Hari pertama pasca disapih, saya merasa surprise dengan aksinya mengayuh/menggowes sepeda. Tiba-tiba saja Najib turun dari gendongan ayahnya, berjalan menuju tempat sepedanya diparkir berjejer dengan dua sepeda lainnya.
Tidak seperti biasanya, dia langsung naik dan menggowes. Wah, Adik hebat! begitu seru kami secara bersamaan. Najib memang mulai tertarik bersepeda sejak mulai lancar berjalan. Tentu saja sepeda roda tiga yang saya maksudkan. Namun, selama ini dia hanya menggerakkan sepeda dengan cara menyeret memakai kedua kakinya.
Alhamdulillah kaki Najib kuat. Dia biasa menyeret sepeda sampai lumayan jauh, bahkan mengikuti kakak dan saudara sepupunya yang sedang menggowes juga. Hobi itu sudah lumayan lama. Sejak usianya sekitar 14 bulan.
Baca juga : Lika-Liku Menyapih
Rewel dan Sering Mengigau saat Tidur
Bermain pasi di Taman Legenda, TMII. |
Hari-hari awal pasca disapih, tentu saja dia rewel nggak karuan. Ada saja yang jadi pemicu untuk nangis, terutama nenjelang waktu tidur. Ya, biasanya kan dia nenen, jadi langsung anteng di ketek saya, upss! Nah, sekarang dia nggak punya pelampiasan. Jadi semacam kurang kasih sayang gitu. Padahal kami justru sangat memerhatikan. Lha tapi namanya sedang galau, tetep saja dia nangis.
Kami berusaha merubah rutinitas sebelum tidur. Biasanya dia nenen sambil dengerin saya cerita. Sekarang saya ganti Najwa yang menemani. Sedangkan saya duduk di sampingnya sambil membacakan buku cerita. Guling atau boneka saya sandingkan di sebelah tidurnya. Bagaimana pun Najib butuh pengalihan, sesuatu yang bisa membuat nyaman atau dipeluk sewaktu tidur.
Pada awalnya, cara itupun tidak berjalan mulus. Najib minta memegang payudara saya. “Egang doang, entar aja ya?” (pegang doang, sebentar saja ya) , begitu katanya. Memang sih, cuma sebentar, tapi saya nggak mau hal baru ini jadi kebiasaan. Jadi, hanya sekali dua kali saja saya turuti. Selebihnya tetep dengan rutinitas baru, yaitu dibacakan buku sebelum tidur. Ya, meskipun harus dengan merayu-rayu.
Saat tidur pun Najib jadi sering mengigau. Menangis memanggil ayah, kakak atau teman-temannya. Kejadian seperti ini berlangsung berulang-ulang dalam sekali tidur. Kadang-kadang malah sambil nangis dia bangun, berjalan memanggil teman-temannya. Ini bisa terjadi kapan saja,loh. Bahkan jam 12 atau 2 malam, kami biasa mengikuti dia yang terbangun sambil menangis trus minta dibukakan pintu rumah. Saya sempat khawatir dan nggak tega. Hampir menyerah begitu saja.
Demam Naik Kuda
Naik Kuda Poni di Taman Safari. Biasanya Kuda tunggang biasa di KBT. |
Maksudnya bukan badan panas demam, ya. Ini beneran Najib jadi seneng banget naik kuda. Setiap nangis, selain mencari teman-temannya. Najib bakalan ngomong “naik Ik Ak!” Ik Ak adalah caranya melafalkan kuda. Saya sempat bingung mengartikannya. Baru sadar setelah Najib menunjukkan gambar kuda. Mungkin sebutan itu berasal dari cara kai menirukan suara kuda, Iiikkkaaaa … Jadilah Najib menyebutnya Ik Ak. Hehehe … Waspada mengajari anak.
Tapi beneran dia jadi berani naik kuda sendiri, cuma ditemani abang-abang yang menuntun kudanya. Biasanya kan selalu didampingi ayahnya atau Najwa. Setiap lihat kuda juga selalu minta naik. Mainan dan guling di rumah pun semua diibaratkan kuda. Jangan mainan, kamipun harus bergantian menjadi kudanya. Ckckckck .. payah banget yang terakhir ini.
Makan lebih banyak
Selain perubahan emosi yang lumayan butuh diperhatikan. Hal-hal positif mulai nampak pasca disapih. Salah satunya porsi makan yang semakin besar. Sebelumnya porsi makannya sudah lumayan sih. Tapi sekarang semakin besar dan beragam. meskipun tidak diikuti kenaikan berat badan yang signifikan.
Najib mulai merequest sayur dan lauk yang diinginkan. Begitu pun pada saat jam makan tiba, dia akan minta diambilkan makanan. Entah itu nasi sama sayur, roti sama susu atau biskuit sama air putih. Dia akan minta sesuai keinginannya.
Kalaupun minta nambah, Najib akan bilang. Sebelum disapih, kebutuhannya memang banyak dicover oleh ASI. Sekarang baru terasa lapar dan butuh lebih banyak asupan. Porsi camilan dan buah pun bertambah. Sekarang bisa bebetapa kali minta biskuit atau kue. Kadang-kadang kalau sore masih minta dibelikan Siomay, Cakwe atau Donat. Saya sih, seneng-seneng aja. Ibu mana yang nggak seneng lihat anaknya doyan makan?
Kosakata Bertambah dan Semakin Cerewet
Menggunting sebagai salah satu kegiatan favorit sejak disapih. |
Seiring kemauannya yang terus bertambah dan mulai me-request banyak hal. Najib menunjukkan perkembangan menggembirakan lainnya. Ngomongnya jadi nggak ada habis-habisnya. Dia pun berusaha menirukan beberapa kata yang kami ucapkan.
Misalnya kalau saya tanya, “Adik mau makan apa? Nasi sama sayur atau roti dikasih coklat?” Najib akan menjawab aci ama ayur ( nasi sama sayur) atau oti ama otat (roti sama coklat). Begitu pun saat minta minum. Dia sudah bisa membedakan mau pakai botol, cangkir atau gelas. Susu, teh, jus atau air putih. Tentu saja semua diucapkan dengan caranya. tapi ini amazing banget buat saya. Karena sebelumnya Najib cenderung lebih anteng dan nurut saja apa yang kami berikan.
Selain itu, Najib mulai suka menceritakan kegiatan sehari-harinya. Biasanya, malam hari dia akan tidur setelah ayahnya pulang dari kantor. Setelah obrolan kecil tentang kegiatannya di siang hari, baru dia akan tidur. Hal ini juga yang membuat jadwal tidurnya jadi semakin malam. Kadang-kadang sampai jam 10 atau 11 malam.
Saya sering merasa kecapekan, karena biasanya jam 8 sudah ikut tidur menemani anak-anak. Baru nanti malamnya bangun lagi. Sekarang harus stand by sampai jam 10an. Tapi apa yang lebih menggembirakan dari mendengarkan celotehannya bersama suami? Saya suka tertawa sendiri melihat ekspresi maupun caranya mengucapkan kata-kata yang dimaksud. Lucu karena nggak jelas, begitu pun ekspresinya yang sering berubah-ubah.
Lebih Percaya Diri
Mulai berani bermain sendiri. |
Dalam hal kepercayaan diri, kami juga merasakan perkembangan yang lumayan pesat pada Najib. Misalnya saat bertemu orang baru, dia akan berusaha menyapa dan mengajak kenalan. Tentu saja sebagian masih kami arahkan, tapi dia berani melakukan sendiri tanpa didampingi.
Begitu pun untuk urusan bermain, Najib mulai suka main di rumah sepupunya, meskipun tidak kami temani. Biasanya setelah saya antar, dia meminta saya pulang. Jika diajak pergi ke tempat umum, dia tidak lagi malu-malu dan nempel sama saya. Najib mau berkenalan dan menyapa siapa saja. Bahkan abang-abang jualan di rumah pun mulai biasa diajaknya ngobrol.
Dua minggu ini Najib tertarik untuk ikut teman-temannya sekolah di PAUD. Sebenarnya saya belum ada keinginan untuk mendaftarkan. Tapi karena anaknya mau, akhirnya saya ikuti saja. Itung-itung main. Dari awal, dia langsung merasa nyaman, baik dengan guru-gurunya, aktivitas di PAUD maupun teman-temannya.
Belum saya daftarkan sih, jadi masih semau dia aja. Kalau pagi harinya saya tawari dia mau, ya berangkat. Kalau nggak, ya main di rumah saja. Setidaknya dia punya aktivitas baru sebagai pengalihan dan belajar banyak hal dalam bersosialisasi dengan orang luar. Termasuk menghadapi anak-anak yang gaya pengasuhannya berbeda.
Kalau saya ceritaian semua, bisa panjang banget ini blog post. Hehehe … Ya, namanya juga ibu-ibu, pasti girangnya setengah mati kalau melihat tumbuh kembang anaknya positif. Saya yakin teman-teman juga sama seperti saya.
Nah, kalau boleh saya simpulkan. Pasca disapih memang biasanya anak butuh rutinitas baru sebagai pengalihan. Terlebih untuk yang diasuh sendiri sama ibunya, karena tidak ada orang lain yang bisa menggantikan. Tapi, semua itu nggak lama kok, hanya sementara dan akan segera berlalu. Tentunya setelah anak-anak menyesuaikan diri, terutama secara psikologis.
Kalau dari pengamatan saya selama satu bulan ini. Pasca disapih biasanya anak mengalami beberapa hal berikut:
Mendapat teman baru kemudian bermain bersama di Ancol. |
Kondisi Emosi dan Fisik Pasca Disapih
- Kurang stabil di awal penyapihan, tenang lalu tiba-tiba menangis itu sudah biasa. Tapi ini tergantung kesiapan anak juga.
- Butuh rutinitas baru sebagai pengalihan, atau bisa juga karena pelampiasan.
- Lebih sering rewel bahkan tantrum bagi sebagian anak, karena merasa tidak diperhatikan kebutuhannya (menyusu).
- Jadwal tidur atau jam biologis anak sering kali berubah.
- Makan lebih lahap dan porsi bertambah karena merasa lapar. Meskipun bagi sebagian anak yang saya kenal ada juga yang malah jadi susah makan. So, orang tua musti tanggap dan kreatif dengan menu khusus anak.
- Khusus Najib, berat badannya tidak bertambah atau berkurang secara signifikan. Mungkin karena perawakannya memang kurus tinggi. Sedangkan beberapa anak bisa bertambah gemuk karena porsi dan frekuensi menyusu di botol juga meningkat.
- Perkembangan psikomotorik meningkat, setidaknya itu yang saya amati pada Najib.
- Lebih percaya diri, baik dalam bersosialisasi maupun mengasah kemampuan sendiri.
- Tidak terlalu tergantung pada saya. Sekarang Najib bisa tidur dengan siapa saja termasuk neneknya. Bahkan untuk mandi, makan dia biasa me-request dengan siapa yang diinginkan.
- Rasa ingin tahu meningkat, karena semakin banyak waktu untuk bermain dan mencoba hal baru. Beda dengan saat masih menyusu, karena Najib cenderung jam menyusunya tidak teratur. Bisa kapan saja dan lama. Sekarang, jam-jam itu full untuk bermain-main saja.
Teman-teman yang masih menyusui, pasti nantinya punya pengalaman yang berbeda. Karena setiapanak cenderung memiliki ritme berbeda pasca penyapihan. Tergantung kondisi anak sebelum disapih dan gaya pengasuhan orang tua. Ada banyak juga orang tua yang tidak mengalami masalah yang terlalu berarti saat menyapih.Tentu saja ini yang diharapkan semua orang tua.
Tapi tak perlu khawatir, setiap fase bersama anak itu ada seninya. Dan sering kali menimbulkan kerinduan karena tidak bisa diulang. Jadi dinikmati saja. Meskipun saya sendiri bukan tipe ibu sempurna. Yang sabar, telaten dan stabil secara emosional. Saya berusaha menikmati masa-masa ini dengan segala keterbatasan.
Kalau teman-teman yang sudah menyapih, boleh sharing dong, bagaimana pengalamannya?