14 Juni 2016, aku masih ingat betul saat itu artikel pertamaku tayang di blog ini untuk memenuhi tugas salah satu training kepenulisan yang kuikuti. Artikel bertema parenting yang mengulas tentang bagaimana menjaga ASI tetap lancar selama bulan puasa ini sekaligus meneguhkan niatku untuk menjadikan tema parenting sebagai topik utama di Damar Aisyah’s Blog.
Mengapa parenting? Karena aku seorang ibu dari dua balita kala itu. Najib baru berusia 1,5 tahun, sedangkan Najwa menginjak 5 tahun ketika aku memutuskan menulis di blog. Saat itu, aku hanya berpikir tema yang paling dekat dengan keseharianku. Selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga, aku tak punya aktivitas lain selain mengasuh dua anak aktif ini.
Sejak saat itu artikel demi artikel parenting terus tayang di blog. Selain membahas tentang perawatan anak, aku juga banyak menulis tentang tumbuh kembangnya, termasuk perkembangan motorik, emosi dan sosialnya.
Manfaat Menulis Tema Parenting
Menulis tema parenting membuatku semakin care dengan tumbuh kembang kedua anakku. Selain memperbanyak sumber bacaan tentang pengasuhan, tak jarang aku melakukan riset pada DuoNaj, entah itu yang berkaitan dengan perkembangan emosional, motorik atau bahasanya.
Dari menulis tema parenting juga aku menemukan cara yang paling sesuai untuk mengasuh keduanya yang dominan di kecerdasan kinestetik dan bahasa. Tak jarang, berbagai persoalan dan solusi yang berhasil kutemukan merupakan bahan tulisan yang bisa diterapkan siapa saja. Selain dapat memberi manfaat, melalui tulisan itu pula aku ingin memberikan insight baru dalam pengasuhan anak.
Tapi lebih dari sekedar manfaatnya untuk orang banyak, menulis tema parenting merupakan jalan yang paling tepat untuk mengabadikan setiap momen masa kecil anak-anak. Masa-masa yang sering dibilang sangat merepotkan, namun banyak tahapan perkembangan yang tidak akan pernah terulang kembali di masa depna. Jadi, siapa lagi yang harus mengabadikannya jika bukan orang yang mengasuhnya langsung.
Dari Parenting ke Family Traveling
Kurang lebih enam bulan aku bertahan dengan artikel bertema sejenis. Beberapa lomba blog bertema parenting berhasil kumenangkan, pembaca pun mulai mengenalku sebagai seorang momblogger.
Tapi, yang namanya godaan itu memang enak hehehehe, dan susah dilawan.
Suatu ketika aku mulai melirik niche traveling mengingat acara jalan-jalan yang semakin sering kami agendakan sebagai kegiatan bulanan. Kami menyebutnya sebagai Family Edutrip, karena beberapa lokasi yang kami pilih memang syarat manfaat edukasi. Selain untuk melepas penat, acara jalan-jalan pun memang kami sengajakan untuk memperkaya khasanah pengetahuan anak-anak, terutama Najwa yang akan menapaki usia sekolah.
Planetarium dan beberapa museum di Jakarta mulai kami kunjungi. Arena outbond pun tak kalah asyik untuk dijadikan lokasi edukasi keluarga. Jalan-jalan ke rumah saudara? Ke kampung halaman? Bahkan ke taman kota pun bisa menjadi bahan edutrip sekaligus bahan tulisan bertema traveling. Akhirnya, hastag “Piknik ala DuoNaj” pun mulai sering kugunakan.
Manfaat Menulis Tema Traveling
Kuakui, menulis tema traveling membuatku semakin jeli mencari destinasi wisata murah meriah tapi syarat manfaat. Karena menulis traveling juga, aku banyak membaca referensi tempat-tempat yang bisa dikunjungi dengan anak. Termasuk tips mengenai apa saja yang harus kami persiapkan, juga mencari buku panduan untuk mengawali pengenalan mengenai tenpat-tempat yang akan kami kunjungi.
MIslanya seperti ini, sebelum ke Sky World di TMII, aku dan suami sudah lebih dulu membacakan buku-buku tentang benda antariksa. Hal ini bertujuan agar DuoNaj lebih mudah mengenali apa-apa yang kami saksikan di sana.
Contoh lain ketika kami mengajaknya menyaksikan langsung Perayaan Imlek di daerah Glodok. Dua minggu sebelum hari yang ditentukan, aku telah banyak bercerita tentang Imlek dan banyak hal tentang toleransi serta perbedaan. Tentang cara beribadah dan kepercayaan setiap umat beragama yang tidak sama. Maka ketika sampai di lokasi pun mereka tak terlalu banyak bertanya tapi lebih banyak memerhatikan.
Tema traveling masih terus kutulis hingga hari ini. Aku pun mulai percaya diri untuk membuat kategori baru yaitu “Family Traveling”. Dari tema ini pula aku sering mendapatkan job menulis bertema sejenis. Sejak itu pula tagline blog-ku mulai bergeser yang tadinya murni parenting menjadi parenting dan family traveling.
Blog dengan Niche “Gado-Gado” – Karena Inspirasi Menulis Datang dari Mana Saja
Apakah tema di blog ini berhenti sampai di situ saja? Ternyata tidak, teman, hehehe. Godaan demi godaan kembali menyapaku. Setelah traveling, aku mulai senang menulis tentang serba-serbi perempuan, yang meliputi kecantikan dan permasalahan kehidupan. Kemudian aku pun mulai tertarik untuk meresensi koleksi buku-buku di rumah. Bahkan salah satu artikel resensi ini sempat menduduki pageview tertinggi di blog-ku.
Cita-cita menjadi parenting blogger pun mulai bergeser menjadi lifestyle blogger. Awalnya memang kurang nyaman, tapi aku mulai menemukan sebuah alasan yang mengukuhkan niatku menjadi seorang lifestyle blogger.
Ya, mengapa tidak? Bukankah inspirasi menulis itu bisa datang dari mana saja? Bukankah salah satu alasanku mulai ngeblog untuk menuliskan setiap memori dan perjalanan di rumah maya-ku ini? Bukankah Damar Aisyah’s Blog memang menyimpan segala hal yang berkaitan denganku? Sejak itulah, aku mantap memilih tema lifestyle dengan topik utama, parenting, family traveling dan women’s life.
Manfaat yang Kurasakan setelah Memilih Tema Lifestyle
Harus kuakui, memilih tema lifestyle memberikanku keleluasan lebih saat ingin menulis apa saja. Saat ingin menuliskan uneg-unegku terkait sebuah permasalah sosial. Saat ingin berbagi tips dalam berhubungan. Saat ingin menyimpan resep favorit keluarga. Saat ingin berbagi manfaat dari buku yang kubaca. Bahkan saat aku ingin menuliskan banyak berkah dari Allah sebagai bentuk syukur dan terima kasihku. Semua bisa kutuliskan dalam satu blog saja.
Niche lifestyle juga memudahkanku mengikuti berbagai jenis blogging competition. Mau review kosmetik, toiletris, produk baby, produk olahan makanan, gadget hingga kesehatan dan event nasional bisa kuikuti. Sebagai puncaknya, aku merasa sangat berterima kasih dengan niche ini ketika berhasil menajdi salah satu pemenang Writingthon Asian Games 2018 yang lalu. Tanpa niche lifestyle, aku tidak yakin akan mengikutinya.
Jadi, kalau ditanya apa tema blog yang aku sukai? Jawabanku untuk saat ini adalah lifestyle karena memberikanku keleluasaan dalam menulis. Tapi, meskipun tema lifestyle ini cakupannya luas, aku tetap membatasinya dengan tiga topik utama yang masih berkaitan dengan parenting, family traveling dan serba-serbi dunia perempuan. Mengapa? Karena ketiganya memang tak bisa dipisahkan dari keseharianku.
Bagaimana dengan teman-teman? Sudahkah menentukan tema khusus untuk blog-nya? Atau, sudah punya beberapa blog dengan beberapa niche khusus? Boleh cerita di komen, ya.