“Bund, kepalaku gatal banget. Coba periksa, dong! Jangan-jangan ada kutunya!”
Memang sudah beberapa hari suami terlihat menggaruh-garuk kepala. Aku juga sempat parno, khawatir ada kutu di kepalanya. Bisa berabe, tuh, kalau sampai nular ke aku atau anak-anak.
Ternyata bukannya kutu yang kutemukan. Serpihan-serpihan putih bak salju di negeri orang terlihat menumpuk di kulit kepalanya. Pantesan saja gatal nggak karuan. Selain ketombe, rupanya kulit kepala suami sangat kering bahkan sampai di batang rambutnya.
Hm… ternyata nggak hanya perempuan saja ya, yang punya permasalahan rambut? Laki-laki pun tak luput dari masalah sejenis jika tidak merawat dengan benar. Atau salah memilih produk perawatan kepala.
Berteman dengan Ketombe sejak Rambut Masih Panjang hingga Berhijab
Aku sendiri sudah “kenyang” dengan masalah ketombe di kepala. Dulu, saat belum memakai hijab, di balik rambutku yang tergerai panjang tersimpan serpihan ketombe yang susah disembunyikan. Kalau di luar rumah sih, biasanya aku tahan-tahan untuk tidak menggaruknya. Tapi giliran di rumah, kuku-kuku di jari tanganku rasanya tidak sabar untuk segera beraksi. Rasa gatalnya memang sedikit berkurang, tapi kemudian serpihan ketombe yang rontok menjadi masalah baru yang sering menimbulkan rasa malu.
Begitu berhijab, kuputuskan memotong rambut agar lebih mudah dirawat. Tapi nyatanya ketombe itu masih juga bersarang di kulit kepala. Selain gatal, rambut pun menjadi lepek dan kumal. Apalagi kalau sedang banyak berkeringat. Rasa gatalnya semakin parah bahkan sempat membuatku stres dan ingin menggunduli kepala.
Penyebab Ketombe
Pada dasarnya proses pengelupasan sel kulit mati pada kulit kepala merupakan hal yang normal. Seperti halnya bagian tubuh yang lain, kulit kepala juga butuh meregenerasi sel-selnya. Maka pengelupasan merupakan salah satu caranya.
Namun, pengelupasan sel kulit mati ini seringkali mengalami percepatan alias tidak normal. Pada kulit kepala, ketombe merupakan efek dari percepatan pengelupasan tersebut. Penyebab percepatan pengelupasan ini memang belum pernah dipublikasikan secara pasti. Namun beberapa penelitian menunjukkan dugaan bahwa masalah ini disebabkan oleh gangguan pada kelenjar minyak di kulit. Yang kemudian memicu produksi minyak berlebihan.
Di samping dugaan tentang produksi minyak yang berlebih, para ahli menyebutkan ada beberapa faktor yang memicu ketombe. Misalnya seperti,
- Malas mencuci rambut, atau justru terlalu sering.
- Menderita masalah infeksi jamur pada kulit kepala.
- Gangguan eksim atopik atau penyakit yang menyebabkan kulit gatal, kering, pecah-pecah dan kemerahan
- Alergi atau tidak cocok dengan produk perawatan rambut tertentu
- Menderita psoriasis (peradangan kronis pada kulit yang menyebabkan kulit mengalamai pengelupasan, penebalan dan bersisik).
- Penggunaan produk perawatan rambut dengan jenis yangkurang tepat
Selain beberapa masalah di atas, perubahan cuaca yang terlalu ekstrim juga bisa memicu atau memperburuk kondisi ketombe di kulit kepala. Ini persis seperti yang kualami belakangan ini. Entah mengapa Jakarta memang terasa lebih panas dibanding biasanya. Gatal di kepalaku pun rasanya semakin tak tertahankan.
Selain itu, konsumsi makanan terlalu pedas, tinggi gula dan konsumsi alkohol juga memengaruhi kondisi kulit kepala. Terlalu sering menggunakan produk hair styling juga bisa menimbulkan masalah serupa. Sedangkan pada pria, masalah pubertas ternyata juga bisa menyebabkan masalah ketombe pada kulit kepala.
Tips Perawatan Rambut untuk Mengatasi Ketombe
Karena sudah sangat akrab dengan masalah ketombe, tentu aku tidak tinggal diam dan membiarkan serpihan putih itu terus menghiasi kepala. Beberapa tips perawatan rambut mulai kucoba. Bahkan sekarang saat rambutku tertutup rapat dengan hijab aku bukannya semakin tak peduli. Tapi malah semakin perhatian dengan kondisinya.
Iya, rambut tetap menjadi mahkota bagi perempuan. Entah tersembunyi rapat di balik hijab, atau tergerai indah dan memancarkan kemilaunya, rambut tetaplah anugerah yang harus dijaga dan dirawat kesehatannya.
Aneka tips perawatan rambut telah kucoba. Beberapa berhasil, tapi tak sedikit yang gagal. Dari yang berhasil tersebut, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Rutin mencuci rambut 2 hari sekali saja.
Iya, semua yang berlebihan memang tidak baik. Begitu juga yang kurang. Terlalu sering mencuci rambut atau keramas terbukti menyebabkan kulit kepala kering. Begitu pun sebaliknya. Kalau jarang keramas, kotoran dan minyak kepala akan menumpuk dan menyebabkan masalah baru. Selain itu juga dapat menimbulkan bau tidak sedap dan sangat mengganggu penampilan.
2. Mengeringkan rambut dengan cara yang tepat
Bukan menggosok, tapi mengelap batang rambut dengan perlahan. Untuk bagian kulit kepala, pijat ringan dengan handuk kering sehingga air terserap. Pada bagian batang, biasakan mengelap dari pangkal hingga ujung rambut. Sekali lagi, perlahan dan jangan digosok, ya!
3. Kurangi kebiasaan menggaruk kepala
Menggaruk kepala memang terasa nikmat, apalagi jika kalian memiliki masalah ketombe dan kulit kepala gatal. Eits, tapi hati-hati! Hal sesederhana ini pun bisa jadi kebiasaan kurang baik lho. Kebayang nggak , misal kita sedang berada di tempat umum kemudian tergoda untuk menggaruk kepala? Malu, dong!
Selain itu, kondisi kulit kepala yang sering digaruk juga rentan luka kemudian terinfeksi. Apalagi kalau kalian lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah menggaruknya. Hii!! Yakin tangannya steril?
4. Pilih bahan hijab yang nyaman dan perhatikan kebersihannya
Khusus untuk teman-teman yang berhijab seperti aku, pastikan memilih bahan hijab yang “dingin” dan menyerap keringat. Apalagi pilihan jenis hijab semakin banyak tidak seperti zaman aku berhijab dulu. Bahannya pun semakin beragam sehingga sangat mudah menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan.
Perhatikan juga kebersihannya. Jangan sampai karena suka dengan satu hijab, kemudian itu terus yang dipakai. Pakai, gantung, pakai gantung. Kapan nyucinya?
Jika memang belum perlu dicuci karena hanya dipakai sebentar-sebentar, maka angin-anginkan saja agar tidak berjamur.
5. Hindari berhijab atau mengikat rambut dalam kondisi basah
Nah, ini nih yang sering lupa. Habis keramas langsung pakai hijab. Atau enggak, habis keramas langsung dikuncir dengan tujuan tidak mengganggu saat beraktivitas.
Kondisi rambut basah di dalam karet pengikat rambut atau hijab sangat rentan menimbulkan masalah baru. Misalnya lepek dan apek. Belum lagi jika kalian berketombe. Hmm.. kotoran ketombenya bakalan mengumpul dan lengket di batang rambutnya.
6. Lakukan perawatan berkala dengan bahan-bahan alami
Perawatan berkala perlu dilakukan untuk me-relaksasi sel-sel kulit kepala. Usahakan memakai perawatan dari bahan-bahan alami saja. Seperti lidah buaya, alpukat atau minyak kemiri.
Di samping itu, hindari memakai produk yang sudah terbukti menyebabkan alergi pada kulit kepala kalian. Jika terpaksa harus menggunakan produk hair styling, maka pastikan membersihkannya hingga tuntas tak bersisa.
7. Gunakan produk perawatan rambut untuk menangani masalah ketombe.
Aku termasuk pilih-pilih untuk urusan sampo. Mau bagaimana lagi, sudah berulang kali mencoba sampo untuk rambut berketombe, tapi yang ada kepala semakin gatal. Bukannya sembuh, ketombenya pun semakin banyak.
Belakangan aku mencoba mengatasi ketombe dengan Erhair Scalp Series, produk perawatan rambut berketombe yang diformulasikan oleh Erha Dermatologist. Produknya sendiri terdiri dari Erhair Scalp Care Shampoo dan Erhair Restoring Hair Moisturizer. Rangkaian produk perawatan rambut ini bisa digunakan sehari-hari untuk rambut berketombe atau permasalahan kulit kepala lain seperti dermatitis seboroik.
Sekilas tentang ERHA
Nah, sebelum pada review produknya. Kira-kira, apa yang terpikir di kepala kalian jika mendengar kata ERHA? PAsti klinik kecantikan bukan? Ya, ERHA memang lebih dikenal sebagai klinik kecantikan. Tapi tak hanya kecantikan kulit wajah saja, karena ERHA juga menjamah Erha Skin, Hair and Laser Expert.
ERHA sendiri telah berdiri sejak tahun 1968 dan diprakarsai oleh dr. Ronny Handoko, SpKK(K) sebagai praktek pribadinya. Klinik pertama ERHA berdiri pada tahun 1999 di daerah Kemanggisan, Jakarta. Sejak awal ERHA berkomitmen mengedepankan konsep personalized therapy yang didukung tim dermatolog dan dokter terbaik.
Kini, ERHA telah menjangkau 39 kota di Indonesia. ERHA semakin dekat dengan konsumennya melalui 95 cabang di seluruh Indonesia dengan konsep Erha DermaCentre, Erha Clinic dan Erha Skin. Nah, sebagai terobosan terbaru, ERHA juga menghadirkan Erha Apothecary yang bisa ditemukan di mall-mall besar di Indonesia.
Kehadiran Erha Apothecary sungguh kabar gembira untuk orang-orang seperti aku. Karena dengan sekali jalan ke salah satu pusat perbelanjaan di mana Erha Apothecary terdapat di dalamnya, aku bisa sekaligus berbelanja produk Erhair kesayangan. Tak perlu antre lama. Tak perlu resep dokter untuk mendapatkannya.
Untuk informasi lebih lengkap, atau update terbaru dari ERHA. Teman-teman bisa langsung ke website-nya di https://www.erha.co.id atau Instagram di @erha.dermatology.
Review Erhair Scalp Care Shampoo-Ketombe Hilang Kulit Kepala Tak Lagi Gatal
Untuk saat ini aku sedang rajin menggunakan Erhair Scalp Care Shampoo. Kesanku sangat positif pada produk yang satu ini. Selain aromanya yang wangi samar-samar, sensasi dinginnya sangat nyaman di kulit kepalaku yang gatal.
Pada bagian kemasan tertera komposisinya yang merupakan kombinasi Climbazole dan Piroctone Olamine. Keduanya merupakan bahan anti jamur dan bakteri dan dipercaya mengatasi jamur Malassezia. Dari hasil googling di mesin pencarian, jamur Malassezia ini disebutkan sebagai penyebab utama ketombe pada kulit kepala.
Pada saat pengaplikasian shampo ini biasanya aku memberikan jeda selama 1 menit sebelum rambut dibilas bersih. Pada saat jeda inilah efek cool sensation dari aloe vera dan Pro Vit. B5 ini terasa dingin kepala. Peradangan dan rasa gatal pun berkurang sehingga keinginan untuk menggaruk kulit kepala berangsur-angsur menghilang.
Untuk tekstur shamponya sendiri berwarna putih kental. Dikemas dalam botol plastik berwarna putih, volume 100 ml dan 250 ml dengan tutup flip-flop sehingga mudah dituang.
Sedangkan harum aroma samponya sendiri jauh dari kesan obat. Namun tidak berlebihan dan sangat bisa ditolerir indra penciuman.
Selain aku, suami juga menggunakan produk ini. Kami pun sepakat masalah kulit kepala berangsur-angsur membaik. Serpihan ketombe sudah berkurang bahkan lenyap setelah pemakaian ketujuh.
Review Erhair Restoring Hair Moisturizer-Rambut Lembut tapi Nggak Lepek
Setelah membersihkan kepala dengan Erhair Scalp Care Shampoo, aku juga melengkapi perawatan rambutku dengan Erhair Restoring Hair Moisturizer. Pelembab rambut ini sangat bagus untuk merawat rambut kering bahkan rusak. Cara kerjanya pun tidak hanya melembutkan, namun juga mengembalikan kesehatan bagian batang rambut yang rusak.
Kandungan Shea Butter, Pro Vit. B5 dan Vit. E yang tertera dalam kemasan produk meyakinkanku bahwa pelembab rambut ini diformulasikan dari bahan-bahan berkualitas. Ketiganya bekerja tidak hanya mengembalikan natural oil pada rambut yang berkurang saat keramas. Tapi juga menutrisi langsung pada bagian batang rambutnya.
Untuk tekstur pelembab rambut ini berwarna putih dan sangat creamy. Tersimpan dalam kemasan plastik dengan aplikator berbentuk tube, sehingga aman dibawa saat bepergian.
Sedangkan untuk pengaplikasiannya sendiri, pelembab ini digunakan setelah rambut dikeramas bersih dengan shampo. Oleskan secukupnya mulai dari batang hingga ujung rambut. Ratakan hingga seluruh bagian rambut, tapi ingat jangan sampai mengenai kulit kepala dan akar rambut. Setelah itu, diamkan selama kurang lebih 1 menit sebelum dibilas hingga bersih tak bersisa.
Setelah rutin menggunakan Erhair Scalp Series selama kurang lebih 10 hari, aku bisa merasakan kondisi rambutku yang semula kaku dan berantakan menjadi lebih mudah diatur. Rambut pun terasa lebih lembut saat dibelai, tapi tidak lepek karena minyak berlebih.
Menurut pendapatku, Erhair Scalp Series ini sangat recommended. Karena tidak hanya menyembuhkan masalah ketombe dan gatal di kulit kepala. Rangkaian produk perawatan rambut ini juga mampu menjaga kelembutan dan keindahan rambutku, meskipun tersembunyi di balik selembar kain hijab.
Wah, aku baru tahu kalo mengonsumsi makanan pedas bisa memperngaruhi kondisi kulit kepala, nggak cuma ngefek ke perut aja, ya? hihihi
Dari sekian hal, yang masih sering aku lakuin adalah ngiket rambut sehabis keramas, terus langsung dipakein jilbab. Hikz
Mulai besok diusahain, nggak lagi, deh. InsyaAllah hahaha
Saya juga sering gatal ketombean nih, mbak. Mungkin ya itu , saya suka ngga sabar memakai kerudung padahal rambut masih basah. masih diikat pula. Ternyata itu pemicu ketombe.
Ini produknya bisa didapat lewat apa nih…apa harus ke kliniknya ya. Sepertinya mantep nih kalau bisa menyembuhkan ketombe.
Jadi pengen nyoba mbak..gak perlu ke kliniknya dulu, kan?
Punya masalah ketombe itu memang bikin enggak pede. Meski rambut sudah tertutup hijab tapi masak iya saat gatal dan ketombean masalahnya enggak kita atasi..
Maka, kalau sudah ada rekomendasi pemakaian Erhair Scalp Series yang oke begini rasanya jadi kepo sekali.
Keknya mesti coba nih
Zaman puber dulu aku juga ketombean dan berminyak. Gara-gara pakai shampo anti ketombe yang terlalu keras, rambut malah rontok. Hu…hu… Coba dulu udah ErHa, pasti udah terusir deh tu ketombe, tapi rambut engga rusak.
Pernah ketombean, gak enak banget! Bikin malu, apalagi kalau ada orang yang sapa,” Itu ada putih-putih rambut dan bajunya, mbak!”. Btw, Erhair Scalp Care Shampoo, aman dipakai setiap hari?
Rambutku banget ini rontok & ada serpihan saljunya hehe. Seneng banget baca tulisan mba damar, solusi untuk masalah rambutku nih. Sepertinya saya kerajinan keramas jadi ketombean hehe. Insyaallah nanti coba2 pake erha siapa tau cucok meong hehe.
Kalimat pembukanya kok jleb banget.l, maksudnya sama dengan yang aku pernah rasakan. Gatal di kepala itu mungkin karena ada kutunya, hii padahal blm tentu.
Dan betul aja pas dicek kepalaku, ketombenyaaa uakeh… Cuma dl belum tau erhair, hiks … Jadi agak lama karena melakukan perawtan tradisional aja pakai shampoo anti dandruff.
Kalo perawatan untuk rambut rontok Ada, gak, mbak?
Yang alaminya pake apa, ya Enaknya? Rambut aku belakangan Ini rontok banget euy.
Dan, oh, aku baru ngeh Cara ngeringin rambut itu diusap perlahan aja. Karena selama ini aku ngeringin rambut ya digosok. Hahaha
Kalau baca tentang cara menghalau ketombe, saya tuh sangat antusias soalnya ketombe nih musuh bebuyutan, wkwkwk. Sejak zaman jahiliyah (red: blm berkerudung) sampai punya dua anak. Pokoknya rambut kotor dikit langsung deh ketombean, fiuh. Sampai sekarang blm ada anti ketombe yang cucok meong, hihihi. Coba Erha aaah… sapa tahu manjur. Makasih sharingnya mbak damar
Wah ini masalahku, suka gatal-gatal rambut. Kalau mikir ada kutu sih nggak, tp lebih mikir rambut putih atau ketombe. Wkkkwkk..
Ternyata memang ada keduanya. Jadi bisa tuh make tip2 nya mb Damar. Thx ya ..
Eh terlalu sering keramas juga bs nyebabkan ketombean juga ya mbak ternyata. Btw ketombe kalo udah datang bikin sebel, gatel banget tapi kalo garuk2 juga malu apalagi pas banyak orang wkwk 😀 . Wah kudu nyobain ERHA nih, cocok banget ngatasi ketombe 🙂 Cuz budhal!!!
Ketombe hilang setelah 7 kali pemakaian? Wah saya jadi mau coba juga dong. Sejak sekolah sampai sekarang ketombe sudah jadi masalah yang tidak bisa hilang dari diri saya.
Sayang di Cianjur blm ada ERHA Clinic. Kalau ada mau konsultasi sekalian
Ternyata penyebab ketombe bisa bermacam-macam ya, Mbak Damar.
Jadi harus kita sendiri yang mengantisipasinya, dan saya termasuk yang setiap hari shampoan hehehe.
Aku mau coba ha. Kebetulan aku tahu nih lokasinya Erha di Palembang ;))
Waah aku ketombean parah nih udah coba sampo anti ketombe mulai dr yang murahan sampai agak mahalan belum ada yg mempan, jadi pngen nyobain erha ini, moga cucok.di kantong xixixi.
ERHA udah terkenal sejak dulu, nih. Saya jugak kadangpkadang suka gatal kulit kepalanya. Harus mulai melakukan perawatan
Wohooo, ternyataaaaaa aku baru tauuu tentang serba/i ketombe setelah baca artikel ini.
Makasiiiyy bgt pencerahannya ya Maaakk
Gatal karena ketombe itu kadang membuat malu ya. Apalagi dulu tuh, pas saya belum berhijab. Garuk garuk kepala terus, udah gitu, kalau pakai baju berwarna gelap, ada yang berguguran seperti salju di bahu. Duh, belum lagi, rambut berketombe kadang bikin bau. Saya belum pernah coba mbak, rangkaian perawatan rambut dari Erha. Dijual bebas di toko online gitu ndak ya?
Penting banget nih tipsnya buat para hijaber ya. Biar tetep cantik dan syar’i
Banyak yang review Erhahair, akhirnya aku minta temen beliin yang sering ke Erha. Baru coba 3 kali, ternyata enak juga ya.
Zaman SMA pernah ada ketombe kalau shamponya tidak cocok langsung gatal2.
Aku pernah ketombean dan emang nyiksa banget. Dibiarin gatel, digaruk yang malu dan bikin kerudung acak-acakan hahaha…. Nah aku juga ga sering amat cuci rambutnya. Seminggu paling 3 kali aja dan ga mau buru-buru pake kerudun kalau masih basah. Selain ngundang ketombe juga bikin rambut jadi bau
Aku Blum pernah coba yg produk shampoonya,, kebetulan rambutku rontok bnget,,, jd kpingin deh soalnya perawatan yg wajah cocok nih akuh
Yaah kebiasaa jelek aku tuh ngikat rambut atau berjilbab saat rambut masih basah. Pantesan rambut ya lepek dan ketombean. Mau ah pakai produk Erha 🙂
Dulu aku pernah ketombean jugak dan emang berasanya gak pede banget sih yah. Apalagi kalo lagi kegerahan, pengen garuk2 tapi malu hahaha
Wah, rangkaian perawatan rambut dari Erha ini lumayan lengkap juga yah, jadi pengen nyoba nih
Aku termasuk yang gampang banget ketombean. Gak bisa salah shampoo atau air yang kurang bersih langsung ketombe. Kayanya produk erha ini bagus bagus ya
Rambut rontok dan berketombe adalah masalahku. Sudah ganti shampoo belum juga nemu yang pas…jadi pengen nyoba produk erha ini, siapa tahu cocok…
Menangani rambut rontok tuh jadi PR banget deh. Selesai menyusui pun rambut gak kunjung kembali sehat karena rontok sana sini. Kayanya aku perlu cobain treatment di Erha sekaligus konsul sm dokternya