Sah, Sirop Obat Aman untuk Anak, Yuk Konsumsi dengan Bijak!

“Sirop obat aman untuk anak!”

Tepuk tangan hadirin bergemuruh ketika perwakilan dari BPOM, Kemenkes, IDAI, IAI, perwakilan akademisi, dan Ketua Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) melakukan “Seremoni Sirop Obat Aman untuk Anak”.

Sebagai seorang ibu dengan dua orang anak yang masih bergantung pada sirop obat dan suplemen sirop, keputusan BPOM ini tentunya menjadi kabar yang melegakan, sekaligus memberikan rasa aman bagi pasien dan orang tua di seluruh Indonesia.

Kecemasan Seorang Ibu Ketika Penggunaan Sirop Obat Dihentikan

Sejak Oktober 2022 yang lalu,  ketika pemerintah mengeluarkan edaran penghentian penggunaan sirop obat, saya terus merasa was-was karena beberapa saat sebelumnya kedua anak saya sakit dan mengonsumsi obat-obatan dalam bentuk sirop. Hanya berselang beberapa hari setelah mereka mengonsumsi obat sirop yang biasa kami gunakan, kami kembali harus mendengarkan kabar menakutkan mengenai adanya cemaran bahan berbahaya dalam beberapa produk sirop obat yang menyebabkan tingginya lonjakan kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA).

Cemas, khawatir, bingung dan tentu saja repot ketika seluruh persediaan obat sirop yang terlanjur kami beli harus disingkirkan untuk sementara waktu. Tak hanya itu, saya pun harus berusaha lebih keras untuk memasukkan satu atau dua sendok obat puyer yang pahit ke dalam mulut anak saya, ketika salah satu atau keduanya sedang sakit.

Kondisi ini tidak mudah bagi para orang tua, khususnya para ibu mengingat konsumsi puyer tidak disukai anak-anak karena pahit, dan belum tentu higienis. Dosisnya pun kadang-kadang tidak sesuai dengan anjuran dokter ketika tiba-tiba anak memuntahkannya karena tidak tahan dengan rasa pahitnya. Bahkan, sempat terbersit dalam benak saya untuk menunda pemberian vaksin dan imunisasi rutin pada si Kecil karena khawatir harus memberikan obat puyer jika badannya demam pasca imunisasi.

Sirop Obat Harus Aman untuk Anak

sirop obat aman asal digunakan sesuai anjuran konsumsi

Saya sering curhat kepada suami, “sampai kapan kondisi ini akan berakhir? Sirop obat harusnya aman untuk anak karena kita sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Bahkan sudah puluhan tahun semenjak kita masih anak-anak, hingga menjadi orang tua seperti sekarang.”

Perasaan khawatir itu pun kemudian mulai mereda ketika pada November 2022, BPOM merilis ulang sirop obat yang dinyatakan aman dari cemaran bahan berbahaya. Sayangnya, beberapa apotek dan dokter anak yang biasa kami kunjungi masih belum meresepkan atau menjual sirop obat tersebut. Mau tak mau, kedua anak saya harus kembali berjuang untuk menelan pahitnya obat pil atau puyer yang diresepkan oleh dokter.

Akhirnya, pada Februari 2023 yang lalu, untuk pertama kalinya sejak Oktober 2022, anak-anak kembali mengonsumsi sirop obat penurun panas yang telah dinyatakan aman dan telah rilis dalam website BPOM. Alhamdulillah, saya pun merasa lega dan tenang karena hingga hari ini anak-anak sehat dan tidak mengalami keluhan apapun setelah meminum obatnya.

Gagal Ginjal Akut pada Anak, Benarkah karena Sirop Obat?

GPFI gelar dialog interaktif sirop obat aman untuk anak

Seperti yang kita ketahui, munculnya edaran mengenai pemberhentian penggunaan sirop obat terjadi karena lonjakan kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak, tepatnya pada Agustus 2022 yang lalu.

Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama, dan penyebabnya banyak. Hanya saja angkanya terus melonjak secara masal pada tahun 2022 yang lalu. Hal inilah yang kemudian menggerakkan seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh.

Setelah melalui proses yang cepat dan menyita perhatian, akhirnya dapat disimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi pada 2022 adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.

Sayangnya, meskipun “penjahatnya” sudah ditemukan dan disanksi dengan tegas, pemberitaan yang masif mengenai sirop obat terlanjur meresahkan masyarakat. Hal inilah yang kemudian mendorong institusi dan organisasi terkait untuk menyelenggarakan Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak, agar sosialisasi tentang keamanan sirop obat segera tersebar di masyarakat luas.

Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak

Kemenkes terus sosialisasikan daftar sirop obat aman

Dialog interaktif pada 21 Maret 2023 ini menghadirkan nara sumber dari Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi.

Kemenkes Terus Mensosialisasikan Keamanan Sirop Obat

Sebagai pembicara pertama pada acara yang digelar di Royal Kuningan Hotel ini, Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S., selaku Direktur Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa, “Otoritas kesehatan yang berwenang menyatakan bahwa sirop obat yang sudah diverifikasi ulang dan dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman. Sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti anjuran pakai”.

Ibu Dini selaku perwakilan Kemenkes juga menceritakan sedikit, kronologis ketika kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak melonjak pada Agustus 2022 yang lalu, hingga keluarnya edaran pemberhentian sirop obat di pasaran yang berdampak besar bagi masyarakat.

Berkat kerjasama dan koordinasi yang baik antar instansi dan lembaga terkait, permasalahan GGAPA dapat ditangani dengan cepat, bahkan tak berselang lama yaitu pada November 2022 sirop obat dirilis ulang dan dinyatakan aman. Kemenkes juga berjanji akan terus melakukan sosialisasi pada masyarakat luas.

Sah, BPOM Menyatakan Sirop Obat Aman untuk Anak!

BPOM merilis 616 sirop obat aman

Hadir sebagai pembicara kunci, Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022.

BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif berupa pencabutan nomor izin edar dan sertifikasi CPOB, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar.

Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website dan sosmed BPOM, atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya.

Hingga Februari 2023, BPOM telah merilis 616 produk dari 61 perusahaan farmasi, yaitu sekitar 50% dari total produk.  Masyarakat dihaimbau untuk membeli sirop obat di apotek resmi, atau jika membeli online diharapkan melalui toko yang sudah terdaftar dalam Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).

Ibu Asti meminta masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu. Lapor jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Menurutnya, kejadian tidak selalu karena obat berbahaya namun setiap obat memang memiliki efek samping, sedangkan reaksi setiap tubuh berbeda. Dalam penjelasannya, beliau menegaskan bahwa Propilen Etilen Glikol (PEG) yang memiliki risiko EG 100% import dan tidak hanya digunakan dalam obat.

Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA)

Penyebab gagal ginjal akut pada anak

Pemaparan selanjutnya yang tidak kalah menarik dari  Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Dokter Piprim, begitu beliau biasa disapa, masih tidak menyangka bahwa ada orang yang begitu jahat dengan memasukkan bahan berbahaya pada sirop obat anak. Ibarat pantun, “Karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena etilen glikol, rusak sirop senegara,” miris, bukan?

Dokter Piprim juga menjelaskan bahwa  GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA jika kasus yang terjadi hanya individual.

Namun, kasus GGAPA pada tahun 2022 yang lalu memang sedikit berbeda dengan kejadian pada umumnya. Selain jumlah penderita yang terus meningkat pada Agustus hingga September 2022, pola gejalanya pun hampir sama, yaitu:

  • Kondisi ginjal penderita normal dan tidak ada kelainan.
  • Tidak adanya gejala gagal ginjal (dehidrasi).
  • Penderita mendapatkan pengobatan simptomatik (pengobatan demam, batuk, flu), penderita tidak bisa kencing.

Kejadian dengan pola gejala serupa juga terjadi di Gambia. Akhirnya, setelah IDAI mempelajari laporan Gambia pada Oktober 2022, kemudian melakukan online conferencee dengan dokter-dokter dari sana, ditemukanlah penyebab kenaikan kasus GGAPA pada 2022. IDAI juga melakukan pemeriksaan pada pasien anak dan menemukan kesamaan pola gejala dengan laporan Gambia, salah satunya yaitu adanya cemaran EG dalam urine juga darah.

Dokter Piprim juga menekankan mengenai fakta bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman. Sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

EG/DEG Ada Dalam Berbagai Produk

EG/DEG ada dalam berbagai produk tidak hanya obat

Senada dengan penjelasan dari dokter Piprim, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal.

Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.

Propilen Glikol dan Gliserin  sendiri memiliki berbagai manfaat dalam berbagai produk, misalnya: sebagai pengawet, antimikroba, desinfektanstabilizer, emulsifier, dan lain sebagainya. Penggunaan PG dan gliserin dalam produk farmasi pada umumnya terdapar dalam: obat tetes mata, sirop, salep, kapsul dan tablet, krim, juga larutan injeksi.

Beli Sirop Obat di Apotek Resmi

Beli sirop obat yang aman di apotik

Kesulitan masyarakat terhadap akses sirop obat yang belum boleh beredar, dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu juga meninggalkan pengalaman tersendiri bagi para apoteker di Indonesia. Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si, mengemukakan pengalaman para apoteker dalam menerima keluhan masyarakat.

Pak Noffrendi juga menghimbau masyarakat, bahwa dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember 2022 yang lalu telah membuktikan keamanan produk tersebut. Pak Noffrendi juga mendorong pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.

Mona Ratuliu Mewakili Kekhawatiran Emak-Emak di Indonesia

Mona Ratuliu keluhkan susahnya jika sirop obat dilarang edar

Kekhawatiran sekaligus perasaan cemas mengenai keamanan sirop obat ternyata tak hanya saya alami bersama ibu-ibu lainnya. Mona Ratuliu sebagai seorang Parenting Influencer juga mengalami kekhawatiran yang sama. Mona menceritakan bagaimana repotnya ketika kedua balita di rumahnya sakit secara bersamaan, dan tidak dapat mengonsumsi sirop obat.

Ia juga merasa khawatir karena keluarganya terbiasa mengonsumsi suplemen sirop untuk menunjang daya tahan tubuh mereka. Boleh dibilang, keluarga Mona termasuk bergantung pada sirop obat sehingga dapat dimaklumi jika merasa bingung ketika sirop obat dihentikan penggunaannya. Tetapi, hari-hari mengkhawatirkan itu kini telah berlalu karena BPOM telah menyatakan sirop obat aman untuk anak.

Pengetahuan Baru Mengenai Gagal Ginjal Akut

Cara mengecek sirop obat yang aman
Gambar milik: Helenamantra.com

Sebagai  peserta dari kaum ibu-ibu, acara ini juga banyak memberikan pengetahuan baru mengenai Gagal Ginjal Akut, misalnya seperti:

  1. Gejala gagal ginjal yang diawali dengan penurunan mendadak fungsi ginjal.
  2. Gagal ginjal bisa terjadi di semua umur.
  3. Gagal ginjal pada anak bisa terjadi meskipun tidak ada keracunan EG namun jumlahnya tidak banyak (antara 0,5 – 1 per 100 anak)
  4. Gagal ginjal pada anak sebagian besar karena kelainan bawaan (ginjal kecil saat lahir, atau berbentuk kista)

Cara Mengecek Sirop Obat yang Aman untuk Anak

Bagi yang ingin mengecek sirop obat yang telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi , kalian bisa ikuti 3 cara berikut, ya:

  1. Buka tautan bit.ly/bpom-sirup-obat-tms
  2. Laman akan menampilkan “Daftar Sirup Obat yang Tidak Memenuhi Syarat dan Dicabut Izin Edarnya” dan tanggal daftar tersebut diperbarui
  3. Pada kolom “Search”, ketik nama produk obat sirup yang ingin dipastikan status keamanan mereknya

Apabila produk yang diketikkan dinyatakan aman oleh BPOM, maka akan ditampilkan rincian produknya, berupa; nama obat, bentuk sediaan, kemasan, pemilik dan nomor izin edar, serta kategori dengan keterangan “Hasil Verifikasi Pengujian tahap I-IV”. Sebaliknya, bila tidak menemukan merek atau produk yang dicari maka obat sirup tersebut belum dinyatakan aman oleh BPOM.

Kesimpulan

Dialog Interaktif Kesehatan yang berlangsung selama 3 jam ini memberikan banyak pengetahuan baru mengenai regulasi dan proses produksi hingga pemasaran obat di Indonesia yang cukup ketat. Tak mengherankan jika Prof. Ketut mengatakan bahwa, “Obat adalah (satu-satunya) produk yang diatur paling super ketat di alam semesta”

Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi menutup acara “Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak” dengan dua kesimpulan.

  • Pertama, ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran.
  • Untuk penyebab yang kedua, dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.

Bagi para orang tua yang terlanjur menyetok sirop obat dan suplemen sirop di rumah, sebaiknya lakukan pengecekan terhadap produk-produk tersebut. Apabila terbukti sudah lolos BPOM, maka bisa segera digunakan kembali. Namun jika belum terdapat dalam daftar rilis aman, apabila sudah dibuka sebaiknya segera dibuang. Tapi, jika kemasan belum dibuka sebaiknya dipisah dulu dan diberi tanda khusus.

Secara pribadi saya bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk hadir pada “Seremoni Sirop Obat Aman untuk Anak” yang lalu. Selain merasa tenang karena mendapatkan penjelasan langsung dari pemegang otoritas yang berwenang menyatakan sirop obat aman untuk anak, saya pun merasa tergerak untuk meningkatkan literasi kesehatan dengan lebih peduli pada informasi produk yang tertera pada kemasan obat. Untuk mengetahui update terbaru tentang sirop obat yang aman, kalian bisa kunjungi Instagram GP Farmasi Indonesia di @gpfarmasi.id, juga website, sosial media, dan kanal resmi BPOM.

Bagaimana, sudah enggak khawatir lagi, kan? Yuk, melek literasi kesehatan dan gunakan sirop obat sesuai dengan anjuran konsumsi yang benar!

 

 

 

 

 

 

 

44 thoughts on “Sah, Sirop Obat Aman untuk Anak, Yuk Konsumsi dengan Bijak!”

  1. Kalau begini clear ya obat sirup aman bila sudah diverifikasi dan rilis di situs BPOM. Ga perlu khawatir harus paksa anak minum puyer yang pahit saat sakit.

    Aih aku nampang di blognya Mbak Ais. Hihi…

    Reply
  2. Alhamdulillaaaah, ini adalah kabar gembira bangeeet untuk Para Orangtua terutama Ibu nih. Aku ngalamin juga gimana khawatirnya waktu anak2 sakit, dan obat sirop yang biasanya diandalkan untuk pertolongan pertama tiba2 dilarang dan justru membahayakan. Tapi syukurlah mimpi buruk itu berakhir.

    Reply
  3. Issue yg blm lm ini sangat meresahkan para ibu yg masih memiliki batita or balita bahkan dibawah 12 th ini. untung sekali ada penjeladan dlsb dalam Seminar, Worksop atau pertemuan2 lain yg dipimpin oleh para pakar menenangkan hati para ibu. Yg paling bunda karena anal2 bunda sdh nesar bahlan cucu2pun udah berusia di atas 18th.

    Reply
  4. Kl bunda cuma ikut prihatin aja dengan keadssn seperti ini. Koq baru skrng diumu.kan. Kebetulan anak2 bahkan cucu bunda yg tetua sfh berumur 25 th. jd gak mau puding dengan berita2 yg sebentar begini sebentar begitu. Para emak muda dan ranum hati2 aja kl memberi kesayangannya obat2an. Ok Mom

    Reply
  5. ketemu juga akhirnya ya mbaa, alhamdulillah di acara yg bermanfaat. Ku galau pas obat sirop dilarang. Alhamdulillah, akhirnya sekarang jelas. Biasa pakai Tempra dan Siladex untuk anak2 batuk. Rasanya kalau anak sakit tuh, huaaa. jangan sampai terulang lagi tercemar obat siropnya. Sehat2 ya mbaa Damar

    Reply
  6. Alhamdulillah, setelah membaca ini terjawab sudah kebingungan saya beberapa hari ini. Soalnya sudah mulai lihat ada iklan sirop obat lagi di TV, padahal belum nemu di berita ada pernyataan dari pemerintah (kemenkes) soal obat sirop.

    Ternyata memang sudah dinyatakan aman ya, lega deh jadinya

    Reply
  7. Alhamdulillah sekarang kita bisa lebih tenang ya, Mbak. Gak khawatir lagi kalau ngasih sirop obat untuk anak, terutama anak yang masih kecil dan gak bisa minum obat selain yang berbentuk sirop. Aman asalkan sesuai dengan aturan pakainya ya…

    Reply
  8. Sirop obat dinyatakan tidak aman, pas anak saya sakit, pas saya kasih obat penurun panas. Pas seketika itu, saya dan suami kuatirnya minta ampun.

    Sampai-sampai balik lagi ke faskes menanyakan keamanan sirop obat itu. Huff…

    Bahagia deh kalau sirop obat udah dinyatakan aman. Jadi, kita sebagai orangtua enggak kuatir lagi.

    Reply
  9. Sesungguhnya pun anakku sudah mengonsumsi sirop obat sebelum adanya diskusi ini. Walau jujur sih masih degdegan tapi gimana ya, tapi itu pun sudah sesuai dengan konsultasi dengan dokter anak.

    Reply
  10. Isu sirop bikin gagal ginjal beneran bikin emak2 ikutan stres lho. Kan anak2 masih kesulitan minum puyer, anakku kadang muntah kalau minum puyer. Alhamdulillah sekarang sudah aman dan bisa ngecek mandiri di situs resmi BPOM.

    Reply
  11. Alhamdulillah udh aman ya. Kmrn waktu denger berita obat sirup yg nggak aman ini agak was was. Kasian anak2 jd susah minum obat. Apalagi yg udh kadung cocok

    Reply
  12. alhamdulillah ini adalah kabar baik untuk semua ibu ya, kemarin-kemarin sempat galau, bimbang dan khawatir memilih obat sirop untuk anak, sekarang tinggal cek aja ya obat sirop yang aman di website BPOM

    Reply
  13. EG/ DEG emang ada dalam banyak produk dan sudah ada batas maksimalnya, yang sirop obat kmrn tu ada yang nakal kasi berlebih, jahat banget lho ya ituuu huhu. Jadi penasaran siapa sebenarnya ini penjahatnya.
    Tapi skrng udah lbh tenang karena tau obat sirop udah aman asalkan berpegang pada rilsi dari BPOM ya.

    Reply
  14. Datang ke acara ini jadi makin tahu ya mba perkembangan sirop obat. Syukurlah juga sudah aman jadi kita juga tak perlu kuatir ya.

    Reply
  15. Alhamdulillah lega dengan adanya jaminan keamanan untuk obat sirup anak-anak. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus-kasus menyeramkan seperti gagal ginjal pada anak yang sangat menghebohkan beberapa waktu lalu akibat bahaya dari sirop obat untuk anak-anak

    Reply
  16. Note bamget, nih Kak. Sirop Obat Aman Yuk Konsumsi dengan bijak. Apalagi karena sirop.itu manis, anak balita senang biasanya. Jadi orang tua harus mengarahkan kalau obat tidak diminum saat kondisi sehat-sehat saja.

    Reply
  17. Waktu ada kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, jujur agak khawatir. Langsung owt cek sirup yang biasa diminum anak dan bersyukur karena gak masuk di daftar. Sebenarnya, kujuga mikir sih. Apa jangan-jangan ada faktor lain. Soalnya penyakit kaya gitu kan gak instan, butuh waktu sampai jadi parah

    Reply
  18. Alhamdulillah
    Sudah aman ya obat sirup ini
    Sudah nggak worry lagi kalau anak sakit ya mbak
    Ada obat sirup yang aman

    Reply
  19. Alhamdulillah ya kalau sudah aman obat sirupnya anakku jarang lagi dapat obat sirup dari klinik tapi kalau antibiotik ada yang masih bersifat sirup

    Reply
  20. Alhamdulillah gak ada rasa khawatir lagi konsumsi obat sirop untuk anak ya setelah BPOM mengumumkan list obat sirop yang aman

    Reply
  21. Berita tentang obat sirup anak sempet viral.heboh plus bikin emak deg2an jugaa….syukurlah ya mak damar sudah release resmi kalau aman, yang penting sesuai resep dokter plus beli di apotik resmi

    Reply
  22. Waktu ada pemberitaan ini, anakku juga lagi minum obat sirup. Jadi deg-degan. Semoga ke depan ga ada kejadian gini lagi

    Reply
  23. Jika sudah begini tentunya lebih lega ya mau memberikan anak-anak sirop obat. Kekhawatiran selama ini sedikit berkurang tentang sirop obat. Jika BPOM sudah beri pernyataan gini pun para bunda bisa berikan sirop obat yang terbaik untuk anak.

    Reply
  24. Alhamdulillah sudah ngga bingung lagi ya kalau mau cari obat sirup untuk anak. Bisa cek mandiri juga apakah aman atay tidak

    Reply
  25. Baruu kemarin dan hari ini juga anakku konsumsi obat sirup untuk penurun panas, batuk, sama antibiotik :(( bismillaah, aman ya insyaAllaah, sehat2 yaa kita semua

    Reply
  26. Alhamdulillah sirup obat aman ya mbak..
    Bikin tenang nih, soale ponakan daku kalau bapil atau badannya hangat cenderung minum obatnya tuh yang sirup.
    Sehat-sehat ya buat semua

    Reply
  27. Obat sirop dulu banyak apotek kosong dan susah didpat. Tpi klu kita konsul ke dokter pasti dkasih tau rekomendasi obat yg cocok.

    Reply
  28. Alhamdulillah apa jadinya kalau obat model.sirup dilarang jadi PR banget kasih obat ke anak, adanya banyak dramaa yaaks

    Reply
  29. Akhirnya, sirup obat aman dikonsumsi lagi ya mbak
    Sekarang sudah aman lagi
    Jadi nggak khawatir saat anak sakit

    Reply
  30. jahat sekali ya produsen sirup yang menggunakan bahan berbahaya untuk anak. Untung yang sekarang sudah dipastikan aman, jadi ikutan lega…

    Reply
  31. Alhamdulillah ya sekarang sudah ada tautan untuk ngecek keamanan sirup obat. Semoga nggak ada lagi kejadian seperti tahun kemarin.

    Reply
  32. alhamdulillah ya emak-emak udah ga perlu overthinking lagi. semoga sehat-sehat semuanya juga ya biar gak khawatir

    Reply
  33. Ahamdulillah ya..
    Kalau edukasi diberikan oleh ahlinya dan terbukanya dialog dari para Ibu, maka keresahan mengenai Sirop Obat ini bisa teratasi dengan baik. Semoga tidak ada lagi kasus menggemparkan yang membuat orangtua khawatir dalam memberikan obat kepada anak.

    Reply
  34. akhirnya, nemu juga list sirup yg aman dikonsumsi, jadi gk khawatir buat rekomendasiin sirup ke saudara atau ponakan,

    Reply
  35. Alhamdulilah ya Mbak, sudah adaketegasan bahwa obat sirop aman untuk anak anak. Jadi tenang nih ibu ibu

    Reply
  36. Semoga data release sirop obat aman di website bpom di update ya (kemarin terakhir update desember) biar masyarakat ga bingung , misal sudah diresepkan tp ga update di website obat sirup aman

    Reply
  37. Alhamdulillah, lega banget pas denger kabar ini, soalnya anakku tuh kalo minum obat demam masih belum bisa yang teblet, selalu ku gerusin. Asiiik, sekarang dah bisa stock obat sirop demam lagi deh dirumah

    Reply
  38. Kalau sudah ada sosialisasi dan edukasi seperti ini, masyarakat jadi tenang ya mbak. Apalagi ayah dan bunda ketika harus memberikan obat sirup kepada anak.

    Reply
  39. Alhamdulillah langsung adem dengernya. Secara kalo harus racik, selain susah banget ngasih minum ke anak, juga nunggunya di apotik RS atau puskesmas lama banget
    Kebayang sampe beberapa jam karena harus nunggu antrian obat racik

    Reply
  40. Adanya statement ini berarti udah jelas ya, semua sirup aman untuk anak, jadinya gak perlu khawatir lagi deh tentang obat sirop yang beredar sekarang, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan agar kesehatan anak terjaga

    Reply
  41. Aku juga merasa khawatir banget nih kalau sampai anak sakit tapi obatnya belum dinyatakan aman. Untungnya anakku saat itu gak sakit, jadi aku gak begitu khawatir. Kalau sampai sakit, aku juga mungkin bingung harus gimana. Mana anakku minum obat sirup aja susah bgt harus “dipaksa” apalagi puyer, duhhh~

    Wahh ada cara cek nya ya. Makasih mbak, aku simpen caranya buat cari tau obat sirup anakku aman atau gak, hehe.

    Alhamdulillah sekarang udah gada drama obat lagi ya. Mudah²an jangan ada yg aneh2 lagi deh, apalagi menyangkut anak paling gak bisa bersikap tenang huhu.

    Reply
  42. Saya tetap memberi obat sirup ke anak meski rame. Huhuhu. Tapi yang dari apotek dan dengan rekomendasi apoteker. Tapi ya dasarnya saya jarang memberi anak obat kalau ga terpaksa.
    Akhirnya semua ibu bisa membuang resah pada bahaya gagal ginjal gara-gara obat sirup anak.

    Reply
  43. Aku ngingutin beritanya serem juga yah. Kasihan orang tua yang engga tahu apa-apa, efek obat sirup ternyata fatal banget. Untunglah ternyata sekarang udah aman…

    Reply
  44. Waktu berita mengenai bahaya obat sirup muncul ke publik, aku pribadi nggak nyangka dan was was, karena keponakan aku masih kecil kecil semua dan terbiasa dengan obat sirup. Dan bener kata mba Aisyah, anak anak susah kalau dikasih obat puyer, terasa banget pahitnya.
    Alhamdulilah sekarang sudah aman ya, tapi kudu dicek juga. Seneng bisa hadir dalam event ini, kita jadi tau apa aja yang perlu diperhatikan saat membeli obat terutama untuk anak anak

    Reply

Leave a Comment