Banyak yang mengira saya sedang terkena demam Korea hingga ikut-ikutan menggandrungi drama Korea, kemudian berlanjut dengan mengonsumsi salah satu makanan khasnya, yaitu Kimchi Korea.
Enggak salah sih, tetapi juga tidak sepenuhnya benar, karena jauh sebelum menonton drama Korea, saya sudah lebih dulu menikmati penganan fermentasi khas Korea ini sebagai pendamping makan mi instan. Pikir saya, sebagai penyeimbang micin yang ada dalam semangkuk mi instan berkuah yang pedas dan hangat itu. Tetapi, harus saya akui bahwa mengonsumsi kimchi secara rutin merupakan salah satu pilihan baik untuk kesehatan pencernaan saya. Setidaknya begitu yang saya rasakan.
Apa Itu Kimchi Korea?
Mungkin Teman-teman juga sudah familiar baik dengan rasa maupun resep Kimchi Korea. Makanan fermentasi ini memang mulai dikenal di berbagai belahan dunia. Tak dapat dimungkiri bahwa keberadaan KPop dan drama Korea merupakan dua hal yang membuat segala hal yang berbau Korea menjadi menarik bagi masyarakat dunia.
Kimchi sendiri merupakan salah satu jenis sayur hasil fermentasi yang dibumbui pedas—meskipun untuk ukuran lidah saya masih kurang pedas. Kimchi dibuat dengan cara menggarami sayuran, kemudian dicuci bersih dan dibumbui kembali dengan kecap ikan, bawang putih, jahe serta bubuk cabai merah.
Pada umumnya, kimchi dibuat dari sawi putih atau lobak. Pada zaman dahulu kala, kimchi disebut chim-chae yang berarti sayuran yang direndam.
Masyarakat Korea memiliki kebiasaan untuk menghidangkan kimchi di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan alias makanan pendamping. Selain itu, kimchi juga dapat digunakan sebagai bumbu saat pembuatan sup kimchi (kimchi jigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap) dan beberapa variasi masakan lain.
Asal-Usul Kimchi
Ketika lidah saya mulai nyaman dengan makanan fermentasi dari Korea ini, saya pun mulai dibuat penasaran dengan asal-usul makanan yang didominasi rasa asam ini.
Ternyata kimchi memiliki sejarah panjang yang dimulai ketika orang-orang pada zaman prasejarah mulai menggunakan garam sebagai bahan pengawet. Garam ini juga kemudian digunakan sebagai bahan pengawet makanan yang akan dikonsumsi pada saat musim dingin, dan telah dipersiapkan semenjak musim gugur.
Bagi kita yang menetap di Indonesia, persediaan sayur dan bahan pangan lainnya tentu tidak terlalu merisaukan karena tak perlu melalui pergantian empat musim. Di Korea sendiri, jenis sayuran yang dapat tumbuh pada musim dingin sangat terbatas. Dari situlah tercetus ide untuk mengawetkan berbagai jenis bahan makanan, tak terkecuali sayuran.
Tradisi Kimjang/ Gimjang
Di Korea juga terdapat hari di mana semua orang membuat kimchi dalam jumlah yang besar untuk persiapan pada hari-hari di musim dingin. Tradisi tersebut adalah tradisi Kimjang. Biasanya tradisi Kimjang dilaksanakan sebelum masuknya musim dingin yaitu pada saat angi dingin mulai bertiup pada awal November hingga pertengahan Desember.
Ketika hari untuk melaksanakan tradisi Kimjang telah disepakati bersama oleh keluarga dekat, kerabat maupun tetangga, maka mereka akan berkumpul beramai-ramai di satu tempat untuk membuat Kimchi Korea. Jumlah kimchi yang dibuat pun telah diperkirakan supaya mencukupi hingga musim semi pada tahun berikutnya. Pelaksanaan Tradisi Kimjang merupakan wujud rasa syukur orang Korea karena telah berhasil melalui satu tahun dengan selamat, dan siap memulai kehidupan di tahun berikutnya.
Tayangan mengenai Tradisi Kimjang merupakan salah satu tayangan favorit yang sering saya tonton di salah satu channel Youtube food blogger Korea. Melihat orang-orang berduyun-duyun untuk memanen sawi putih, lobak juga daun bawang. Kemudian memproses hingga kimchi dari awal hingga siap dimasukkan ke dalam gentong tanah liat, sering kali membuat saya rindu pada suasana gotong royong di kampung halaman, yang mungkin saja mulai dihilangkan semenjak orang-orang harus menjaga jarak karena ancaman Covuid-19.
Resep Kimchi Korea dengan Cita Rasa Lokal
Meskipun sudah bersahabat dengan rasa makanan dari negeri Kangmas Gong Yoo ini, tetapi tetap saja saya lebih suka jika dapat memasukkan bahan lain yang memberi cita rasa Indonesia dalam homemade kimchi buatan saya. Yang pertama penggunaan gula aren untuk cita rasa manis, gurih. Ditambah penggunaan ebi kering sebagai pengganti kecap ikan—karena sejujurnya kami tidak terlalu suka sehingga tidak pernah membelinya.
Nah, seperti apa cara membuat dan resep Kimchi Korea dengan kearifan lokal a la Buknaj? Berikut langkah-langkah sederhananya:
Bahan dan Bumbu Kimchi Korea
- 1 bonggol sawi putih
- 1 ikat daun bawang
- 1 hingga 2 butir bawang Bombay kecil
- 1 siung bawang putih
- 1 ruas kecil jahe
- 3 sendok ebi atau udang kering secukupnya (opsional)
- 1 mangkuk kecil bubuk cabai merah dicampur bubu cabai rawit buatan sendiri
- 1 mangkuk kecil garam halus
- 5 sendok gula merah halus (opsional)
- 2 sendok makan tepung beras
Cara Membuat Kimchi Korea
- Potong-potong sawi putih, kemudian baluri dengan garam hingga rata.
- Diamkan sawi putih yang telah dibaluri garam antara 30 menit hingga 1 jam. Sambil menunggu proses pada sawi putih, kita dapat menyiapkan bumbu-bumbu lainnya.
- Siangi daun bawang dan kupas bawang bombai. Cuci kemudian potong memanjang.
- Ebi digoreng sangrai kemudian direbus dengan air hingga mendidih dan keluar kaldunya. Angkat, dinginkan.
- Setelah air kaldu ebi dingin, masukkan kaldu dan ebi yang telah direbus ke dalam blender. Tambahkan bawang putih dan jahe, kemudian blender bersama.
- Masak tepung beras dan air dalam panci dengan menggunakan api kecil. Aduk terus hingga tepung mengental dan matang, hingga menyerupai bubur sumsum.
Proses Membumbui Kimchi
Setelah satu jam, atau ketika sawi putih sudah menyusut yang ditandai dengan keluarnya air, cuci bersih sawi putih kemudian bilas dengan air matang atau air mineral.
- Masukkan potongan daun bawang dan bawang bombai ke dalam wadah sawi putih.
- Di wadah lain, campurkan bumbu kimchi yang terdiri dari tepung beras yang telah berbentuk bubur, campuran bawang putih dan ebi yang telah diblender, gula merah dan bubuk cabai. Aduk hingga rata.
- Tuang sedikit demi sedikit campuran bumbu kimchi ke dalam campuran sayuran sawi putih dan daun bawang. Ratakan hingga seluruh sayurannya terkena bumbu.
- Ulangi terus hingga bumbu kimchi habis.
- Pindahkan kimchi yang telah dibumbui dalam wadah kedap udara untuk mempermudah proses fermentasi.
Saya sendiri terbiasa mengonsumsi fresh kimchi, atau kimchi segar yang barui saja diolah—tanpa menunggu proses fermentasi. Namun, tentu saja kimchi sebanyak itu tidak bisa habis dalam sekali makan, jadi sisanya selalu saya simpan di dalam lemari pendingin.
Untuk proses fermentasinya sendiri, biasanya saya menyimpan kimchi pada suhu ruangan selama kurang lebih 12 jam sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Secara berkala, saya juga membuka penutupnya untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan selama proses fermentasi.
Manfaat Kimchi Korea untuk Kesehatan
Selain enak, unik dan kekinian, Kimchi Korea juga terbukti memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Menurut laman sehatq.com, berikut beberapa manfaat Kimchi Korea untuk kesehatan tubuh kita.
- Sumber makanan probiotik yang setara dengan yoghurt.
- Melancarkan pencernaan karena tinggi kandungan serat.
- Meningkatkan kekebalan tubuh.
- Menururnkan kadar kolesterol.
- Membantu menurunkan berat badan
- Membantu menjaga ukuran lingkar pinggang
- Menurunkan risiko kanker karena kaya zat antioksidan.
Wah, ternyata pilihan saya nggak salah nih, karena dengan mengonsumsi Kimchi Korea secara rutin, bukan tidak mungkin tubuh saya akan mendapatkan satu dari sekian banyak manfaat baik di dalam sayuran fermentasi ini. Selain itu cara membuatnya juga gampang, dan yang pasti bisa dimodifikasi agar lebih ramah dengan lidah masing-masing.
Selamat mencoba!
Referensi:
www.sehatq.com
www.abuelakitchen.com
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tantangan Pasukan Blogger Joeragan Artikel bulan (Mei) 2021, tema “Resep Masakan”
Dulu sebelum Corona menyerang, saudara yang bekerja di orang Korea, rajin bikin kimchi dan kimbab. Awalnya agak terasa aneh di lidah, tapi lama-lama jadi terbiasa sih, yah meski rasa asamnya cenderung sangat kuat.
Wah baru tau nih ada Hari Kimchi dan tradisi Kimjang, tapi ini bukan Kimjang Un kan ya, wkwkwkw…
Makasih atas resepnya, jadi bisa bikin sendiri nih kalo lagi kangen masakan Korea.
Jujur, belum pernah nyobain kimchi. Apakah pedas sekali? Kapan-kapan mau nyoba.
Memang kalo masakan ala luar harus tetep disesuaikam dengan lidah Indonesia ya. Mungkin kalo ngicipin yang aslinya, bakalan gak doyan. Bukan nggak enak tapi belum biasa aja lidahnya, hihihi…
rasanya agak masam2 gt nggak mba? biasanya aku blender duo bawang sama cabe keriting dan rawit terus tumis masukkan sawi putih mirip kimchi hehee
Huhu menggoda selera banget ini
Jadi pengen ambil nasi, haha
Mau coba ah ikuti resep buat Kimchi
Siapa tahu anak saya juga bisa suka
Aku belum nyobain kimchi, Mbak. Makanan Korea yang pernah kumakan cuma bibimbap, ya belum ngeklik ama kuliner sana. Mungkin kimchi ini sensasinya lebih unik ya, ada unsur fermentasi yang bikin asam pedas gitu kali. Apalagi bisa dongkrak imunitas dan bagus buat pencernaan, jadi mupeng nih. Makasih ya buat inovasi citarasa lokalnya 🙂
Penasaran, kenapa pada proses membumbui sawinya dicuci pakai air matang atau air mineral. Berpengaruh ya kalau pakai air mentah biasa?
saya suka banget dengan sayuran termasuk dengan Kimchi ini. Rasanya memang enak gimana gitu, tapi saya memang ga suka terlalu pedas sih mba. Baru tahu asal usulnya soal Kimchi ini.
Senang banget bisa mampir ke mari dan belajar caranya membuat kimchi. Jadi teringat sama Kimchi merk Indonesia yang pernah saya temui dalam suatu pameran. Sempat nggak suka banget sama rasanya karena aneh. Eh pas makan di resto korea, nemu juga yang enak.
Ada lagi nih kisah Kimchi yang campurannya sebenarnya berbeda-beda di berbagai tempat di Korea. Kisah yang saya dapat dari drama korea Jang Geum Oh My Grandma. Dramanya tentang kuliner dan banyak banget sesi masak-masaknya.
Aku pengen ajar bikin kimchi mba, tapi nggak yakin doyan hehehe
aku kurang sukar sayuran.
salah satu side dish yang selalu ada di menu makan Korea, kabarnya ini bisa bikin pencernaan bagus dan sehat juga. jadi pengen buat di rumah deh
Resepnya daku copas ya kak Damar, penasaran juga ingin buat kimchi, tapi pengennya rasa pedas ala saya aja, biar gak terlalu pedas hehe
Jujur pengen bangett bisa bikin kimchi yang ramah sama lidah Jawaku tapi ngga bisa hahaha. Alhamdulillah nemu resep ini. Makasi banyak mba sudah berbagi resep nyaa
Terlihat mudah dan sangat menarik banget ya makanan kimchi korea, pantas aja doi ku pernah buatkan dan rasanya enak banget
Aku suka banget makanan Korea, kadang suka stok kimchi juga. Belum pernah bikin kimchi sendiri nih, sesekali mau buat sendiri ah lihat resepnya di sini ya. Anakku suka banget soalnya makan kimchi
Saya baru nyoba kimchi sekali, dan enggak terlalu suka, hihihi…
Tapi mungkin kalau diberi sentuham citarasa lokal seperti begini, bakal lebih cocok di lidah saya, hohoho…
Kimchi banyak manfaat ya ternyata. Kapan2 perlu juga nih dicoba masak kimchi di rumah.
Aku suka banget ni kalo ada masakan luar yg dibikin lebih nusantara. Aku malah lagi suka-sukanya nontonin channel masakan korea yg cuma ASMR. Suka aja dengar suara-suara pas proses masaknya.
Saya penasaran banget dengan makanan khas Korea yang satu ini.. ternyata bisa dipraktekkan sendiri juga ya di rumah. Thanks sudah sharing resepnya Mbak..
Belom pernah nyobain kimchi, hanya tau namanya doang. Duh kapan ya bisa nyobainnya :3
pernah beli Kimchi…eh yang makan cuma anak sulungku. Yang lain icip doang, aku aja merasa aneh. Karena resep asli sliii. Jadi pengin yang cita rasa lokal, biar serumah bisa ikut makan
Dewi jadi penasaran buat Kimchi, sebenarnya dulu pernah nyoba beli tapi kurang suka. Tapi begitu baca resep mbak Damar jadi penasaran coba lagi, hihihi…
Makasih resepnya mba, jadi pengen buat juga. Di sini biasa beli jadi di botol jar. Penasaran dengan level pedesnya mba Damar 🙂
Ternyata Kimchi banyak manfaatnya ya, mbak. Sejak suka nonton drakor, saya suka penasaran sama Kimchi. Makasih resepnya. Mungkin kapan-kapan bisa saya coba. Hihi