Saat kanak-kanak dulu, saya selalu ingin menjadi manusia dewasa. Cepat besar, tidak diatur-atur lagi, dan bisa melakukan segalanya tanpa dibantu orangtua. Menjadi anak-anak rasanya membosankan, tidak boleh melakukan ini itu, juga banyak aturan dengan alasan demi kebaikan anak.
Puluhan tahun berselang, ketika saya tumbuh menjadi perempuan dewasa seperti sekarang, barulah saya menyadari bahwa masa kanak-kanak terlalu berharga untuk dilalui dengan tergesa. Ternyata menjadi dewasa itu melelahkan, penuh tanggung jawab, dan tak lagi memiliki banyak pilihan. Setiap peran yang saya ambil mendatangkan konsekuensi dan tuntutan. Rasanya ingin kembali menjadi anak kecil yang hanya disibukkan dengan dunianya sendiri,
Kini, saya sering mengulang kebiasaan masa kecil bersama kedua anak saya. Saya percaya bahwa hal tersebut dapat merawat kenangan baik dalam hidup, juga mengenalkannya pada anak-anak. Setidaknya, cara ini membuat saya lebih mudah menjalani kehidupan, lebih bahagia, bahagia, mudah untuk mensyukuri karunia Allah.
Kebiasaan Masa Kecil yang Membuat Bahagia
Ada banyak kebiasaan masa kecil yang meninggalkan kenangan manis dalam hidup saya. Kebiasaan tersebut sebenarnya hanya kegiatan sehari-hari yang sederhana saja. Namun, karena sudah saya lakukan selama bertahun-tahun, hingga hari ini efek bahagianya masih terasa.
Bagi saya, kebiasaan masa kecil ini telah menjadi me-time di antara kegiatan sehari-hari yang monoton sebagai orang dewasa. Apa sajakah kebiasaan tersbut?
Membaca Komik Jepang
Ya, hingga usia saya yang mejelang kepala empat ini saya masih suka membaca komik dari Negeri Sakura. Saat kecil dulu, hampir setiap minggu saya mengunjungi rental komik dekat sekolah untuk meminjam serial “Detektif Conan” atau “Kobo Chan”. Kebiasaan membaca komik ini semakin menjadi-jadi ketika saya belajar di Jogja. Selain rental komik yang makin mudah ditemukan, banyak teman-teman dari satu jurusan yang juga pecandu komik Jepang sehingga sangat mudah meminjam koleksi mereka.
Sekarang, ketika rental komik mulai susah ditemukan, saya pun mulai mengoleksi komik-komik langka yang terbit pada tahun 80-an, seperti; “Topeng Kaca”, “Rose of Versailles”, “Mary Chan”, dan masih banyak lagi. Beberapa saya dapatkan dari kolektor yang menjual koleksinya via marketplace. Namun, ada juga yang saya beli dari terbitan baru karena memang serialnya masih terus berlanjut.
Membaca komik Jepang dan berbagai jenis buku merupakan kegiatan masa kecil yang terus saya lakukan hingga sekarang. Entah mengapa saya merasa bahagia dan lebih rileks ketika melakukannya. Sebaliknya, jika sehari saja saya tidak menjamah buku-buku tersebut, rasanya seperti ada yang kurang.
Secangkir Kopi Hitam di Pagi Hari
Ketika sebagian orang baru memulai kebiasaan minum kopi hitam ketika “ngopi” menjadi trend, saya sudah memulainya sejak kelas tiga sekolah dasar.
Ya, kalian tidak salah baca. Saya memang gemar minum kopi hitam yang kental namun tidak terlalu manis. Awalnya saya coba-coba mencicipi kopi bikinan kakak perempuan saya. Lama-lama ketagihan, kemudian saya mulai meracik sendiri takaran kopi dan gula sesuai selera.
Sejak kecil saya suka minum kopi pada pagi hari sebelum azan subuh. Saya ingat betul, saat suasana masih gelap dan sepi, saya suka duduk di teras rumah untuk menyesap secangkir kopi hitam. Seorang diri saja, karena saya tidak suka minum kopi sambil mengobrol. Saya masih bisa merasakan suasanya yang tenang dan nyaman. Akhirnya, kebiasaan tersebut terus saya lakukan sampai hari ini.
Melakukan kebiasaan masa kecil ini membuat saya bahagia dan tenang. Rasa lelah setelah sehari sebelumnya beraktivitas juga segera terobati. Dan saya pun merasa lebih siap untuk menghadapi hari.
Bermain Game Kartu di Komputer
Selain dua kebiasaan di atas, kegiatan masa kecil yang sampai sekarang masih saya lakukan adalah bermain game klasik yaitu Solitaire.
Dulu, saya senang sekali jika diajak bermain ke rumah teman saya yang bernama Ceria. Ceria adalah teman yang saya kenal sejak kelas satu SMP. Ceria juga adalah satu-satunya anak yang memilik komputer di rumahnya. Setiap bermain ke rumah Ceria, saya selalu memainkan Spider Solitaire bawaan Windows XP yang ada di komputernya. Karena hobi, saya masih terus memainkan Solitaire hingga belajar di bangku kuliah. Sayangnya, ketika saya mulai bekerja, saya tak lagi memainkan Solitaire karena tak dapat menemukannya di aplikasi Microsoft Office yang ada di laptop saya.
Ternyata Game Solitaire Masih Ada, Online dan Gratis!
Baru ketika saya mulai tinggal di rumah dan menjadi ibu rumah tangga, saya teringat kembali tentang permainan kartu tersebut. Rasanya kangen juga mengasah otak dengan deretan kartu di layar komputer. Akhirnya saya pun mencari-cari apakah penyedia game klasik Solitaire masih ada? Dan ternyata masih ada dong! Bahkan sekarang bisa diakses secara online dan gratis melalui situs Solitaire.org
Solitaire.org Game Klasik yang Tampil Makin Asyik
URL Tujuh Permainan Utama Solitaire.org
- Logic Puzzle Games : solitaire.org/logic-puzzle-games/
- Word Games : solitaire.org/word-games/
- Mahjong Games : solitaire.org/mahjong-games/
- Hidden Object Games : solitaire.org/hidden-object-games/
- Card Games : solitaire.org/card-games/
- Math 3 Games : solitaire.org/match-3-games/
- Free Online Games : solitaire.org/free-online-games/
Game Favorit di Solitaire.org
Dari ratusan game Solitaire.org, ada 3 jenis game yang sangat sering saya mainkan, bahkan hampir setiap hari. Apa sajakah itu?
Pyramid Solitaire
Mahjong
Game Solitaire favorit saya selanjutnya adalah Mahjong. Selain memang jago memainkannya, ciyee… saya suka gambarnya yang unik dan beragam. Kadang-kadang sangat mirip sehingga susah dibedakan. Menarik sekaligus menantang, itu sebabnya saya masih terus memainkan game Mahjong.
Zuma Ball
Hal yang Disukai dari Solitaire.org