Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan

Sehari sebelum ulang tahun Najwa yang kesembilan, yaitu pada 27 Maret 2020 yang lalu, kami membawanya untuk berkonsultasi pada dokter anak. Sebenarnya ia tidak sedang sakit. Namun, Najwa mengeluhkan ada yang berubah dalam dirinya, yang sebenarnya sudah saya pahami sebagai salah satu tanda pubertas pada anak perempuan.

Meskipun perubahan itu sangat kecil dan hanya merupakan tanda awal pubertas pada anak, tetapi Najwa merasa terganggu sehingga berulang kali mengeluhkannya. Saya pun sebenarnya dapat menjelaskan sendiri mengenai perubahan yang dirasakannya. Namun setelah berdiskusi dengan suami, kami putuskan membawa Najwa ke dokter anak perempuan, agar ia mendengar langsung penjelasannya secara medis.

Proses Pemeriksaan dan Sharing Bersama Dokter Anak

Saat pemeriksaan, saya meminta Najwa menceritakan sendiri keluhan yang dialami. Ya, ia merasakan nyeri di bagian dada. Tepatnya di area payudara. Kemudian, dokter pun bertanya apakah Najwa merasakan adanya benjolan? Apakah nyerinya terasa di bagian kiri dan kanan? Dan apakah rasa nyerinya sampai di bagian ketiak atau hanya di area dada saja?

Najwa pun menceritakan semua yang dirasakannya. Bahwa ia hanya merasakan nyeri pada dada bagian kanan. Nyerinya pun hanya di bagian dada saja, tanpa diikuti nyeri di bagian tubuh lainnya.

Segera dokter memeriksa bagian yang dikeluhkan Najwa. Dokter juga memeriksa apakah ada bercak atau tanda-tanda yang mengarah pada benjolan yang tidak semestinya—yang syukur alhamdulillah tidak ditemukan dalam tubuh Najwa.

Jadi benar, perubahan yang Najwa rasakan merupakan tanda awal pubertas pada anak perempuan. Dan bukan indikasi terhadap gangguan kesehatan tertentu.

Dokter pun menjelaskan pada Najwa dan saya, bahwa sekarang Najwa sudah semakin besar. Usianya sudah menginjak 9 tahun dan segera memasuki masa pubertas atau biasa disebut puber.

Apa dan Kapan Terjadinya Pubertas

Kapan terjadinya pubertas pada anak?

Pubertas merupakan salah satu fase yang pasti dialami setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan. Pubertas adalah tanda matangnya organ reproduksi seseorang. Atau dalam bahasa medis, pubertas ditandai dengan fase ketika seorang anak mengalami perubahan hormon di dalam tubuh yang berkaitan dengan kematangan organ reproduksinya.

Pada anak perempuan, tanda pubertas atau masa puber dimulai dari usia 8 hingga 13 tahun. Namun, sumber lain menyebutkan antara usia 9 hingga 14 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, tanda pubertas terjadi sedikit lebih lambat, yaitu saat anak mencapai usia 10 hingga 16 tahun.

Pada masa pubertas, anak-anak akan mengalami puncak pertumbuhan atau yang juga dikenal dengan istilah growth sprut. Gwoth sprut sendiri merupakan masa pertumbuhan tercepat kedua setelah masa bayi.

Tanda Pubertas pada Anak Perempuan (Awal)

  • Pembentukan payudara

Tanda pubertas pada anak perempuan biasanya diawali dengan pertumbuhan payudara. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan istilah. mringkili, di mana pada salah satu atau kedua payudara mulai terbentuk. Tanda ini juga yang dialami Najwa. Meskipun masih sangat awal dan hanya bisa diketahui saat diraba, rupanya hal ini lumayan mengganggunya. Hingga akhirnya ia merasa lebih tenang setelah mendengar penjelasan dari dokter.

Perlu dipahami bahwa pembentukan payudara tidak selalu bersamaan antara payudara kiri dan kanan. Hal ini pula yang dialami oleh Najwa, di mana pada payudara kanan ia mulai merasakan adanya perubahan, bahkan sedikit nyeri. Namun pada payudara kiri tidak terjadi perubahan apa-apa.

  • Pertumbuhan rambut di area bawah lengan (ketiak), lengan dan kaki.
  • Pertumbuhan rambut di area organ seksual.

Tanda Pubertas Lanjutan pada Anak Perempuan

  • Mengalami keputihan.
  • Terjadinya menstruasi pertama
  • Kulit cenderung lebih berminyak.
  • Tubuh semakin mudah berkeringat.
  • Muncul masalah kulit seperti jerawat.
  • Pinggul melebar dan ukuran pinggang mengecil sehingga terlihat lebih proporsional.
  • Terjadi penambahan lemak di area perut dan bokong yang diikuti penambahan berat badan anak.
  • Lengan dan kaki tumbuh lebih cepat yang ditandai dengan bertambahnya tinggi badan anak.
  • Payudara terus tumbuh hingga seperti perempuan dewasa.

Pada masa pubertas, berat badan anak perempuan memang cenderung bertambah dengan cepat. Hal ini seringkali menjadi masalah baru bagi anak perempuan. Di mana ia merasa kurang percaya diri dengan tubuhnya yang terlihat semakin “berisi”.

Menyikapi hal tersebut, dokter benar-benar mewanti-wanti kami bahwa Najwa tidak perlu diet karena dapat menghambat pertumbuhannya. Sebagai solusinya, sebaiknya orangtua segera menerapkan pola makan seimbang pada anak agar pertumbuhannya optimal namun tidak sampai kebablasan.

Memperlambat Menstruasi Pertama pada Anak Perempuan

Mempersiapkan menstruasi pertama pada anak perempuan

Khusus untuk masalah menstruasi pertama pada anak perempuan, dokter anak kami menganjurkan untuk mengatur pola makan Najwa mulai sekarang, saat ia baru mengalami tanda awal pubertas pada anak perempuan. “Mumpung masih dini, Buk, sebisa mungkin kita perlambat fase menstruasi pertama, agar pertumbuhan Najwa lebih maksimal. Khususnya agar tinggi badannya maksimal”, begitu kata dokternya.

Memang menurut beberapa bahan bacaan yang sempat saya pelajari, menstruasi pertama biasanya datang antara 18 bulan hingga 2 tahun setelah anak perempuan menunjukkan fase awal pubertas. Waktu ini bisa jadi lebih cepat atau lebih lama, tergantung dua hal.

Faktor yang Memengaruhi Cepat Lambatnya Mentsruasi Pertama

  1. Faktor genetis orangtua. Misalnya saja jika orangtua—ibu—mengalami menstruasi pertama pada usia 11 atau 12 tahun, maka besar kemungkinan anak perempuan akan mengalami hal serupa.
  2. Faktor nutrisi. Semakin kompleks makanan yang yang dikonsumsi anak, maka semakin besar kemungkinan menstruasinya lebih cepat. Misalnya saja jika ia sering mengonsumsi ayam broiler, junk food dan aneka makanan siap saji. Maka besar kemungkinan menstruasi pertama lebih cepat datang.

Melihat semakin besarnya angka menstruasi dini pada anak perempuan—yaitu antara usia 8 hingga 10 tahun—dokter menganjurkan untuk memperlambat fase menstruasi pertama pada anak, dengan tujuan mempersiapkan fisik dan psikologisnya.

Hal ini dikarenakan pada umumnya, pertumbuhan tubuh anak perempuan cenderung lebih cepat “ke samping” dibanding “ke atas” begitu mengalami menstruasi.  Sedangkan secara psikologis, anak harus dipersiapkan tentang segala hal yang menyangkut kewanitaan. Termasuk bagaimana cara menjaga kebersihan tubuh, merawat dan menjaga dirinya.

Adapun beberapa cara yang disarankan untuk memperlambat menstruasi pertama pada anak perempuan meliput:

  1. Mengatur pola makan seimbang dengan mencukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, mineral dan serat dari buah dan sayuran. Usahakan asupan protein dalam jumlah cukup karena sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.
  2. Mengurangi konsumsi ayam ras atau ayam broiler.
  3. Mengurangi konsumi junk food dan aneka makanan siap saji.
  4. Memberikan kesibukan pada anak yang berupa aktivitas fisik yang positif, misalnya berolahraga.

Kami bersyukur bertemu dokter anak yang sangat kooperatif dan nyambung dengan Najwa. Ia pun mendengarkan dengan seksama bahwa apa yang ia alami adalah hal yang normal dan dialami oleh semua perempuan. Dokter juga mengingatkan bahwa ia tidak perlu khawatir dengan perubahan dalam dirinya karena itu menandakan tubuhnya sehat dan terus bertumbuh. .

Tak lupa, dokter juga mengingatkan pada Najwa agar selalu bercerita pada orangtua—khususnya ibu—jika kembali merasakan perubahan dalam dirinya. Komunikasi antar anak dan orangtua memang sangat penting menjelang masa pubertas pada anak. Maka sebagai orangtua saya pun mulai memperlakukan Najwa layaknya teman curhat.

Kalau dipikir-pikir, rasanya baru kemarin saya melahirkan Najwa melalui bedah caesar yang tidak direncanakan. Eh, tau-tau anak ini sudah hampir memasuki masa remaja. Masa-masa yang tentunya harus mendapatkan perhatian ekstra setelah tanda pubertas pertama menghampirinya.

 

 

 

1 thought on “Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan”

  1. Yash, suka banget sama sharingnya mbak Damar. Luna masih jauh sih, tapi aku ya tetel deg-degan. Aku tuh dapet haid usia 12 atau 13 gitu. Dan malah baru tahu kalau baiknya dihambat ya.

    Reply

Leave a Comment