Satu hal yang paling saya syukuri selama Ramadhan 2022 ini adalah kesehatan. Ya, karena dengan tubuh yang sehat banyak hal bermanfaat yang dapat saya lakukan untuk mengisi aktivitas Ramadhan tahun ini. Tak sebatas beribadah dan melakukan amalan Ramadhan, tahun ini saya juga mengambil project menulis sedikit lebih banyak daripada bulan-bulan sebelumnya. Hal ini saya lakukan karena kami butuh pemasukan tambahan. Kami akan mudik untuk menemui orang tua di kampung halaman.
Sempat terpikir untuk kembali absen mudik seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada Hari Raya tahun 2020 dan 2021 ketika pandemi sedang ganas-ganasnya menyerang negeri kita. Kondisi ekonomi keluarga yang belum sepenuhnya pulih merupakan salah satu pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk mudik. Kami tak ingin kembali membobol tabungan yang tidak seberapa itu untuk biaya perjalanan ke Jawa Timur–yang jika dihitung-hitung jumlahnya lumayan tinggi jika dikalikan empat orang. Belum lagi biaya hidup selama di sana, dan “biaya lain-lain” yang tak mungkin tidak kami keluarkan.
Namun, setelah mempertimbangkan dengan matang, kami pun membulatkan niat untuk pulang ke rumah orang tua demi membayar lunas 2 kali sungkem yang telah terlewatkan. Kami yakin pasti ada jalan selama mau berusaha. Dan tentu saja jika Allah meridhoi niat baik kami.
Mendulang Berkah Ramadhan dengan Melakukan Kegiatan Bermanfaat
Tetapi, niat baik saja tak cukup untuk mewujudkan rencana kami. Saya dan suami harus bekerja ekstra untuk dapat mengkaver kalkulasi biaya untuk mudik.
Bagi suami, rasa-rasanya tak mudah untuk mendapatkan penghasilan sampingan mengingat jam bekerja yang lumayan padat. Namun bagi seorang freelancer seperti saya, peluang tersebut terpampang nyata asalkan saya lebih banyak mengambil project menulis dari berbagai agensi dan klien perusahaan.
Kegamangan kembali hadir karena biasanya saya selalu off dari segala macam project selama Ramadhan. Alasan saya sederhana saja, selain ingin fokus beribadah, saya tak ingin kesehatan menurun karena bekerja terlalu keras sembari berpuasa.
Namun pada tahun 2022 ini saya justru menantang diri sendiri untuk melakukan banyak hal yang tak pernah saya lakukan pada Ramadhan sebelum-sebelumnya. Selain tetap melakukan pekerjaan domestik dan berusaha memperbanyak amalan dan ibadah sehari-hari. Saya juga mengambil deadline menulis setiap hari, rutin selama 20 hari.
Saya pun berusaha tetap aktif mengemban amanah sebagai Ketua Dasa Wisma di lingkungan tempat tinggal, juga mendukung kegiatan sekolah anak-anak, sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Koordinator Kelas. Bahkan, pada pertengahan Ramadhan saya memutuskan untuk menjaga keponakan kami yang berusia 9 bulan karena tak ada Asisten Rumah Tangga yang menjaganya. Semua itu saya lakukan demi menjadikan seluruh waktu yang saya miliki bermanfaat. Dan berharap Allah memudahkan jalan kami untuk mewujudkan rencana di penghujung Ramadhan.
Cara saya Menjaga Kesehatan dan Aktif selama Ramadhan
Jaga kesehatan, jangan lupa konsumsi wedang hangat andalan keluarga kita (Ibu).
Saya sadar betul, beragam komitmen yang terlanjur disepakati menuntut saya untuk memiliki tubuh yang sehat dan bugar, meskipun dalam kondisi puasa. Ibu saya pun tak pernah absen mengingatkan agar saya selalu menjaga kondisi tubuh dengan minuman hangat yang telah menjadi resep andalan keluarga kami. Beberapa hal yang saya lakukan untuk menjaga kondisi tetap fit dan aktif selama Ramadhan, di antaranya:
1.Meditasi
Saya perlu merelaksasi dan menenangkan diri setelah seharian beraktivitas. Saya juga butuh mempersiapkan diri dan mengumpulkan energi positif sebelum memulai hari. Oleh karena itu saya memilih melakukan meditasi pada sepertiga malam terakhir.
Sebagai seorang muslim saya melakukan meditasi sembari berdzikir, sambil melakukan pernapasan hidung. Dengan cara ini jiwa saya terasa tenang karena merasa dekat dengan Sang Pencipta. Sedangkan pernapasan hidung dapat membantu men-detox hawa negatif dalam diri.
Kebiasaan melakukan meditasi telah saya lakukan selama bertahun-tahun dan terbukti efektif menjaga kesehatan jasmani dan rohani saya. Selama Ramadhan tahun ini pun saya tak absen melakukannya, bahkan saat sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman.
2. Stretching ringan
Jika biasanya rutin melakukan yoga atau jalan pagi, maka selama Ramadhan ini saya menggantinya dengan stretching ringan di rumah, namun dilakukan dengan rutin.
Ya, olahraga ini tidak memerlukan waktu secara khusus sehingga saya dapat melakukannya kapan saja. Dini hari saat bangun tidur, setiap selesai salat 5 waktu, juga di sela-sela waktu menulis. Stretching ringan namun rutin membantu melemaskan otot-otot yang terasa kaku. Stretching ringan juga menjaga tubuh tetap lentur sehingga ringan saat beraktivitas.
Hal serupa saya tekankan pada keluarga. Puasa bukan berarti bermalas-malasan. Saya selalu mendorong anak-anak dan suami untuk berolahraga meskipun ringan. Dan nyatanya mereka pun memilih rutin melakukan stretching karena telah merasakan manfaatnya.
3. Cukupi kebutuhan air putih
Sedang berpuasa bukan berarti mengurangi asupan air putih, dong. Justru sebaliknya, karena kecukupan air putih dapat menghindarkan tubuh dari dehidrasi selama puasa. Apalagi Ramadhan kali ini cuaca Jakarta sangat panas. Itu sebabnya konsumsi air putih tak boleh kurang dari 2 liter setiap harinya.
Cara dan waktu mengonsumsinya pun dapat dibagi-bagi dengan menggunakan takaran gelas 200 ml.
- 1 gelas saat mendengar azan magrib
- 1 gelas setelah mengonsumsi kurma atau takjil
- 1 gelas setelah makan malam
- 1 gelas sebelum salat isya
- 2 gelas setelah tarawih
- 1 gelas sebelum tidur
- 2 gelas saat bangun tidur
- 1 gelas untuk menutup makan sahur
Dengan pembagian waktu konsumsi seperti ini, saya dan keluarga tetap dapat memenuhi kebutuhan air putih sebanyak 2 liter per hari, atau 200 ml dikalikan 10 gelas.
4. Konsumsi buah dan sayur setiap hari
Buah merupakan menu wajib saat berbuka dan sahur. Biasanya kami selalu mengonsumsi buah terlebih dahulu sebelum makanan yang lain sehingga perut masih longgar.
Sedangkan sayur yang diolah dalam bentuk rebusan, tumisan, atau sekedar dijadikan lalapan tak pernah absen di meja makan saat sahur. Kebiasaan menghidangkan menu sahur dengan dominasi sayuran telah saya lakukan selama bertahun-tahun dan terbukti menjaga perut kenyang lebih lama.
5. Konsumsi “Wedang Antangin Hangat”
Nah, jika biasanya saya rutin mengonsumsi kopi pahit atau teh saat malam hari, maka selama Ramadhan ini saya dan keluarga menggantinya dengan konsumsi minuman hangat resep andalan keluarga.
Minuman hangat resep andalan keluarga tersebut berupa campuran setengah cangkir air putih hangat dengan 1 sachet Antangin. Bisa juga dengan menggunakan setengah cangkir teh tawar hangat dengan 1 sachet Antangin.
Saya sendiri lebih suka menggunakan air putih hangat karena rasa rempah-rempah dalam setiap sachet Antangin terasa lebih nikmat. Selain itu tak perlu menambahkan gula karena Antangin telah mengandung madu yang memberikan rasa manis sekaligus booster alami untuk tubuh kita.
Wedang Antangin Hangat, Resep Andalan Keluarga
Konsumsi Wedang Antangin Hangat telah saya lakukan sejak bertahun-tahun lalu karena merupakan resep andalan keluarga saya. Saat tubuh terasa pegal-pegal, pusing, kembung, atau sakit kepala, ibu selalu membuatkan Wedang Antangin Hangat untuk memulihkan kondisi kami.
Kini, selama bulan Ramadhan saya dan keluarga mengonsumsi Antangin Habbatussauda untuk menjaga daya tahan tubuh keluarga. Sedangkan untuk mengatasi gangguan kesehatan tertentu akibat kelelahan atau masuk angin, Wedang Antangin JRG selalu berhasil menghindarkan kami dari berbagai macam obat kimia.
Untungnya baik Wedang Antangin Habbatussauda maupun Wedang Antangin JRG rasanya nikmat, manis dan ada sensasi semriwing yang segar sehingga anak-anak saya pun senang mengonsumsinya.
Tentang Sirup Herbal Antangin
Antangin adalah sirup herbal produksi PT. Deltomed Laboratories Indonesia. PT Deltomed Laboratories sendiri merupakan salah satu produsen obat herbal terkemuka di Indonesia dan telah berdiri selama kurang lebih 4o tahun.
Sejalan dengan misi utama Deltomed untuk menghadirkan produk berbahan dasar alami dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi modern, Antangin hadir sebagai salah satu obat herbal yang handal untuk memelihara daya tahan tubuh, juga mencegah gejala masuk angin yang merupakan penyakit yang sangat umum di diderita masyarakat Indonesia.
Antangin Habbatussauda Mampu Memelihara Daya Tahan Tubuh
Antangin sendiri terdiri dari berbagai varian yang dapat dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak. Untuk keluarga saya, kami mengonsumsi Antangin Habbatussauda guna menjaga daya tahan tubuh selama puasa.
Kandungan dan Manfaat Antangin Habbatussauda
Antangin Habbatussauda diperkaya ekstrak habbatussauda yang kaya zat antioksidan alami sehingga efektif untuk menjaga daya tahan tubuh, dapat melawan kanker, menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Selain itu Antangin Habbatussauda juga mengandung daun mint yang memberikan sensasi segar semriwing , jahe dan biji pala yang menghangatkan badan, meniran yang dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kekebalan tubuh. Serta kunir yang dapat mengurangi kembung, juga nyeri akibat peradangan.
Aturan Konsumsi dan Dosis Antangin Habbatussauda
Antangin Habbatussauda dapat diminum langsung dari sachetnya, atau dicampurkan dengan setengah cangkir teh tawar hangat. Sedangkan, seperti yang saya sebutkan tadi, keluarga kami lebih suka Wedang Antangin Hangat yang terdiri dari campuran air putih hangat dan sirup herbal Antangin.
Untuk dosis Antangin Habbatussauda adalah 3 kali sehari 1 sachet untuk dewasa. Sedangkan bagi anak-anak usia 6-12 tahun dapat mengonsumsi dengan takaran 1/2 dari dosis dewasa.
Antangin JRG Efektif Meredakan Gejala Masuk Angin
Selain Antangin Habbatussauda, secara berkala saya dan keluarga juga mengonsumsi Antangin JRG khususnya saat sedang menderita gejala masuk angin, juga saat sedang dalam perjalanan jauh.
Kandungan dan Manfaat Antangin JRG
Antangin JRG mengandung jahe yang efektif meredakan mual serta kembung sehingga sangat cocok dikonsumsi sebelum melakukan perjalanan. Misalnya sebelum perjalanan mudik ke luar pulau atau luar kota. Antangin JRG juga mengandung ginseng yang dapat mencegah flu dan pilek, mengandung royal jelly dan madu yang berkhasiat sebagai antibakteri juga antiradang, serta menambahkan rasa nikmat.
Aturan Konsumsi dan Dosis Antangin JRG
Seperti halnya Antangin Habbatussauda, Antangin JRG jugadapat diminum langsung dari sachetnya. Atau bisa juga dicampurkan dengan setengah cangkir teh tawar hangat.
Untuk dosis Antangin JRG adalah 3 kali sehari 1 sachet untuk dewasa. Sedangkan bagi anak-anak usia 6-12 tahun dapat mengonsumsi dengan takaran 1/2 dari dosis dewasa.
Saya dan keluarga mengonsumsi Antangin JRG ketika tubuh mulai menunjukkan gejala masuk angin seperti sakit kepala, kembung, begah, dan tenggorokan terasa gatal. Kami juga selalu mengonsumsi Antangin JRG sesaat sebelum melakukan perjalanan jarak jauh agar terhindar dari mual dan muntah.
Berkah Ramadhan dapat Berhari Raya di Kampung Halaman
Alhamdulillah, dengan rutin melakukan beberapa ritual sehat dan mengonsumsi Wedang Antangin Hangat, puasa kali ini kami lalui dengan lancar dan tetap produktif bekerja.
Kami pun tak henti-hentinya bersyukur karena Allah limpahkan rezeki yang barokah sehingga cukup untuk berhari raya di kampung halaman. Setelah menahan rindu selama 2 tahun, Lebaran kali ini kami dapat berkumpul bersama keluarga besar dari pihak saya dan suami.
Kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bersilaturahmi pada tetangga dan kerabat. Tak lupa kami tetap taat prokes dan menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi Antangin Habbatussauda agar virus tak menghampiri.
Kiranya benar bahwa “Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah sehat karena apa pun yang kamu miliki di dunia ini tak akan kamu nikmati, jika kamu sakit.” Kesehatan adalah sesuatu yang murah dan dapat diusahakan. Namun ketika kita mengabaikannya, maka sehat menjadi mahal dan susah untuk diwujudkan.
Nah, buat teman-teman yang ingin mencoba resep sehat andalan keluarga saya, jangan lupa konsumsi Wedang Antangin Hangat agar tubuh tetap fit dan bugar. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Wew mbaaa salut Makin produktif selama Ramadan. Aku tuh maunya istirahat dari kerjaan tapi alhamdulillah ada rezeki buat bekal mudik ya diterima. Heheh
Enak banget tuh Mba, Wedang Antangin hangat 😀
Saya paling suka minum Antangin dikasih teh hangat, rasanya badan tuh hangat dan jadi lebih enteng.
Membantu banget tetap fit berpuasa di bulan Ramadhan lalu 🙂
Sama-sama merasakan berkah silaturahmi tahun ini, Alhamdulillah bisa berkumpul juga dengan sanak saudara di kampung. Setelah sebelumnya lebaran cukup di rumah dan silaturahmi via online, tahun ini kami akhirnya mudik juga.
Alhamdulillah ya mbak damar, kita masih dalam keadaan sehat ketika pulang ke rumah orang tua. Senangnya melihat berkumpul bersama keluarga besar, semoga sehat selalluuu
Produktif sekali Mbak Ramadhannya. Memang ya mudik itu biayanya gal sedikit, saya pun kalau ada rencana mudik, planningnya harus panjang hehehe Jadi ikut kebayang minum antangin dengan teh hangat..dingin di leher..hangat di badan..
Ah iya, Antangin nggak hanya bisa diminum secara langsung, tapi juga bisa dibuat wedang hangat ya mbak
Alhamdulillah tetap aktif dan produktif selama bulan ramadhan ya mba. Senang banget juga bisa kumpul bersama keluarga. Kalau minum pakai air hangat makin nikmat ya mba
Setuju mbak, mudik ini butuh pertimbangan matang termasuk biaya dan kesehatan. Saat mudik kemarin juga kami memilih jalur darat dan jauh-jauh hari dari lebaran agar bisa tetap berpuasa dan lebih ramah kantong. Agar mudik tetap aman dan sehat saat berpuasa saya juga memakai antangin agar tubuh bisa tetap fit dan bugar
Setuju mbak, bersyukur sekali kalau sehat tuh.
btw, aku biasanya konsumsi Antangin ya langsung diminum aja mbak, atau campur ke air hangat, besok coba cara mbak Damar ah, bikin wedang Antangin