Traveling merupakan salah satu aktivitas yang kini mulai susah dipisahkan dari gaya hidup masyarakat urban. Sumpek sedikit katanya karena kurang jalan-jalan. Mood lagi enggak baik katanya karena kurang piknik. Hal-hal seperti inilah yang kemudian menyebabkan rencana traveling menjadi semacam kebutuhan primer. Apalagi, setelah mengetahui manfaat traveling untuk anak. Wah, rasa-rasanya setiap keluarga langsung mengagendakan jalan-jalan rutin setiap minggu tahun, bahkan setiap bulan.
Destinasi traveling pun bisa jadi beragam. Mulai dari perjalanan jauh ke luar kota, luar pulau bahkan luar negeri. Atau jalan-jalan dalam jarak dekat dalam rangka mengeksplorasi obyek wisata di sekitar tempat tinggal.
Misalnya staycation di sekitar Pantai Ancol yang sangat digemari warga Jakarta. Atau, melipir ke Bogor kemudian sewa villa Puncak untuk melepas penat. Di manapun tempatnya, intinya refreshing alias menyegarkan pikiran.
Saya dan keluarga termasuk yang suka beralasan “sumpek ah, kurang piknik nih”, haha. Untuk itu kami berusaha untuk selalu menyisihkan bujet jalan-jalan bersama anak-anak. Selain pulang kampung di Hari Raya, kami selalu mengupayakan pulang kampung kedua ketika libur akhir tahun tiba. Atau jika ada kesempatan, maka berkunjung ke rumah saudara atau teman di luar kota bisa jadi alternatif jalan-jalan.
Contents
hide
Keuntungan Menjadi Warga Ibukota
Selain itu, edutrip di berbagai obyek wisata di Jakarta yang tak terhitung jumlahnya merupakan salah satu agenda bulanan yang sedang kami rutinkan. Ya, tentu saja memang harus direncanakan dengan seksama, karena selain waktu, ketersediaan dana merupakan faktor penting untuk mewujudkan rencana tersebut.
Baca juga: From Sky World to Bird Park
Saya bersyukur tinggal di Jakarta yang memang dirancang dengan berbagai fasilitas dan obyek wisata untuk meng-entertain warganya. Begitu pun halnya dengan alat transportasi publik yang nyaman dan memiliki kapasitas yang cukup memadai.
Selain itu, lagi-lagi saya bersykur karena akses transportasi publik dari area tempat tinggal kami termasuk mudah. Misalnya saat berencana ke Monas, maka kami cukup berkendara 5 menit dari rumah hingga stasiun terdekat, kemudian menumpang Commuter Line jurusan Stasiun Juanda.
Ya, warga ibukota memang sangat terbantu dengan adanya Commuter Line dan Trans Jakarta karena tarifnya murah, armadanya banyak dan trayeknya macam-macam.
Selain itu kami juga merasa dimanjakan dengan banyaknya obyek wisata di Jakarta dan daerah-daerah di sekitarnya. Mulai tempat wisata dengan tarif menengah ke atas sampai yang gratisan, semua ada. Tinggal pilih saja yang sesuai dengan bujet dan tujuan setiap keluarga.
Fasilitas kota yang seperti ini memang sayang jika dilewatkan begitu saja. Karena itulah kami rajin menyusun destinasi traveling di akhir pekan atau saat liburan. Biasanya, kami pun memilih tempat-tempat yang ramah anak, dan memungkinkan untuk dijadikan destinasi family edutrip.
Traveling Tak Perlu Menunggu Dewasa
Dewasa ini, jalan-jalan sudah tidak lagi melihat usia. Sering kali saya menemui bayi-bayi berusia mingguan sudah mejeng cantik bersama orangtuanya. Beberapa orang mungkin menganggap hal seperti ini masih tidak biasa, tapi kenyataannya banyak orang tua yang berhasil melakukannya, dan mereka baik-baik saja.
Memang, hal seperti ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Orangtua perlu persiapan ekstra sehingga perjalanan dapat berjalan dengan lancar dan aman. Selain menentukan destinasi yang ramah anak, faktor akomodasi juga harus diperhatikan.
Misalnya, usahakan memilih moda transportasi yang nyaman dan aman untuk bayi, menginap di hotel yang memperhatikan kebersihan kamar, atau jika sewa villa pilihlah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari fasilitas publik.
Manfaat Traveling untuk Anak-anak
1. Mudah beradaptasi dan lebih felksibel
Mengajak anak mengunjungi berbagai tempat baru membuat mereka melihat banyak hal ‘normal’ baru. Ya, sesuatu yang seharusnya dianggap ‘normal’ tapi terasa baru bagi anak. Menghadapi hal semacam ini anak akan terlatih untuk lebih mudah beradaptasi dengan suasana dan situasi di lingkungan baru, dan lebih fleksibel dengan budaya dan tradisi di tempat tujuan.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang harus dihadapi membuat anak lebih mudah masuk ke lingkungan mana saja. Hal ini juga membuat mereka lebih cepat nyaman dan enggak rewel saat berada di tempat baru
2. Traveling memberikan pengalaman nyata, bahwa memiliki kemampuan menggunakan berbagai bahasa adalah hal yang menyenangkan.
Sungguh beruntung bagi orang tua yang dapat memberikan pengalaman traveling ke luar negeri bagi anak-anaknya. Karena secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi anak untuk bersinggungan dengan bahasa lokal masyarakatnya.
Tapi, pengalaman ini tak terbatas pada pengenalan bahasa internasional saja karena Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang masing-masing memiliki keunikan. Jadi, tidak ada salahnya jika orangtua memaparkan anak pada bahasa-bahasa tersebut.
3. Traveling mengajarkan pada anak bahwa perbedaan adalah hal yang biasa.
Mengunjungi tempat-tempat baru baik di dalam atau luar kota, apalagi jika ke luar pulau atau keluar negeri membuat anak akan menemui banyak perbedaan yang menarik perhatiannya. Tak hanya dari segi bahasa, makanan, budaya, tradisi hingga kondisi sosial ekonomi masyarakat serta lingkungan yang didatangi pasti berbeda.
Pengalaman ini sangat tepat untuk menanamkan pada diri anak, bahwa perbedaan adalah suatu hal yang lumrah. Tidak untuk diperdebatkan, tidak untuk dibeda-bedakan, karena kita sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Perbedaan harus disikapi sebagai suatu keindahan. Sekaligus untuk menanamkan pada anak bahwa kuasa Tuhan sungguh tak terkira besarnya, sehingga mampu menciptakan makhluk dengan segala keunikannya.
4. Traveling mengajarkan anak untuk berani mencoba hal baru
Memaparkan anak pada tempat baru mau tak mau membuat anak harus menemui banyak hal baru. Misalnya, jika orangtua mengajaknya ke pedesaan, maka anak akan melihat kehidupan petani lengkap dengan sawah dan mungkin bajaknya.
Pemandangan seperti ini bukan tak mungkin memicu rasa ingin tahu anak untuk mencoba apa yang dilihatnya. Ikut turun ke sawah, memetik sayur dan bermain lumpur akan sangat menyenangkan, sekaligus memberikan pengalaman nyata tentang profesi petani yang selama ini hanya didengar melalui cerita.
5. Traveling dapat memantik rasa ingin tahu tentang letak dan kondisi geografis suatu wilayah.
Kira-kira, apa reaksi anak-anak jika orang tua mengajaknya ke suatu tempat? Ya, pasti mereka bertanya di mana letaknya? Daerahnya seperti apa? Jauh nggak? Naik apa ke sananya? Dan lain sebagainya.
Sudah beberapa kali kami mengalami hal ini dengan DuoNaj. Setiap kami mengajak mereka ke suatu tempat, beragam pertanyaan terkait lokasi yang akan kami kunjungi selalu menjadi bahan diskusi yang mengasyikkan.
Mau tak mau, kami pun berusaha mencari informasi terkait tempat-tempat tersebut. Dan harus diakui, ide suami untuk membeli atlas Indonesia saya kira sangat brilian dan tepat untuk mengenalkan wilayah-wilayah di Indonesia.
Meskipun melakukan perjalanan dengan anak-anak selalu menyenangkan dan tentu saja panen manfaat. Tapi kita tidak dapat mengingkari bahwa aktivitas ini lumayan merepotkan. Selain persiapan yang mendetil untuk memastikan keamaanan dan kenyamanan, nujet yang disiapkan juga tidak bisa seadanya, jadi harus benar-benar siap.
Selama melakukan traveling bersama anak-anak, ada baiknya orangtua berdamai dengan segala hal yang tidak ideal, karena dunia anak-anak selalu penuh kejutan yang tidak bisa disangka-sangka. Nikmati dan berdamai dengan seluruh prosesnya. Kekacauan kecil di tengah perjalanan dapat dijadikan pelajaran sekaligus kenangan yang melekat.
Menumbuhkan calon traveler baru memang bukan perkara mudah. Harus diakui, sangat menarik, menantang sekaligus melelahkan. Tapi percayalah, suatu saat orangtua akan bersyukur dan menikmati prosesnya. Apalagi ketika telah merasakan bagaimana manfaat traveling untuk anak mempengaruhi karakter mereka.
Traveling menjadi bahan bercerita dengan teman atau saat pelajaran. Untuk anak yang lebih besar akan ada tugas membuat karangan tentang liburan. Jadi dari traveling anak punya bahan untuk dituliskan. Juga, waktu ngobrol sama teman, mereka nyambung..:DBtw, ulasan menarik Mbak…
benar, semakin bertambah usia anak, makin banyak manfaatnya.
Hmm … traveling juga bisa makin merekatkan hubungan antara anak dan orangtua. Anak bisa belajar juga dari orangtuanya bagaimana orangtuanya bereaksi terhadap hal-hal baru di sekeliling mereka selama traveling. Menurut Mbak Damar, bagaimana? ^_^
Setuju sekali dengan pendapat Mbak Mugniar. 🙂
Setuju banget, biar tambah akur. 🙂
Dengan travelling, jadi banyak cerita yang bisa dibagikan :)Cheers, Dee – heydeerahma.com