Mewujudkan Kampung Berkelanjutan di Sonraen dengan Empat Pilar Pembangunan Kampung Berseri Astra 

Kalau kita lihat kita punya sapi ada, lihat kita punya kelapa ada, pisang ada. Tapi kalau kena hama, kena penyakit, pasti habis. Tapi kalau kita punya ilmu itu tidak dirampas siapa-siapa. Dan itu kita punya milik sendiri,  (Mama Joseba, Kepala SDN Sonraen dan Pejuang Pendidikan di Sonraen)

Sonraen, sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Amarasi Selatan, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sonraen mungkin asing di teling sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Indonesia barat atau tengah. Wilayah yang berjarak 38 kilometer dari Ibukota Kupang ini dapat dicapai dengan perjalanan yang tidak sebentar dan tidak mudah. Infrastruktur jalan yang tidak mulus dan kawasan hutan merupakan tantangan tersendiri bagi pendatang.

Wilayah Sonraen juga terkesan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Stigma tentang rendahnya kualitas pendidikan yang melekat di wilayah Indonesia Timur tampaknya juga terjadi di sana. Sebuah data menunjukkan bahwa Kampung Sonraen merupakan salah satu desa dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di Nusa Tenggara Timur. Selain masalah putus sekolah, faktor gizi buruk dan angka stunting juga cukup mengkhawatirkan.

Masyarakat kampung Sonraen mengandalkan pertanian sebagai sumber penghidupan. Bertani dan beternak merupakan mata pencaharian utama. Keberadaan sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat membentuk pola pikir yang kurang mementingkan pendidikan. Orang tua lebih suka mengajak anak-anaknya untuk membantu beternak dan berkebun. Masyarakat berpikir mengapa harus bersekolah jika apa yang disediakan alam sudah dapat dijual ke pasar untuk menghasilkan uang?

Selain rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, masyarakat Sonraen juga kurang peduli dengan kesehatan. Banyak anak-anak mengeluh sakit kemudian tidak masuk sekolah. Perilaku hidup bersih merupakan salah satu isu penting yang perlu ditanamkan pada masyarakat.

Sebuah Desa Tempat Bertumbuhnya Harapan

Sebelum berstatus kelurahan, Sonraen adalah sebuah desa yang berbatasan langsung dengan dua kelurahan lainnya, sebuah kawasan hutan lindung, dan tiga desa yaitu Desa Retraen, Desa To’oBaun, dan Desa Tunbaun. Kelurahan Sonraen baru dimulai pada tahun 2000-an. Keberadaan Kelurahan Sonraen ini cukup menarik perhatian Corporate Social Responsibility (CSR) Astra yang kemudian menjadikannya sebagai kampung binaan melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2017. Menurut penuturan Ketua Program KBA Sonraen, Willmessden Nepa Bureni, Sonraen merupakan satu-satunya tempat yang dipilih di Nusa Tenggara Timur.

Mama Joseba, salah satu pejuang pendidikan di Sonraen mengisahkan bahwa saat pertama kali Astra masuk ia hampir saja menolak karena khawatir perusahaan akan menawarkan produk. Kemudian, ketika Astra datang yang kedua kalinya dan melakukan sosialisasi program pendidikan dan kecakapan hidup melalui program empat pilar Kampung Berseri Astra, saat itulah Mama Joseba menerima dan menyambut gembira program-program tersebut.

Empat Pilar Pembangunan KBA yang Menumbuhkan Asa

(Gambar milik: satu-indonesia.com)

Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diaplikasikan pada masyarakat melalui konsep pengembangan wilayah melalui 4 pilar program yang meliputi Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan.

Pengimplementasian Pilar Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM Masyarakat

Dalam bidang pendidikan, Astra tidak hanya fokus melakukan pembangunan fisik, namun juga peningkatan sumber daya manusianya dengan memberikan pelatihan terhadap para guru dan siswa di beberapa SD binaan seperti Sekolah Dasar Negeri Sonraen. Menurut penuturan Ketua KBA, intervensi Astra pada tahun 2017 sangat besar dalam merenovasi sekolah sehingga sesuai dengan standar nasional.

Di sekolah-sekolah binaan, Astra juga menyediakan fasilitas wastafel untuk cuci tangan. Sebelumnya, Mama Joseba menuturkan bahwa mereka menggunakan bambu untuk mengalirkan air cuci tangan. Upaya ini mereka lakukan untuk membiasakan perilaku hidup bersih bagi para siswa. Kini, wastafel tersedia di halaman kelas sebagai bentuk dukungan dari Astra untuk mendukung para guru menanamkan perilaku hidup bersih pada siswa.

Mama Joseba (Gambar dari Youtube Satu Indonesia)

Dalam rangka menumbuhkan minat baca masyarakat sedari dini, kini telah berdiri  Taman Bacaan Masyarakat di Sonraen. Seperti dikutip dari laman satu-indonesia.com, Mama Joseba mengatakan bahwa awalnya anak-anak tidak suka membaca dan nilai matematikanya rendah. Masih menurut Mama Joseba, sebuah perjuangan untuk membangun desa adalah dengan membangun semangat membaca pada anak.

Pilar Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

(Gambar milik: lostpacker.com)

Pembangunan pada pilar kesehatan juga menjadi perhatian khusus bagi Astra. Selain membangun fasilitas posyandu, Astra juga memberikan pelatihan bagi para kader hingga pemberian makanan bergizi bagi anak-anak yang terindikasi mengalami gizi buruk. Setidaknya terdapat 4 titik posyandu di Sonraen, salah satunya adalah Posyandu Melati 3 – Kampung Berseri Astra yang berlokasi di rumah warga yang secara sukarela mengizinkan kegiatan posyandu di rumahnya.

Melalui posyandu-posyandu tersebut, Astra terus melakukan pembinaan dan mengalirkan bantuan berupa alat-alat yang dibutuhkan warga dan masyarakat sekitar. Di samping itu, Astra juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, bahkan pemberian kacamata gratis, khususnya bagi para lansia.

Pilar Lingkungan untuk Memaksimalkan Potensi Pertanian

Dalam bidang lingkungan, Astra fokus pada peningkatan kualitas pertanian yang menjadi mata pencaharian utama warga. Salah satunya pembuatan Demonstration Plot atau DEMPLOT yang berfungsi sebagai lahan percontohan. Melalui lahan percontohan tersebut diharapkan para petani dapat melihat dan mencontoh cara kerjanya sekaligus membuktikan hasilnya.

Pada awal pembinaan oleh Astra, salah satu DEMPLOT yang hampir bisa dipanen adalah DEMPLOT Buah dan Sayur yang berada di pekarangan SD Negeri Buraen 1. DEMPLOT tersebut dikelola oleh seorang guru sekaligus petani di Sonraen. Melalui demplot tersebut, diharapkan kedepannya semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk mengembangkan cara bercocok tanam yang sama sehingga dapat memenuhi kebutuhan sayur dan buah bagi warga.

Pilar Kewirausahaan dengan Mengangkat Tradisi Lokal

Provinsi Nusa Tenggara Timur terkenal produktif menghasilkan Tenun Ikat. Hampir setiap daerah di sana memiliki motif dan corak tenun yang menjadi ciri khas dari daerah masing-masing.

Menenun sendiri merupakan tradisi masyarakat yang merupakan bagian dari aktivitas perempuan. Sebelum hadirnya Program KBA, kegiatan menenun telah menjadi rutinitas kaum perempuan di Sonraen dan sekitarnya. Menurut Willmesdeen, lekatnya tatanan kehidupan dengan budaya kerajaan mengharuskan perempuan untuk bisa menenun. Dulu, salah satu syarat bagi kaum perempuan Sonraen untuk bisa menikah adalah mampu menenun. Hingga saat ini aturan tersebut masih terbawa dan menjadi tradisi bagi masyarakat.

Pada pembangunan pilar kewirausahaan, Astra berkomitmen untuk mengangkat tradisi lokal tersebut dan mengembangkan Sonraen sebagai Kampung Tenun yang sesuai dengan potensi tradisi menenun yang masih dijaga kaum perempuan.

Berangkat dari semangat tersebut, Ketua KBA Sonraen pun bekerja sama dengan kaum perempuan Sonraen untuk menghimpun kelompok penenun guna memudahkan penyaluran bantuan. Willmesdeen menuturkan, bahwa pada tahun 2018 mereka membentuk satu kelompok dan telah berkembang menjadi lima kelompok penenun. Anggota penenun ini terdiri dari ibu rumah tangga dan perempuan muda. Bahkan, anak perempuan berusia 10 tahun juga dapat bergabung dalam kelompok penenun.

Regenerasi penenun merupakan salah satu alasan pelibatan perempuan muda dalam kelompok-kelompok perempuan penenun. Hal ini dikarenakan perubahan zaman telah mengubah cara pandang kaum muda yang tidak lagi menganggap menenun sebagai warisan orang tua. Jika hal ini dibiarkan, maka dikhawatirkan tradisi menenun akan punah di masa depan.

Secara rutin kelompok penenun ini melakukan kegiatan usahanya. Bantuan dari Astra pun terus mengalir kepada setiap kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan alat tenun yang dilengkapi alat pendukung seperti pemutar benang, pengurai benang untuk membuat motif, juga bahan-bahan berupa pewarna dan benang.

Bantuan alat yang diberikan juga berkualitas dan terbuat dari kayu yang kuat sehingga awet digunakan. Alat-alat tersebut juga dirancang dengan rapi dan bagus sehingga merangsang kemampuan produksi tenun masyarakat.

Bagaimana Keberadaan KBA Sonraen Berdampak Bagi Perekonomian Warga?

Secara umum, kehadiran Astra Melalui program KBA Sonraen yang telah menginisiasi Kelompok Penenun Perempuan telah memberikan dampak perekonomian bagi warga. Seorang Perempuan Penenun mengaku keikutsertaannya di kelompok penenun telah memicu produktivitasnya untuk menghasilkan beragam karya Tenun Ikat. Ia juga mengaku lebih mudah melayani pesanan kain tenun karena telah memiliki stok sehingga jika ada permintaan bisa langsung dijual.

Kain-kain tenun Ikat tersebut dijual dengan harga bervariasi mulai Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta per kain, tergantung lebar dan jenis kain, motif, serta tingkat kesulitan pengerjaanya. Hasil penjualan tenun dapat digunakan untuk membeli barang kebutuhan pribadi, membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga membeli stok bahan tenun.

Meskipun telah memberikan dampak nyata secara ekonomi, kegiatan menenun perlu mendapatkan dukungan pemasaran sehingga penjualan tidak terbatas pada pesanan orang tua yang lebih banyak berasal dari masyarakat sekitar Sonraen. Ketua KBA Sonraen mengaku telah berusaha mengirimkan proposal sehingga pemasaran Tenun Ikat dapat mencapai Kupang. Ia juga berharap kelompok penenun mendapatkan pelatihan pembuatan produk lanjutan sehingga dapat memberikan nilai tambah dan pilihan bagi calon konsumen.

Keberadaan Kampung Berseri Astra di Sonraen, Kupang telah memupuk asa bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidupnya. Astra dengan komitmennya untuk terus berkarya bersama masyarakat menghadirkan terobosan besar-besaran bagi masyarakat Sonraen untuk mewujudkan kampung berkelanjutan di masa depan.

Referensi:

  1. https://idola.id/secercah-asa-warga-kampung-berseri-astra-sonraen-kupang-untuk-pendidikan-dan-taraf-hidup-yang-lebih-baik/
  2. https://www.viva.co.id/edukasi/1762832-menumbuhkan-minat-baca-dan-membangkitkan-generasi-penenun-di-kba-desa-sonraen
  3. https://www.antaranews.com/berita/1209595/regenerasi-penenun-tenun-ikat-di-kampung-berseri-astra-sonraen
  4. Liputan Metro TV yang ditayangkan ulang melalui Channel Youtube SATU Indonesia.

Leave a Comment