Merintis bisnis modal kecil seringkali dianggap mustahil dan hanya teori saja. Namun kenyataannya hal tersebut sangat mungkin dilakukan, bahkan saya sendiri telah mencobanya.
Ya, berbisnis bukanlah hal yang baru buat saya. Sejak duduk di bangku kuliah saya sudah membangun bisnis pertama saya, yaitu mengemas ulang aneka camilan ringan dalam kemasan kecil. Dulu saya biasa membeli dalam ukuran plastik besar, orang-orang di pasar menyebutnya bal untuk setiap kemasan. Kemudian saya mengemas kembali dalam ukuran 3 ribuan-an, 5 ribuan-an bahkan 10 ribu-an. Kala itu uang 3.000 terhitung banyak. Jadi camilan senilai 3.000 sangat cukup untuk teman begadang anak kost seperti saya.
Aneka camilan ringan itu pun tidak saya jual door to door, namun saya titipkan ke warung-warung di sekitar kost-kostan. Ada di Warung Burjo, Warung Bubur Ayam, Warung Prasmanan, sampai toko kelontong sederhana. Kalau ditotal kurang lebih 15 warung yang saban 2 hari sekali harus saya cek apakah barangnya butuh di-retur atau ditambahkan stocknya.
Kemudian saya mulai berbisnis dengan membuka bimbingan belajar untuk anak-anak SD, berbisnis souvenir, pakaian muslim dan baju batik, kemudian membuka warung siomay hingga tahun 2013.
Semua bisnis itu saya awali dengan modal kecil bahkan pas-pasan. Sekarang pun saya kembali merintis bisnis fashion khusus pakaian rumahan, yaitu piyama katun dan daster. Semuanya saya jalankan dari rumah dengan membuka toko online bernama Naj Collection.
Nah, jadi apa saja nih, tips memulai bisnis modal kecil yang bisa diterapkan oleh pebisnis pemula seperti saya?Sekedar sharing pengalaman, berikut 10 tips yang saya yakin setiap calon pebisnis dapat melakukannya:
10 Tips Merintis Bisnis Modal Kecil untuk Pemula
1.Tentukan sektor bisnis yang paling kalian kuasai.
Sah-sah saja jika kalian ingin mengikuti bisnis yang sedang trend. Misalnya nih, sekarang lagi trend bisnis kopi rumahan, maka it’s okay not to be okay jika kalian ingin mencobanya. Tetapi, apa benar kalian punya passion di dunia kopi-kopian?
Nah, jika ingin merintis bisnis dengan modal pas-pasan, maka hindari berbisnis dengan pola ikut-ikutan. Cari tahu apa yang benar-benar kalian kuasai.
Jika punya passion di bidang kuliner, maka tidak ada salahnya merintis bisnis yang berhubungan dengan dunia kuliner. Begitu pun jika kalian menguasai dunia fotografi, web programming, jahit-menjahit, maka mulai saja bisnismu di bidang tersebut.
Seperti pengalaman saya, karena sangat memahami pentingnya memiliki pakaian yang nyaman untuk di rumah, maka bisnis pakaian rumahan alias home dress yang kini saya jalankan.
2. Jangan malu untuk mengabarkan tentang bisnismu.
Teman merupakan orang terdekat yang dapat memberi peluang bisnismu makin dikenal. Dengan mengabarkan bisnismu pada teman-temanmu, maka bisa jadi mereka bakal menjadi pelangganmu. Atau, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi rekan bisnismu.
Kalian pasti paham dong, pentingnya memperluas networking? Nah, di sinilah pentingnya mengabarkan bisnis kita pada teman. Sekarang ini, saya pun sedang membuka jaringan reseller bisnis fashion saya pada teman-teman terdekat. Jika berminat, kalian pun bisa menjadi reseller bisnis fashion saya.
3. Untuk sementara hindari promosi melalui pihak ketiga.
Akan lebih baik jika pada masa awal merintis bisnis menghindari dulu pengeluaran iklan untuk pihak ketiga, seperti agency iklan dan sebagainya. Maksimalkan apa yang bisa kalian lakukan untuk mengabarkan bisnis yang sedang dirintis. Misalnya melalui media sosial atau grup di berbagai platform chat yang kalian ikuti.
Tapi ingat ya, no spamming karena bakalan bikin bete teman-teman kalian.
4. Reseller atau dropshiper
Reseller atau dropshiper merupakan salah satu cara merintis bisnis dengan modal yang sangat pas-pasan. Ibaratnya, tanpa modal uang pun kalian bisa merintis usaha karena sistem ini hanya mengandalkan kesepakatan dengan pihak suplier, kemudian promosi melalui berbagai medsos yang kalian punya.
Nah, sebenarnya saya pun mengawali Naj Collection dengan cara ini. Hingga akhirnya saya membangun reseller saya sendiri.
5. Tunda mengambil pinjaman dari bank.
Berbagai pinjaman dari bank memang sangat menggirukan khususnya bagi pebisnis pemula seperti kita. Apalagi, saat ini semakin banyak jenis pinjaman yang dikhususkan bagi pengusaha mikro.
Tapi, jangan cuma mikirin enaknya saat mendapatkan modal pinjaman, pertimbangkan juga angsuran dan bunga yang harus dibayar. Jika memang cashf low bisnis kalian sudah stabil, enggak masalah, dong. Tetapi jika bisnisnya masih angin-anginan apalagi masuk angin, sebaiknya pikir dua kali sebelum mengajukan pinjaman.
Saya pribadi sampai sekarang belum pernah mengambil pinjaman dari bank. Alasannya cuma satu, saya ini penakut, hehe.
6. Maksimalkan internet dan media sosial
Saat merintis bisnis ada baiknya membuat akun media sosial khusus untuk produk kalian. Iya, memang bisa juga promosi dengan akun pribadi. Namun alangkah baiknya jika akun bisnis terpisah dari aku pribadi agar terlihat lebih profesional. Sedangkan link untuk akun bisnis bisa kalian sertakan dalam akun utama sehingga saling mendukung satu dan yang lainnya.
Untuk bagian ini saya sedang memulai di Instagram. Next, saya akan melakukan hal serupa untuk Facebook dan membuat landing page khusus produk dari Naj Collection.
7. Modal boleh pas-pasan, tapi usaha harus maksimal.
Yang ini tidak perlu diragukan lagi. Bahkan seorang Bob Sadino pun sudah membuktikannya.
Modal yang kita miliki mungkin masih kecil, namun dengan usaha yang gigih, rajin berinovasi, memiliki networking yang luas dan kepercayaan diri. Bukan tidak mungkin hasil bisnis kalian akan memuaskan.
8. Jangan bosan melakukan promosi.
Jika kita sendiri sebagai pemilik usaha bosan untuk melakukan promosi, lalu siapa yang akan tahu kita sedang berbisnis?
9. Sabar, karena orang sabar disayang Tuhan.
Menjadi pebisnis khususnya berdagang mengajarkan saya lebih bersabar namun selalu yakin dengan rezeki yang menjadi jatah kita. Berdagang memang tidak selalu ramai. Tidak selalu closing saban harinya. Namun, dengan usaha yang gigih, inovatif dan informatif terhadap calon konsumen, saya yakin pasti terjadi transaksi pembelian. Apalagi jika barang yang kita tawarkan memang dibutuhkan calon konsumen dan memiliki kualitas yang baik.
10. Bisnisnya sudah dibuka atau masih dalam impian?
Yang terakhir ini penting banget, loh! Bisnisnya sudah dibuka atau masih dalam impian? Jangan-jangan, kita sudah panjang kali lebar ngomongin tips merintis bisnis dengan modal kecil, ternyata bisnisnya saja masih dalam angan-angan, hahaha. Jadi buruan buka bisnisnya!
Nah, selain menyasar bisnis untuk konsumen, sebagai pebisnis pemula tidak ada salahnya mencoba target baru yaitu sektor Business to Business (B2B). Business to Businees (B2B) adalah suatu bentuk transaksi antar bisnis, atau antar pebisnis. Misalnya bisnis yang melibatkan produsen dan grosir, atau grosir dan pengecer, jadi bukan business to customer.
Transaksi bisnis ke bisnis merupakan suatu hal yang umum dalam rantai pasokan barang karena setiap pebisnis membutuhkan pasokan bahan baku atau barang jadi untuk diteruskan pada pebisnis berikutnya, bisa pengecer atau grosir. Kita bisa memanfaatkan e-commerce untuk menyasar pasar pebisnis, karena harus diakui perkembangan internet memudahkan transaksi online di bisnis e commerce khususnya sektor b2b.
Namun, sebelum menentukan jenis e-commerce dan target pemasaran, pastikan kalian telah menetukan produk apa yang sekiranya akan dipasok. Apakah produk jadi, bahan baku, atau produk setengah jadi? Semuanya harus disesuaikan dengan kekuatan modal.
Kesimpulan
Merintis bisnis modal kecil bukan hal yang mustahil selama kalian memiliki kemauan dan berani mencoba strategi tertentu. Selain itu, di zaman digital seperti sekarang, tampaknya pebisnis harus mau naik kelas untuk membawa bisnisnya selangkah lebih maju dalam hal pemasaran dan model transaksi. Apalagi jika bukan mengandalkan internet dan memanfaatkan berbagai layanan transaksi digital yang kian berkembang pesat.
Bener sabar itu yg utama. Soalnya banyak yg gak sabaran ya mba. Pengen cepet laris, pengen cepet balik modal, dll. Padahal buka usaha itu gak melulu laris, pasti naik turun. Oke nih tipsnya
Ngomong² soal bisnis, anakku no 2 tuh yg rajin jualan. Zaman SD, jualan bros bikin dr kain felt, trus nyewain buku. Tapi disita guru, ga boleh bawa buku selain buku pelajaran. Kuliah, jualan macaroni schottel. Ini skrng jualan kombucha…Bener…hrs berani sih…
Aku tuh pemalu…wkwkwk…belum berani jualan
Memang gak ada alasan bilang gak punya modal untuk merintis bisnis ya…
Sekarang semua bisa berbisnis meskipun tanpa modal, bisa dengan sistem dropship atau menjadi reseller. Sepakat, yang penting itu, mau memulai, gak malu dan sabar.
Bener mbak… bahkan kalau mau tanpa modal sama sekali pun bisa. Seperti menjadi reseller atau dropshipper bisa kan nggak modal dulu, transferan dari pembeli yang diteruskan ke supplier.
Beda sama mbak Damar, saya justru sedang berhenti berbisnis online. Masalahnya saya biasa ambil langsung ke pasar grosir, lalu mengirim sesuai pesanan reseller atau dropshipper. Sayangnya pandemi nggak memungkinkan saya jalan2 bebas ke grosir. Semoga segera berlalu supaya reseller-reseller saya yang sebagian besar berada di kota kecil bisa berbisnis lagi. Semoga makin sukses Naj Collectionnya ya mbak
Nah, Naj Collection ini contoh nyata ya, Mbak. Bisa berjalan meski dengan modal kecil. Halah, kayak tahu aja modalnya berapa, hahaha …
Tapi betul kok, kalau kitanya niat, pasti ada jalan. Beda kalau cuma ikut-ikutan orang. Bakal tumbang meski baru sebentar.
Poin terakhir penting banget tuh, dijalankan, jangan cuma ada di angan-angan.
Berbisnis harus siap mental. Apalagi di saat sedang jatuh. Tetapi, kalau udah suka, memang asik juga mempunyai usaha
Belakangan ini marak orang berjualan mulai rumahan hingga menengah. Kalau di rumah enaknya ga ada biaya sewa ya. Yang penting kualitas dan harga bersaing. Promosi tentu penting sekali. Biasanya jualan via online aja, asalkan gambar bagus, caption menarik calon pembeli dan bisa repeat order deh.
MasyaAllah, makasi tipsnya, mbaak. Kebetulan aku juga lagi berjuang buat mulai lagi usaha online shop yang lama mandek. Kebantu banget baca tips-tips ini
Jangan malu bilang lagi bisnis. Duh ini jleb banget. Aku malah telat banget dibanding dirimu, Mak. Baru sekarang ini seriusan merintis bisnis online jadi reseller. Kalau produk yang disedian vendor sih palugada. Cuma aku fokus ke makanan, fashion sama kosmetik. Itu juga macemnya udah banyak sih hahaha… Dan bener banget jangan bosen promosi. Mamang-mamang cuanki juga tiap hari rajin keliling komplek dan cuek kalau hari ini di gangku ga ada yang beli. Besok-besoknya ada yang beli termasuk aku 🙂
Ah benar banget…
Klo mau jadi pengusaha harus sabar dan ulet ya mbak…
Merintis sebuah usaha memang menantang
Kalau ada artikel seputar bisnis begini pasti aku baca pelan pelan mbak..supaya bisa memahami dan siapa tahu bisa ketularan juga punya bisnis. Aamiin
Ternyata pengalamannya luar biasa mbak..sedari kuliah udah bisnis camilan ya. Kepikiran aja buat dijual dengan harga mahasiswa. Kuncinya emang harus niat dan sungguh sungguh ya mbak. Noted lah jangan minta bantuan pihak ke 3 buat bantuin promo kalau usaha masih merintis ya
MashaAllah.. ini yang sedang aku cari mak, pandemi gini pengen banget merintis usaha, tapi masih bingung mau bisnis apa.. dan takut banget kalo bisnisnya ngga berjalan lancar, padahal ya dimulai aja dulu ya mak
Punya pengalaman jualan camilan itu asyik, yaa. Aku dulu sering bantuin temen buat jualan kacang dan dia juga belinya langsung satu bal. Zaman digital gini, memaksimalkan sosmed udah menjadi salah satu strategi yang baguusss.