Serba-Serbi Ramadan Pasca Pandemi – Persiapan Ramadan Keluarga DuoNaj

“Buk, kalau nanti puasa penuh, kira-kira aku pingsan, nggak?”

Pertanyaan ini datang dari mulut Najib beberapa bulan sebelum bulan Ramadan tiba. Kami menanggapi pertanyaan ini dengan mengajaknya berdiskusi ringan, bukan menertawakannya, karena menurut saya pertanyaan ini hal yang wajar jika keluar dari mulut anak-anak. Meskipun sebagian anak lain sudah belajar puasa penuh pada usia yang lebih kecil, tapi bagi Najib ini adalah tahun pertamanya. Kami pun berusaha memahami kekhawatiran dalam dirinya, kemudian mengajaknya melakukan beberapa persiapan Ramadhan agar ibadah puasa tahun ini berjalan lancar tanpa perlu pingsan.

Alhamdulillah, Allah berikan kesempatan pada kami untuk bertemu dengan Ramadan pasca pandemi Setelah melewati tiga kali Ramadan dengan berbagai keterbatasan, Ramadan tahun ini rasanya akan lebih berwarna dan tentu saja lebih sibuk karena seluruh aktivitas telah kembali normal seperti sedia kala. Tak terkecuali bagi DuoNaj, selain full sekolah luring, mereka juga masih berkegiatan di club olahraga.

Aktivitas Ramadhan yang Padat

Di samping itu, Ramadan tahun ini bertepatan dengan pelaksanaan beberapa ujian untuk syarat kelulusan Najwa. Ya, sekarang Najwa duduk di bangku kelas 6 SD dan insha Allah akan segera lulus pada Juni 2023 nanti. Sehingga, Ramadan kali ini bebarengan dengan jadwal Asesmen Sumatif Sekolah (ASS) yang akan diselenggarakan pada 10 hingga 14 April 2023 nanti. Hal ini tentunya menjadi tantangan sendiri baginya, karena selama puasa ia tetap intensif belajar baik di sekolah maupun di tempat kursus.

Lain Najwa lain juga aktivitas Najib. Sejak awal tahun 2023 yang lalu, Najib telah terdaftar di salah satu Sekolah Futsal di Jakarta Timur, bahkan telah mengikuti beberapa kali turnamen baik di dalam maupun luar Jakarta. Sejauh ini Najib menunjukkan minat dan antusiasme yang besar terhadap permainan bola, sehingga ia tak pernah sekalipun absen dari jadwal latihan.

Padatnya aktivitas DuoNaj mau tak mau mempengaruhi aktivitas saya, khususnya jadwal antar jemput ke sekolah, tempat les, dan club olahraga. Hal ini juga mempengaruhi jadwal kegiatan pribadi, terutama kegiatan menulis. Saya pun berinisiatif mengubah jadwal kegiatan selama Ramadhan termasuk mengalihkan seluruh kegiatan pribadi pada malam hari selepas tarawih, atau dini hari sebelum menyiapkan makan sahur.

Target Ibadah Ramadhan di Tengah Padatnya Aktivitas Duniawi

Target Ramadhan untuk anak

Meskipun menjalani Ramadhan di tengah aktivitas duniawi yang lumayan padat, kami tak mau terlena dan melewatkan puasa beserta amalan-amalan yang menyertainya begitu saja. Kami pun berinisiatif membuat target ibadah yang realistis namun belajar berkomitmen untuk melakukannya.

Target Ramadan untuk Najib

Untuk Najib, kami mendorongnya untuk membuat target puasa penuh selama 30 hari. Seperti yang saya bilang tadi, tahun ini merupakan pengalaman pertama bagi Najib untuk melaksanakan puasa Ramadan penuh satu hari, setelah sebelum-sebelumnya ia baru mampu berpuasa hingga azan zuhur saja.

Kami juga mendorong Najib untuk mengaji setiap hari dengan memanfaatkan waktu luang selepas salat tarawih. Pada hari-hari bisa, Najib mengaji bersama saya dengan jadwal 3 kali dalam seminggu. Namun kali ini ia sepakat melakukannya setiap hari untuk mengisi waktu luang yang biasanya ia gunakan untuk bermain dengan anak-anak di lingkungan rumah.

Target Ramadan Najwa

Untuk Najwa, tahun ini ia berniat untuk mengkhatamkan Quran. Target ini meleset jauh dari target awal karena ia sempat berhenti belajar mengaji pada Ustadzahnya selama 2 tahun saat pandemi. Selama itu pula ia mengaji dengan saya namun tanpa target apapun alias selow saja yang penting mau mengaji.

Hingga akhirnya, ketika ia mendapatkan menstruasi yang pertama, saya pun mendorongnya untuk segera mengkhatamkan Quran sembari belajar tajwid. Mau tak mau, saya pun memaksa diri saya sendiri untuk lebih konsisten mengajari Najwa.

Persiapan Ramadhan A La Keluarga DuoNaj

Tips menjalankan ramadhan untuk anak sekolah

Agar Ramadhan tahun ini berjalan lancar, kami melakukan beberapa persiapan sederhana baik secara lahir maupun batin.

Persiapan Lahir

Pertama, Untuk memperlancar aktivitas selama Ramadan, saya menyiapkan stok lauk mingguan sehingga lebih terkontrol saat memasak dan lebih hemat karena jarang jajan di luar. Selain itu saya juga menerapkan trik manajemen dapur ketika Ramadhan sehingga lebih cepat saat memasak untuk berbuka dan sahur.

Kedua, mengajak anak-anak untuk tidak bermalas-malasan sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Selain olahraga di club, saya mengajak mereka tetap beraktivitas fisik pada sore hari dan tetap melakukan hobi masing-masing.

Ketiga, Untuk menjaga daya tahan tubuh keluarga, saya usahakan untuk menyediakan asupan tinggi protein dan serat, konsumsi vitamin C dan air putih dalam jumlah cukup.

Keempat, kami juga membuat jadwal kegiatan sehari-hari khusus bulan Ramadan. Jadwal tersebut kami buat dengan menyesuaikan jadwal kegiatan anak-anak di sekolah, di tempat les, dan di club. Kami juga memasukkan jadwal ibadah dan jadwal istirahat sehingga semua kegiatan berjalan teratur dan lebih terkontrol.

Persiapan Batin

Selain persiapan lahir, yang tak kalah penting  adalah melakukan persiapan batin agar ibadah Ramadhan berjalan dengan penuh keberkahan.

Syukur alhamdulillah, anak-anak sudah sangat menantikan Ramadhan tahun ini karena sudah lepas dari masa pandemi. Kami pun mulai sering membicarakan apa saja target ibadah yang ingin kami capai, jauh sebelum Ramadan tiba. Kami juga selalu mengingatkan DuoNaj bahwa Ramadhan sangat istimewa karena tidak datang setiap hari.

Untuk itu, kami terus mengajak anak-anak untuk bersikap sabar dalam menghadapi apapun. Kami tahu bahwa menjalankan ibadah puasa dengan berbagai aktivitas bukanlah hal yang mudah bagi mereka, namun kami meyakinkan DuoNaj bahwa dengan terus menjaga kesabaran insha Allah kami sampai pada kemenangan di Hari Raya.

Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan diri anak selama menjalankan puasa, kami selalu mengajak anak-anak meminta kepada Allah agar diberikan kekuatan saat menjalankan puasa, serta diberikan kelancaran saat beraktivitas. Doa seperti ini terus mereka lafalkan sejak jauh hari sebelum Ramadan. Tanpa terasa doa-doa ini pada akhirnya membentuk pola pikir dan keyakinan tersenidir pada diri anak-anak mengenai kemudahan dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Ajak Anak-Anak Meyakini Kebaikan Bulan Ramadan

Ramadhan Kareem

Kami terus mendorong anak-anak untuk beribadah dengan ikhlas dan meyakini kebaikan dari menjalankan puasa. Selain itu, rasa haus dan lapar merupakan salah satu cara untuk melatih empati. Secara kesehatan juga sangat baik karena organ-organ pencernaan mendapatkan waktu yang cukup untuk beristirahat.

Ramadan juga menjadi momen untuk melatih kejujuran dan melatih sikap taat pada Allah. Di samping itu, Ramadhan juga menjadi momen untuk melatih disiplin dalam menjalankan jadwal kegiatan sehari-hari, dan membantu untuk melatih daya juang anak terhadap komitmen dan target yang telah mereka buat.

Pada awalnya, target-target ini memang dibuat karena Najwa dan Najib menginginkan suatu hal dari kami, orang tuanya. Namun, seiring berjalannya waku, kami yakin mereka akan memetik pelajaran dari usaha yang telah mereka lakukan.

Nah, begitulah persiapan Ramadhan pasca pandemi a la Keluarga DuoNaj. Bisa disimpulkan untuk Ramadhan tahun ini, kami lebih banyak melakukan persiapan secara batin karena banyak hal harus kami hadapi bersama anak-anak. Kami ingin, Najwa dan Najib dapat memetik hikmah yang lebih besar dibanding rasa haus dan lapar selama menjalankan ibadah puasa. Selamat menjalankan ibadah puasa.

 

 

 

 

Leave a Comment