Keahlian yang Harus Dimiliki Generasi Z untuk Menjadi Technopreneur

Di zaman serba digital seperti sekarang, tentunya kalian tidak asing lagi dengan berbagai peluang bisnis berbasis teknologi. Ya, bisnis berbasis teknologi khususnya digital diprediksi menjadi bisnis yang paling cepat berkembang dan sangat diterima di masa depan. Itu sebabnya tak sedikit dari generasi Z yang tertarik untuk menekuninya dan tertarik untuk mengetahui cara menjadi technopreneur karena dianggap sangat sesuai dengan dunia mereka.

Generasi Z atau Gen Z sendiri adalah generasi yang lahir di tahun 1995  sampai dengan 2010. Generasi Z juga disebut iGeneration atau generasi internet karena selalu terhubung dengan dunia maya dan mahir menggunakan teknologi yang ada. Jadi, tak mengherankan jika Generasi Z memiliki minat yang besar dengan dunia wirausaha berbasis teknologi.

Apa itu Technopreneur?

Sebelum membahas lebih dalam tentang keahlian yang perlu dimiliki seorang technopreneur, penting rasanya untuk mengetahui apa definisi dari technopreneur itu sendiri.

Technopreneur adalah orang yang mengembangkan usaha berbasis teknologi. Technopreneur sendiri berasal dari kata “technology” (teknologi) dan “entrepreneur” (pengusaha). Sekarang ini telah banyak berdiri perusahaan technopreneurship baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan, kita sangat sering menggunakan beberapa produk dari perusahaan technopreneurship seperti: Gojek, PayPal, Amazon, juga Ruangguru.

Contoh Technopreneur

Contoh pengusaha technopreneur

Sebuah perusahaan technopreneurship tentunya digagas dan dinahkodai oleh seorang technopreneur. Berikut beberapa sososk technopreneur yang pastinya tak asing lagi di telinga kita:

1. Nadiem Makarim

Pengusaha muda sekaligus Menteri Pendidikan ini berhasil mengembangkan layanan aplikasi yang memudahkan pengemudi dan penumpang untuk bertransportasi menggunakan ojek. Ide awal pendirian Gojek dimulai ketika Nadiem melihat banyak pengemudi ojek yang menunggu terlalu lama untuk mendapatkan penumpang. Sebagai pengguna setia ojek, Nadiem merasa bahwa keberadaan moda transportasi ini masih sangat sedikit dan tidak mudah didapatkan. Ia pun kemudian menemukan cara menjadi technopreneur dengan mendirikan startup transportasi

Dari situlah pengusaha yang juga akrab disapa Mas Menteri ini mengembangkan Gojek,  aplikasi berbasis teknologi ini kini terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan technopreneur dengan jumlah pengguna yang besar dan memiliki banyak fitur yang sangat memudahkan kehidupan

2. Belva Devara

Memiliki bekal pengalaman belajar dan bekerja di luar negeri membuat Belva Devara tak ragu untuk pulang ke Indonesia dan mendirikan startup Ruangguru. Bersama sahabatnya, Muhammad Isman Usman, keduanya meneumkan cara menjadi technopreneur yaitu dengan mendirikan startup teknologi Ruangguru yang memiliki misi sosial pendidikan.

Melalui Ruangguru, Belva ingin terjun langsung untuk membantu transformasi sistem pendidikan di Indonesia. Di bawah tangan dingin technopreneur muda ini Ruangguru telah menjadi startup teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara.

3. William Tanuwijaya

Bersama salah satu rekannya, Leontinus Alpha Edison, Willian Tanuwijaya berhasil mendirikan Tokopedia tepat pada ulang tahun Indonesia yang ke 64, yaitu pada 17 Agustus 2009. Tokopedia adalah startup e-commerce yang terus mengalami perkembangan jumlah penjual dan pembeli. Bahkan, pada tahun pertamanya, Tokopedia berhasil mendapat suntikan investasi dan meraih penghargaan bergengsi.

Tokopedia besutan technopreneur asli Indonesia ini adalah startup e-commerce dengan konsep menghubungkan penjual dan pembeli dengan aman, nyaman, praktis, dan meminimalisir angka kriminalitas di bisnis online.

4. Mark Zuckerberg

Siapa tak kenal Facebook yang telah digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia?

Ya, Facebook merupakan sosial media yang dikembangkan dari ide Mark Zuckerberg untuk membuat website yang dapat mengubungkan sesama mahasiswa Harvard, kampus tempat ia belajar. Siapa sangka sosial media tersebut terus berkembang hingga menjadi Facebook seperti sekarang. Bahkan, di bawah Meta Platform Inc., Facebook juga telah mengakuisisi WhatsApp dan Instagram.

Ketertarikan Zuckerberg terhadap dunia teknologi  telah dimulai sejak usia 12 tahun ketika ia mulai membuat program messaging. Siapa sangka, ketertarikan di masa kecil tersebut terus menginspirasi Zuckerberg hingga menemukan cara menjadi technopreneur di masa depan. Berkat kerja keras dan ketekunannya di bidang teknologi, Zuckerberg telah menjelma sebagai technopreneur inspiratif dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

5 Keahlian untuk Menjadi Technopreneur

Skill yang harus dimiliki technopreneur

Setelah membaca kisah sukses beberapa tokoh technopreneur di atas, tak mengherankan jika banyak Generasi Z yang memiliki ketertarikan di dunia wirausaha teknologi. Menurut Arsjad Rasjid, pengusaha sekaligus Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. ini menjelaskan bahwa bukan hal yang mustahil bagi generasi Z menjadi tehnopreneur, asalkan memiliki 5 keahlian berikut ini:

Digital Literacy

Untuk menjadi seorang technopreneur tentunya kamu harus melek teknologi. Karena itu, Arsjad Rasjid mengajak Gen Z untuk memahami lebih dalam mengenai bagaimana sebuah teknologi digital bekerja dan dapat memanfaatkannya untuk memecahkan suatru permasalahan.

Pemrograman dan Coding

Pemrograman dan pengkodingan, dua hal ini sangat penting dipelajari oleh Generasi Z yang ingin menjadi technopreneur. Penguasaan ilmu pemrograman dan coding sangat membantu dalam mewujudkan berbagai ide kreatif dan inovatif melalui teknologi.

Design Thinking

Kemampuan design thinking dapat memudahkan kamu dalam menghasilkan sebuah karya yang menawarkan sebuah solusi. Terlebih kita hidup di zaman teknologi di mana kebutuhan akan produk baru berbasis teknologi yang solutif sangat dibutuhkan oleh banyak orang.

Entrepreneurship

Salah satu hal penting dan cara menjadi technopreneur adalah memiliki skill kewirausahaan. Oleh karena itu, selain memiliki keahlian yang berkaitan dengan dunia teknologi pastinya kamu perlu membangun keterampilan berwirausaha seperti: perencanaan bisnis, pemasaran, dan manajemen keuangan yang sangat mendukung dunia technopreneurship.

Interpersonal Skill dan Komunikatif

Seorang technopreneur tidak dapat bekerja sendiri. Itu sebabnya kamu perlu menguasai kemampuan interpersonal dan komunikatif sehingga dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif. Selain itu, kedua keahlian di atas juga memudahkanmu untuk menjabarkan ide, gagasan, serta tujuan yang ingin dicapai perusahaanmu.

Nah, itu tadi beberapa keahlian yang penting untuk dikuasai calon technopreneur Indonesia. Bisa jadi salah satu di antaranya adalah kamu, yang saat ini sedang mencari tahu bagaimana cara menjadi technopreneur yang sukses menciptakan produk teknologi yang menjawab kebutuhan banyak orang. Semoga bermanfaat.

 

Leave a Comment