasakan ada letupan ketertarikan. Akhirnya, saya mulai sabar menekuri satu per satu halaman dalam buku ini, hingga paragraf terakhir. Kentara sekali penulis adalah pengagum karya-karya Sang Maestro. Tampaknya, Coelho’s Circle juga akan menjadi pintu yang mengantarkan saya untuk mencari tahu lebih banyak tentang karya Coelho.
Hal menarik lainnya mengenai penggambaran lokasi dan situasi yang melatarbelakangi novel ini, yang ditulis dengan detil dan apik. Saya melihat Nanang dan Bety menulis dengan sangat hati-hati sehingga alur cerita novelnya pun sangat runut dan rapi. Pemilihan diksinya juga variatif, sekaligus berhasil mengungkapkan sisi emosional karakter-karakternya.
Baca juga: Cara Menulis Resensi Buku
Kekurangan Coelho’s Circle
Meskipun bab pembukanya sangat menarik sekaligus emosional, saya mengakui sempat agak lama pada beberapa bab terakhir. Pada bagian ini penulis banyak menceritakan sebuah peristiwa yang melatarbelakangi kehidupan Coelho’s Circle pada awal-awal perkenalan mereka. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan alur ceritanya. Hanya saja, sebagai pembaca saya sempat memiliki ekspektasi bahwa Coelho’s Circle ini akan lebih banyak mengulas sepak terjang karakter-karakternya di masa pandemi ini.
Tetapi saya juga harus sepakat dengan tulisan Novelis Achi TM pada sampul belakang buku ini. Coelho’s Circle ini sarat dengan nilai kehidupan dan persahabatan, serta menyisipkan kisah cinta dalam porsi yang tidak berlebihan. Selain itu, endingnya benar-benar mengejutkan, sangat tidak terduga. Harus diakui Nanang dan Bety berhasil merampungkan novel ini dengan sangat manis dan menarik.
Selama satu tahun terakhir ini kita berjuang melawan duka, melawan musuh yang tak kasat mata, melawan pahit manis kehidupan yang datang silih berganti tanpa diundang. Namun, seperti seorang Diandra, pada akhirnya kita harus tetap berdiri, tegar dalam langkah yang semakin tak mudah, yakin dengan masa depan yang selalu penuh misteri. Semua orang harus melalui jalan hidupnya, memenuhi panggilan yang telah digariskan untuknya.
Akhirnya, selamat untuk Nanang Chalid dan Bety Kristianto untuk novel yang menggugah ini. Semoga semakin banyak jiwa-jiwa yang terbantu dengan hadirnya novel ini.
Data Buku
Judul: Coelho’s Circle
Penulis: Nanang Chalid, Bety Kristianto.
Genre: Novel Sosial
Penerbit: Penerbit Buku Kompas.
Tahun terbit: 2021
ISBN: 978-623-241-887-5
ISBN: 978-623-241-888-2 (PDF)