Deg-Degan karena “Tamu Bulanan” Tak Kunjung Datang? Mungkin Ini Penyebabnya!

Biasanya aku nggak pernah telat datang bulan. Kalau nggak maju 2 hari dari siklus menstruasi bulanan, paling pol telat 3 hari saja. Nggak kayak bulan ini yang mundurnya hampir 10 hari. Duh, beneran jadi kepikiran. Sempat deg-degan dan cemas.

Jujur saja aku khawatir “kebobolan”. Bukannya menolak rezeki, tapi aku memang belum siap untuk hamil, apalagi harus operasi secar lagi. Nyeri bekas operasi yang kedua saja kadang masih terasa. Belum kebayang juga harus mengasuh lagi dari nol. Padahal, sekarang lagi enak-enaknya momong dua bocah yang sudah nggak perlu digendong ke mana-mana.

Bagi sebagian perempuan, kalau mengalami telat datang bulan biasanya suka kepikiran hamil lagi. Ya nggak sih? Atau, jangan-jangan cuma aku saja yang suka kepikiran begitu? Soalnya kalau aku pribadi memang jadwal menstruasinya sangat  rutin sejak zaman gadis. Pengalaman waktu hamil Najwa dan Najib pun bisa kudeteksi sendiri, hanya karena telat sekitar 10 hari dari siklus menstruasi normal. Jadi ya wajar kan, kalau aku deg-degan nggak karuan?

Usut punya usut, ternyata penyebab terlambat datang bulan itu nggak cuma karena hamil, loh! Karena bisa juga karena gangguan psikis dan hormonal. Tapi, sebelumnya perlu dipahami  dulu bahwa siklus menstruasi setiap perempuan itu berbeda. Siklus normalnya sih, antara 21-35 hari. Kalau aku sendiri, berdasarkan pengamatanku selama bertahun-tahun, sekitar 28 hari.

Sedangkan siklus mentsruasi sendiri merupakan serangkaian perubahan pada mekanisme tubuh perempuan untuk mempersiapkan kehamilan. Tapi seperti yang kusebutkan tadi, ternyata penyebab terlambat menstruasi tidak selalu karena kita sedang hamil.

Ya sudah, daripada semakin deg-degan. Yuk, langsung saja kita bahas satu per satu apa saja yang jadi penyebab terlambat datang bulan.

 

Gangguan Psikis dan Hormonal yang Menjadi Penyebab Terlambat Datang Bulan

 

Penyebab terlambat datang bulan
Stres mengganggu hipotalamus yang bertugas mengatur siklus menstruasi melalui otak
  • Stres

Ternyata stres nggak cuma bikin nggak enak hati atau mengganggu selera makan. Tapi stres bisa mengganggu hipotalamus yang bertugas mengatur siklus menstruasi melalui otak. Gangguan ini menyebabkan otak lebih tegang, kemudian siklus menstruasi pun tidak berjalan dengan normal. Oleh sebab itu, jika kebetulan teman-teman mampu mengindikasi bahwa stres yang memicu jadwal menstruasi mundur dari biasanya. Maka usahakan melakukan relaksasi ringan, mengubah gaya hidup dan melakukan manajemen emosi. Siapa tahu cara sederhana ini bisa membantu mengembalikan siklus  menstruasi pada perhitungan normal.

  • Terjadinya obesitas

Pertambahan berat badan yang berlebihan juga bisa memicu terjadi siklus mentsruasi yang tidak normal. Menurut penelitian, perempuan dengan indeks tubuh antara 25-30 atau lebih, memiliki risiko tinggi mengalami terlambat datang bulan. Nah, biasanya ahli medis akan menyarankan untuk melakukan diet dan olahraga secara rutin. Tujuannya tentu saja agar indeks tubuh berangsur-angsur turun pada batas normal. Sehingga tidak mengganggu hormon tubuh atau memengaruhi siklus bulanan.

  • Penurunan berat badan secara signifikan

Memang ya, segala hal yang berlebihan itu nggak baik. Berat badan berlebihan nggak baik, kalau turunnya kebanyakan juga nggak kalah berbahaya. Tapi penurunan berat badan yang signifikan ini biasanya terjadi bukan karena diet yang sesuai pola hidup sehat, kok. Biasanya sih, karena bulimia atau anoreksia.

Nah, perempuan dengan dua permasalahan ini biasanya tidak memiliki berat tubuh ideal menurut standart kesehatan. Lebih-lebih jika berat kalian kurang 10 persen dari perhitungan berat badan ideal yang telah dihitung berdasarkan tinggi badan dan usia. Kondisi ini menyebabkan beberapa fungsi tubuh terganggu. Salah satunya ovulasi—proses di mana satu indung telur melepaskan sel telur—akan terhenti. Gangguan ini yang menyebabkan siklus menstrausi menjadi tidak teratur. Akibatnya, tamu bulanan itu pun tak datang seperti sedia kala.

  • Prolaktin dalam jumlah berlebihan

Baik pada laki-laki maupun perempuan, keduanya membutuhkan hormon prolaktin untuk mendukung manfaat pada masing-masing fungsi organ tubuhnya.

Pada laki-laki, hormon prolaktin membantu mendorong produksi cairan sperma. Sedangkan pada perempuan, hormon yang satu ini tidak bisa dipisahkan dari fase kehamilan dan membantu produksi ASI.

Umumnya hormon prolaktin pada ibu hamil memang tinggi. Sekitar 10 hingga 20 kali lipat dari kondisi normal, karena fungsinya untuk mendorong produksi ASI. Bagi perempuan yang tidak menyusui setelah melahirkan, hormon ini akan berangsur-angsur turun pada angka normal. Sedangkan bagi yang langsung menyusui, maka angkanya akan tetap tinggi. Baru setelah beberapa bulan mengalami penurunan.

Nah, itu sebabnya sebagian ibu menyusui cenderung mengalami menstruasi yang tertunda hingga berbulan-bulan. Faktor ini juga mungkin yang sering dikaitkan dengan manfaat menyusui sebagai KB alami. Meskipun tidak sedikit juga yang justru “kebobolan” karena menganggap siklus menstruasi masih tertunda.

Namun, tingginya kadar hormon prolaktin ini bisa juga menjadi pertanda suatu hal yang tidak normal pada tubuh. Misalnya gangguan tumor jinak prolaktinoma, kemandulan, penurunan gairah seksual, tulang keropos dan tentu saja siklus menstruasi yang tidak teratur.

 

Penyebab terlambat datang bulan
Pil KB bisa memicu terlambat datang bulan

 

  • Penggunaan alat kontrasepsi

Bagi teman-teman yang menggunakan alat kontrasepsi, pasti tidak awam dengan keluhan seputar terlambat datang bulan. Begitu setidaknya curhat dari sebagian besar teman-temanku yang mengonsumsi pil KB.

Ternyata hal ini dikarenakan cara kerja pil KB atau pil pencegah kehamilan yang mengandung hormon estrogen dan progestin. Menurut keterangan ahli medis, kedua hormon tersebut bekerja mencegah indung telur melepaskan sel telur. Ja, ya otomatis siklus menstruasi juga terganggu.

Beberapa teman yang menggunakan alat kontrasepsi suntik juga mengalami hal serupa. Akhirnya mereka beralih pada suntik KB bulanan yang katanya tidak mengganggu siklus menstruasi.

  • Gangguan penyakit kronis

Diabetes merupakan salah satu penyebab menstruasi terlambat karena kandungan gula darah dalam tubuh yang tidak stabil berkaitan erat dengan perubahan hormon dalam tubuh perempuan.

  • Menopause dini

Menurut beberapa sumber, perempuan dalam usia 45-55 tahun telah memasuki masa-masa menopause. Meskipun kenyataannya ada yang lebih lama, tapi ada juga yang lebih cepat atau biasa disebut menopause dini. Pada perempuan yang mengalami gejala menopause dini—di bawah usia 45— tentunya akan mengalami gangguan siklus mentsruasi. Bahkan, pada sebagian kasus menopause dini, menstruasi benar-benar berhenti pada usia yang seharusnya masih produktif.

  • Kebiasaan merokok

Tidak hanya berbahaya untuk cairan sperma, kandungan nikotin pada rokok juga dapat mengganggu hormon estrogen dan progesteron perempuan. Jika kedua hormon yang sangat berpengauh pada sistem reproduksi perempuan ini terganggu oleh zat yang berbahaya, tentunya tidak mengherankan jika siklus menstruasi pun berjalan tidak normal.

Penyebab terlambat datang bulan
Waspada saat darah menstruasi keluar dengan deras

 

Selain mewaspadai beberapa penyebab mentsruasi terlambat, sebagai perempuan kita juga perlu waspada jika kondisi menstruasi tidak seperti biasanya. Misalnya jika darah keluar dengan deras atau hampir seperti pendarahan, waktu menstruasi yang terlalu lama atau lebih dari 7 hari dan rasa nyeri yang lumayan parah.

Jika mengalami salah satu keluhan di atas, atau siklus menstruasi yang tidak kunjung normal, maka tidak perlu ragu untuk berkonsultasi pada pihak medis. Nah, kalau aku pribadi lebih nyaman mengajak suami saat melakukan konsultasi. Tujuannya agar suami juga  mendengar secara langsung penjelasan secara medis. Sehingga saat melakukan pengobatan atau perubahan gaya hidup kita bisa mendapatkan support langsung dari orang terdekat.

Aku sendiri bersyukur karena setelah sempat telat 10 hari, kini siklus mentsruasi-ku mulai normal kembali. Kemungkinan terbesarnya sih karena stres, karena setelah beberapa waktu melakukan meditasi dan self healing, si “tamu bulanan” itu segera datang lagi.

Tapi, meskipun telah mengetahui bahwa penyebab terlambat datang bulan tidak selalu karena suatu hal yang menakutkan, bukan berarti gangguan ini bisa diabaikan begitu saja, ya. Sebagai perempuan kita harus tetap waspada dan menjaga diri sendiri. Karena bagaimanapun juga tubuh ini milik kita. So, siapa lagi yang harus menjaga dan mencintainya jika bukan kita?

8 thoughts on “Deg-Degan karena “Tamu Bulanan” Tak Kunjung Datang? Mungkin Ini Penyebabnya!”

  1. Siklusku 28 hari dan biasa tepat waktu..enggak telat enggak juga maju.
    Dan beberapa kali sudah mulai enggak teratur dalam artian maju atau mundur. Meski hanya di bawah 5 hari tapi khawatir juga.
    Maka saat awal tahun medical check up tahunan aku nanya je dokternya.
    Jawabannya bikin terbelalak mata, “Biasa itu Bu…Sudah jelita, meski masih dini sekali-awal 40 tahun, Tapi berdasarkan data usia menopause -serupa usia haid mengalami kemajuan.”
    Penyebabnya seperti yang disebutkan di artikel ini.
    Nah lho..masak sih secepat itu, fernando huhuhu

    Reply
  2. Aku malah kalau setress jadi maju jadwalnya. Karena dulu akunya enggak berKB, engga ada masalah sih jadwal terganggu akibat KB. Menjelang meno memang jadi engga karu-karuan dan buanyak, bahkan bolak-balik tes ada sesuatu atau engga. Pernah pas rapat sampai bocor kemana-mana. Tunggu semua orang keluar ruangan, baru deh diurusin. Duh, nyupir pulang sambil kursinya dialas kresek. Ya engga ada apa-apa sih, sehat. Sampai ditawarin hesteroktomi oleh obsgyn, waktu itu usia 57 msh haid. Ya engga mau lah…nikmati aja kekacauan tersebut. Haha…

    Reply
  3. Sama ya siklus kita mbak, 28 hari.
    Duh, walau sebenarnya sudah tahu kali oenyebab telat itu busa banyak faktor, tetap aja harus test peck dulu. Baru yakin kalo gak hamil. Haha…

    Reply
  4. Wah bener nih, telat mens bikin hati dag dig dug, apalagi pernah hampir 2 minggu telatnya. Tapi memang siklus saya 35 harian sepertinya, dan masih pakai IUD. Penyebabnya sepertinya stres dan obesitas nih. Harus segera rajin olahraga, huhuhu..

    Reply
  5. Sebelum menoupause haid saya lancar.
    Sejak masuk usia 50 tahun haid sudah mulai ngadat, katanya itu tanda2 mau menoupause. Dua tahun kemudian baru tuh betul-betul menoupause, duh udah kentara banget tuanya hahaha…

    Reply
  6. Aku kalo stress, siklusnya jadi kacau. Kadang maju kadang mundur. Tapi lebih sering maju.

    Postingannya details, Mba. Jadi kayak diingetin lagi. Walaupun ini seputar kita, kadang dengan padatnya aktivitas suka tiba-tiba amnesia gitu. Untung dikupas tuntas dimarih. Thank you, Mba Damar

    Reply

Leave a Comment