Review Buku Kisah-Kisah Beddle Si Juru Cerita-The Tales of Beedle The Bard Karya J.K. Rowling

Teman-teman Potterhead pasti tidak asing dengan buku dongeng yang diwariskan Profesor Dumbledore kepada Hermione. The Tales of Beedle The Bard atau Kisah-Kisah Beedle si Juru Cerita merupakan buku dongeng yang biasa dibacakan para orangtua dari keluarga penyihir. Buku ini tak ubahnya Cinderella atau Peter Pan bagi kalangan Muggle alias No-Maj—sebutan untuk keluarga non penyihir seperti kita.

Pada novel ketujuh Harry Potter, diceritakan Menteri Sihir Scrimgeour mengunjungi The Burrow atau kediaman Keluarga Weasley untuk menyerahkan wasiat dari Profesor Dumbledore. Selain Harry Potter dan Ron Weasley yang mendapatkan barang “berharga” peninggalan mendiang Kepala Sekolah Hoghwarts tersebut, si Kutu Buku Hermione  Granger pun mendapatkan buku dongeng kuno yang ditulis dalam Bahasa Rune. “Kisah Tiga Saudara” merupakan salah satu kisah dalam buku The Tales of The beedle The Bard yang paling terkenal karena telah diangkat dalam novel terakhir Harry Potter

The Tales of  Beedle The Bard merupakan buku pelengkap tujuh seri Harry Potter. Selain kisah Beedle si Juru Cerita, J.K Rowling juga menulis dua buku lain, yaitu Fantastic Beast and Where to Find Them dan Quidditch Through The Ages.

J.K. Rowling memang sangat jenius. Bayangkan saja, bagaimana ia menciptakan imajinasi dunia sihir lengkap dengan seluruh detil kehidupan sihir. Seperti binatang, tradisi, permainan sihir, makanan bahkan dongeng dalam dunia sihir pun ia ciptakan. Bagi Teman-teman yang sudah hapal di luar kepala segala hal yang berbau Hoghwarts, maka rasanya kurang lengkap jika tidak mengoleksi ketiga buku lainnya.

Lima Kisah dalam The Tales of Beedle The Bard

Buku terjemahan yang diterbitkan PT. Gramedia Pustaka Utama ini memuat lima kisah yang mengangkat kehidupan para penyihir kuno. J.K. Rowling membuat buku ini seolah-olah hasil terjemahan Hermione Granger dari buku berbahasa Rune yang merupakan warisan Dumbledore.

Diceritakan, buku ini diterbitkan pada masa kepemimpinan Profesor Minerva McGonagal sebagai Kepala Sekolah Hoghwarts menggantikan Profesor Albus Dumbledore. Berkat kemurahan hati sang Kepala Sekolah baru inilah akhirnya catatan kaki yang merupakan komentar dari pemilik buku sebelumnya—Albus Dumbledore—diizinkan untuk disertakan pada bagian akhir setiap kisah.

Nah, berikut 5 judul dalam buku Kisah-Kisah Beedle si Juru Cerita:

  1. Sang Penyihir dan Kuali Lompat

Dikisahkan pada suatu masa hiduplah seorang penyihir baik hati yang menggunakan kemampuan sihirnya untuk menolong para tetangga non-sihir. Penyihir ini sangat rendah hati, bahkan ia tidak pernah mengakui keahliannya dalam memecahkan berbagai permasalahan. Ia hanya berkata bahwa semua ramuan, jimat dan obat penawar yang selama ini ia berikan muncul begitu saja dari kuali keberuntungan miliknya.

Akhirnya, penyihir sakti ini pun meninggal dunia dalam usia tua. Sayangnya, setelah kematian sang Ayah, anak lelaki satu-satunya dari penyihir ini tak mau lagi melanjutkan kebaikan hati orangtuanya. Ia pun menjadikan kuali keberuntungan warisan dari ayahnya sebagai tempat sampah.

Keajaiban terjadi ketika orang-orang kembali berdatangan untuk meminta bantuan si anak penyihir. Kira-kira, anak penyihir itu berubah pikiran atau tidak ya? Apa yang terjadi dengan kuali keberuntungan tersebut sehingga disebut kuali lompat?

2. Air Manjur Mujur Melimpah

Di sebuah taman ajaib yang berada di atas bukit, berdirilah sebuah Air Mancur Mujur Melimpah. Sekali dalam setahun, di antara jam terbit dan terbenamnya matahari pada hari terpanjang di tahun itu, seorang yang tidak munjur mendapatkan kesempatan untuk mencari jalan menuju Air Mancur Mujur Melimpah. Ia dapat membasuh dirinya di sana untuk menghilangkan ketidakmujuran dalam hidupnya.

Suatu ketika, tidak hanya 1 namun 4 orang sekaligus bisa memasuki pintu Taman Ajaib untuk mencari jalan ke arah Air Mancur. Padahal, sesuai yang sudah mereka ketahui, bahwa hanya 1 orang yang dapat membasuh diri di bawah air mancur.

Tentu bukan kebetulan jika keempat orang yang terdiri dari seorang kesatria biasa yang malang, dan 3 orang penyihir perempuan yang tidak mujur ini akhirnya bisa menemukan Air Mancur Mujur Melimpah secara bersama-sama. Namun, siapakah akhirnya yang mendapatkan kesempatan membasuh diri? Apa saja yang dialami keempat orang tersebut dalam perjalanan menemukan Air Mancur Mujur Melimpah?

3. Penyihir Berhati Berbulu

Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang penyihir muda yang tampan,kaya dan berbakat. Semenjak ia melihat perubahan tingkah laku pada teman-temannya setelah mereka jatuh cinta, penyihir muda ini kemudian memutuskan tidak akan pernah jatuh cinta. Ia pun menggunakan ilmu hitam untuk menjaga dirinya dari rasa tersebut.

Tahun berganti tahun, satu per satu teman-teman penyihir muda tersebut menikah dan mulai menghadapi permasalahan baru dalam kehidupan rumah tangga mereka. Pada saat itu, si Penyihir merasa sangat bersyukur karena terbebas dari perasaan jatuh cinta. Ia merasakan hidupnya nyaman dan berlimpah kesenangan.

Namun, rasa nyaman pada diri penyihir muda ternyata ditanggapi berbeda oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka merasa prihatin dengan kesendirian Penyihir Muda. Hingga suatu ketika Penyihir Muda memutuskan mencari pendamping hidup.

Tetapi, untuk jatuh cinta ternyata tak semudah yang dibayangkan si Penyihir Muda. Siapakah gadis yang berhasil memikat hatinya? Apa yang terjadi dengan kehidupan si Penyihir Muda? Seperti yang kalian duga kisah ini berakhir tragis bagi si Penyihir.

4. Babbity Rabbity dan Tunggul Terbahak

Cerita Babbity Rabbity ini berkisah tentang seorang Raja yang sangat bodoh yang berencana memusnahkan penyihir. Ia ingin menjadi satu-satunya orang yang memiliki kekuatan sihir di negeri itu. Sayangnya, ia sendiri rupanya tidak memiliki kekuatan tersebut.

Melihat keinginan Raja Bodoh tersebut, seorang licik yang juga tidak memiliki kekuatan sihir mencari kesempatan untuk mengelabui Sang Raja demi mendapatkan emas. Dengan beberapa trik yang dimilikinya, Raja mengira orang tersebut penyihir sakti. Raja pun segera mengangkatnya sebagai Guru Sihir Raja.

Kecurangan demi kecurangan dilakukan penipu tersebut. Hingga suatu ketika seorang tukang cuci istana yang bernama Babbity mengetahui bahwa si Raja Bodoh sedang ditipu. Dari sinilah awal mula Babbity terlibat dalam persekongkolan jahat si penipu. Ia pun sempat diburu pasukan istana karena dianggap menghalangi mantra sihir si Raja.

Lalu, siapakah sebenarnya Babbity? Apa hubungan Babbity dengan Rabbity dan Tunggul Terbahak? Sampai cerita keempat saya tetap nggak mau spoiler, ya. Jadi baca saja langsung dari bukunya.

5. Kisah Tiga Saudara

“Kisah Tiga Saudara” merupakan kisah yang paling dikenal dari buku ini. Seperti yang saya bilang tadi, kisah ini sudah diangkat dalam novel dan film Harry Potter. Kisah yang melatarbelakangi pencarian Hollow yang sempat dilakukan Dumbledore dan Grindelwald ini pasti sudah tidak asing bagi Teman-teman Potterhead.

“Kisah Tiga Saudara” berawal ketika tiga bersaudara penyihir berhasil lolos dari Kematian. Karena merasa sebal sekaligus ingin menguji tiga saudara penyihir, Kematian menawarkan hadiah atas keberhasilan ketiganya lolos dari maut. Hadiah-hadiah tersebut yang kemudian disebut Hollow oleh para penyihir. Hollow sendiri dipercaya dapat menjaga pemiliknya dari kematian.

Penyihir pertama atau si sulung meminta tongkat sihir yang tidak terkalahkan, atau yang kemudian disebut Tongkat Sihir Elder. Dalam kisah Harry Potter, tongkat ini sempat dimiliki Dumbledore setelah mengalahkan Grindelwald. Namun kemudian Voldemort mengambil Tongkat Sihir Elder dari makam Dumbledore dengan maksud ingin menjadi “yang tak terkalahkan”, sebelum akhirnya Harry Potter sebagai pemilik sah yang terakhir memusnahkan Tongkat Elder setelah mengalahkan Voldemort.

Penyihir kedua atau si tengah memilih batu kebangkitan yang dapat memanggil mereka yang telah mati. Dalam novel Harry Potter, batu kebangkitan diwariskan Dumbledore pada Harry Potter namun disimpan di dalam Snitch (bola emas dalam permainan Quidditch) pertama yang berhasil ia tangkap. Harry menggunakan batu kebangkitan saat akan menghadapi Voldemort. Pada saat itu batu kebangkitan benar-benar bekerja seperti yang ia inginkan, yaitu memanggil orang-orang yang dikasihinya sebagai teman menjemput kematian.

Penyihir ketiga atau si bungsu memilih jubah gaib agar Kematian tidak melihatnya. Dalam novel Harry Potter, Keluarga Potter telah mewariskan jubah ini turun-temurun kepada anak laki-laki keturunan berikutnya. Harry sendiri mendapatkan jubah tersebut pada tahun pertamanya di Hoghwarts. Menurut Dumbledore, jubah gaiblah yang telah menjelaskan berbagai pelanggaran yang dilakukan ayah Harry pada masa menjadi murid Hoghwarts. Selanjutnya, jubah yang sama juga telah digunakan Harry untuk melakukan banyak pelanggaran dalam upaya menyelamatkan dunia sihir dari kejahatan ilmu hitam.

Bagi Teman-teman yang tidak menyukai kisah-kisah fantasi, tentu merasa aneh membaca buku seperti yang saya review berikut ini. Memang sih, suami saya pun kurang bisa menikmatinya. terlebih karena ia tidak paham dengan kisah-kisah sebelumnya.

Namun, bagi Potterhead seperti saya, membaca The Tales of The Beedle The Bard seolah menggenapkan pengetahuan kami tentang dunia sihir pada masa-masa sebelum Harry Potter dan kawan-kawannya belajar di Hoghwarts. Selain itu, karena J.K. Rowling membuat buku ini seolah-olah hasil terjemahan Hermione Granger, sebagai pembaca rasanya saya menjadi semakin dekat dengan Hoghwarts karena dapat menikmati salah satu koleksi perpustakaannya.

Nah, gimana nih, makin nggak paham atau makin penasaran dengan dunia ciptaan J.K. Rowling?

 

 

10 thoughts on “Review Buku Kisah-Kisah Beddle Si Juru Cerita-The Tales of Beedle The Bard Karya J.K. Rowling”

  1. Sejujurnya aku belum baca buku-buku Harry Potter, malah udah nonton filmnya. Aku baru tahu kalau JK.Rowling menulis buku lain, The Tales of Beedle The Bard. Kukira Harry Potter dong.
    Author sesungguhnya ini mah…

    Reply
    • Jujur saya bukan penggemar harry potter, hihi.. tapi saya beberapa kali meminjamkan buku-buku harry potter untuk anak saya. Saya ikut menikmati keseruan dia membaca petualangan “di negeri dongeng”

      Reply
  2. Saya suka lihat filmnya Harry Potter, anak2 juga suka, karena ceritanya tentang dunia remaja dan petualangan sihir yang menakjubkan. Untuk buku2nya JK Rowling belum pernah membaca satu pun Ini berarti masih saling berhubungan ya dengan yang Harry Potter.

    Reply
  3. Saya menyukai Harry Potter namun tidak terlalu mendetail mungkin karena hanya melihat filmya ya.. sebab terkadang di film ada beberapa yang diubah dikit agar lebih menyatu dengan scene sebelumnya, Tapi sekarang jadi penasaran ingin membaca sendiri bukunya setelah baca review mbk, terima kasih review-nya

    Reply
  4. aku belum baca buku ini karena belum punya, saat ke perpus pun aku belum pernah menemukannya. Kayaknya aku wajib beli deh karena anakku juga potterhead, hehehe. Makasih reviewnya mbak Damar, terlebih untuk tidak spoiler jadi saya bisa penasaran

    Reply
  5. Hihihi aku senasib ama Pak Bas. Blass gak mudeng sama Harry and the genk. Aku lebih suka novel romance yang menye menye. Tapi emang sih buat pecinta Harry Potter buku ini pasti cucok. Eh buku yg ini dibuatin film juga gak sih?

    Reply
  6. Duuh, saya baca dari kisah-kisah itu jadi penasaran dengan cerita selengkapnya. Jadi nebak-nebak sendiri gimana kelanjutan ceritanya.
    Saya lebih memilih baca bukunya daripada nonton filmnya, Mbak. Lebih suka baca rututan jalan ceritanya.

    Reply
  7. Aku suka Harry Potter. Jujur aja, kagum banget dengan daya imajinasinya JK Rowling. Bisa gitu ya membuat cerita fiksi yang begitu hidup seolah memang nyata. Tapi aku baru tau nih kalau JK Rowling ada buku yang lain selain Harry Potter. Ga difilmkan ya, Mbak?

    Reply
  8. Saya suka Harry Potter, filmnya. Hehehe. Menurut saya baca buku sama nonton film tuh beda rasanya ya mbak. Tapi walaupun saya kurang suka baca buku fantasy, membaca review mbak ini jadi penasaran juga sama isi bukunya.

    Reply

Leave a Comment