Halo, Temans! Berhubung DuoNaj lagi seneng-senengnya diajak jalan. So, BukNaj mulai bikin dokumentasi acara jalan-jalan mereka. Lumayan nih, bisa buat bahan bacaan sekaligus dokumentasi DuoNaj kelak. Dan yang pasti bisa nambahin bahan ngeblog Ibunya. Hehehe .. klop!!
Nah, kali ini di Piknik Ala DuoNaj #1, BukNaj mau berbagi keseruan selama menonton Air Force Show 2017 yang berlangsung minggu lalu. Tepatnya pada tanggal 9 April 2017, dalam rangka perayaan HUT TNI AU ke 71. Sebenarnya ini bukan kali pertama kami menonton pertunjukan serupa. Tahun lalu kami telah menonton Air Force Show juga. Bedanya mungkin di cuaca ya, karena tahun ini panasnya jauh lebih menyengat. Kekeke … Malah curhat.
Seperti biasa, 3 sampai 4 hari sebelum hari H. TNI AU sudah menggelar latihan dan gladi resik secara rutin, dengan menerbangkan pesawat dan penerjun yang akan mengambil bagian dalam acara tersebut. Tahun ini pun, begitu rupanya. Beberapa hari sebelumnya anak-anak sudah heboh nungguin pesawat setiap paginya. Bersyukur tempat kami tinggal lumayan dekat dengan Laud Halim Perdana Kusuma. Sehingga anak-anak bisa melihat dengan jelas selama latihan menuju hari H.
Saking senengnya, si Najib sampai ngelindur nonton pesawat tempur. Dua hari berturut-turut setiap tengah malam nangis minta “onton awat empurr”, begitu katanya. Hehehe… Tapi memang anak-anak saya seneng banget diajak pergi ke acara-acara kayak gitu. Padahal capeknya luar biasa, belum juga panas dan macetnya. Ya, tapi mereka terlanjur enjoy diajak berkegiatan seperti itu. Cuma ibunya aja kayaknya butuh krim yang siap menangkal noda di wajah. Kikiki … ujung-ujungnya.
Pagi itu kami berangkat ke Lanud Halim PK sekitar pukul 7 pagi. Agak kesiangan dibanding tahun sebelumnya. Tapi nggak sampai ketinggalan acara, hanya saja jadi rebutan saat mencari tempat parkirnya. Perlengkapan mulai kacamata hitam, air minum sampai camilan sudah kami kemas sedemikian rupa. Sayang, payung yang sudah disiapkan malah tertinggal di rumah.
Setibanya di Halim, kami langsung mencari area parkir yang sudah disediakan. Dan, benar saja, parkiran sudah sangat penuh saat kami tiba. Acara seperti ini nampaknya selalu diminati masyarakat ibukota. Bahkan kendaraan berplat nomor tetangga sudah banyak berjajar duluan.
Setelah memarkir kendaraan, kami pun segera berjalan mengikuti petunjuk arah yang telah disediakan. Tahun ini kami mengambil jalan pintas, tidak melalui pintu utama lapangan. Tapi melewati jalan kecil di sebelah perkantoran, yang sengaja dibuka untuk akses ke lapangan utama, tempat Air Force Show digelar. Lebih dekat, sih. Sayangnya tidak melewati area PKL, jadi terlewat belanja-belanji ala BukNaj. *pengiritan
Kurang lebih pukul 9 lewat sekain menit saat upacara militer selesai dilakukan. Atraksi pun segera digelar, diawali dengan puluhan pesawat tempur dan helikopter yang lepas landas dari lapangan udara. Untuk segera mengambil ancang-ancang sebelum atraksi dimulai.
Acara ini diikuti tidak hanya oleh pesawat yang berada di Lanud Halim Perdana Kusuma. Tapi juga beberapa pesawat dari Lanud Iswahyudi, yang berlokasi di Maospati, Magetan. Kota kelahiran saya.
Beberapa pesawat itu di antaranya Sukhoi Su 27/30, Super Tucano, Hawk 100/200, Golden T501, serta beberapa pesawat pendukung lainnya. Terus terang kami bangga, dan terharu dengan kemampuan pasukan TNI meskipun sering kali dianggap jauh dari kemampuan pasukan asing. Buat kami sekeluarga, satu kata tentang pertunjukan ini. Hebat!
Anak-anak sangat gembira, dan tidak nampak rasa capek ataupun kepanasan. Sepanjang acara mereka berteriak dan melambaikan tangan sambil berucap, “dada pesawat, bye … See u“. Hahaha … dasar anak-anak. Mereka happy-happy saja meskipun muka sudah mulai menghitam.
Dua kali menonton Air Force Show dalam rangka HUT TNI AU. Najwa masih sangat interest dan bercita-cita menjadi “Bu Penerbang” Sedangkan Najib yang tahun lalu masih sangat kecil untuk menunjukkan ketertarikannya. Sekarang sudah mulai bertingkah layaknya Pak Tentara, pegang pistol dan memakai topi bermotif army. Satu-satunya mainan pesawat kecil pun urung dilepasnya.
Najwa pun mulai mampu berdecak kagum dan mengapresiasi keahlian pilot dan para penerjun payung. Semoga ini menjadi awal dari wujud kecintaannya pada tanah air dan perjuangan generasi bangsa untuk mengisi kemerdekaan.
Kami, sebagai orang tua tentu saja senang dengan cara anak-anak merespon pertunjukan ini. Pengalaman seperti ini merupakan salah satu upaya memberikan pengalaman yang mengkristal bagi anak. Harapan kami, DuoNaj dapat menyimpannya sebagai memori masa kecil yang berkesan. Atau bahkan memberikan dorongan atau perspektif masa depan bagi keduanya.
Kami memang belum banyak mengajak mereka melakukan traveling ke tempat-tempat populer di dalam atau bahkan luar negeri. Bahkan ke pertunjukkan pun tidak selalu rutin dilakukan. Tapi, jika kami berusaha tidak melewatkan acara seperti Air Force Show ini. Selain murah meriah, kami yakin acara seperti ini mengandung segudang manfaat.
Selesai acara kami berpisah dengan ayahnya anak-anak di tengah jalan. Saya dan DuoNaj melanjutkan perjalanan pulang dengan menumpang angkot jurusan Klender. Sedangkan suami melanjutkan perjalanan menuju Blok M untuk lembur di akhir pekan. Lelah? Sudah pasti, tapi semua terbayar dengan perasaan gembira dan puas yang ditunjukkan DuoNaj.
Ahh … Rasanya kami sudah tak sabar menunggu Air Force Show tahun depan. Lain kali kita janjian yuk!