Indscript Creative: Lahir dari Perempuan, Terus Melaju untuk Memberdayakan Perempuan

Perkenalanku dengan dunia menulis profesional yang sekarang kulakoni ini bisa dibilang karena Indscript. Aku masih ingat betul, April 2016, untuk pertama kalinya aku mengikuti salah satu training kepenulisan yang bertitel “Sekali Nulis Artikel, Jebol Media” yang langsung dimentori oleh Teh Indari Mastuti.

Aku tidak pernah menyangka, training yang hanya berdurasi hitungan jam saja berhasil mengubah cara pandangku tentang dunia kepenulisan. Tadinya, aku berpikir keahlian menulis itu terbatas bagi orang-orang dengan bakat khusus. Sampai akhirnya pemaparan dari Teh Indari mengubah perspektifku bahwa menulis adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh siapa saja. Sedangkan menulis sendiri tak melulu curhat meskipun sebagian besar penulis mengawalinya dari buku diary.

Satu tahun kemudian, aku dan beberapa teman penulis terpilih menjadi penulis Emakpintar.asia, dengan supervisi langsung dari editor yang ditunjuk Teh Indari yaitu Mbak Wuri Nugraeni. Sebagai pemula, aku sangat bersyukur sempat bergabung dalam jaringan penulis Emakpintar.asia. Dari komunitas ini, aku tidak sekedar mendapatkan apresiasi dalam bentuk fee menulis. Namun yang sungguh tak bisa dihargai dengan materi adalah ilmu dan lahirnya buku antologi pertama melalui sebuah kompetisi menulis.

Indari Mastuti: Sosok Inspiratif di Balik Indscript Creative

Foto milik: Yashinta Astuti-IIDN

Indscript dan Indari Mastuti, rasanya susah untuk memisahkan keduanya, karena membicarakan Indscipt tak bisa lepas dari sosok founder-nya yang sangat inspiratif. Sedangkan, seorang Indari Mastuti sendiri pasti tidak ingin dipisahkan dari Indscript, tempat di mana ia meletakkan kecintaannya pada dunia menulis.

Menulis adalah passion yang terlanjur mendarah daging pada diri Indari Mastuti. Kalau tidak salah, Teh Indari  pernah menuliskan dalam blog-nya bahwa ia sudah menulis sejak berada di bangku SD. Kemudian bercita-cita menjadi penulis buku pada kelas 4.

Kagum dan sangat mengharukan melihat bagaimana impian masa kecil mampu menggerakkan seseorang mewujudkan apa yang diinginkannya. Indari Mastuti pun menjadi penulis pada tahun 2004. Kini, ia menjelma menjadi penulis profesional yang telah melahirkan 74 buku serta 15 biografi.

Penghargaan demi penghargaan pun dianugerahkan berkat karya dan pemikirannya. Indari Mastuti pernah dinobatkan sebagai Perempuan Inspirasi Nova pada tahun 2010, Superwoman pada tahun 2014 di Singapura. Sedangkan pada akhir 2018 ia mendapatkan penghargaan dari Walikota Bandung sebagai Perempuan Penggerak Perempuan dan sebagai Penulis Perempuan. Untuk saat ini, Indari Mastuti juga masih tercatat sebagai pengurus IWAPI Jabar untuk periode 2016 hingga 2021

Indscript: Wadah Kecintaan Indari Mastuti pada Dunia Kepenulisan

Training-training Indscript pada tahun 2016

Indscript tercetus karena keinginan Indari Mastuti untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Pada awal berdirinya di tahun 2007, Indscript hanya memiliki seorang penulis yaitu Indari Mastuti sendiri. Seiring dengan penawaran dari penerbit untuk menuliskan buku-buku dari berbagai tema, Indari Mastuti mencoba menawarkan peluang tersebut kepada seorang penulis, yaitu Bang Aswi—pemilik blog sosokitu.com.

Selanjutnya, bergabung lagi dua (2) orang penulis lain dalam jaringan Indscript. Namun, bisa dibilang, pada masa itu mencari penulis termasuk sulit, tidak seperti sekarang. Hal ini dikarenakan penulis lebih memilih menyerahkan naskahnya langsung pada penerbit, ketimbang melalui perantara agensi naskah.

Namun bukan Indari Mastuti namanya jika tidak membawa Indscript bertumbuh dengan inovasi-inovasi baru. Di samping terus menulis dan mencari penulis melalui media sosial yang sangat terbatas. Indscript juga mulai dikenal sebagai agensi penulis yang “aneh dan bikin penasaran”. Indscript berhasil mengubah pakem penerbitan naskah pada masa itu . Hingga klien pun berdatangan. Namun sayang, pada tahun 2009 Indscript Creative harus mengalami kemunduran, bahkan kehilangan sebagian besar pelanggan. Masalah quality control ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.

Baca juga: Tips Sederhana agar Seimbang Menjalankan Peran sebagai Ibu rumah Tangga.

Re-branding Bisnis Indscript Creative

Training “Reparasi Bisnis” yang sangat diminati pengusaha untuk membangun kembali bisnisnya.

Pada masa-masa yang tidak menguntungkan tersebut, datanglah sebuah tawaran dari Penerbit Mizan yang menawarkan pembuatan buku biografi pengusaha Brownies Amanda yang terkenal itu. Sebuah tawaran yang menggiurkan sekaligus menantang karena pada saat itu Indari Mastuti belum memiliki pengalaman menuliskan biografi. Tapi siapa sangka, momen tersebut justru menjadi kekuatan baru bagi Indscript untuk berkembang di tahun-tahun mendatang.

Hingga saat ini beberapa pengusaha dan publik figur telah memercayakan penulisan buku biografinya pada Indari Mastuti. Sebut saja Teh Ninih, Ibu Atalia “Cinta”, Ibu Siti Oded, hingga pengusaha-pengusaha kelas kakap dan guru besar telah memercayakan pembuatan buku biografinya pada Indscript.

Indari Mastuti terus melaju. Ia pun mulai mengikuti berbagai kompetisi untuk mengangkat branding Indscript. Penghargaan demi penghargaan kemudian dimenangkannya, salah satunya  Perempuan Inspiratif Nova pada tahun 2010 dan penghargaan-penghargaan lainnya yang sudah disebutkan di awal.

Branding Indscript pun terangkat seiring pemberitaan tentang sosok Indari Mastuti di berbagai media. Klien mulai berdatangan kembali. Kali ini tak hanya dari dunia penerbitan namun hingga perusahaan swasta dan BUMN.

Gurita Bisnis Indscript Creative

IndBlack, salah satu lini perusahaan Indscript

Indscript terus berkembang dengan inovasi-inovasi yang dekat dengan pemberdayaan perempuan. Pada tahun 2013, Indscript mendirikan Sekolah Perempuan yang banyak melahirkan penulis-penulis berkualitas. Pada tahun yang sama, Indscript juga meresmikan Indscript Personal Branding yang memberikan pelayanan jasa branding diri bagi pengusaha di berbagai media.

Pada tahun 2014 Indscript melebarkan sayap dengan me-launching Indscript Direct Selling yang mengeluarkan produk berupa metrik dan dreamboard. Meskipun konsep ini masih terbilang baru, namun nyatanya laku keras!

Indscript Direct Selling kemudian bermetamorfosis menjadi Indscript Training Center dengan produk pertama yaitu training “Reparasi Bisnis” yang juga tak kalah laris. Hingga saat ini, total alumni Indscript Training Center berjumlah sekitar 10.000—aku termasuk salah satu di antaranya. Rata-rata alumni Indscript berkembang dengan keterampilan sesuai bidang yang diminatinya. Baik sebagai penulis, pebisnis maupun mentor di bidang masing-masing.

Indscript terus berinovasi dengan melahirkan lini-lini perusahaan baru. Di antaranya produk fashion yang sempat booming dengan label Indblack. Di sinilah Indari Mastuti mulai memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk menjadi pengrajin handmade handsock. Indscript juga menelurkan produk berupa workbook, agenda, minibook hingga guidance book pada tahun 2019. Semuanya laris manis di pasaran.

Munies, produk milik Kunikita yang merupakan lini perusahaan Indscript

Hingga tahun 2020 ini, Indscript Creative telah memiliki 4 lini perusahaan yang fokus di bidang masing-masing.

  • Indscript Writing yang merupakan perusahaan agensi naskah.
  • Bukuin Aja, bergerak di bidang Indie Publisher.
  • Kunikita, merupakan bisnis makanan.
  • Indscript Business Woman University, yang bergerak di bidang training.

Membangun Komunitas Perempuan

Saya dan Widyanti Yuliandari (paling kiri), Ketum IIDN.

Di samping membangun gurita bisnisnyà, Indari Mastuti bersama Indscript juga membangun komunitas perempuan dengan membentuk Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) pada tahun 2010, untuk menaungi ibu-ibu dengan passion menulis. Kemudian Ibu-ibu Doyan Bisnis (IIDB) yang dibentuk pada tahun 2011, diperuntukkan bagi mereka yang berminat dengan dunia bisnis. Sedangkan pada tahun 2015, dibentuklah Emak Pintar yang rencana awalnya untuk meleburkan anggota IIDN dan IIDB. Namun kemudian, ketiganya berjalan sendiri-sendiri dengan karakter dan ciri khas masing-masing.

Baca juga: Tips Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga

Indscript Creative Terus Melaju Menuju Usia 13 Tahun

Salah satu penerima modal hibah dari CSR Indscript. (Foto milik: Indscript Creative)

Hingga menuju usia 13 tahun, Indscript tidak lagi bisnis yang masih bersifat coba-coba. Indari Mastuti ingin memberikan manfaat sebesar-besarnya pada masyarakat yang lebih luas. Itu sebabnya Indscript mulai membentuk CSR (Corporate Social Responsibility) yang bergerak pada bidang-bidang sosial.

Adapun program dari CSR Indscript yang sudah berjalan adalah  program pembebasan riba, donasi lansia dan pemberian hibah modal usaha pada ibu-ibu yang berada di lingkungan Indscript, serta berbagai program donasi lainnya.

Selanjutnya, Indscript masih akan terus berinovasi dan membuka peluang bagi semakin banyak perempuan untuk mengembangkan diri bersamanya. Baik dalam dunia penulisan maupun bisnis. Indari Mastuti sendiri menyimpan harapan untuk memilki 15.000 jaringan pemasaran pada tahun 2024. Ia ingin memaksimalkan keberadaan Indscript dan Kunikita sebagai peluang berpenghasilan bagi lebih banyak perempuan yang beraktivitas dari rumah saja.

Sungguh impian yang sangat mulia, karena pada awalnya Indscript memang lahir sebagai perwujudan mimpi seorang perempuan. Jadi, bukan hal yang mustahil jika pada akhirnya Indscript juga terlahir untuk mengajak perempuan-perempuan lain menjadi berdaya.

Semoga di usia ke-13 nanti Indscript terus menginspirasi, dan tidak lelah berinovasi untuk kemajuan perempuan Indonesia!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

33 thoughts on “Indscript Creative: Lahir dari Perempuan, Terus Melaju untuk Memberdayakan Perempuan”

  1. masyaAllah TabarokAllah super saluuutttt ama Teh Indari dan seluruh buibu Indscript creative, IIDN dll.
    Huebaaatt pol!
    Mba Widyanti juga warbiyasaakk sebagai Ketum IIDN ya

    Reply
    • Perempuan itu memang strong banget. Casing-nya aja yang lemah, tapi inisiatifnya untuk berdikari sangat kuat.

      Reply
  2. Aku pernah mba damar ketemu Teh Indari ini di rumahnya. Waktu itu lagi ulang tahun Joeragan artikel. MasyAllah orangnya baik, ramah, rendah hati. Menyapa semua orang. Dia orangnya nggak sok padahal beliau orang besar. MasyAllah salut aku ama beliau mba. Jadi menginspirasi banyak orang baik itu karyanya dan akhlaknya. Aku suka

    Reply
    • Aku malah belum pernah ketemu Mbak. Baru via online aja. Oneday pengin juga ikut kopdarnya Ibu-ibu Indscript.

      Reply
  3. Aku dah kenal lama ama iidn. Muncul lupa barengan ama keb apa ya waktu itu apa sebelumnya lupa.

    Banyak banget ya prestasinya masyaAllah. Dengn menulis banyak kesempatan ya

    Reply
  4. Aamiin. Insyaallah selalu menginspirasi.
    Udah ga diragukan lagi nih Kinerjak Iin dan mentemen yang lain.
    Selalu salut aku tuh, penggerak kaum perempuan dan memberdayakan perempuan biarpada smart berkarya di bidangnya masing2.

    Reply
    • Iya Mbak. Menurutku pribadi memang perempuan itu harus berkarya di bidang masing-masing. Berkarya tak melulu materi kan. Tapi ada hasil dari buah pemikirannya.

      Reply
  5. Aku sempat ketemu sama Indari juga. Keren ya konsistensinya. Warbiasak, udah 13 tahun masih eksis dan makin kreatif

    Reply
  6. Bu Indari memang superwoman dan sesuai mendapat penghargaan dari Singapore. Smoga akan banyak wanita seperti bu Indarti di Indonesia ini.

    Reply
  7. Mbak Indari ini kreatif banget ya. Pantas dijadiin panutan. Dengan semangatnya, dia bisa menginspirasi banyak orang khususnya kaum perempuan.

    Reply
    • Betul Mbak. Masing-masing kita memang pada dasarnya butuh inspirasi. Bagiku pribadi, Teh Iin ini sangat menginspirasi.

      Reply
  8. Teh Indari memang sosok yang sangat energik dan inpiratif. Salut dengan semangat dan daya juangnya yang pantang menyerah..

    Reply
    • Yup. Patutu dijadikan role model karena pada dasarnya permepuan itu memang punya daya juang yang tinggi.

      Reply
  9. Mantap banget nih Teh Iin, segala macam lini bisnis dia kuasai. Aku kagum banget lho dengan sosok Teh Iin ini yang tak pernah lelah menyemangati para perempuan untuk memberdayakan diri semaksimal mungkin.

    Reply
  10. Bertahan selama 13 tahun itu membuktikan kalau memang perjalanan bisnisnya sudah bertahan lama dan teruji ya mba. Makasih mba sudah berbagi kisah menginspirasi ini

    Reply
  11. Aku yang termasuk melihat perkembangan Indari ini luar biasa keren, dan menginspirasi. kenal Indari sejak KEB berdiri, dan udah lama banget rasanya enggak ketemu. Semoga Indari selalu sehat dan terus menebar manfaat bersama Indscript-nya

    Reply
  12. Indscript juga sekolah pertama bagi saya untuk menulis. Senang sekali bisa kenal dengan Teh Iin. Semangatnya luar biasa. Setiap bertemu beliau pasti ada saja suntikan semangat yang beliau tularkan pada perempuan-perempuan lain.

    Reply
  13. Dan aku merasa beruntung mengenalmu melalui IIDN dan Indscript, sebagai salah seorang blogger, pembelajar sejati yang terus berproses.
    BTW fotonyaaaa. Jadi baru nyadar masa itu aku cungkring banget. Coat sampai kedodoran parah. Wkwkwk. Masa kuliah.

    Reply
  14. Beberapa kali bertemu dengan Teh Iin, suka banget denger ceritanya. Pantas juga bila Teh Iin mendapat banyak penghargaan dari kiprahnya dalam bidang pemberdayaan perempuan

    Reply
  15. Aku kagum Juga mba … Indscript terus berinovasi dan membuka peluang bagi perempuan yg hobi menulis dan ingin menjadi pembisnis disini Kita bisa semakin banyak mengembangkan diri

    Reply
  16. Wow…Indscript Creative membangun kerajaannya sendiri yaa, kak..
    Ini membuat motivasi bagi wanita lain.
    Sungguh menginspirasi.

    Reply
  17. Ketika ada wadah khusus kepenulisan yang isinya perempuan semua, menyenangkan ya, mbak. Kita jadi bisa membuat planning yang tepat dalam dunia menulis sesuai dg kondisi sbg perempuan yg multitasking

    Reply
  18. Salut dengan sosok mbak Indari, nggak cuma ingin maju dan sukses sendirian, tapi mampu membuat para perempuan lain juga menjadi berdaya

    Reply
  19. Baru tau nih kalau kunikita ternyata salah satu lininya indscript… Kirain cuma penulisan aja, ternyata udah berkembang sampai pelatihan dan makanan juga ya… Menginspirasi sekali…

    Reply
  20. Aktif d indiscrift atau IIDN jaman awal-awal terbentuk . Dulu ramai banget komunitas ini mungkin krn dulu blm banyak komunitas nulis khususnya perempuan spt sekarang

    Reply
  21. Teh Indari nih inspiratif dan inovatif. Semangatnya nggak ada kendornya, menular kemana-mana. Dari menulis jadi bisnis. Yang bisnis pun diajari nulis.

    Reply

Leave a Comment