Hai, semua!
Teman-teman di sini, siapa nih yang masih konsisten menulis review produk kecantikan? Pasti masih banyak dong, karena menulis review produk kecantikan itu sangat menyenangkan, dan merupakan salah satu jenis tulisan yang banyak dicari di dunia maya.
Saya sendiri mulai menulis review produk kecantikan sejak dua tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2018, ketika saya mulai berkenalan dengan skincare dari beberapa brand.
Awalnya, tujuan saya menulis review produk kecantikan hanya sekedar untuk berbagi informasi kepada pembaca blog ini. Barangkali saja Teman-teman di sini sedang mencari produk yang diformulasikan untuk permasalahan kulit seperti yang saya alami. Misalnya produk anti aging, eksfoliasi atau produk untuk kulit berjerawat.
Selain itu, saya juga ingin memberikan informasi yang benar terkait sebuah produk kecantikan. Baik itu dari segi manfaat, formula, cara penggunaan dan efek samping yang mungkin ditimbulkan. Jadi, review yang saya buat murni produk yang saya beli sendiri kemudian saya tulis berdasarkan pengalaman selama menggunakannya.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya memang sering mendapatkan kompensasi untuk menulis ulasan produk kecantikan baik dari brand maupun komunitas. Prinsipnya sih sama saja, saya mencoba dulu, kemudian menuliskan pengalaman saat menggunakan produk tersebut.
Apakah review produk itu?
Menulis review produk memang hal yang lumrah dan merupakan salah satu strategi marketing dari sebuah brand.
Review sendiri merupakan ulasan atau testimoni pengguna (user) mengenai kualitas suatu produk atau jasa. Review bisa berupa ulasan tentang suatu produk, jasa, film, aplikasi, platform belanja, hotel, restoran, pakaian dan lain sebagainya.
Tujuan Penulisan review Produk
Sampai saat ini, review atau ulasan dari pengguna masih menjadi salah satu pertimbangan penting bagi calon pembeli. Menurut riset Search Engine Land pada tahun 2013, kurang lebih 79% pembeli masih mempercayai review produk secara online. Itu artinya, tulisan bertema review produk masih akan diminati di mesin pencarian. Sedangkan tujuan penulisan review produk sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Memberikan informasi terkait suatu produk.
Hal ini sama persis seperti yang saya lakukan pada awal menulis review produk kecantikan. Awalnya sekedar berbagi informasi pada pembaca sehingga mereka memiliki gambaran konkrit terhadap suatu merek dan manfaatnya.
2. Untuk memperkenalkan suatu merek atau brand.
Pada umumnya perusahaan akan melibakan konsumen, blogger, influencer dan Key Opinion Leader untuk menulis ulasan positif terkait produk mereka, baik di platform blog atau melalui media sosial. Cara ini masih dianggap obyektif dan sangat efektif untuk membangun kepercayaan dari masayarakat.
3. Persuasi
Suatu ulasan dapat ditujukan untuk memberikan dorongan bagi konsumen sehingga mencoba produk serupa. Hal ini dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak terencana, karena ketika banyak ulasan positif terhadap suatu produk, maka semakin tinggi dorongan bagi konsumen untuk memutuskan pembelian terhadap produk tersebut.
Alasan Membaca Review Produk
Berdasarkan pengalaman saya pribadi dan riset sederhana terhadap konsumen dari berbagai macam produk, terdapat beberapa alasan yang menyebabkan calon konsumen senang mencari review produk. Di antaranya:
- Konsumen ingin mengetahui alasan pembelian produk tersebut.
- Bagaimana kesan pertama atau first impression terhadap produk.
- Pengalaman saat menggunakan produk.
- Plus minus produk.
- Konsumen ingin tahu siapakah target market dari produk tersebut.
- Efektivitas dan kualitas suatu produk.
Persiapan Menulis Review Produk
Setelah mengetahui apa saja yang dicari pembaca dari sebuah review produk, sekarang saatnya mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan sebelum menulis review produk. Apa sajakah itu?
- Riset
Mendengar kata riset, Teman-teman tidak perlu membayangkan data rumit atau njelimet, ya, haha. Tenang saja, cukup riset sederhana saja untuk mendapatkan data utama dan data tambahan sebagai bahan tulisan.
Yang pertama, kalian pasti butuh data utama atau data primer yang berasal dari pengalaman saat menggunakan produk tersebut. Jika kalian fokus menulis review produk kecantikan, maka amati bagaimana reaksi kulit dan hasil setelah beberapa waktu menggunakan produk tersebut.
Yang kedua, data tambahan atau data sekunder. data tambahan bisa kalian dapatkan melalui sumber bacaan di official website produk, kemasan produk, flyer atau sumber-sumber yang masih relevan dengan produk.
- Melakukan uji coba
Menulis review produk tanpa melakukan uji coba terhadap produk tersebut tentu hasilnya kurang meyakinkan. Misalnya saja ketika berencana menulis review film, maka kalian harus tonton dulu film tersebut. Begitu pun jika berencana menulis review makanan. Kalian tentu tidak dapat menggambarkan bagaimana rasa pedas sambalnya, apakah pedas manis atau pedas asin jika belum mencobanya.
Khusus produk skincare, biasanya saya membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk melakukan uji coba terhadap produk tersebut. Kemudian saya akan memperbarui artikel tersebut setelah 30 hari pemakaian.
- Tentukan produk yang sesuai dengan target pembaca
Sesuaikan produk yang akan ditulis review-nya dengan pembaca blog atau pengikut sosial media kalian. Misalnya, jika pembaca kalian perempuan dewasa, maka review skincare anti aging cocok disajikan. Begitu pun jika pembaca dari kalangan remaja putri, maka skincare remaja pasti sangat dicari.
- Buat kerangka tulisan
Kerangkat penulisan review produk bisa dibuat seperti ini:
- Judul.
- Latar belakang penggunaan produk.
- Deskripsi produk.
- Performa produk
- Kesimpulan.
- Siapkan foto produk
Menulis review tanpa menambahkan foto produk tentu terasa “hambar”. Untuk itu usahakan menyajikan foto yang jelas dengan pencahayaan yang terang. Hindari menyajikan foto yang blur atau terlalu gelap.
Jika menulis tentang kosmetik, maka usahakan mengambil foto kemasan kardus luar dan kemasan bagian dalam. Tambahkan juga foto tekstur produk dan hasil sebelum dan setelah pemakaian.
Jika menulis tentang review hotel, usahakan mengambil foto dari berbagai angle. Jangan lupa tambahkan foto mengenai fasilitas apa saja yang disediakan di hotel tersebut. Dengan begini pembaca akan merasa puas dan semakin penasaran untuk mencoba.
Tips Menulis Review Produk Kecantikan
Nah, setelah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, kini saatnya menulis review produk kecantikan untuk pemula seperti yang sudah teman-teman rencanakan. Langsung saja, ya.
Menentukan judul
Judul merupakan hal utama yang saya buat sebelum masuk pada pembahasan tentang latar belakang penggunaan produk. Biasanya saya selalu menggunakan nama produk yang sedang saya review di bagian judul dengan tujuan agar lebih mudah dicari oleh pembaca, dan sebagai salah satu teknik penerapan SEO dalam artikel.
Misalnya saat menuliskan review serum Westcare, saya membuat judul : “Review Serum Westcare Hyaluronic Acid”. Westcare merupakan nama brand yang sedang saya review, kemudian saya tambahkan hyaluronic acid yang merupakan kandungan utama dari serum tersebut.
Latar belakang pemakaian produk
Pada bagian ini, Teman-teman bisa menuliskan alasan memakai produk tersebut.
Misalnya ketika menulis review Avoskin Eksfoliator Toner, awalnya saya menulis tentang masalah kulit saya yang mulai kusam dan kasar. Kemudian saya merasa butuh produk eksfoliasi wajah yang sekiranya aman dipakai untuk skincare beginner. Dari situlah akhirnya saya menceritakan awal mula saya mencoba Avoskin Miraculous Refining Toner.
Menuliskan klaim produk
Setiap produk kecantikan pasti menyertakan klaim produk pada bagian kemasan. Nah, Teman-teman bisa menyertakan informasi tersebut saat menuliskan review. Tujuannya agar pembaca mengetahui informasi yang benar perihal tujuan penggunaan produk tersebut.
Formula Produk
Untuk formula produk, Teman-teman bisa mengawali dengan menuliskan kandungan utama produk. Misalnya jika sedang me-review serum anti acne, maka sebutkan bahan anti jerawat yang digunakan. Jika perlu, tambahkan mengenai cara kerja dan efek samping bahan tersebut. Kemudian baru tuliskan kandungan lainnya. Boleh juga dengan menyertakan full ingredients produk yang tertera pada kemasannya.
Deskripsi Produk
Deskripsi produk kecantikan bisa berupa:
- Kemasan produk: panjang, lebar, tinggi, volume, bahan kemasan, desain dan sebagainya.
- Tekstur: cair, medium, kental, pekat, aroma, warna.
- Keterangan produk: masa PAO produk, label halal, No BPOM, tanggal kadaluarsa, harga dan tempat pembelian.
Cara Pemakaian
Tuliskan dengan jelas step by step pemakaian produk. Bagaimana cara mengaplikasikan produk, berapa takarannya, apakah ada perawatan lanjutan agar produk bekerja dengan optimal, apakah ada larangan untuk menggunakannya bersamaan dengan produk yang lain.
Bagian ini sangat penting, karena kesalahan menyampaikan informasi pemakaian produk dapat berakibat fatal. Misalnya saat menulis tentang review Retiol Krim, saya tidak lupa menuliskan bahwa krim ini harus dioleskan tipis-tipis, kulit harus dalam kondisi bersih, hanya boleh digunakan saat malam hari dan esok harinya wajib menggunakan sunscreen untuk menghindari iritasi pada wajah.
Hal serupa dapat Teman-teman lakukan saat menulis review produk kecantikan apapun. Misalnya saat me-review sheet mask, jangan lupa mencantumkan cara pemakaian sheet mask yang benar.
Hasil pemakaian produk
Pada bagian hasil pemakaian, Teman-teman bisa menginformasikan mengenai durasi waktu pemakaian produk. Misalnya hasil pemakaian setelah 1 minggu, 2 minggu hingga 1 bulan. Selain itu informasikan juga mengenai reaksi yang mungkin terjadi saat menggunakan produk. Jika reaksinya positif, tentu mudah saja menuliskannya. Namun jika produk tersebut menunjukkan reaksi negatif pada kulit, sebaiknya tetap kita sampaikan namun dengan bahasa yang positif.
Oh ya, jangan lupa tambahkan foto pada setiap sub-bab. Misalnya saat membahas deskripsi produk, kalian bisa menyisipkan foto kemasan atau tekstur produk. Sedangkan pada pembahasan mengenai hasil pemakaian, jangan lupa sisipkan foto before-after penggunaan produk.
Rekomendasi produk
Rekomendasi produk bertujuan untuk menginformasikan secara jelas mengenai siapa yang dapat atau tidak dapat menggunakan produk kecantikan tersebut. Misalnya, apakah produk tersebut aman digunakan ibu hamil dan menyusui? Apakah produk tersebut dapat digunakan pada kulit sensitif? Apakah produk tersebut khusus untuk perempuan atau bisa juga digunakan oleh laki-laki.
Rekomendasi produk merupakan salah satu bagian penting yang menentukan keputusan pembaca terhadap sebuah produk yang ingin mereka gunakan.
Nah, selain beberapa poin di atas, sebenarnya poin mengenai kekurangan produk juga perlu disampaikan dengan tujuan agar review tersebut berimbang. Namun, harus saya akui menuliskan kekurangan produk memang bukan hal yang mudah. Diperlukan seni tersendiri sehingga tulisan tersebut tidak terkena pasal pencemaran nama baik.
Pada beberapa tulisan mengenai review skincare saya menambahkan poin mengenai kekurangan produk meskipun secara samar. Misalnya jika kemasannya terlalu besar, saya akan menulis bahwa kemasannya kurang travel friendly sehingga makan tempat di tas. Jika produknya mahal, saya akan bilang lumayan mahal untuk kantong saya namun setara dengan kandungan produk.
Bagaimana jika produk menunjukkan reaksi negatif pada kulit? Saya juga pernah mengalaminya ketika menulis review salah satu brand skincare Korea. Kenyataannya kulit saya memang menjadi berjerawat, meskipun harus saya akui terlihat lebih glowing.
Maka, saya pun menuliskannya seperti ini, “Setelah dua minggu menggunakan serum ini, harus saya akui kulit wajah menjadi lebih cerah, halus dan teksturnya kenyal, meskipun pada bagian dahi muncul jerawat yang harus diakali dengan produk lain.”
Menulis review produk memang membutuhkan sedikit usaha mengingat beberapa hal yang harus disiapkan agar review kalian lengkap dan menjawab rasa ingin tahu pembaca. Namun rasanya sangat memuaskan ketika tulisan kalian bermanfaat dan terus dikunjungi pembaca baru.
Poin-poin yang saya sebutkan di atas tentu belum semuanya karena setiap penulis review pasti memiliki tips tersendiri agar ulasannya mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan pembaca. Nah, Teman-teman boleh lho menambahkan tips menulis review produk kecantikan yang belum disebutkan dalam artikel ini. Caranya langsung saja tulis di bagian komentar blog ini. Insyaallah bakal bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya.
Waah.. saya benar-benar ngerti dengan penjelasan tentang review produk kecantikan dari Mbak Damar. Ternyata review pemakaian produk perawatan/kecantikan, selain dijelaskan hasilnya setelah 14 hari pemakaian, juga merombak artikel setelah 30 hari pemakaian. Selama ini saya hanya menuliskan setelah 14 hari pemakaian saja.
Mbak Damar emang niiih kalo nulis review produk skincare enakeun. Aku smp kepincut Safi lho. Haha…
Ka Toserba liat produk skincare, ingetnya mb Damar dong. Oooh…ini yg direview, trus pegang² kemasannya. Haha…
Terimakasih tips2 mereview produk kecantikannya mbak Damar. Review yang jujur dan benar2 sudah dicoba pemakaiannya sangat membantu calon konsumen dan tidak memberi beban mental pada pereview jika tdk mengatakan kenyataan.
Sebenarnya tidak terlalu sulit ya mbak membuat sebuah review produk. Asalkan dapat mengikuti langkah-langkahnya.
Nah iya, kadang suka ragu menuliskan review kalau ternyata produknya gak cocok dipakai. Jadi harus lebih hati-hati menuliskan reviewnya ya, Mbak
Hmm, aku belum pernah sih review produk kecantikan mba’. Tapi membaca tips menulis review produk kecantikan mba Damar, jadi paham. Ternyata pakai riset dulu dan pakai uji coba dulu ya mba..
Kalau Mbak Damar nulis review produk kecatikan berasa super jelas aku tuh. Lengkap dan mudah dimengerti. Karena kadang review lainnya saking istilahnya terlalu beauty bikin pembaca kayak aku enggak ngeh apa maksudnya…Dari artikel ini aku banyak belajar cara me-review produk kecantikan yang berimbang.
Wah.. keren bangeet.. makasih infonya mbak.. ilmu yg keren dan dibagi secara gratis. ❤
Smg mjd amal ibadah..
Sangat membantu banget buat q konten creator pemula, mb Damar maksih tipsnya