Uang memang bukanlah segalanya, tapi sekarang, segalanya butuh uang.
Yap, terdengar materialistis, tetapi realistis sajalah, bahwa banyak hal di dunia ini membutuhkan campur tangan uang agar dapat bergerak.
Ingin menjalani hari-hari dengan nyaman, tentunya kita butuh uang untuk membeli fasilitas. Ingin tenang di hari tua, kita juga butuh uang tabungan, atau asuransi yang menggaransi keselamatan jiwa kita.
Uang, uang, dan uang. Meskipun uang bukanlah hal yang utama dalam kehidupan, tapi harus kita akui, uanglah yang mempermudah segalanya.
Berbicara tentang uang tentunya tak lepas dari perencanaan keuangan. Ya, sebesar apapun uang yang kita miliki, jika tidak dibarengi dengan perencanaan yang terukur dan terarah tentunya akan menguap begitu saja. Gaji besar, pengeluaran ikut besar. Gaji tambah bonus, daftar belanja bulanannya juga banyak plus-plusnya. Tapi ini saya, loh, jangan ditiru, hehe.
Pengalaman Pahit Akibat Kurang Melek Literasi Keuangan
Saya sendiri termasuk telat merencanakan keuangan. Dulu, saat masih lajang, saya gemar belanja konsumtif sebagai bentuk balas dendam masa muda. Kalau diingat-ingat, selain satu unit sepeda motor dan beberapa rupiah dalam tabungan, saya tidak memiliki simpanan lain. Padahal, selain kerja kantoran saya juga punya usaha sampingan.
Setelah menikah, karena masih tinggal terpisah dengan suami, saya juga tidak terpikir untuk membuat perencanaan jangka panjang. Yang penting kebutuhan bulanan cukup, ada tabungan, dan setiap bulan bisa beli tiket Jakarta-Magetan pulang pergi. Sudah cukup itu saja.
Baru beberapa tahun terakhir setelah saya pindah ke Jakarta dan menjadi freelancer, saya merasakan betul pentingnya perencanaan keuangan. Sayangnya, baik saya maupun suami kurang melek literasi keuangan. Kami juga paling nggak bisaan kalau sudah dipinjami uang oleh saudara atau teman. Dan kejadian seperti ini terus berulang, sampai akhirnya pandemi datang, dan kami baru menyadari bahwa tabungan kian menipis. Sedangkan uang yang dipinjam tak satu pun ada yang kembali ke tangan.
Kalau diingat-ingat ngenes banget rasanya. Makanya kami lupakan saja, daripada sakit hati, haha.
Pernah juga kami mendaftar asuransi karena lagi-lagi nggak enak sama teman. Iya, jadi ceritanya begini, suami saya punya teman seorang agen asuransi. Saya nggak tahu gimana persisnya sampai akhirnya nomor polis keluar. Yang jelas, suami bilang dia langsung daftar karena gak enak karena didatengi terus sama temannya itu. Setelah polis jadi, mulailah rekening terdebet setiap bulan untuk membayar preminya.
Singkat cerita, kami mengalami masalah dengan pembayaran premi. Wah, pokok panjang ceritanya. Sedangkan teman suami sudah tidak menjadi agen lagi. Dan sudah pasti ia tidak bisa membantu kami. Ngenes lagi, kan? Tapi saya pikir-pikir, ya salah kami sendiri kenapa enggak pinter. Yang namanya membeli produk asuransi bukan urusan enggak enak sama teman. Tapi karena memang kita butuh dan tahu apa yang kita butuhkan.
FinExpo 2021
Berkaca pada beberapa pengalaman kurang mengenakkan terkait perencanaan keuangan, saya sadar perlu banyak belajar.
Ya, sayalah yang lebih termotivasi untuk belajar literasi keuangan karena sadar posisi saya sebagai ‘manajer keuangan’ di rumah sangat mendominasi perencanaan keuangan dalam jangka panjang. Beberapa cara yang saya lakukan adalah dengan membaca buku financial planning, mengikuti postingan dari beberapa financial planner. Dan baru-baru ini saya menghadiri FinExpo 2021 yang dihelat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan.
Financial Expo (FinExpo) adalah kegiatan yang merupakan rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan 2021. Sehubungan dengan pandemi, maka acara ini digelar secara virtual dan melibatkan peserta dari berbagai Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan, lembaga negara, SRO, bahkan e-commerce.
FinExpo 2021 dilaksanakan dari tanggal 18 Oktober 2021 hingga 2 November 2021. Untuk mengunjungi virtual expo ini, kalian bisa mengunjungi tautan www.finexpo-bik2021.id seperti yang baru-baru ini saya lakukan. FinExpo 2021 merupaka platform yang sangat bermanfaat untuk belajar literasi keuangan karena di sana terdapat beragam webianr terkait edukasi finansial, berbagai promo dan Lembaga Jasa Keuangan, juga aneka reward untuk para peserta.
Apakah Bulan Inklusi Keuangan Itu?
Nah, bagaimana dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK)? Apakah kalian pernah mendengar istilah yang satu ini? Jujur, buat saya pribadi istilah Bulan Inklusi Keuangan merupakan suatu hal yang baru.
Namun, ternyata BIK telah diagendakan sebagai kegiatan tahun yang dimulai sejak 2016. Bulan Inklusi Keuangan (BIK) adalah sebuah terobosan dari pemerintah untuk mendorong terbukanya akses bagi masyarakat terhadap edukasi finansial, dengan tujuan mereka dapat berpartisipasi dan mendorong pemuliahn perekonomian nasional. Dan tentu saja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Tentunya, kondisi perekonomian nasional tidak dapat pulih dengan sendirinya, tanpa adanya dorongan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan Inklusi Keuangan?
Inklusi keuangan adalah ketersediaan akses pada lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masayarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Bank Dunia, inklusi keuangan juga merupakan faktor pendukung utama dalam mengurangi kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Inklusi keuangan diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat unbanked, atau yang belum memiliki rekening bank karena tidak memiliki akses layanan perbankan dasar, misalnya tabungan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal inklusi keuangan melalui beberapa kegiatan. Seperti:
- Menabung di bank.
- Tarik tunai dengan mesin ATM.
- Investasi saham.
- Membeli produk asuransi
- Belanja online, dan lain sebagainya.
Dengan gambaran kegiatan seperti pada poin-poin di atas, istilah inklusi keuangan jadi lebih mudah dipahami bukan?
Nah, berdasarkan data Global Findek pada tahun 2017, tingkat inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 48,9% atau meningkat sebesar 12% dibanding pada tahun 2014—sebelum BIK diagendakan sebagai kegiatan tahunan. Sayangnya, dari data tersebut sekitar 51,1% masyarakat Indonesia masih berstatus unbankable. Sehingga kegiatan inklusi keuangan masih dianggap belum merata. Itu sebabnya BIK masih terus dihelat secara rutin dengan berbagai tujuan di bidang keuangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ingin dicapai.
BIK 2021 Bertepatan dengan Hari Asuransi
Oh ya, kebetulan sekali BIK 2021 ini bertepatan dengan peringatan Hari Asuransi pada 18 Oktober 2021, sehingga tema yang diangkat kali ini adalah “Literasi Asuransi untuk Negeri, Kenali – Miliki-Pahami”.
Masih berkaitan dengan hari asuransi, kali ini, Bapak Budi Tampubolon selaku Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia meyakini bahwa kampanye inklusi dan literasi asuransi perlu dilakukan karena faktanya baru 6,5% penduduk Indonesia yang saat ini memiliki asuransi jiwa.
Ya, seperti halnya saya yang kurang paham tentang asuransi, pada umumnya orang merasa ragu untuk berinvestasi pada produk keuangan yang satu ini. Padahal, seperti pesan Pak Budi Tampubolon, bahwa:
Produk asuransi, khususnya asuransi jiwa memberikan perlindungan atas kerugian finansial yang timbul akibat ketidakpastian. Sehingga, kekuatan asuransi bukan semata-mata untuk mencari keuntungan di masa kini, namun untuk memastikan masa depan yang lebih baik.
Jalan-jalan ke Virtual Booth Prudential
Nah, karena tidak ingin mengulangi kesalahan di masa lalu—yang berkaitan dengan asuransi. Pada saat FinExpo 2021 kemarin saya sengaja berkunjung ke Virtual Booth Prudential untuk mendapatkan edukasi literasi asuransi.
Rupanya saya telah membuat keputusan yang sangat tepat, karena ketika berkunjung ke booth Prudential saya mendapatkan banyak pengetahuan baru seputar asuransi dari sumber yang akurat. Seperti tips memilih asuransi kesehatan, jenis-jenis asuransi dan cara pembayarannya, video inspiratif, dan tentu saja promo menarik penjualan produk Prudential.
Agar teman-teman pembaca mendapatkan edukasi serupa seperti yang saya dapatkan, berikut saya rangkum sedikit yang saya peroleh dari hasil jalan-jalan ke virtual booth Prudential.
5 Hal yang Perlu Dilakukan sebelum Membeli Produk Asuransi Kesehatan
Salah satu jenis asuransi yang sangat diminati di masa pandemi ini adalah asuransi kesehatan. Ya, sehat itu mahal dan harus diusahakan, karena semua hal hanya bisa dilakukan ketika tubuh sehat. Namun, saat memilih asuransi kesehatan ada baiknya tidak tergesa-gesa, dan benar-benar memahami kebutuhannya.
Dalam salah satu video di booth Prudential, Merry Riana membagikan 5 tips sebelum membeli asuransi kesehatan. Apa sajakah 5 hal tersebut?
1. Siapkan dana.
Ya, dong, pastinya! Sebelum berniat membeli produk asuransi pastikan memiliki dana yang khusus dialokasikan untuk asuransi.
2. Pahami kebutuhan dan fasilitas yang diinginkan.
Misalnya, fasilitas rumah sakit dan batas manfaat yang ditawarkan dalam paket produk asuransi. Apakah sekiranya sesuai dengan keinginan dan bujet kita.
3. Tentukan besarnya premi yang dapat dibayarkan.
Besarnya premi juga memengaruhi produk asuransi yang sekiranya sesuai dengan bujet yang dimiliki. Jika menginginkan biaya premi yang relatif terjangkau, maka disarankan memilih asuransi murni tanpa komponen investasi.
4. Pahami masa pertanggung jawaban dari produk asuransi yang dibeli.
5. Pelajari jenis penyakit yang ditanggung asuransi.
Hal ini dikarenakan beberapa jenis penyakit memang tidak masuk dalam daftar tanggungan asuransi. Jangan sampai masalah ini menjadi kendala di kemudian hari saat terjadi klaim. Selain itu, penting juga untuk mengetahui daftar rumah sakit rekanan yang bekerja sama dengan asuransi.
Jenis-Jenis Asuransi dan Masa Pembayarannya
Edukasi asuransi yang berikutnya sangat berkaitan erat dengan kasus permasalahan pembayaran premi asuransi yang pernah saya alami. Intinya adalah saya mendapatkan informasi yang tidak tepat dari agen asuransi yang mendatangi suami. Baru kemarin, setelah mengunjungi virtual booth Prudential saya paham bahwa masa pembayaran asurasi memang bermacam-macam, sesuai dengan jenis asuransi dan kesepakatan yang dipilih.
Menuut Kak Merry Riana, Prudential sendiri memiliki 4 jenis asuransi dengan masa pembayarannya yang berbeda-beda. Yaitu:
1. Unitlink
- Premi dibayar seumur hidup
- Terdapat alokasi investasi yang nilai tunainya dapat digunakan untuk membayar premi.
- Jika nilai tunai hampir habis, maka premi harus dibayar kembali untuk menghindari polis mati. Jadi setelah melewati 10 tahun tetap ada pembayaran premi ya. No gratis-gratis!
- Unitlink memiliki 2 manfaat yaitu perlindungan jiwa dan hasil investasi.
- Potensi hasil investasi asuransi unitlink mengandung risiko kerugian dan tinggi rendahnya tidak dapat diperkirakan.
2. Endowment
- Premi harus dibayar dalam jangka waktu 5, 10, 15 tahun sesuai kesepakatan.
- Nasabah tidak dikenakan biaya apapun setelah masa pembayaran premi yang disepakati selesai.
3. Whole life
- Premi harus dibayarkan seumur hidup.
- Nasabah mendapatkan perlindungan selamanya.
4. Term
- Pembayaran premi disesuaikan masa perlindungan yang dipilih nasabah.
Dengan begini makin jelas, ya, bahwa sebenarnya produk asuransi sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan masing-masing nasabah. Maka dari itu sangat penting untuk bertanya secara mendetil mengenai kewajiban dan manfaat dari produk asuransi yang kita beli kepada agen asuransi.
Selain informasi edukatif terkait asuransi, di virtual booth Prudential kita juga bisa mendapatkan info mengenai promo produk Prudential yang berlaku hingga 31 Oktober 2021. Salah satu yang menarik minat saya adalah program cashback hingga 2 bulan premi. Namun jangan lupa ada syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mendapatkannya.
Nah, terakhir yang juga tak kalah menarik bahwa Prudential juga memperkenalkan aplikasi Pulse.
Aplikasi Pulse adalah aplikasi kesehatan berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Aplikasi Pulse dari Prudential bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengelola kesehatan serta meningkatkan pola hidup sehat.
Wah, ini dia, nih, salah satu aplikasi kesehatan yang saya butuhkan untuk saat ini.
Acara jalan-jalan ke virtual booth Prudentian di FinExpo Bulan Inklusi Keuangan 2021 benar-benar sangat bermanfaat, khususnya untuk edukasi keuangan dan literasi asuransi.
Nah, teman-teman jangan sampai ketinggalan acaranya. Segera kunjungi booth Prudential dan dapatkan info serta promo menarik untuk calon produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
Prudential Indonesia | Website : https://prudential.co.id/id|Instagram : https://instagram.com/id_prudential
Benar sekali, Mbak. Uang bukan segalanya, tapi zaman now, segalanya butuh uang. Teman saya saja bilang, untuk menikmati hidup butuh banyak uang, Mbang hehehe.
Dan seya juga termasuk yang terlambat melek soal mengatur keuangan. Tapi tidak ada kata terlambat. pelan-pelan saya mulai mengatur keuangan, juga menyisipkan untuk simpanan masa depan. Dan acara ini sangat bagus ya. Semoga pandemi segera berakhir, sehingga bisa dilaksanakan secara langsung bukan virtual.
Senangnya yang bisa ikutan acara Finexpo Bulan Inklusi Keuangan, secara banyak banget ilmu finansial yang dipelajari.
Segera meluncur ke booth Prudential untuk mencari tau tentang asuransi yang dibutuhkan. Makasih infonya mba.
Baru tau nih ada Fin Expo. Bisa jadi nambah wawasan tentang literasi keuangan ya terutama memilih asuransi yang tepat supaya gak terulang lagi pengalaman yang gak mengenakkan itu.
kalau ada exponya kayak gini enak yaa mbaa.. jadi lebih leluasa buat memilih produk asuransi sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan keluarga
Dapat oleh² manis daku mampir kemari berkenalan tentang Aplikasi Pulse. Karena kelola kesehatan di masa seperti ini gak hanya memikirkan cegah dari virus Covid-19 tapi juga cuaca yang berubah.
Jadi cerdas untuk literasi keuangan sekaligus cakap literasi asuransi
KIta memang harus melek keuangan ya,mbak. Harus pinter ngatur keuangan, dan harus paham mana yang kebutuhan mana yang keinginan. Saya sampai sekarang saja masih belum mengatur keuangan secara rutin. Apalagi punya asuransi. hehehehe
setuju niih, selain literasi keuangan kita juga harus paham dan kenal dengan literasi asuransi.
hampir sama kejadiannya nih, saya juga dulu pernah buat asuransi karena gak enak ama teman, eehh suatu hari saya bilang udah gak sanggup lagi lanjutkan asuransinya karena saat itu saya tidak bekerja lagi, saran dari Agen (uplinennya si Teman tadi) katanya bisa cuti, tapi harus bersurat dulu, singkat cerita saya pun juga melakukan sarannya tapi responnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan.
saya punya asuransi kesehatan setelah bekerja lagi dan jelas administrasi dsbnya karena diurus oleh perusahaan, selepas project kembali lagi tanpa asuransi 😀
karena jujur, masih kapok kejadian sebelumnya itu, lumayan lho uang yang sudah saya setorkan itu.
aku jga menyesal mbak nggak dari zaman belum nikah belajar finansial. padahal dulu itu sudah ada buku kayak punya safir senduk yang bisa jadi acuan akibatnya aku juga jadinya nggak banyak punya tabungan dan investasi
Keuangan tuh hal yang paling nggak kupahami. Belajar dari dulu tetep aja nggak paham2. Makanya berapa kali buka tutup asuransi, dan tabungan pendidikan. Seru juga ya kalau ada edukasi finansial secara online gini, ada booth virtualnya pula. Jadi bisa menjelajah dan tanya2 langsung tentang hal yang belum dipahami. Ah, aplikasi PULSE ini aku pernah dengar juga. Tapi belum pernah install sih.
iya mbak kadang karena ga enak sama temen jadi gitu. terima aja. pengalaman banget ya.. tapi skrg ada asuransi yang lebih recommended ya
Nyesek banget ya kak kalau kita yang melek tentang keuangan. Nyeseknya maki terasa saat kita butuh banget uang sementara uang itu nggak ada. Itulah kenapa penting banget mengatur keuangan agar lancar dan terencana.
Saya lagi cari asuransi kesehatan nih kak. Menurutku, sekarang ini penting banget buat punya asuransi kesehatan. Cuuus instal aplikasi Pulse. Kayanya user interfacenya kece nih
sama aku juga telat nih, punya anak 4 baru mulai melek yang bener2 tentang literasi keuangan, jadi ketar ketir di awal. tp karena banyaak bgt literasi keuangan yg diberikan di pandemi ini jadi kebantu banget 🙂 kayak virtual expo FinExpo ini
Dengan literasi keuangan, bikin mata terbuka dan kenal beberapa istilah. Mungkin juga akan lebih kenal seluk-beluk asuransi. Jadi bisa menghindari sedikit jebakan batman ya Mbak.
Saya setuju bahwa beli asuransi gak seperti gado-gado, pakai gak enak sama teman. Karena kebutuhannya jangka panjang, gak bisa sekadar memikirkan pertemanan ya. Jadi mari sama-sama kita longok Fiexpo, biar tambah tercerahkan 🙂
Kebayang serunya kalo hampir semua masyarakat Indonesia punya akses thd produk keuangan.
jadi, mereka bisa mengoptimalkan aneka financial products and tools gitu. ekonomi makin jaya!
Bener banget mbak gaji besar pengeluaran ikut besar kebanyakan gitu padahal harusnya sih sama aja ya. Nah supaya mekek literasi keuangan kita harus belajar terus termasuk melihat pameran produk keuangan seperti di FinExpo
Seneng bisa lihat expo ini juga..beruntung sih acaranya virtual jadi aku bisa dapet nih edukasi seputar jasa keuangan langsung dari ahlinya ya…
Edukasi virtual begini biasanya bakal cocok sama saya. Karena bisa lebih fokus. Bagus juga ya expo finansial dibikin secara virtual kayak gini
Ya Allah, mbak semoga yang meminjam duit mb ada itikad baik untuk segera mengembalikannya ya. Aku kalau ada yang pinjem duit,selain duitku juga gak cukup untuk kasi pinjam sejumlah yg diminta, biasanya aku kasi seberapa yg ada dan gak usah diganti. Begitu lebih tenang deh heuheu. BIK ini jadi bikin kita melek merencanakan keuangan ya mba ^^
Bener banget mbak quotenya. Saya juga salah penganut itu mbak, uang bukan segalanya, tapi segalanya memerlukan uang. Yah sebut aja deh, pendidikan zaman now besar banget kan biayanya. Butuh duit juga hihihi, belum lagi kebutuhan lainnya. Jadi emang skrg itu kudu realistis.
Bagus ini acara literasi asuransi finexpo BIK 2021 ini ya mbak. Semoga makin banyak masyarakat yang teredukasi dan melek literasi finansial dan dapat merencanakan keuangannya dengan baik.
Keren deh ada yang namanya Bulan Inklusi Keuangan. Masyarakat bisa teredukasi masalah finansial ya dengan adanya BIK ini. Masyarakat juga jadinya bisa memilih produk keuangan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Duh aku jadi kepengen diedukasi juga nih. Kudu lihat exponya kayaknya ya.
Aku juga, saudara malah yang jadi agen asuransinya, karena enggak enak ati diiyain, ternyata masalah di belakang polis kami hiks…mana ga baca detilnya pula sebelum tanda tangan haha, beneran buta literasi keuangan itu bahayaaa
Maka jika ada pameran edukatif seperti FinExpo BIK 2021 begini pasti manfaat sekali
Dengan datang ke FIN EXPO BIK ini dan berkunjung ke Virtual Booth Prudential Indonesia bisa menjadi sarana yg tepat bagi kita untuk mendapatkan banyak informasi seputar keuangan dan asuransi ya mbak
Oh ya sama kayak aku mba sebelum nikah tuh nggak kepikiran buat nabung. Kebiasaan paling sering ama sahabat tuh belanja pakaian! Ampe deh itu pakaian banyak banget. Padahal sekarang ya kagak agak ada sisa. Tapi pas nikah, banyak belajar dari suami soal literasi keuangan. Dan aku juga harus banyak belajar dengan kunjungi kegiatan kayak gini
mantap nih pesan merry riana sebelum membeli asuransi, semoga kita bisa mendapatkan asuransi dengan manfaat yang maksimal ya
Zaman sekarang perempuan wajib banget melek finansial ya mbak. Bagus banget ini acaranya, edukasi finansial lewat acara virtual. Jadi semua orang bisa ikutan ya
Wah ternyata bu Damar pernah LDR-an #dibahas
Kyknya emang 90% masalah bisa cepet selesai kalau ada uang yaa, jd uang emang “segalanya” #eh
Seru banget nih ikutan financial expo dapat banyak informasi ttg keuangan termasuk di antaranya soal produk asuransi yaa
Ternyata inklusi keuangan itu dekat dengan yang kita lakukan ya mbak. Siapa sih yang enggak pernah menabung. Bener banget finansial planning sangat penting. Aku baru tahu aplikasi pulse lho. Mau cek ah isinya apa aja
Semoga tahun tahun berikutnya ada acara serupa dan offline ya biar bisa megang megang ehhehe
Penasaran nih sama aplikasi pulse ini kayak gimana ya parameternya?
Bener banget tuh, harus benar2 memperhatikan besaran premi dan kemampuan kita untuk memenuhinya. Insya Allah kalau diniatkan maka proteksi ini akan melindungi kita sekeluarga dengan maksimal.
Sedih yaa, kak kalau agen asuransinya kurang bisa membantu begitu.
Tapi semoga dengan melek literasi dan mengikuti FIN BIK 2021 menjadi semakin mantap dengan kebutuhan keuangan keluarga.
Udah punya rekening tabungan, sering belanja online, mulai investasi saham, dan lainnya, oh tapi kenapa saya baru tahu kalau itu tuh namanya inklusi keuangan. Baca penjelasan di atas jadi tercerahkan nih, hmmm harusnya kemarin-kemarin pas ke FinExpo mesti lamaan nih cari tahunya..
Buibu tuh emang butuh banget literasi keuangan yaaa.. biar makin cas cis cus dalam mengatur keuangan keluarga. Kayanya banyak kelas edukatif seputar keuangan di FinExpo ini ya mak? Ikutan aaaah
Baru.baca judulnya,= rasa penasaran langsung meronta-ronta dalam jiwa, apa seeeh hahaha.
Pertama, edukasi keuangan. Satu hal.yang masih awam buat saya. Terbiasa dimanjakan dengan gaji bulanan sebagai pns, maka suka keteteran saat ada kebutuhan mendadak. Inilah akibat dari jarang belajar soal.keuangan
Kedua, istilah inklusi keuangan yang baru buat saya. Mbak Damar menuliskan beberapa kegiatan yg berhubungan dengan inklusi keuangan, dari 5 contoh hanya tiga jenis yang pernah dan sering saya lakukan, yaitu menabung di bank, tarik tunai di ATM dan belanja online. Selebihnya boleh dikata saya nih termasuk tidak cerdas literasi keuangannya.
pengalaman yang menarik di FinExpo 2021 bisa sekalian berkunjung ke Virtual Booth Prudential untuk mendapatkan edukasi literasi asuransi.
Yups, setuju sama quotenya.. memang uang bukan segalanya tapi segalanya yg bikin nyaman dan bahagia butuh uang..