Demam dan tubuh terasa lemas merupakan dua gejala tipes yang paling sering dialami saat seseorang dicurigai terinfeksi bakteri penyebab tipes. Meskipun penyakit ini umum di Indonesia, namun ada baiknya segera memeriksakan diri dengan asuransi keluarga karena gejala tipes yang dibiarkan dapat berakibat fatal.
Apa sajakah gejala tipes? Apakah penyakit tipes bisa kambuh di kemudian hari? Berikut ulasan singkat mengenai penyakit tipes yang dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Apakah penyakit tipes itu?
Penyakit tipes atau dikenal dengan demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri salmonella typhi yang menyebar pada makanan dan minuman kotor yang dikonsumsi oleh seseorang.
Gejala tipes tidak langsung muncul begitu saja setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Hal ini dikarenakan gejala tipes baru dapat dirasakan tubuh setelah masa inkubasi bakteri salmonella typhi selesai
Pada umumnya gejala tipes muncul antara 7 hingga 14 hari sejak pertama kali tubuh terinfeksi bakteri. Namun bisa lebih cepat, yaitu sekitar 3 hari apabila daya tahan tubuh seseorang rendah. Sedangkan paling lama sekitar 30 hari sejak bakteri menginfeksi tubuh seseorang. Hal ini dikarenakan gejala tipes baru dapat dirasakan tubuh setelah masa inkubasi bakteri salmonella typhi selesai.
Penyakit tipes tidak sama dengan ‘penyakit gejala tipes’. Istilah ini memang sangat populer di masyarakat kita, bahkan saya pun pernah mendapatkan diagnosa serupa saat memeriksakan diri dengan fasilitas asuransi keluarga.
Namun sebenarnya ‘penyakit gejala tipes’ hanya merujuk pada gejala yang mirip dengan penyakit tipes. Tetapi kondisi ini mungkin saja disebabkan oleh kontaminasi bakteri lain.
Sedangkan gejala tipes sendiri sering kali dianggap sebagai sebuah penyakit. Misalnya, ketika tubuh mengalami demam kemudian lemas dan berkeringat, kita sering menganggapnya sebagai ‘penyakit masuk angin’. Padahal bisa jadi tubuh sedang mengalami sekumpulan kondisi akibat infeksi salmonella typhi.
Apa saja gejala tipes yang perlu diwaspadai?
- Demam
Demam merupakan gejala tipes yang paling umum dialami seseorang ketika tubuh sedang berusaha melawan infeksi bakteri. Pada umumnya demam akibat tipes terasa ringan pada siang hari, kemudian terasa lebih parah pada malam hari. Demam akibat tipes juga disertai sakit kepala
- Tubuh berkeringat
Tubuh berkeringat adalah salah satu gejala yang umum terjadi ketika tubuh terinfeksi bakteri tipes. Hal ini dikarenakan saat suhu tubuh meningkat, maka otak akan merespon dengan memerintahkan kelenjar keringat untuk mengeluarkan cairan agar suhu tubuh kembali normal.
- Tubuh lemas
Salah satu gejala tipes yaitu diare dapat menyebabkan tubuh seseorang menjadi lemas dan tidak berenergi karena banyaknya cairan dan elektrolit tubuh yang keluar melalui feses, juga lewat keringat. Itulah mengapa pasien tipes merasa lemas dan tidak berenergi.
Namun kondisi tubuh lemas ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Segera manfaatkan jaminan dalam asuransi keluarga untuk mendapatkan pertolongan medis agar lemas tidak berujung dehidrasi.
- Gangguan pencernaan
Pada umumnya penyakit tipes menyebabkan gangguan pencernaan yang ditandai dengan sakit perut, mual dan muntah, diare, atau sembelit.
Hal ini dikarenakan tipes adalah penyakit yang menyerang sistem pencernaan tubuh, khususnya usus. Maka tak heran ketika bakteri salmonella typhi menginfeksi tubuh seseorang, maka kerja usus akan terganggu, makanan tidak dapat dicerna dengan baik, begitu pun dengan proses penyerapan air dalam tubuh.
Pada anak-anak yang menderita penyakit tipes, umumnya akan mengalami gejala diare karena usus menggunakan lebih banyak cairan dalam tubuh untuk membantu proses mencerna makanan. Itu sebabnya feses yang keluar juga lebih cair.
Sedangkan pada orang dewasa, gangguan pencernaan yang umum dialami adalah sembelit. Hal ini dikarenakan infeksi bakteri mengganggu kerja pergerakan usus.
- Menurunnya nafsu makan
Menurunnya nafsu makan pada diri seseorang yang mengalami penyakit tipes merupakan hal yang wajar karena pencernaan sedang terganggu. Namun secara medis, penurunan nafsu makan merupakan salah satu reaksi tubuh untuk mencegah lebih banyak bakteri masuk ke tubuh melalui makanan.
Apa saja gejala darurat yang perlu diwaspadai?
Meskipun terdengar seperti penyakit biasa dan umum di masyarakat Indonesia, namun penyakit tipes yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat berpotensi fatal bagi tubuh..
Salah satu sumber kesehatan menyebutkan, komplikasi penyakit tipes dapat mengakibatkan kondisi serius, seperti:
- Pendarahan dalam. Kondisi ini terjadi ketika infeksi virus menyebabkan pendarahan dalam usus sehingga berlubang. Kondisi ini merupakan salah satu ciri-ciri tipes yang sudah parah dan perlu mendapatkan penanganan serius.
- Gangguan pernapasan. Ciri-ciri tipes yang tidak ditangani dengan segera juga dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan oleh bakteri.
- Gangguan fungsi jantung. Kondisi darurat yang tidak segera ditangai juga dapat menyebabkan peradangan otot jantung, peradangan dinding jantung, juga menyebabkan gagal jantung akut.
Apakah penyakit tipes bisa kambuh?
Beberapa orang merasakan gejala tipes muncul timbul kembali setelah melakukan pengobatan dengan antibiotik. Pada umumnya gejala tipes akibat kambuh lebih ringan dan tidak berlangsung lama. Namun jika mengalami gejala tipes kambuh, sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Segera kunjungi klinik kesehatan yang berafiliasi dengan asuransi keluarga untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan lanjutan.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
Perlu diingat gejala penyakit tipes meskipun terkadang ringan dan menyerupai gejala penyakit lain, namun harus mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat agar tidak berakibat fatal di lain kesempatan.
Jika seseorang mengalami satu dari beberapa gejala seperti:
- Sakit kepala secara terus-menerus.
- Demam antara 1 hingga 3 hari dan tidak kunjung reda setelah konsumsi obat penurun panas.
- Sakit perut atau kram perut.
- Diare lebih dari 72 jam.
Maka segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan tipes yang tepat.
Pada umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang kronologi aktivitas sehari-hari sebelum mengalami gejala penyakit tipes.
Kemudian untuk memastikan diagnosanya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan tes sampel darah yaitu tes widal, tes sampel feses, juga tes sampel urine.
Jika hasil tes menunjukkan seseorang positif terkena tipes, sebaiknya anggota keluarga lain melakukan tes sejenis untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyebaran. Dalam hal ini tentu diperlukan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu penting untuk memiliki asuransi keluarga yang dapat memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh anggota keluarga.
Selama masa pengobatan penyakit tipes, ada baiknya untuk patuh dan mengikuti seluruh anjuran dari dokter sehingga penanganan tuntas, dan tidak berakibat fatal pada anggota tubuh yang lain.
(Referensi: https://hellosehat.com/infeksi/tifus/berbagai-gejala-tipes/)