Gagal Jantung, Waspadai Penyebab dan Gejala yang Mungkin Terjadi

Gagal jantung atau heart failure umumnya terjadi pada orang lanjut usia, namun juga bisa terjadi pada siapa saja. Gagal jantung tidak dapat disepelekan dan harus segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, khususnya dari dokter spesialis jantung. Penanganan yang cepat dapat menurunkan risiko komplikasi, serta meredakan gejala dan meningkatkan kekuatan jantung.

Gagal jantung terjadi akibat otot jatung mengalami pelemahan sehingga tidak dapat memompa darah dengan semestinya. Hal ini menyebabkan darah dan cairan menumpuk di paru-paru sehingga penderita mengalami sesak napas. Pada kondisi tertentu, gagal jantung dapat mengancam nyawa seseorang. Penderita gagal jantung juga mengalami gejala yang parah hingga memerlukan transplantasi jantung, atau menggunakan alat bantu jantung untuk memompa darah.

Penyebab gagal jantung di antaranya:

  1. Terdapat katup jantung yang rusak.
  2. Terjadinya pelemahan ruang jantung atau ventrikel kiri yang berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
  3. Kondisi ventrikel kiri yang kaku sehingga jantung sulit terisi darah.

Selain beberapa kondisi di atas, gagal jantung juga dapat terjadi karena faktor risiko kesehatan yang dialami seseorang, seperti:

  1. Mengidap jantung koroner.
  2. Mengalami gangguan ritme jantung.
  3. Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.
  4. Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid terlalu aktif.
  5. Anemia atau kekurangan sel darah merah.
  6. Miokarditis atau radang otot jantung.
  7. Cacat jantung bawaan lahir.

Gejala dan Jenis Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai

Penyebab gagal jantung yang umum terjadi

Gagal jantung dapat ditandai dengan gejala kronis yang berkembang secara bertahap, juga gejala akut yang berkembang dengan cepat. Beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai di antaranya:

  1. Sesak napas saat beraktivitas atau ketika berbaring.
  2. Kelelahan dan terjadi pelemahan.
  3. Pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.

Beberapa jenis gagal jantung di antaranya:

1. Gagal jantung sebelah kiri.

Terjadi ketika ventrikel kiri tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen.

2. Gagal jantung kanan.

Terjadi akibat adanya kerusakan pada ventrikel kanan yang menyebabkan proses pengambilan oksigen dalam paru-paru oleh darah tidak dapat bekerja semestinya

3. Gagal jantung sistolik.

Terjadi ketika otot jantung tidak mampu berkontraksi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan terjadinya gangguan pada proses penyaluran darah yang mengandung oksigen.

4. Gagal jantung diastolik.

Terjadi saat jantung sulit terisi darah sehingga otot jantung menjadi kaku.

Pemeriksaan Gagal Jantung

 

Pemeriksaan gagal jantung

Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat mengenai gagal jantung, kamu perlu melakukan konsultasi dan pemeriksaan secara medis dengan dokter spesalis jantung. Beberapa langkah diagnosis yang akan dilakukan di antaranya:

  • Foto rontgen dada. Dilakukan untuk mendeteksi adanya pembesaran ukuran jantung atau penumpukan cairan dalam paru-paru yang dialami penderita gagal jantung.
  • Tes darah. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui jenis protein yang kadarnya akan meningkat apabila seseorang mengalami gagal jantung. Juga untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang memicu terjadinya gagal jantung.
  • Elektrokardiografi. Pemeriksaan untuk merekam perubahan aktivitas listrik jantung ketika terjadi gagal jantung, juga untuk mendeteksi irama jantung.
  • Ekokardiografi. Pemeriksaan untuk melihat struktur organ jantung agar lebih jelas dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
  • CT Scan atau MRI Jantung. Pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi organ dalam.
  • Kateterisasi jantung. Pemeriksaan untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

Perawatan dan Pencegahan

Sayangnya, gagal jantung merupakan penyakit seumur hidup yang tidak dapat ditangani secara tuntas. Perawatan gagal jantung dapat dilakukan melalui konsumsi obat-obatan, pemasangan alat penopang jantung melalui operasi, juga menerapkan pola hidup sehat.

Untuk mencegah terjadinya gagal jantung kita dapat mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi serta mengurangi asupan garam berlebihan. Selain itu usahakan untuk menjaga berat badan, berhenti merokok, batasi konsumsi minuman beralkohol, berolahraga secara teratur, menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas normal.

Kapan harus menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter spesialis jantung apabila terjadi beberapa gejala berikut ini:

  1. Terjadi pembengkakan di pergelangan kaki, telapak kaki, perut.
  2. Tidak mampu melakukan aktivits sehari-hari.
  3. Batuk di malam hari.
  4. Bingung atau gelisah.
  5. Mengalami dehidrasi.
  6. Sakit dada.
  7. Denyut jantung cepat.

Untuk mendapatkan penanganan medis yang akurat, kamu dapat mengunjungi Rumah Sakit EMC untuk pemeriksaan beragam kondisi kesehatan jantung. Rumah Sakit EMC memiliki tim spesialis jantung yang ahli di bidang kardiologi dan siap memberikan layanan mulai dari tindakan preventif, screening, tes diagnostik, hingga tindakan invasif dan non invasif, bahkan perawatan pasca operasi.

 

 

Referensi:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-failure/symptoms-causes/syc-20373142

Leave a Comment