Mengenal Gejala Penyakit Endometriosis

Teman-teman penggemar drama Korea pasti tidak asing dengan salah satu karakter dalam drakor Oh My Baby yang diperankan oleh artis cantik Jang Na Ra. Diceritakan dalam drama tersebut, Jang Ha Ri—nama karakter yang dimainkan Jang Na Ra—merupakan sosok perempuan menjelang 40-an yang masih berstatus single, namun divonis mengalami gejala penyakit endometriosis, yang membuat peluangnya untuk hamil semakin kecil.

Ya, meskipun tidak pernah menonton drama Korea, namun saya sangat sering membaca review berbagai kisah drama dari Negeri Ginseng tersebut. Drama Korea sendiri menurut saya menarik karena memiliki genre yang sangat luas. Menurut pengamatan saya, beberapa judul juga mengangkat beberapa jenis penyakit yang diderita karakter-karakternya. Hal ini tentu saja dapat menambah wawasan, karena melalui karakter-karakter tersebut  penonton mendapatkan gambaran tentang gejala dan penderitaan yang dialami para penderitanya.

Apakah Endometriosis Itu?

Nah, karena bukan penonton setia drama Korea, kali ini saya sedang tidak ingin menulis kisah Jang Ha Ri dalam Oh My Baby. Namun, saya lebih tertarik untuk membahas penyakit endometriosis yang merupakan salah satu momok bagi perempuan.

Dilansir dari berbagai sumber bacaan, penyakit Endometriosis merupakan penyakit yang menyerang sistem reproduksi perempuan. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Jaringan tersebut dapat mengalami penebalan kemudian luruh seperti halnya pada proses menstruasi.

Akan tetapi, darah dari proses peluruhan tersebut tidak dapat dikeluarkan karena letaknya bukan di dalam rahim. Akibatnya, darah dari proses peluruhan ini dapat menyebabkan iritasi, peradagangan, kista, jaringan parut hingga gangguan kesehatan lainnya. Dan menyebabkan gangguan pada sistem repoduksi.

Penyebab Endometriosis

Para ahli menyebutkan bahwa penyebab endometriosis sendiri belum bisa diketahui dengan pasti. Tetapi, tingginya hormon dalam tubuh perempuan disebut-sebut sebagai salah satu penyebab endometriosis. Selain itu, beberapa faktor juga disebut sebagai pemicu penyakit endometriosis. Di antaranya:

  • Faktor keturunan dalam keluarga
  • Belum pernah melahirkan
  • Faktor medis yang menyebabkan darah menstruasi tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh
  • Memiliki gangguan sistem imun
  • Terjadi kelainan pada rahim
  • Mengalami menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun
  • Terdapat kelainan pada vagina, leher rahim dan rahim yang menyebabkan menstruasi bisa terhambat.

Gejala Endometriosis

Nah, untuk gejala penyakit endometriosis sendiri berupa rasa sakit pada area sekitar pinggul dan perut bagian bawah. Umumnya, rasa sakit ini semakin meningkat pada masa sebelum dan sesudah siklus menstruasi. Namun tidak sedikit yang merasakan sakit lebih lama.

Selain itu, rasa sakit akibat endometriosis juga bisa saja muncul saat berhubungan seks atau setelahnya, saat buang air kecil, maupun BAK.

Beberapa gejala lain dari penyakit endometriosis yang juga perlu diwaspadai adalah:

  1. terdapat darah pada feses dan urine.
  2. perut kembung
  3. volume darah berlebihan saat menstruasi
  4. konstipasi
  5. diare
  6. kelelahan
  7. mual selama periode menstruasi

Tetapi, meskipun penyakit endometriosis menunjukkan beberapa gejala yang dapat dirasakan penderitanya, beberapa pasien mengaku justru tidak merasakan gejalanya. Sehingga baru ketahuan saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Benarkan Penyakit Endometriosis Mempengaruhi Kesuburan Wanita?

Endometriosis mengganggu reproduksi wanita

Berdasarkan salah satu literatur kesehatan, sebuah studi yang dilakukan ahli ginekologi dan dokter kandungan menemukan pengaruh endometriosis terhadap kesuburan perempuan. Prosentasenya pun lumayan tinggi, karena menurut studi tersebut, sekitar 40% penderita endometriosis dilaporkan mengalami masalah kesuburan.

Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Terapi hormon dan konsumsi obat herbal merupakan jenis pengobatan yang dapat dlakukan untuk mengobati endometriosis. Selain itu, operasi pengangkatan jaringan juga bisa dilakukan sebagai salah satu cara penyembuhan, terutama bagi mereka yang merencanakan kehamilan.

Pola Makan yang Dianjurkan bagi Pengidap Endometriosis.

Nah, meskipun terdapat beberapa cara untuk mengobati gangguan endometriosis, namun para ahli menganjurkan pola makan sehat bagi penderita endometriosis. Beberapa bahan makanan berikut dipercaya mampu mengurangi rasa sakit dan memperkecil gejala pada penderita. Misalnya seperti:

1. Lemak Omega-3

Lemak omega-3 merupakan lemak jenis inflamasi yang dapat ditemukan dalam ikan. Asupan omega-3 berperan sebagai zat pembangun molekul peradangan dan mengurangi rasa sakit. Selain itu Lemak Omega-3 diyakini dapat mencegah implantasi sel endometrium.

2. Buah, sayuran dan biji-bijian

Ketiga bahan di atas merupakan bahan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang dapat menunjang kesehatan tubuh. Asupan tinggi serat dipercaya dapat menurunkan kadar estrogen bagi pengidap endometriosis. Selain itu ketiganya merupakan asupan kaya antioksidan yang dapat mengurangi terjadinya risiko peradangan.

3. Mengurangi asupan gluten dalam makanan

Mengurangi asupan gluten merupakan diet yang sangat dianjurkan bagi penderita endometriosis karena dapat menurunkan rasa nyeri secara signifikan.

4. Melakukan diet FODMAP

Diet Fermentable Oligo, Disakarida, Monosakarida, serta Poliol atau FODMAP merupakan diet yang menganjurkan untuk menghindari makanan dengan sumber karbohidrat yang memiliki struktur kimia pendek. Jenis karbohidrat tertentu memang dapat menyebabkan tubuh menghasiilkan gas seperti karbon dioksida, hidrogen dan metana yang dapat menyebabkan perut menjadi kembung dan nyeri. Oleh sebab itu penderita endometriosis sangat dianjurkan untuk melakukan diet ini untuk mengurangi rasa nyeri dalam perut.

Beberapa bahan makanan seperti susu, makanan olahan dan makanan yang mengandung gula dalam kadar tinggi sebaiknya dihindari dalam melakukan diet ini.

Meskipun terdengar tidak begitu mengkhawatirkan, namun setiap perempuan perlu untuk lebih tanggap dengan keluhan yang mengarah pada gejala penyakit endometriosis ini. Untuk mengetahui secara pasti gejala dan penyembuhannya secara pasti memang sebaiknya melalui konsultasi kepada ahli medis. Terlebih bagi Teman-teman yang mendambakan hadirnya buah hati, maka penanganan secara medis tidak perlu ditunda-tunda lagi sehingga masalah reproduksi pada perempuan ini bisa ditangani dengan cepat dan tuntas.

(Referensi: https://endometriosis.org/)

13 thoughts on “Mengenal Gejala Penyakit Endometriosis”

  1. Penyakit Endometriosis ini rawan juga ya untuk kaum wanita. Thanks infonya mbak. Kita memang harus mulai aware juga dengan siklus menstruasi dan kelainan yang mungkin muncul.
    Soale kadang saya cuek saja saat menstruasi kurang teratur atau ada rasa nyeri berlebih.

    Btw, saya ngefens Jang Nara nih , imut menyenangkan orangnya 🙂

    Reply
  2. Suka sedih kalau denger perempuan yang divonis endometriosis. Mindsetnya, akan mengganggu kesuburuan. Mungkin ada benernya, jadi sulit hamil. Katanya sih sejak remaja hrs segera diatasi, jangan nunggu semakin parah. Jangan anggap remeh kalau haid kesakitan smp pingsan dan guling-gulingan. Lebih baik segera periksa ke dokter…

    Reply
  3. Aku dulu mengalami sakit luar biasa jelang menstruasi dan semua saudara perempuanku juga. Dulu doker curiga endometriosis. Syukurnya setelah punya anak rasa sakit ini memudar. Tapi kakakku ada yang tetap sakit dan sampai sekarang belum punya keturunan.
    Mesti waspada dengan gejalanya endometriosis ini kita ya…

    Reply
  4. dulu mamaku pikir aku terkena endometriosis ini, krn tiap haid sakit luar biasa mba… waktu itu msh sekolah. tapi setelah dicek dokter dan jg berobat ama shinse, ternyata bukan, alhamdulillah.

    tapi adekku ada yg menderita endometriosis. butuh waktu agak lama buat dia hamil waktu itu. harus treatement dulu, setelah itu program, syukurnya berhasil. Memang harus cepet tanggap sih kalo udah merasakan tanda2 gejala yang ga umum saat menstruasi. jd kalo ada apa2, bisa cepet ditanggulangi

    Reply
  5. semoga semua terjauhkan dari sakit jenis ini, Duh aku merinding mendengar keluhan sampai susah mendapatkan keturunan gini. Salam sehat untuk kita semua

    Reply
  6. Catet poin-poin penting di artikel ini, Alhamdulillah masih masuk kategori sehat walaupun belum pernah melahirkan setidaknya menstruasi hingga saat ini lancar-lancar aja. Tapi bukan berarti tidak menjaga ya, justru harus semakin peduli masalah kesehatan khususnya perempuan. Thanks udah sharing mbak.

    Reply
  7. Saya mengalami beberapa gejala endometriosis ini terutama yang berkaitan dengan menstruasi, apakah harus periksa ke dokter n kalau dibiarkan lebih lama apa efeknya untuk kedepannya??

    Reply
  8. Penyakit endometriosis memang penyakit yang menakutkan bagi wanita ya, Mbak. termasuk Jang Na Ra. Walau belum nonton, saya bayangkan dalam film ini tergambar pesan moral, bagaimana cara menghadapi penyakit ini dalam kehidupan sehari-hari.
    Dam setiap penyakit bisa disembuhkan, termasuk penyakit endometriosis. Apalagi ada saran makanan apa saja yang harus dikonsumsi.

    Reply
  9. AKu belum nonton drakor Oh My Baby nih. Latar belakangnya tentang endometriosis ya. Aku juga suka tuh googling kalau ada penyakit atau istilah kedokteran yang gak dimengerti dari sebuah film. Penyebab endometriosis banyak juga ya salah satunay menstruasi sebelum usia 12, duh banyak anak perempuan yang skr sudah haid kelas 4-5 malah ya

    Reply
  10. Informasi yang sangat bermanfaat bagi Perempuan dan Laki-laki nih. Sebagai laki-laki perlu juga kita mengetahui apa itu endometriosis, dengan baca di blog ini, aku jadi tahu. Terima kasih.

    Reply
  11. Kadang drama yang kita tonton itu bisa diambil hikmahnya ya, Mbak.
    Seperti drama Oh My Baby ini, kita jadi semakin tau banyak tentang penyakit endometriosis

    Reply
  12. Saya sekilas jg pernah membaca memgenai endonetriosis dan salah satu upaya utk kesembuhan adl fokus pd hormon dan perbaikan pola makan, perlu dwasapadai sekali ini ya terutama utk perempuan

    Reply
  13. Aku membaca dan diberi pelajaran tentang endometriosis ini pertama kali saat SMA kelas 2, di pelajaran biologi tentunya. Mendengarkan penjelasan guru saja udah kerasa nyeri, padahal aku cowok…, gimana ya kalau cewek ngalamin itu… sakitnya dobel2 pasti 🙁

    Reply

Leave a Comment