[Resensi Buku] Bangga Menjadi Ibu – Part 1

Akhir tahun 2016 merupakan sebuah momentum yang sangat menggembirakan sekaligus mengharukan bagi saya. Bagaimana tidak, saya yang masih tertatih dengan hobi dan impian baru saya sebagai seorang penulis, mendapatkan kesempatan sebagai salah satu kontributor dalam buku Antologi Bangga Menjadi Ibu. 
Memang terdengar biasa bagi sebagian besar orang. Tapi bagi saya, kesempatan ini bukan hanya sebuah penghargaan. Namun, menjadi titik balik atas segala keresahan yang kerap menggelanyut dalam pikiran atas posisi seorang ibu yang nyaris minim pengakuan. Yang selama ini ada dalam kalutnya pikiran saya. Padahal dalam kenyataannya sungguh berbeda.

Berawal Dari Kompetisi Menulis “Bangga Menjadi Ibu” 

Sekitar November 2016, Bitread Publishing, salah satu Indie Book Publisher menggelar lomba penulisan dengan mengambil tema “Bangga Menjadi Ibu” Kebetulan saat itu Bitread menggandeng komunitas penulis Emakpintar yang digawangi Teh Iin, Indari Mastuti sebagai partnernya dalam menjaring karya terbaik dari peserta yang jumlahnya mencapai ratusan.
Kompetisi menulis ini tentu saja menyediakan hadiah bagi para pemenangnya. Tapi yang lebih menggembirakan lagi, 99 finalis terbaik mendapat kesempatan untuk membukukan karyanya dalam sebuah buku antologi yang dicetak secara indie oleh penerbit Bitread. 
Tertarik dengan peluang yang kedua, saya tak ingin melewatkan begitu saja kesempatan untuk ambil bagian dalam kompetisi ini. Segera setelah mendapatkan syarat dan ketentuan perlombaan, saya mulai membuat draft cerita kebanggaan saya sebagai Ibuknya Duo Naj. 
Sempat Minder karena Minim Pengalaman sebagai Ibu
Sempat terhenti beberapa kali selama proses penulisan. Saya merasa minder setelah membaca karya penulis lain yang di share di wall FB. Bukan hanya ceritanya yang mengharu biru, pengalaman saya sebagai orang tua pun masih kalah jauh. Bisa dibilang masih terlalu dini untuk saya bangga dan ceritakan dalam sebuah kisah inspiratif, apalagi untuk dibukukan. Belum lagi teknik penulisan yang tertinggal di belakang dari sekian ratus peserta lain. Ahh … rasanya saya ingin tutup laptop dan mundur teratur saja. Malu pemirsa!
Butuh beberapa waktu bagi saya memupuk kepercayaan diri kembali. Sampai kahirnya di H-7, saya berhasil mengirimkan satu judul untuk diikutkan dalam penilaian para juri. Cerita yang sungguh sangat sederhana, karena saya merasa sebagai ibu masih butuh banyak berbenah. Tapi justru dari tema sederhana tersebut, 3 hari kemudian saya berhasil mengirimkan kembali karya kedua. Luar biasa! Begitu saya mengagumi diri sendiri saat itu.
Dua Karya Lolos Penjurian
Kita tidak akan pernah tahu seberapa besar kemampuan diri sebelum mencoba. Berawal dari keraguan sampai akhirnya mengirimkan dua buah karya. Dan, alhamdulillah, keduanya lolos penjurian, masuk menjadi salah satu dari 99 finalis lainnya. Hore!! bolehlah BukNaj jingkrak-jingkrak sejenak. 
Kebahagiaan belum selesai sampai di situ. Salah satu karya yang berjudul, “Goresan Cinta untuk Cahaya Mata” masuk dalam buku antologi bersama 99 penulis lainnya. Masha Allah, seperti mimpi, akhirnya buku pertama menjadi kenyataan. Bahagia, haru, histeris, pokoknya norak abis. Saya tahu ini belum seberapa dan bukan apa-apa bagi orang lain. Tapi bagi saya, amazing!!
99 Kisah Inspiratif dalam Buku Bangga Menjadi Ibu
Buku Bangga Menjadi Ibu merupakan kumpulan kisah inspiratif 99 penulis yang berlatar belakang seorang Ibu. Menyajikan berbagai cerita menarik tentang lika-liku seorang ibu. Tidak hanya permasalahan seputar pengasuhan, buku ini juga menuturkan pengalaman perjuangan seorang wanita agar layak ntuk disebut ibu.
Karena merupakan buku antologi, secara otomatis baik gaya penulisan maupun sudut pandang yang digunakan penulis sangat beragam. Begitu pun halnya dengan makna dan bentuk perjuangan yang dilakukan setiap penulisnya.
Teman-teman tidak hanya akan menemukan kisah mengenai beratnya beban akibat tuntutan menjadi ibu yang ideal di mata masyarakat. Tapi juga berbagai kisah mengenai dilema ibu yang harus membagi waktunya dengan bekerja di luar rumah, Ibu yang harus menghadapi kematian anaknya, ibu yang harus bertahan dengan “keistimewaan” yang dikaruniakan untuk buah hatinya. Dan, masih banyak lagi kisah para ibu yang begitu sederhana, namun mampu menyadarkan pembaca bahwa setiap fase kehidupan seorang wanita selalu memperkaya batinnya.
Latar Belakang Penerbitan Buku Bangga Menjadi Ibu Part 1 dan 2
Buku Bangga Menjadi Ibu ini dicetak dalam dua bagian, yaitu Bangga Menjadi Ibu Part 1, di mana saya dan 42 penulis lainnya membukukan karya. Sedangkan dalam buku Bangga Menjadi Ibu Part 2, tersisa 56 penulis lainnya. 
Kompetisi penulisan ini merupakan wujud peran nyata dari Bitread Publishing dan Emakpintar sebagai pelopor bertumbuhnya kebahagiaan dan kebanggaan seorang wanita sebagai Ibu. Menyadari bahwa kebahagiaan seorang anak dan keluarga tidak terlepas dari sosok bahagia ibu, maka buku ini terbit dan dipersembahkan untuk semua wanita yang berkesempatan menyandang gelar ibu.
Kumpulan cerita dalam buku Bangga Menjadi Ibu akan membuat pembaca tenggelam dalam sebuah perenungan mengenai berharganya peran ibu. Sebuah perjuangan yang terus menerus, kesabaran yang tak lelah untuk diuji hingga kasih sayang yang tak memiliki pembatas.
Buku ini cocok sebagai bingkisan spesial bagi seorang ibu, istri atau siapapun yang ingin memaknai lika-liku seorang wanita sebagai ibu. Buku ini akan membuat kita lebih mensyukuri hidup dan segala ‘pemberian’ dari yang Maha Kuasa.
Berminat dengan buku Bangga Menjadi Ibu? Teman-teman bisa langsung memesan ke bagian pemasaran Bitread Publishing atau mention di IG : @BITREAD_ID Atau, bisa juga melakukan pemesanan melalui kontributor, termasuk saya ^_^
Selamat membaca!
Judul : Bangga Menjadi Ibu Part 1
Penulis : 43 Finalis kompetisi menulis “Bangga Mnejadi Ibu”
Jenis : Buku Antologi Kisah Inspiratif
Penerbit : Bitread Publishing
tebal : 260 halaman

Leave a Comment