Sabtu itu kami sengaja pergi ber-commuterline sejak pagi. Tujuan utama kami adalah Stadion Gelora Bung Karno, tapi kami sengaja berhenti di Stasiun Gondangdia untuk kemudian lari pagi menuju pangkalan SPBG di sebelah Lapangan IRTI.
Mungkin teman-teman penasaran ya, ngapain juga lari pagi ke pangkalan SPBG? Kenapa nggak ke tempat lain yang lebih asyik, misalnya Monas atau Bundaran HI? Hehe…
Flashback Proses Penulisan Artikel Writingthon Asian Games 2018
Jadi ceritanya begini, Sabtu itu saya memang berencana mengambil gambar untuk melengkapi materi seleksi Writingthon Asian Games 2018 yang diselenggarakan oleh Bitread Publishing dan Kemenkominfo. Karena berdomisili di Jakarta, saya rasa keputusan paling tepat adalah menulis tentang dukungan yang disumbangkan Jakarta untuk pelaksanaan Asian Games 2018 kali ini. Terlebih, Jakarta adalah centre point yang pastinya akan banyak menarik perhatian dunia.
Maka dari itu, warga yang baru lima tahun memegang KTP DKI ini pun merasa perlu untuk ikut “tenggelam” dalam euforia Asian Games 2018 dengan cara menuliskannya dalam sebuah cerita.
Nah, pangkalan SPBG merupakan salah satu target saya untuk mengambil materi persiapan Asian Games 2018. Karena dari update yang saya terima, di pangkalan SPBG ini banyak bajaj dengan dekorasi khusus Asian Games biasa mangkal di sini. Saya pengin juga dong, puter-puter Jakarta sekaligus ber-swa foto dengan bajaj-bajaj ini. Maka sudah saya niatkan sejak awal saya harus datang ke Lapangan IRTI.
Tapi sayang, ternyata bajaj-bajaj itu hanya mangkal saat Festival Asian Games 2018 digelar. Begitu festivalnya selesai, ya mereka narik penumpang lagi seperti biasa. Dan yang bikin semakin nyesel, ternyata Festival Asian Games baru selesai beberapa hari sebelum saya datang ke sana. Nyesek banget, kan?
Okelah nggak apa-apa. Kecewa boleh tapi nggak perlu lama-lama. The show must go on, dan kami pun melanjutkan lari pagi ke daerah Monas.
Sesampainya di Monas kami segera mengambil beberapa gambar yang mewakili dukungan Jakarta untuk perhelatan olahraga akbar ini. DuoNaj tentu saja senang sekali karena bisa bertemu langsung bahkan berfoto dengan replika Bhin-Bhin, Atung dan Kaka yang selama ini hanya mereka lihat dari banner, youtube atau TV saja.
Maka kami pun tak melewatkan kesempatan untuk berpose dengan 3 maskot lucu Asian Games ini. Sebelum akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju GBK yang merupakan titik utama yang kami cari.
Dari Jakarta untuk Writingthon Asian Games 2018
Bismillah, perwakilan DKI Jakarta
Singkat cerita, artikel untuk seleksi Writingthon Asian Games 2018 berhasil saya selesaikan meskipun baru submit di menit-menit terakhir (1 jam menjelang deadline, hahaha, dasar deadliner). Ada perasaan puas meskipun nggak berani berharap banyak, karena saya tahu Jakarta gudangnya bloger. Persaingannya pasti sangat ketat dan seluruh peserta pasti mengerahkan kemampuan terbaiknya. Jadi saya berusaha melupakannya. Seperti biasa, kirim dan lupakan!
Namun, pada 25 Juli 2018 tepat pukul 22.30. Di atas kereta api ekonomi jurusan Madiun saya berteriak histeris karena nama saya tercantum sebagai salah satu pemenang untuk kategori blogger. Senang, terharu, bangga, pokoknya campur aduk persis gado-gado atau ketoprak terserah kalian suka yang mana.
Istimewanya lagi, suami saya yang selama ini paling cerewet kalau urusan saya ikut lomba. Justru jadi orang pertama yang tahu, kemudian membagikan link pengumuman pemenang ke timeline-nya, baru kemudian menandai saya dalam postingan tersebut, hehe *bangga.
Ehem… kiriman dari suami 🙂
Sejak hari itu saya terus menghitung hari hingga undangan resmi mengikuti Writingthon Asian Games 2018 dikirimkan. Karena bagi saya pengumuman itu masih fana, sebelum bukti terlampir masuk ke email saya.
And now, here I am . Saat menuliskan postingan ini saya sedang berada di Hotel Millenium yang menjadi tempat karantina peserta Writingthon dari 34 provinsi di Indonesia. Rasanya masih seperti mimpi, mengingat sekitar 2.000 artikel telah diseleksi di meja juri. Tapi semua ini nyata, dan saya di sini sebagai perwakilan dari DKI Jakarta yang menjadi Centre of Asian Games 2018 tahun ini.
Semangat Baru Menjadi Indonesia
Pak Ardi dari Kemenkominfo memberi sambutan yang membakar semangat kebanggaan kami sebagai Indonesia
Berkumpul dan bertemu dengan teman baru selalu memberikan pengalaman tersendiri bagi saya. Begitu pun halnya hari ini, ketika seluruh peserta Writingthon Asian 2018 diberikan kesempatan untuk saling berkenalan melalui satu acara yang difasilitasi langsung oleh pihak panitia.
Tidak melewatkan kesempatan mejeng sama bloger hitzzz..
Mendengarkan sharing dari teman-teman dari berbagai pulau dan daerah di Indonesia memberikan pengalaman spiritual tersendiri bagi saya. Bahwa menjadi bagian dari Indonesia adalah syukur nikmat yang selama ini sering saya lupakan.
Sharing perserta dari Papua yang optimismenya begitu mengharukan
Tadinya saya berpikir euforia Asian Games hanya akan menjangkiti Jakarta, Jawa Barat dan Palembang sebagai kota tempat pelaksanaan Asian Games 2018. Tapi begitu teman-teman dari Maluku, Bali, Papua dan kota-kota lain yang jauh dari hiruk pikuk Asian Games 2018 menceritakan proses penulisan artikel dan wujud dukungan daerahnya untuk Asian Games 2018, saat itu pula hati saya bergetar, bahwa Indonesia adalah satu kesatuan dalam semangat berkebangsaan.
Blogger dari Medan, Kalteng, Sumbar dan daerah lainnya.
Indonesia tetap satu, meskipun terdiri dari banyak keragaman yang menjadikannya berwarna. Indonesia bukanlah Jakarta atau Jawa, tapi dari Sabang sampai Merauke dengan seluruh jajaran pulau-pulaunya.
Boleh jadi sebagian dari kita merasa jemu menjadi Indonesia dengan segala hoax yang tak henti-hentinya diproduksi secara massal. Atau mungkin juga kita merasa bosan, karena terlalu banyak “panggung” yang ditampilkan namun minim realisasi di lapangan.
Tapi melihat semangat teman-teman Writingthon Asian Games 2018, saya menemukan optimisme baru sebagai bagian dari pemilik masa depan dari sebuah bangsa yang besar. Sejak hari itu saya berjanji akan terus mengeksplor Indonesia dengan segala ragam budayanya. Dan menulis akan tetap menjadi media bagi saya untuk bersuara.
Mungkin pernah terlintas dalam hati ini, betapa senangnya jika saya terlahir di negeri pada belahan dunia lain. Negara-negara maju yang makmur dan fasilitas untuk rakyatnya terpenuhi. Tapi tidak mulai malam ini.Saya bangga menjadi Indonesia yang beragam. Indonesia yang terus memperbaiki diri agar layak disejajarkan dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Kompleksitas keberagaman di Indonesia terlalu berharga untuk ditukar dengan apapun. Maka biarlah wawasan kita yang mendunia, tapi semangat sebagai bagian dari Bhinneka Tunggal Ika terus bersarang di hati.
11 thoughts on “Writingthon Asian Games 2018 dan Semangat Baru Menjadi Indonesia”
Kasih standing applause dulu ah sama blogger keceh ini…. Masyaallah ikutan seneng dan gado-gado (pilihanku) mengikuti alur perjuanganmu mba buat Indonesia dan Asian Games 2018 ini. Apalagi bisa nonton langsung opening ceremonynya ya..
Keren mbak damar mantap….ah saya jadi termotivasi untuk terus menulis, menulis, dan menulis. Bangga dong jadi orang Indonesia dengan berbagai keragaman yang makin mempercantik Indonesia. Sukses terus mbak damar…
Ikutan bangga dan bahagia membacanya….Maka biarlah wawasan kita yang mendunia, tapi semangat sebagai bagian dari Bhineka Tunggal Ika terus tetap bersarang di hati kita….Setuju banget dengan ini! Ayo kobarkan semangat satu Indonesia, suarakan lewat media apapun yang kita bisa! Yakin dan percaya bahwa segala hal baik bisa menularkan juga kebaikan…:)
Kasih standing applause dulu ah sama blogger keceh ini…. Masyaallah ikutan seneng dan gado-gado (pilihanku) mengikuti alur perjuanganmu mba buat Indonesia dan Asian Games 2018 ini. Apalagi bisa nonton langsung opening ceremonynya ya..
Keren mbak damar mantap….ah saya jadi termotivasi untuk terus menulis, menulis, dan menulis. Bangga dong jadi orang Indonesia dengan berbagai keragaman yang makin mempercantik Indonesia. Sukses terus mbak damar…
Wahh mba damar keren banget.. hebat bisa jadi salah satu bagian dari perhelatan yg keren juga asian games.. semoga semakin banyak karyanya mba..
Bangga dengan keberagaman Indonesia. Kerennn. Bangga punya teman (walaupun di dumay) yg bisa hadir langsung dalam rangkaian acara Asian Games 2018.
Wow keren banget dirimu sayang, saya semakin cinta de sama kamu. Eh …
Ikutan bangga dan bahagia membacanya….Maka biarlah wawasan kita yang mendunia, tapi semangat sebagai bagian dari Bhineka Tunggal Ika terus tetap bersarang di hati kita….Setuju banget dengan ini! Ayo kobarkan semangat satu Indonesia, suarakan lewat media apapun yang kita bisa! Yakin dan percaya bahwa segala hal baik bisa menularkan juga kebaikan…:)
Keren ya mbak Damar bisa bertemu dengan blogger-blogger seIndonesia, lebih keren lagi bisa tahu ASEAN Games dari dekat. Selamat ya mbak
Congrats ya mba Damar…. kamu keren banget. SeIndonesia lho… ckck… keren!
Keren bangeet mbak damar, semoga suatu hari nanti saya bisa mengikuti jejakmu
Luar biasa ih mba Damar…salut, sukses terus yaa…jangan lelah berbagi ilmu ya biar menular kepiawaiannya…
sekali lagi, kamu dan keluarga kecilmu memang keren. Selamat yaa.