“Buk, bisa banget sih, DuoNaj diajak ke museum? Coba anakku, hm.. pasti udah ribut.”
Beberapa kali saya mendapat pertanyaan seperti itu dari teman-teman. Baik pembaca blog yang kebetulan mampir di postingan saya tentang jalan-jalan. Atau teman dekat yang melihat update-an saya baik di IG maupun facebook. Terus beberapa orang juga mulai bertanya tentang tips ke museum dengan anak.
Kalau boleh jujur sih, itu pun nggak seindah yang teman-teman bayangkan, lho. Ada juga dramanya, lha wong namanya saja sama anak-anak. Yang nangis minta sesuatu, yang tantrum karena cari perhatian, yang bosen, semua juga pernah saya alami. Itu sebabnya saya pun sempat give up dan malas jalan-jalan sama DuoNaj.
Jangankan ke museum atau arena edutrip lainnya. Main ke playground di mall atau wahana hiburan yang jelas-jelas untuk anak saja, kadang saya dan suami masih kewalahan dengan drama khas mereka. Tapi kalau diturutin, ya nggak bakalan ada habisnya sebelum mereka tumbuh besar. Justru mungkin saya akan menyesal karena tidak segera membuat kebiasaan baru untuk mereka.
Akhirnya saya pun nekat. Nekatnya pun nggak tanggung-tanggung, karena terkadang saya bawa mereka berdua ke tempat-tempat tertentu tanpa ayahnya. Tempat yang sebenarnya nggak banget buat anak-anak. Macam toko buku atau perpustakaan. Tapi karena kepepet butuh, jadinya ya lanjut aja.
Setelah terbiasa dengan tempat-tempat yang kurang familiar itu tadi, saya dan suami pun mulai membawa DuoNaj ke wisata edukasi semacam museum. Museum pertama yang kami jajaki adalah Museum Gajah, karena waktu itu bertepatan dengan Festival Dongeng Internasional Indonesia yang pertama, yang memang diselenggarakan di sana.
Apakah anak-anak anteng? No! tentu saja nggak. Tapi karena iming-iming menunggu jadwal mendengarkan dongeng mereka jadi bisa lebih bersabar.
Museum berikutnya adalah Sky World yang dilengkapi planetariumnya. Nah, karena urusan ruang angkasa ini sudah jadi kegemaran DuoNaj, jadinya lebih aman. Bahkan kami bisa berlama-lama karena di Sky World disediakan kiddie pool dan bioskop empat dimensi.
Lanjut lagi museum ketiga dan keempat. Kali ini kami kembali memilih wahana di TMII. Museum Air Tawar yang kini berganti nama menjadi Dunia Air Tawar dan Museum Serangga yang juga berubah menjadi Dunia Serangga yang menjadi tujuannya.
Happy, nggak? Of courselah, karena ayahnya pun girang tak terkira. Penggemar Animal Planet mana mungkin menolak pergi ke tempat-tempat macam ini. Biar kata namanya museum, tapi kan di dalamnya animal semua. Ya okelah kalau buat mereka bertiga, hehehe, tapi kalau saya biasa aja meskipun harus kelihatan excited di depan ketiganya.
Berikutnya kami ajak DuoNaj ke Galeri Nasional (Galnas). Galnas memang bukan benar-benar museum, karena biasanya koleksi yang ada dipajang karena pameran. Tapi karena suasananya mirip-mirip masuk ke museum, kurang lebih tantangannya pun hampir sama kayak ngajak DuoNaj ke museum.
Baca juga cerita kami menonton Pameran Lukisan di Galeri Nasional
Waktu itu kami menonton Pameran Lukisan Koleksi Istana, kebetulan bebarengan dengan pameran tunggal seniman Budi Umbrux. Saat itu Najwa mulai menunjukkan ketertarikan yang sanggup membuatnya betah. Hal ini sungguh di luar ekspektasi kami. Beda dengan Najib yang masih butuh pengalihan. Ya, wajarlah anak 3 tahun ini.
Nah, yang terakhir dan baru-baru saja kami lakukan adalah menyambangi Museum Wayang. Kali ini semuanya lumayan lancar. Kalau pun ada drama yang membuat kami cepat-cepat hengkang dari lingkungan museum, itu karena Najib yang pengin nabuh gamelan. Bisa dibayangkan dong, kenapa kami memilih cepat-cepat keluar.
Tapi secara keseluruhan saya dan suami merasa telah menemukan formula yang pas untuk mengajak anak-anak mengunjungi museum. Nah, di sini akan saya bagi sedikit tips dari kami yang barangkali bermanfaat untuk teman-teman.
Tips ke Museum dengan Anak
1. Memilih museum yang interaktif.
Misalnya museum IPTEK semacam Sky World yang dilengkapi planetarium yang menyajikan slide atau film tentang kehidupan antariksa. Anak dijamin lebih excited dengan petualangan yang disajikan. Atau ke Museum Wayang dan Museum Layang-layang. Dua musim yang terakhir juga mengajak anak berinteraksi sehingga mereka tidak merasa monoton. Sambil beraktivitas, mereka pun mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru terkait dengan materi yang dipertontonkan. Nah, PR kami adalah mengajak DuioNaj ke Museum Layang-layang. Semoga bisa segera direalisasikan, Amin.
2. Menikmati koleksi yang utama
Koleksi di museum pastinya ada ratusan. Bosenlah, kalau anak-anak diajak muterin semua-semuanya. So, pilihlah koleksi-koleksi yang utama. Biasanya koleksi yang seperti ini yang paling ditonjolkan dari sebuah museum. Atau, jika teman-teman nggak bisa membedakannya, dari awal segera cari informasi dari petugasnya biar nggak kelamaan.
Nggak perlu terlalu mengatur dan menggurui anak, meskipun maksud orang tua ingin memberikan penjelasan. Biarkan mereka meng-explore sendiri apapunyang ingin diamatinya. Percayalah, cara ini jauh lebih menyenangkan untuk mereka. Yang penting pastikan mereka tetap dalam jangkauan pengawasan orangtua.
4. Alihkan dengan smartphone atau kamera
Anak mulai bosen? Coba deh kasih smartphone (yaelah bisa dikeplak pemerhati pendidikan anak nih, ampunnnn). Maksudnya agar anak mengabadikan setiap hal yang di-explore-nya. Saya mencoba hal ini pada DuoNaj, ternyata mereka berhasil anteng, malah excited untuk terus melihat-lihat dan mengambil gambar.Sesampainya di rumah? dengan antusias mereka menceritakan apa yang dilihatnya pada teman-temannya.Tentunya sambil menunjukkan hasil jepretannya.
5. Jangan memaksa
Baru setengah jam dan anak sudah bosan? Ya sudah, nggak perlu dilanjutkan.Namanya juga anak-anak yang mood-nya suka naik turun. Daripada memaksa dan memperburuk mood mereka, mending akhiri saja (ciyeh). Tapi orang tua harus yakin, setengah jam yang berkualitas tentu memberikan pengalaman baru untuk mereka. Dibandingkan dengan satu jam yang penuh dengan siksaan akibat rasa bosan.
Hmm, sebenarnya itu saja sih, tips ke museum dengan anak yang biasa kami lakukan. Selebihnya saya dan suami lebih fleksibel saja melihat situasi dan kondisi. Karena biasanya orang-orang yang datang ke museum itu kan, memang ingin menikmati koleksinya. Jadi nggak enak juga kalau sekiranya keributan anak-anak malah mengganggu pengunjung lainnya.
Oh ya, saya hampir lupa. Sebenarnya ada satu hal lagi yang membuat mereka jadi penasaran diajak ke museum. Ceritanya nih, saya khilaf nonton Night At The Museum sama anak-anak. Ee, nggak tahunya mereka suka banget sama filmnya, terus jadi penasaran pengen diajak ke museum. Ya, mungkin DuoNaj pikir koleksi museum di sini bisa hidup juga kalau malam hari. Ya padahal kan itu cuma film, hehehe.
Biarpun berkali-kali saya jelasin bahwa itu hanya ada di film. Tetep aja Najib selalu tanya, “Buk, ntar malem patungnya bisa jalan-jalan?” hahaha. Securitymuseum kali, kalau malam hari jalan-jalan ngecekin pintu, hihihi. Ah, namanya juga anak-anak. Imajinasinya tak terbendung.Well, itu tadi sekilas tips dari saya ya. Jadi Temans, yuk ajak anak-anak berkunjung ke museum! 😊😊
15 thoughts on “Jalan-jalan ke Museum dengan Anak? Bisa!”
Wah, sudah komplit museumnya…DuoNaj!Aku angajak anak-anak pas agak gedean Mbak kwkwkw..dulu ya samaaa..boro-boro diem, yang ada kita enggak bisa mantengin koleksi museum, ngurusin mereka aja. Tapi lama-lama menikmati juga sih mereka 🙂
Kalo mueseum yang selera anak2 atau yang unik, macam museum wayang, mereka akan betah ya lihat2. Yang kelewat serius mungkin akan bosan, haha… Namanya bocah ya, masih suka2 😀
oke deh mba..pokoknya bagus sekali mengajak anak ke museum-museum bersejarah dan memiliki manfaat untuk anak dalam memberikan pengetahuan tentang museum yang dikunjunginya mba, tentunya menambah wawasan juga buat si anak
LOL iya mba kalau anak anak diajak ke museum atau perpus mah rata rata ga bisa diam, pasti ribut dan lari kesana kesini hehehe.. karena sejujurnya museum itu membosankan bagi anak anak. Tapi patut dicoba. Udah ke museum fatahillah belum mba?
aku sukaa banget keliling museum, dan sering liat ortu yang keteteran sama anaknya yg rewel hehe demi menambah wawasan anak dan mengenalkan sejarah, saya salut sama orangtua yang bawa anak-anaknya main ke museum ^^b
Wah, sudah komplit museumnya…DuoNaj!Aku angajak anak-anak pas agak gedean Mbak kwkwkw..dulu ya samaaa..boro-boro diem, yang ada kita enggak bisa mantengin koleksi museum, ngurusin mereka aja. Tapi lama-lama menikmati juga sih mereka 🙂
Wah kebetulan saya dan Suami suka Museum, semoga nanti bisa ajak Baby G ke Museum juga, cuma harus hati2 kali ya jagainnya haha
Seru ya mba, anak2 bisa wisata plus edukasi juga. Sayangnya di kotaku ga ada museumnya mba, jadi ga bisa deh ngajakin Aira.
Ahhh aku juga paling seneng kalo wisata museum mba, semoga nanti kalo punya anak, anaknya juga suka kalo diajak ke museum yaa haha aamiin
pertama kali ngajak anakku pergi ya ke museum, hahaha, 3 bulan tuh, seruuu tapi "serem" soale sepiii
Wah saya belum pernah ngajak Erysha jalan-jalan ke museum. Padahal niat mah udah ada dari dulu hihihi. Jadi keingetan lagi ☺️
Aku dari dulu pengen bawa anak jalan ke museum, eh ga sempet juga hiks. Nanti deh pas ada waktu ajak mereka. Seru pasti ya mba.
Kalo mueseum yang selera anak2 atau yang unik, macam museum wayang, mereka akan betah ya lihat2. Yang kelewat serius mungkin akan bosan, haha… Namanya bocah ya, masih suka2 😀
Seru banget sihhh…Anak saya juga suka banget jika diajak ke musium.Emang asyik dan educative ya.. 🙂
oke deh mba..pokoknya bagus sekali mengajak anak ke museum-museum bersejarah dan memiliki manfaat untuk anak dalam memberikan pengetahuan tentang museum yang dikunjunginya mba, tentunya menambah wawasan juga buat si anak
LOL iya mba kalau anak anak diajak ke museum atau perpus mah rata rata ga bisa diam, pasti ribut dan lari kesana kesini hehehe.. karena sejujurnya museum itu membosankan bagi anak anak. Tapi patut dicoba. Udah ke museum fatahillah belum mba?
Goal sebelum melahirkan nih mbak, ngajak anak jalan – jalan ke Museum. Seru pasti. Makasih ya tips nyaa
Waduh saya belum pny anak,bawa anak siapa donk 🙂 hihiBoleh lah tipsnya jikalau saya pny anak 🙂
WIh, nanti anak-anaknya akan jadi penyuka wisata sejarah, Mbak. Keren.
aku sukaa banget keliling museum, dan sering liat ortu yang keteteran sama anaknya yg rewel hehe demi menambah wawasan anak dan mengenalkan sejarah, saya salut sama orangtua yang bawa anak-anaknya main ke museum ^^b