The Story of Nia Ramadhani: Dari Penari Latar Hingga Artis Terkenal

“Cantik dan jadi istri konglomerat, pantas saja hidupnya selalu bahagia.”

Tak sedikit yang beranggapan bahwa Nia Ramadhani mengandalkan kecantikan dan kekayaan suaminya hingga ia bisa meraih kebahagiaan hidup seperti sekarang. Padahal, artis kelahiran tahun 1990 ini telah berjuang dari usia sangat belia, mulai dari pemain figuran hingga akhirnya dikenal sebagai salah satu artis papan atas Indonesia. Nia Ramadhani bahkan berasal dari keluarga broken home dan menjalani masa kecil yang tidak mudah.

Perjalanan Karier Nia Ramadhani

Tak banyak yang tahu bahwa pada usia 5 tahun, Nia Ramadhani telah menjadi penari latar dari trio penyanyi cilik, Trio Kwek-Kwek. Ia juga sempat menjadi penari latar untuk penyanyi Dhea Ananda dalam lagu “Baju Baru” yang sangat hits pada masa itu. Dari tahun 1995 hingga 2004, Nia telah terlibat sebagai model video klip dan penari latar hingga lebih dari 15 lagu.

Di dunia peran, pada tahun 1998 Nia Ramadhani mencoba kemampuan aktingnya sebagai pemain figuran dalam sinetron Saras 008.  Ia juga berperan sebagai Helen dalam 2 season sinetron Bidadari yang juga dibintangi oleh Marshanda.

Kemudian, peran Siska dalam sinetron Bawang Merah Bawang Putih semakin melejitkan namanya. Dalam sinetron tersebut, Nia memainkan karakter antagonis dengan sangat baik. Permainannya sangat natural sehingga berhasil membuat penonton geregetan. Pendalaman karakter yang dilakukan Nia menjadikan tokoh Siska menjadi tokoh yang sangat dinantikan kemunculannya di layar kaca.

Sinetron Bawang Merah Bawang Putih kemudian menjadi salah satu sinetron yang sangat diingat oleh pemirsa. Tak cukup sampai di situ, sinetron ini juga sangat terkenal hingga di Malaysia. Semua ini tak lepas dari kerja keras para pemain, salah satunya karakter yang dimainkan Nia Ramadhani yang menjadi branding penting dari sinteron ini. Di dunia perfilman, Nia Ramadhani juga telah membuktikan kemampuan aktingnya dalam film bergenre horor dengan judul:  “Suster Ngesot”, “Hantu Jembatan Ancol”, juga film berjudul “Kesurupan”.

Bukan tanpa alasan jika Nia Ramadhani terpaksa bekerja sejak kecil. Perceraian kedua orangtuanya ketika Nia baru berusia 4 tahun membuat kehidupannya susah. Nia mengaku harus bekerja untuk bisa membayar biaya sekolah.

“Dari umur 8 tahun, pokoknya pulang sekolah enggak ada main-mainnya langsung syuting,” begitu ucap Nia dalam salah satu wawancara dengan stasiun TV.

Profil Nia Ramadhani

Dilahirkan dengan nama Priyanti Nur Ramadhani, Nia merupakan putri tunggal pasangan Priya Ramadhani(Alm) dan Chanty Mercia. Nia memiliki 4 orang kakak yaitu 3 orang saudara laki-laki satu ayah, dan seorang saudara perempuan satu ibu. Meskipun jarang terekspos media, Nia Ramadhani mengaku sangat dekat dengan kakak-kakaknya.

Pada tahun 2010, saat karier Nia sedang gemilang, ia memutuskan menikah muda dengan Ardiansyah Bakrie atau yang lebih dikenal sebagai Ardi Bakrie. Ardi merupakan putra konglomerat Aburizal Bakrie sekaligus komisaris utama dari stasiun televisi TVOne. Tak berselang lama dari pernikahannya, Nia pun memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Ramadhania Ardiansyah Bakrie pada Oktober 2010.

Dua tahun berselang dari pernikahan tersebut, pasangan Nia-Ardi dikarunia seorang putri bernama Mikhayla Zalindra Bakrie. Setelah menikah, Nia pun memutuskan berhenti bermain sinetron dan film. Hingga sekarang, Ibu muda ini terlihat lebih banyak beraktivitas bersama dengan ketiga anaknya.

Cerita Ade: Titik Balik Setelah Lepas dari  Narkoba

Pada tahun 2021, Nia Ramadhani tersandung kasus narkoba yang mengharuskannya menjalani rehabilitasi selama 8 bulan. Nia mengaku menyimpan luka masa kecil yang membuatnya memilih menjadikan narkoba sebagai pelarian. Siapa sangka masalah tersebut justru menjadi titik balik dalam hidupnya. Selepas dari masa rehabilitasi narkoba Nia terlihat lebih aktif berolahraga, bahkan berhasil mengikuti berbagai event lari.

Selama berada di rehabilitasi, Nia Ramadhani juga memiliki banyak waktu untuk lebih mengenali siapa dirinya. Menulis merupakan media yang ia pilih untuk “menelanjangi dirinya sejak usia kanak-kanak hingga sekarang”. Menulis dan bercerita merupakan salah satu cara healing yang Nia pilih untuk lepas dari luka masa lalu yang sempat menyiksanya.

Tulisan Nia Ramadhani tersebut kemudian terkumpul menjadi sebuah draft naskah novel berjudul Cerita Ade. Menggandeng novelis terkemuka, Pidi Baiq, naskah tersebut kini telah dipoles sedemikian rupa dan segera diluncurkan pada 10 Desember 2022.

Harapan Nia Ramadhani untuk Calon Pembavca Cerita Ade

Melalui Cerita Ade, Nia Ramadhani berharap pembaca dapat mengambil hikmah dari jatuh bangun kehidupannya. Ia juga berpesan bahwa mengeluh saja tak cukup untuk memperbaiki keadaan. Kita tidak boleh terpuruk dengan rasa malu, dan harus berani bangkit serta melangkah meskipun pernah jatuh dalam lubang hitam.

Saya yakin, kolaborasi Nia Ramadhani dan Pidi Baiq menjadikan Cerita Ade sebagai salah satu buku bacaan yang akan sangat dinantikan di penghujung tahun ini. Saya pun tak sabar untuk segera menikmati perjalanan Ade, tokoh utama dalam novel ini. Buat kamu penggemar kisah inspiratif, bersiap-siaplah untuk segera menjadikan Cerita Ade penghuni rak buku di rumah.

Leave a Comment