Elizabeth Setiaatmadja, Womenpreneur Indonesia yang Peduli UMKM

Liz Setiaatmadja, begitulah ia dikenal sebagai seorang womenpreneur Indonesia yang aktif di berbagai bidang, dan multitalenta. Sejak kecil, Liz sangat gemar mengelola event dan akrab dengan dunia wirausaha. Liz kecil juga sangat aktif berkegiatan di luar sekolah. Berbagai kursus telah diikutinya dan mengantarkan Liz Setiaatmadja menjadi seorang asisten hingga guru musik.

Liz kecil memang aktif , kreatif, ulet, sekaligus gemar menolong orang. Hingga sekarang pun, Elizabeth Setiaatmadja tetap memegang teguh semangat menebar kebaikan bagi orang lain. Berbagai bisnis yang ia rintis dan jalani selalu diawali untuk menolong orang. Baginya, berbisnis sambil menolong memberikan kebahagiaan dan kepuasaan tersendiri.

Semangat Berbisnis Sambil Menolong Orang Lain

Meskipun lahir sebagai putri dari salah seorang tokoh berpengaruh di Indonesia, Liz tak segan untuk memulai kariernya dari nol. Liz Setiaatmadja mengawali karier dengan bekerja sebagai auditor dan finansial service risk management di Ernst & Young setelah menyelesaikan pendidikan jurusan akutansi dari Macquarie University, Sidney, Australia. Mendapatkan gaji senilai 2,7 juta rupiah, Liz tak menyerah dan mengikuti saran ayahnya untuk mencari pengalaman kerja yang pertama. Ia pun ingin membuktikan bahwa dirinya mampu bekerja di dunia profesional tanpa terbebani oleh kesuksesan ayahnya.

Namun, Liz sempat sakit akibat kelelahan. Ia terkena liver, tifus, demam berdarah, karena kelelahan bekerja. Sedangkan, di saat yang bersamaan ia juga harus mempersiapkan pesta pernikahan yang menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Liz kemudian berhenti bekerja dan memilih membantu bisnis sang suami yang bergerak di production house bernama Chronicles Production yang banyak menangani berbagai proyek video wedding dan company profile.

Tampaknya passion Elizabeth Setiaatmadja di dunia bisnis memang tak perlu diragukan. Ia bercerita bahwa dalam suatu pameran wedding, Liz berhasil mendapatkan 40 klien untuk perusahaan mereka. Liz meyakini bahwa Tuhan telah menunjukkan jalan baginya. Liz pun makin mantap menjalani bisnis bersama suaminya.

Menjalani Bisnis Baru karena Ingin Orang lain Sehat Seperti Dirinya

Setelah melahirkan anak kedua, yaitu pada 2012 dia didiagnosis terkena autoimun. Liz tidak lagi terlalu terlibat dalam bisnis production house-nya, karena harus menjalani serangkaian pengobata. Dia tidak pernah patah semangat dan berdoa, agar Tuhan selalu menjaga dirinya tetap sehat, selalu berpikir positif, dan tidak mengeluh.

Seiring berjalannya waktu, ternyata dia tidak bisa hidup hanya berdiam diri tidak melakukan apa pun dan ini malah membuat Liz menjadi stres. Itulah sebabnya, Liz mulai melakukan pekerjaan yang tidak berat dan berusaha menjaga tubuh maupun pikirannya tidak kelelahan dan stres di tengah kesibukan dirinya beraktivitas.

Dalam masa penyembuhan tersebut, Elizabeth menggunakan produk kesehatan yang kemudian menjadi salah satu bisnis yang ia jalankan. Ini sebenarnya merupakan jalan Tuhan yang membawa Liz hingga seperti yang sekarang. Setiap bisnis yang dia jalani, hal pertama yang menjadi prioritas adalah produknya harus berguna untuk menolong banyak orang dan sepanjang itu memang terpenuhi dia akan tertarik menekuninya.

Produk yang harus dipakai untuk mendukung kesehatan dirinya tersebut adalah underwear Easecox yang ternyata bisa mendukung staminanya tidak cepat lelah. Karena produknya bagus dan bermanfaat nyata bagi dirinya dan banyak orang, dia kemudian tertarik ikut terlibat menjalankan bisnis MLM Easecox.

Menginisiasi Gerakan Peduli Medis

Ketika wabah pandemi menyebar ke berbagai daerah di Tanah Air pada tahun 2020, Alat Pelindung Diri (APD) menjadi salah satu produk yang dicari banyak orang baik para dokter, maupun rumah sakit. Saat itu harga satu APD sangat mahal sekitar Rp150.000, dan Liz pun terinspirasi mencoba mencari cara agar bisa memproduksi APD dengan harga lebih terjangkau.

Liz bersyukur bisa bertemu dengan teman-teman yang memiliki pabrik garmen dan berhasil membuat APD dengan biaya Rp55.000. Kemudian, ia pun menjualnya dengan harga modal, karena niat awalnya adalah untuk menolong masyarakat yang membutuhkan. Ia kemudian membuat video khusus dengan menyelipkan nomor handphone untuk pemesanannya.  Tak disangka, cara ini menjadi viral. Dalam waktu dua minggu, Liz  dihubungi ribuan orang dari para donatur yang mau menyumbang APD, para dokter, banyak rumah sakit, dan lain sebagainya.

“Kami bersyukur akhirnya bisa membuat 365.000 APD pesanan dari berbagai daerah Sabang sampai Merauke,” begitu kata perempuan multitalenta ini dengan gembira.

Kegiatan ini pun berjalan selama tiga bulan dan menjadi bagian dari aksi sosial Liz. Pihak garmen pun jadi terbantukan bisa kembali aktif beroperasi di tengah pandemi dan para pegawainya bisa bekerja, bahkan mendapatkan THR. Itulah sebabnya, kapan pun dia membutuhkan APD pihak garmen akan siap membantu dan kerjasama kemudian berlanjut untuk pembuatan masker.

Peluang binis pada akhirnya akan datang sendirinya, hingga sekarang bisnis maskernya yang bernama CareMax dan kalung air purifier Aviair tetap dijalaninya dengan penuh semangat. Dalam berbisnis, putri dari  CEO BCA Jahja Setiaatmadja ini lebih memilih produk yang tengah dibutuhkan atau happening.

Sociopreneur yang Terbuka dalam Berbagai Usaha

Perempuan yang juga dikenal sebagai pakar komunikasi dan networking expert ini memang senang mengeksplorasi dan belajar sesuatu hal yang baru, termasuk dari sisi bisnis. Dirinya selalu terbuka dengan berbagai ekspansi bisnis, tak hanya di bidang kesehatan, tapi juga beauty, F&B, hingga agrikultur.

Dalam hal makanan Liz tidak mau menjual yang hanya terasa enak di lidah, tapi harus bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

“Kebetulan saya suka sekali makanan Jepang seperti sushi, lalu terinspirasi ingin memiliki usaha makanan, tapi tidak harus dalam bentuk fisik restoran besar. Karena prinsip saya low risk high return, ada teman mengajak jualan sushi platter berbagai ukuran bernama Sushimoo yang konsepnya lebih ke online dengan sistem Grab & Go, saya pun tertarik menjalankan usaha ini,” ungkap Liz.

Selain bisa dipesan secara online, counter Sushimoo bisa ditemui di Sunter dan Tebet. Kemudian karena lebih menyasar area perkantoran, di bulan November 2022 Sushimoo hadir di Graha BIP dan Wisma GKBI.

Membuka Online Store Belle  Couture

Dengan banyaknya produk yang didistribusikan, Liz lalu membuat online store bernama Belle Couture yang menjual produk health & beauty, mulai dari personal care Aviair, masker anti-virus CareMax, Naturica, Jansens dan ke depan akan merambah ke healthy snack. Meskipun akhir-akhir ini Liz sedang fokus ke bisnis masker CareMax anti-virus sebagai sumber utama pemasukan perusahaan.

Elizabeth Setiaatmadja tergabung dalam komunitas pengusaha bernama Business Network International (BNI) yang memiliki konsep saling berkolaborasi bukan bersaing. Dengan persyaratan menarik, yaitu dalam satu chapter tidak boleh ada pengusaha yang bergabung dengan bisnis yang sama.

adalah sosok yang tidak mau mengeluh dan memandang setiap permasalahan justru akan menjadikan dirinya lebih baik ke depan. Ia juga optimis memandang dunia usaha di tahun 2023. Ke depannya, womenpreneur Indonesia yang satu ini akan lebih peduli dengan UMKM dan berusaha mengajarkan hal-hal praktikal bagi para pelaku UMKM.

Leave a Comment