Ketika sebagian perempuan sedang mengenyam pendidikan tinggi melalui British Council for Women Stem, sebagian yang masih harus menghadapi stigma tentang apa pentingnya pendidikan tinggi bagi perempuan.
Wanita dan pendidikan tinggi adalah dua hal yang kerap menjadi perbincangan menarik. Sejak zaman R.A. Kartini mengumandangkan emansipasi perempuan, sejak itu pula persoalan pendidikan bagi perempuan menjadi hal yang penting untuk dipikirkan, juga diperdebatkan.
Perempuan dan Kesempatan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Meskipun sudah berada dalam era emansipasi perempuan, di mana kesadaran akan kesetaraan gender sudah bukan hal yang tabu untuk diperbincangkan. Namun kenyataannya perempuan masih kerap ketinggalan dalam banyak hal. Juga mengalami sejumlah rintangan untuk mendapatkan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Salah satunya dalam hal pendidikan tinggi.
Memang tidak sedikit perempuan yang kini mengenyam pendidikan tinggi bahkan memperoleh kesempatan belajar ke luar negeri seperti beasiswa ke Inggris. Namun prosentasenya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan perempuan yang masih terpinggir dalam pendidikan,
Padahal, kini hampir semua lembaga pendidikan telah memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mengasah otak. Dengan menempuh pendidikan tinggi seperti halnya para pria.
Salah satunya British Council for Women Stem yang membuka peluang sebesar-besarnya bagi perempuan untuk meraih beasiswa ke Inggris. Namun sayang, masih banyak perempuan yang enggan mengambil kesempatan ini karena terbentur pada situasi dan kondisi, juga pandangan miring dari orang lain.
Sebagian besar perempuan merasa cukup dengan pendidikan hingga jenjang pendidikan SMA saja. Bahkan bagi yang telah menyelesaikan jenjang sarjana, hanya sedikit yang kemudian melanjutkan menempuh S2 dan juga S3. Atau mengambil beasiswa ke luar negeri seperti beasiswa ke Inggris. Tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan yang terakhir ini masih sangat jauh di bawah jumlah pria.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penghalang utama bagi wanita untuk menempuh pendidikan yang tinggi?
Perempuan dan Kesadaran untuk Berpendidikan Tinggi
Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tinggi bagi perempuan menjadi sebuah hal yang patut disayangkan. Merasa tidak perlu, tidak berkewajiban, atau tidak begitu menginginkan merupakan sejumlah alasan yang sering dilontarkan.
Berbagai alasan lainnya juga sering terdengar dari para perempuan yang telah berumah tangga, misalnya:
- Sibuk mengurus anak dan suami.
- Untuk apa sekolah atau kuliah lagi? Kan sudah menikah.
- Biar kelak anak-anak saja yang sekolah (ibunya tidak perlu).
- Tidak perlu kuliah atau sekolah lagi, toh tidak akan bekerja kantoran.
- Ngapain jauh-jauh ambil beasiswa ke Inggris? Kasian anak dan suami
Meskipun begitu, setiap perempuan mandiri juga harus mengupayakan hal yang terbaik untuk hidupnya sendiri, dan kelak keluarganya kelak. Sama dengan apa yang dilakukan oleh kaum lelaki. Salah satunya dengan meraih pendidikan tinggi melalui berbagai jalur pendidikan. Entah jalur mandiri atau beasiswa seperti British Council for Women Stem, yang akan memengaruhi kualitas kehidupan perempuan di masa depan.
Alasan Pentingnya Pendidikan Tinggi bagi Perempuan
1. Mendukung kehidupannyan sendiri dan orang lain.
Bagi perempuan yang memilih untuk berumah tangga, kelak ia akan memiliki tanggung jawab besar terhadap perjalanan rumah tangganya. Hal ini menimbulkan banyak pendapat bahwa perempuan berumah tinggi tidak perlu berpendidikan tinggi.
Padahal sebaliknya, tanggung jawab yang tinggi dalam sebuah rumah tangga pada dasarnya justru menuntut seorang perempuan berpendidikan tinggi. Karena masa depan rumah tangga berada di tangannya.
Memang laki-laki memiliki peran utama sebagai tulang punggung keluarga. Namun di luar urusan nafkah, perempuan memegang peran dominan dalam rumah tangga. Seperti mengurus dan merancang masa depan anak, memastikan tumbuh kembang anak-anak. Sehingga penting bagi seroang perempuan (ibu) untuk memiliki pengetahuan yang luas dan berpendidikan,
2. Dapat mengikuti perkembangan zaman dan teknologi
Bekerja kantoran atau menjadi seorang ibu rumah tangga bukanlah pembeda bagi perempuan untuk selalu upgrade pengetahuan. Perempuan dengan bekal pengetahuan dan pendidikan akan lebih siap untuk menghadapi perubahan zaman. Yang juga diikuti dengan perkembangan teknologi dan informasi.
Seorang anak akan hidup di zamannya, bukan di zaman orangtuanya. Itu sebabnya orangtua, khususnya ibu harus dapat beradaptasi dan mengikuti dunia anak. Ibu perlu memahami perkembangan teknologi di tengah derasnya arus informasi. Ibu perlu memahami perkembangan dunia dengan baik, sehingga dapat mengantarkan anak-anak pada tujuan yang ingin diraih di masa depan.
3. Memiliki Karier yang Cemerlang
Saat seorang wanita bekerja dan menempati sebuah jabatan, seringkali berbagai kendala menjadi penghalang untuknya dalam mengembangkan karier, salah satunya adalah terbatasnya bekal pendidikan yang dimilikinya.
Zaman sudah berubah dan wanita juga telah memiliki kesempatan yang sangat luas untuk mengenyam pendidikan tinggi, meraih beasiswa ke Inggris, memiliki karier yang cemerlang. Namun tentunya dengan bekal pendidikan dan juga kemampuan yang sama atau bahkan lebih baik dari para pria.
Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan jenjang pendidikan yang tinggi ketika akan bekerja, sebab hal ini akan menjadi salah satu penentu di dalam perkembangan kariernya.
Sebagai contoh, seorang perempuan lulusan British Council for Women Stem tentu akan mendapatkan peluang yang lebih baik di dunia kerja. Dengan bekal pendidikan yang memadai, maka ia akan lebih siap untuk bersaing untuk mendapatkan berbagai posisi strategis di perusahaan. Juga besar kesempatan untuk mengembangkan diri.
Pendidikan Layak, untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Bagi perempuan, pendidikan seringkali menjadi sebuah hal yang tidak begitu penting dan tidak wajib untuk didapatkan. Pemikiran seperti ini tentu salah besar, mengingat di dalam kehidupan ini perempuan juga memegang peran penting dalam keluarga.
Berbagai program beasiswa baik dari luar maupun dalam negeri telah menyediakan banyak peluang pendidikan lebih tinggi bagi perempuan. Misalnya saja bagi peminat beasiswa ke Inggris, British Council for Women STEM membuka peluang bagi perempuan lulusan S1 untuk menempuh jenjang master di bidang sains, teknologi, dan engineering math.
Bekal pendidikan yang cukup tentu akan membuat perempuan lebih siap dan mampu untuk menghadapi berbagai tantangan hidup di masa depan. Pendidikan yang layak juga pastinya akan membawa kehidupan yang lebih baik untuk dirinya sendiri, dan juga orang lain di sekitarnya.